
- "Samurai" (侍) bukanlah pedang, melainkan sebuah gelar. Yang merupakan pedang dari jepang adalah Katana - 刀 (bersisi tajam 1) danTsurugi - 剣 (bersisi tajam 2), serta Wakizashi (pedang kecil yang lebih besar dari pisau tapi lebih kecil dari pedang utama, digunakan sebagai side arm) Banyak orang Indonesia salah kaprah dan menyebut "samurai" sementara yang dimaksud adalah suatu pedang. Uniknya orang Indonesia tahu "samurai" adalah prajurit manusia.
- Ninja tidaklah berawal dari pasukan elit yangterlatih, tapi dari rakyat miskin yang dijadikan pembunuh rahasia.
- Di
Jepang, angka "4" dan "9" tidak disukai, sehingga sering tidak ada
nomer kamar "4" dan "9". "4" dibaca "shi" yang sama bunyinya dengan yang
berarti "mati", sedangkan "9" dibaca"ku", yang sama bunyinya dengan
yang berarti "kurushii / sengsara".
- Orang
Jepang menyukai angka "8". Harga-harga barang kebanyakan berakhiran
"8". misalnya susu dengan harga 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini
mengharuskan harga barang yang dicantumkansudah harus memasukkan pajak,
jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan
kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
- Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu).
- Cara
baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf
Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah
dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang
buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di
"bagian belakang").
- Tanda
tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal,
melainkan harus memakai hanko / inkan/ cap. Jenis hanko di Jepang ada
beberapa yaitu, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang
kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in
adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti
beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini
diregisterkan keshiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai
untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank.
Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
- Kalau
kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang: ini
bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan
(misalnya di paspor, dsb.) umumnya mereka menuliskan nama mereka dalam
huruf Kanji,sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya
membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru /
dibaca oleh orang lain.
- Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak.
- Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan diIndonesia di-service.
- Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
- Pernah
nggak melihat cara orang Jepang menghitung "satu", "dua", "tiga"....
dengan jari tangannya ? Kalau diperhatiin, ada perbedaan dengan
kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan
dikepal dan saat menghitung "satu", jari kelingking ditegakkan.
Menghitung "dua", jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu
saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka,
dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang "satu",
maka jarinya akan ditekuk / ditutupkan ke telapak tangan. Kalo nggak
percaya,coba deh… jikken dengan teman Jepang anda.
- Sepeda
tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia
lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu
tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya
maksimal 20 ribu yen.
- Kalo
naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiridi sebelah kiri, karena
sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali
berdiri di kanan kalo kita ga langsung naik.
- Pacaran
di Jepang sungguh hemat, traktir2an bukan budaya pacaran Jepang. Jadi
selama belum jadi suami-istri, siapin duit buat bayar sendiri-sendiri.
- Nganter jemput pacar juga bukan budaya orang Jepang. Kalo mau ketemuan, ya ketemuan di stasiun.
- Jangan
pernah sekali-kali bilang ke orangjepang : "Aku main ke rumahmu ya".
Karena itu dianggap ga sopan. Ke rumahnya cuma kalo udah diijinin.
- "Aishiteru"
yang berarti aku cinta kamu, jarang dipake sama orang pacaran, kecuali
kalo mereka bener-bener udah mau nikah. Biasanya mereka make "Daisuke
desu" buat ngungkapin kalo mereka sayang sama pacarnya.
- Sebelum
bepergian, biasanya orang Jepang selalu ngecek ramalan cuaca. Dan 90%
ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalo ada orang bawa payung, pasti
kita bakal liat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan
perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan,
karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.
- Bunga
sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya
tumbuh 2minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh
pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, ga ada satupun bunga sakura, yang
ada hanyalah daun-daun hijau,tanpa bunga, dan jadi ga menarik lagi.
- Di
Indonesia, kita bakal dapet duit kalo kita ngejual barang bekas kita ke
toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalo mau
narobarang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang
lebih milih ninggalin TV bekas mereka gitu aja kalo mo pindah apartemen.
- Di
perempatan jalan Kyoto, perempatan jalanyang kecil, ga ada mobil sama
sekali, tapi ada lampu merah, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu
tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai aja, baca
koran, ngobrol, ngerokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah
hijau. Padahal ga ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalo mereka
ngelanggar peraturan juga ga akan celaka.
- Mereka
ga percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat
sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju.
Disclaimer:
Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.
PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800
0 komentar :
Posting Komentar