Pada
perdagangan hari Kamis pagi di bursa saham Asia tampaknya akan
dipengaruhi oleh sebuah rilis data dari Jepang (24/7). Data perdagangan
dari negara tersebut menunjukkan kembali terjadi defisit perdagangan di
bulan Juni lalu.
Selama dua tahun terakhir setiap bulan
neraca perdagangan Jepang mengalami defisit. Ekspor tampak mengalami
penurunan untuk dua bulan berturut-turut. Impor melesat kencang
disebabkan tingginya impor energi.
Jepang membukukan defisit perdagangan
sebesar 822.2 miliar yen (8.1 miliar dollar) pada bulan Juni lalu.
Defisit perdagangan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi
analis yang hanya memperkirakan defisit sebesar 642.9 miliar yen.
Pada bulan Juni lalu ekspor di Jepang
mengalami penurunan sebesar 2 persen dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu. Pada bulan Mei ekspor mengalami penurunan sebesar 2.7
persen.
Sementara itu impor mengalami peningkatan
tahunan sebesar 8.4 persen, sesuai dengan ekspektasi. Pada bulan Mei
lalu impor mengalami penurunan sebesar 3.6 persen.
Data defisit perdagangan dari Jepang ini
diperkirakan akan mengakibatkan bursa saham cenderung melemah. Meskipun
demikian pengaruhnya akan cenderung terbatas.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar