PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia meluncur ke level terendah sejak 2011
di awal pekan ini menyusul data ekonomi AS dan harga minyak merosot.
Pelemahan harga minyak itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda sehingga
memicu kekhawatiran lebih lanjut terhadap bursa saham global.
Indeks saham MSCI Asia Pacific merosot 1,3 persen pada pukul 10.02
waktu Tokyo. Pelemahan itu didorong indeks saham Jepang Nikkei susut 1,9
persen.
Indeks saham Australia/ASX 200 turun 0,9 persen. Indeks saham Korea
Selatan Kospi merosot 0,6 persen, indeks saham Selandia Baru/NZX 50
tergelincir 1,7 persen sehingga mendorong ke level terendah sejak 15
Desember.
Indeks saham acuan MSCI di luar Jepang telah melemah 10,5 persen
dalam dua minggu. Angka itu terendah sejak 2011. Pelemahan bursa saham
Asia di awal pekan ini dipicu data ekonomi AS kurang menggembirakan.
Penurunan tak terduga pada penjualan ritel dan hasil produksi
industri pada Desember 2015. Hal itu mengindikasikan kalau pertumbuhan
ekonomi AS melambat pada kuartal IV 2015.
Laba kuartal IV perusahaan di AS pun diperkirakan menurun lebih dari
empat persen. Ini akan menjadi penurunan berturut-turut dalam dua
kuartal.
Selain itu, harga minyak juga makin tertekan. Harga minyak anjlok
enam persen pada Jumat pekan ini. Hal itu mendorong harga minyak melemah
21 persen sejak awal tahun.
Di awal pekan ini, harga minyak berjangka Brent susut lebih dari tiga
persen di bawah US$ 28 per barel. Angka ini terendah sejak 2003. Harga
minyak telah menurun tajam sejak pertengahan 2004 didorong permintaan
melambat karena perlambatan ekonomi China, dan peningkatan produksi
minyak di AS. Kini pasokan minyak akan bertambah seiring sanksi
internasional terhadap Iran sudah dicabut.
"Fokus terbesar adalah harga minyak. Negara produsen minyak pun harus
menjual aset mereka untuk membiayai kesenjangan mereka. Mereka pun
menjual saham di seluruh dunia," ujar Norihiro Fujito, Analis Senior
Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (18/1/2016).
Di pasar uang, yen sedikit berubah terhadap dolar AS. Yen berada di
posisi 117,14 per dolar. Sedangkan euro berada di US$ 1.0908. Yuan naik
0,4 persen ke level 6,58 per dolar AS. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Senin, 18 Januari 2016
Harga Minyak Jatuh, Bursa Asia Dekati Level Terendah Sejak 2011
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar