PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia cenderung tertekan pada perdagangan saham Selasa pekan ini mengikuti Wall Street yang merosot. Harga minyak dunia kembali tertekan telah mendorong bursa saham kembali merosot.
Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,3 persen setelah dua hari alami penguatan. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,75 persen ke level 16.811,09. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,18 persen ke level 1.870.
Harga minyak Amerika Serikat (AS) pun kembali turun ke level US$ 29,73 per barel di tengah ekspektasi stok AS memberikan kekhawatiran terhadap pasokan minyak global berlebih.
"Investor bingung dengan sejumlah potensi masalah yang dihadapi terutama dampaknya terhadap ekonomi dunia," ujar John Carey, Manajer Investasi Pioneer Investment Management Inc seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (26/1/2016).
Di pasar uang, yen menguat terhadap dolar AS menjadi 118,35. Euro juga menguat terhadap dolar AS menjadi US$ 1,0852.
Pada pekan ini, investor fokus terhadap hasil pertemuan bank sentral AS dan Jepang. Hasil pertemuan kedua bank sentral tersebut dapat mengubah sentimen di pasar.
Para pejabat bank sentral AS dinilai terjebak untuk menaikkan suku bunga secara bertahap pada tahun ini. Mengingat volatilitas yang terjadi di pasar saham dan ekspansi ekonomi AS yang berlanjut.
Sejumlah investor mengharapkan bank sentral AS tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga sehingga mampu menenangkan pasar. Selain itu, spekulasi bank sentral Jepang untuk meningkatkan stimulus juga menguat. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 26 Januari 2016
Harga Minyak Dunia Seret Bursa Asia ke Zona Merah
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar