PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Bursa Asia
kembali menguat pada pembukaan perdagangan rabu pekan ini. Kenaikan
harga minyak dan juga logam mulai menjadi pendorong penguatan indeks
saham di kawasan Asia Pasifik.
Mengutip Bloomberg, Rabu
(13/4/2016), indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,8 persen pada pukul
09.24 waktu Tokyo Jepang. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi
sejak 31 Maret. Indeks Topix melonjak 4,6 persen didorong oleh saham di
industri perbankan.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik
0,8 persen. Sedangkan Indeks S&P/NSZ 50 menguat 0,6 persen. Indeks
acuan di kedua negara ini menguat setelah keluarnya data impor bijih
besi Tiongkok yang melonjak 4,6 persen.
minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Mei ditutup naik US$ 1,81, atau 4,5 persen ke US$ 42,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan penutupan tertinggi sejak November 2015.
Sedangkan untuk minyak Brent, yang merupakan patokan harga dunia, naik US$ 1,86 atau 4,3 persen ke level US$ 44,69 per barel di ICE Future Europe, juga merupakan level tertinggi sejak November 2015 lalu.
"Harga minyak telah rebound dan pasar saham di AS telah melonjak sehingga mendorong ke kawasan lain," jelas Analis SMBC Nikko Securities Inc, Tokyo, Jepang, Chihiro Ohta.
Untuk selanjutnya, beberapa rilis data perdagangan China dan laporan kinerja emiten di beberapa negara lain akan menarik perhatian dari pelaku pasar dan bakal mempengaruhi gerak bursa Asia. (Gdn/Nrm)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar