PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia melemah tipis pada perdagangan Selasa pagi dipicu bursa saham Eropa merosot dan harga minyak masih tertekan. Harga minyak tertekan itu dipicu pencabutan sanksi internasional terhadap Iran.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1 persen. Indeks saham Eropa FTSE melemah 0,3 persen di awal pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,3 persen. Indeks saham Jepang Topix menguat 0,1 persen setelah melemah 0,8 persen.
Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,1 persen. Penguatan indeks saham juga diikuti indeks saham Australia naik 0,4 persen.
Pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi China pada Selasa pekan ini. Pelaku pasar akan menilai data produk domestik bruto (PDB) China untuk melihat apakah ekonomi China mencatat pertumbuhan kuartal melemah dalam hampir tujuh tahun. Pertumbuhan PDB China diperkirakan melambat menjadi 6,8 persen.
Selain itu, investor juga menanti data produksi industri dan investasi aset tetap China. Hal ini sebagai petunjuk untuk mengukur kesehatan ekonomi China.
"Mengingat berbagai data aktivitas China yang dilihat pada November dan Desember, ada kemungkinan PDB China sedikit membaik," ujar Angus Nicholson, Analis IG seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (19/1/2016).
Ia menambahkan, jika hal itu terjadi maka mendorong kenaikan di bursa saham China dan bursa saham lainnya dalam jangka pendek.
Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,4 persen menjadi US$ 29,01 per barel. Sedangkan di pasar uang, dolar sedikit menguat terhadap yen. Dolar berada di posisi 117,39 terhadap yen. Euro berada di US$ 1,0893. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 19 Januari 2016
Ikuti Eropa, Bursa Asia Turun Tipis
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar