Sesungguhya Performa YZF R25 Lebih Tinggi dari YZF R3 yang Dirilis di Thailand

Assalamu’alaikum wR wB

PT. Rifan Financindo Berjangka, Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Di thailand baru saja dirilis yzf r3 yang powernya merupakan upgrade dari yzf r25 yang ada di Indonesia. Banyak rider yang sedikit “iri” dengan perbedaan kapasitas mesinnya. Di negara sendiri, tempat pabrik berada hanya diberi 250cc sedangkan untuk import diberi 320cc. Terlepas dari besarnya pajak untuk motor di atas 250cc, ternyata performa yzf r25 posisinya masih di atas yzf r3, lho kok bisa ???
Bisa saja bro, mari kita analisis bersama. Power suatu engine sepeda motor ditentukan oleh banyak faktor (variabel) beberapa yang paling penting yang sering dicantumkan dalam tabel spesifikasinya adalah :

1. Volume (cc)
2. Rasio kompresi
3. Putara mesin (rpm)

Nah sekarang mari kita bandingkan performa r25 dan r3…
Karena variabel yang paling mempengaruhi power adalah volume, maka mari kita perhatikan perbandingan power (ps)/volume (cc). Terlihat bahwa ps/cc dari r25 lebih unggul dari r3, r25 = 0,145 ps/cc sedangkan r3 = 0.131 ps/cc
Hal ini menunjukkan ada variabel lain yang mempengaruhinya, yaitu rasio kompresi dan rpm. Terlihat bahwa rasio kompresi dan rpm saat power maksimum dari r3 lebih rendah. Maka kita punya keyakinan bahwa jika seting tersebut dipertimbangkan dengan tingkat durabilitas yang sama antara r25 dan r3, maka kualitas komponen r25 lebih tinggi dari r3. Dan jika memang benar demikian, jika dilakukan bore-up setara dengan r3, dengan mempertahankan semua parameter r25 maka powernya akan jauh di atas r3, yaitu sekitar 46.26 ps.
Jadi bagi yang sudah meminang yzf r25 tidak usah ngiri dengan kubikasi r3, karena sesungguhnya performa r25 lebih mantab. Bahkan dengan sedikit dioprek performa r25 bisa mendekati performa r3, tanpa harus bore-up menjadi 321 cc (bore 68mm).
Berikut ini ane tampilkan lebih rinci power r25 standar, r3 standar, r25 bore-up 68mm, r25 tune funrace
R25 Standar

Karena bentuk saluran intake sudah downdraft maka VE nya lebih tinggi dari motor biasa. Jika motor biasa sekitar 85% maka pada r25 bisa mencapai 90%. Sehingga untuk mencapai power 36ps pada 12000 rpm, cukup mengandalkan AFR 14.4, sangat mendekati ideal, berarti lumayan irit.

Sedangkan pada r3 dengan mempertahan konstruksi intake seperti pada r25, maka powernya di perolehnya adalah 42ps pada 10750 rpm. Heran juga kenapa nggak ditaruh di 12000 rpm ? Mungkin dengan mempertimbangkan durabiliti, fuel consumption dan batasan power di sana.

Nah jika r25 diboreup dengan menggunakan piston 68 mm (setara denga r3) dengan tetap mempertahankan ve sebesar 90%, CR= 11.6:1 dan dengan AFR tetap 14.4 maka powernya bisa mencapai 46.26 ps, lumayan jauh dari r3 standar.

Jika ingin tetap mempertahankan konfigurasi engine r25 tapi performanya ingin setara dengan r3, maka bagi r25 sangat mudah sekali meningkatkannya. Yaitu dengan sedikit manikkan VE dari 90% menjadi 92%, baik dengan PnP maupun dengan sedkit mengatur panjang intake runner dan header knalpot. Kemudian dilanjutkan dengan setting AFR pada posisi power optimum yanti di 12.6, maka power r25 sekarang menjadi 42 ps, setara dengan r3.

Mungkin itulah salah satu kelebihan dari r25, mudah banget menaikkan performanya. Maklum struktur enginenya sudah seperti motor balap, jadi jika ingin mendapatkan performa yang jauh lebih besar dari standartnya, ubahan yang harus dilakukan tidak terlalu banyak.
Kira-kira seperti itu gambaran dari r25 dan r3, bagi suhu-suhu yang lebih kompeten mohon koreksi dan masukannya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

Sumber : MotoGokil