PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa Asia menguat pada Jumat (22/1/2016) dipicu kemungkinan melebarnya ruang gerak pasar saat Bank Sentral Eropa kembali mengisyaratkan untuk melonggarkan kebijakan moneter dan naiknya kembali harga minyak mentah.
Melansir laman Reuters, Indeks Nikkei Jepang melambung 3 persen, menjauh dari level terendah dalam 15 bulan dan saham Australia naik 0,9 persen.
Adapun indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,9 persen. Indeks ini sempat masuk ke posisi terendah dalam empat tahun pada Kamis.
Indeks sempat kehilangan 1,5 persen pada pekan lalu dipicu harga minyak dan kekhawatiran soal kondisi perekonomian China dan global.
ECB berhasil membuat optimisme saat ini setelah Presiden ECB Mario Draghi mengisyaratkan kuat bahwa Bank Sentral ini kemungkinan kembali memperlonggar kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.
Memudarnya pertumbuhan dan inflasi dikatakan memaksa Bank Sentral untuk kembali meninjau kebijakannya pada Maret.
"Banyak ekonom percaya bahwa ia akan menghindari membuat komentar tentang kebijakan lebih tetapi seperti yang kondisi menunjukkan, kenaikan euro sebesar 3 sen dan penurunan harga minyak sejak Desember mendorong kepala ECB," tulis Kathy Lien, Direktur Strategi FX strategy BK Asset Management.
Harga minyak mentah kembali naik setelah data menunjukkan stok minyak AS tidak tumbuh sebanyak perkiraan, memberikan peserta di pasar babak belur dengan insentif untuk menutup posisi pendek.
Kontrak minyak naik 0,9 persen menjadi US$ 29,82 per barel. Minyak mentah AS jatuh ke level terendah sejak 2003 awal pekan ini, seiring pencabutan sanksi internasional terhadap Teheran, akan memicu banjirnya pasokan dan menyeret harga.(Nrm/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 22 Januari 2016
ECB Isyaratkan Perlonggar Stimulus Angkat Bursa Asia
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar