PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Sebagian indeks acuan di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia)
bergerak menguat karena lonjakan saham-saham energi akibat kenaikan
harga minyak. Namun sebagian lagi bergerak di zona merah karena
pelemahan saham-saham sektor konsumsi.
Mengutip Bloomberg,
Kamis (26/2/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik menguat kurang dari 0,1
persen ke level 146,25 pada pukul 09.15 waktu Tokyo, Jepang. Indeks
acuan tersebut mengguat ke level tertinggi sejak 11 september kemarin.
Penguatan
indeks MSCI Asia Pasifik terjadi karena pengaruh pernyataan yang
dikeluarkan oleh Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The
Federal Reserved (The Fed), Janet Yellen mengenai kenaikan suku bunga.
Menurutnya, data pertumbuhan upah dan juga inflasi di negara tersebut
belum bisa menjadi landasan untuk bank sentral menaikkan suku bunga
acuan.
"Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih awal dari
perkiraan telah mereda sehingga mendongkrak pasar saham," jelas analis
CMC Markets, Michael McCarthy.
Indeks Topix Jepang menguat 0,2
persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen. Indeks S&P/ASX
200 Australia kehilangan tenaga 0,4 persen. Sedangkan Indeks NZX 50
Selandia Baru sedikit berubah setelah kemarin ditutup pada level
tertinggi. Pasar Hong Kong dan China belum dibuka.
Harga minyak
mentah Brent melonjak 5,1 persen di London pada rabu kemarin karena Arab
Saudi mengisyaratkan bahwa ada permintaan akan komoditas tersebut.
Isyarat dari Arab Saudi tersebut mematahkan sentimen kenaikan stok
minyak mentah di Amerika Serikat.
Cadangan minyak mentah di AS
naik untuk minggu ke tujuh di tahun ini atau dalam pekan yang berakhir
pada 20 Februari. Menurut Departemen Energi AS, kenaikan cadangan
tersebut mencapai 8,4 juta barel sehingga menetap di level 434,1 juta
barel. Jumlah cadangan minyak tersebut merupakan level tertinggi yang
pernah ada di dalam data Departemen Energi AS.
Salah satu
penyebab kenaikan permintaan tersebut adalah adanya cuaca yang dingin di
Amerika bagian timur. Faktor iklim tersebut membuat meningkatkan
permintaan akan minyak menjadi lebih besar yang digunakan untuk
menghangatkan rumah dan juga bahan bakar disel. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
Kamis, 26 Februari 2015
Bursa Asia Bergerak di Dua Arah
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar