English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 29 Juni 2018

Saham Teknologi dan Keuangan Dorong Penguatan Wall Street



PT Rifan Financindo - Wall street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Sektor saham teknologi mencetak keuntungan dan sektor saham keuangan pun mengakhiri pelemahan beruntun dalam 13 hari.

Dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 98,46 poin atau 0,41 persen ke level 24.216,05. Indeks S&P 500 menguat 16,68 poin atau 0,62 persen ke level 2.716,31.

Indeks Nasdaq Composite menanjak 58,60 poin atau 0,79 persen ke level 7.503,68. Adapun volume perdagangan di bursa AS pada Kamis tercatat 7,13 miliar saham.

Baca juga :

Penopang wall street, yakni sektor saham teknologi yang menunjukkan kenaikan 1,1 persen. Memimpin penguatan adalah saham perusahaan konsultan Accenture PLC sebesar 5,9 persen setelah melaporkan laba kuartalan di atas perkiraan.

Sementara indeks keuangan di S&P 500 naik setelah berkali-kali dihujani tekanan dari kurva imbal hasil obligasi AS untuk tenor 2 tahun dan 10 tahun. Sektor keuangan diprediksi akan bangkit pasca mengalami kerugian.

Indeks S&P sebelumnya sempat jatuh karena investor khawatir tentang hubungan perdagangan internasional AS. "Ada ketidakkonsistenan dari Gedung Putih mengenai kebijakan itu (perdagangan AS). Semua menunggu melihat kebijakan yang sebenarnya," kata Direktur Perdagangan di Performance Trust Capital Partners. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 28 Juni 2018

Bursa Asia Negatif Terpengaruh Kemerosotan Pasar Tiongkok


Rifan Financindo - Bursa Saham Asia ditutup lebih rendah pada hari Rabu (27/06), dipimpin oleh penurunan di pasar China karena investor mencerna pergerakan yuan yang lebih rendah di tengah kekhawatiran perdagangan.

Indeks Nikkei 225 tergelincir 0,31 persen, atau 70,23 poin, menjadi ditutup pada 22.271,77, dengan bank dan pembuat mobil di wilayah negatif. Namun sektor energi,naik menyusul kenaikan harga minyak, tetapi saham pengirim dan transportasi udara menurun.

Di Seoul, indeks Kospi ditutup lebih rendah sebesar 0,38 persen pada 2.343,03 karena kenaikan saham teknologi blue chip gagal menopang indeks yang lebih luas di tengah penurunan di sektor lain, termasuk saham produsen mobil dan manufaktur. Saham kapital besar Samsung Electronics dan SK Hynix melonjak masing-masing 2,02 persen dan 1,07 persen, sementara Posco turun 3,22 persen.

Baca juga :

Pasar di China merosot. Indeks Komposit Shanghai turun 1,11 persen menjadi ditutup pada 2.812,87 dan indeks komposit Shenzhen yang lebih kecil kehilangan 1,29 persen. Indeks Shanghai memulai hari sudah di wilayah pasar bearish, mengacu pada penurunan setidaknya 20 persen dari tertinggi baru-baru ini. Indeks blue chip CSI 300,  jatuh 2,05 persen pada hari itu.

Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 1,82 persen pada 28356.26, karena semua sektor kecuali energi menurun sebelum pasar tutup.

Indeks ASX 200 sedikit berubah, dengan indeks ditutup lebih rendah dengan 0,03 persen pada 6,195.90. Subindex sektor energi naik 1,24 persen karena produsen minyak naik, dengan Woodside Petroleum menambahkan 1,39 persen dan Santos naik 2,17 persen. Namun, keuntungan keseluruhan dibatasi karena saham perbankan dan telekomunikasi melemah.

Penurunan pada sesi perdagangan Asia terjadi meskipun keuntungan tipis di Wall Street, dengan pergerakan lebih tinggi dalam saham energi berkontribusi terhadap kenaikan di sana.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada hari Senin bahwa laporan Wall Street Journal tentang pembatasan investasi China dalam teknologi AS adalah “berita palsu,” tetapi menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut akan berlaku untuk “semua negara” bukan hanya China saja. Meskipun demikian, penasihat ekonomi Gedung Putih Peter Navarro mengatakan kepada CNBC bahwa ada “tidak ada rencana” untuk mengekang investasi asing.

Ketidakpastian kebijakan perdagangan, serta peningkatan retorika dalam perdagangan AS dengan China dalam beberapa pekan terakhir, telah membebani sentimen pasar di pasar Asia.

Penurunan di China pada Rabu mengabaikan kenaikan lanjutan dalam minyak setelah harga melonjak semalam. Berkontribusi terhadap keuntungan minyak adalah pengumuman Departemen Luar Negeri AS bahwa perusahaan yang membeli minyak Iran akan dikenakan sanksi jika mereka tidak sepenuhnya memangkas impor tersebut pada bulan November.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 0,51 persen untuk diperdagangkan pada $ 70,89 per barel setelah melintasi level $ 70 untuk pertama kalinya dalam dua bulan semalam. Minyak mentah Brent berjangka naik 0,8 persen diperdagangkan pada $ 76,92.

Sementara itu, yuan memperpanjang penurunan ke level terendah enam bulan pada hari Rabu. Yuan onshore diperdagangkan di 6,5930 terhadap dolar. Bank Rakyat China telah menetapkan titik tengah resmi di 6,5569 per dolar sebelum pasar dibuka. Bank sentral memungkinkan kurs spot yuan untuk naik dan turun maksimal 2 persen terhadap dolar relatif terhadap tingkat penetapan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang akan mencermati perkembangan ketegangan perang dagang AS dengan China. Rifanfinancindo.


Sumber : Vemale

Rabu, 27 Juni 2018

Nikkei Tergelincir Sementara Kospi Naik Tipis Didukung Emiten Teknologi



Rifan Financindo - Pasar-pasar utama di Asia bergerak sedikit bervariasi awal pada hari Rabu menyusul kenaikan tipis yang terlihat di Wall Street semalam karena harga minyak yang lebih kuat dan berita utama terkait perdagangan menjadi pusat perhatian bagi investor.

Indeks Nikkei 225 tergelincir 0,3 persen, dengan keuangan dan sektor utilitas menurun sejak dini. Saham sektor energi, bagaimanapun, naik mengikuti dorongan harga minyak semalam, tapi pengirim dan nama transportasi udara menurun.

Di tempat lain, Kospi naik tipis sebesar 0,15 persen di Seoul sebagai blue chip saham teknologi memberikan kontribusi terhadap keuntungan di pagi hari. Samsung Electronics dan SK Hynix naik 0,11 persen dan 1,9 persen, masing-masing.

Baca juga :

Di Sydney, S & P / ASX 200 menguat 0,17 persen pada awal perdagangan. Sektor energi Subindex naik 1,68 persen sebagai produsen minyak naik, dengan Woodside Petroleum menambahkan 1,48 persen dan Santos maju 2,67 persen. Namun, keuntungan keseluruhan yang dibatasi oleh sektor industri dan keuangan tergelincir .

Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate tertempel di 0,18 persen untuk perdagangan di $ 70,66 per barel setelah melintasi level $ 70 untuk pertama kalinya dalam dua bulan semalam. Minyak mentah Brent berjangka naik tipis sebesar 0,31 persen diperdagangkan pada $ 76,55.

Wall Street ditutup lebih tinggi pada Selasa setelah mengambil hit di sesi sebelumnya di tengah sengketa perdagangan yang berkelanjutan dengan China, dengan bergerak lebih tinggi didorong oleh saham energy.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada hari Senin bahwa laporan Wall Street Journal pada pembatasan investasi China dalam teknologi AS “berita palsu,” tetapi menambahkan bahwa langkah-langkah akan berlaku untuk “semua negara” bukan Cina saja. Meskipun demikian, Gedung Putih ekonomi Penasihat Peter Navarro mengatakan kepada CNBC bahwa ada “tidak ada rencana” untuk mengekang investasi asing.

Dalam mata uang, indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang, menguat di 94,670 pada pukul 8:00 AM di HK / SIN, dengan ketegangan perdagangan dipandang sebagai kontribusi untuk kekuatan jangka dekat dalam dolar. Terhadap yen, dolar memperpanjang kenaikan, diperdagangkan di 110,12. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 26 Juni 2018

Bursa Asia Rontok, IHSG Merah Membara


PT Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona merah. Seluruh sektor saham melemah, dan paling tinggi sektor saham pertambangan dan infrastruktur yang membebani gerak IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini (22/6/2018), IHSG memerah dengan penurunan 2,145 poin atau 0,04 persen di posisi 5.820,188. Indeks LQ45 pun senasih dengan pelemahan 0,66 persen ke level 906,749.

Penurunan berlanjut. IHSG dibuka terus merosot 4,005 poin atau 0,07 persen ke level 5.818,328. Indeks LQ45 melemah 0,09 persen ke level 906.440. Sebanyak 100 saham melemah, 73 saham menguat, dan 96 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan pagi ini mencapai 16.963 kali dengan volume 393,6 juta saham senilai Rp 293,5 miliar.


Baca juga :

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 27,45 miliar. Sementara dolar AS diperdagangkan Rp 14.096.

Tak ada yang menopang laju IHSG. Seluruh sektor saham berguguran. Memimpin pelemahan paling dalam, yakni sektor saham infrastruktur dan pertambangan masing-masing 0,67 persen. Diikuti sektor saham industri dasar turun 0,69 persen dan sektor saham consumer goods yang merosot 0,39 persen.
Adapun saham-saham yang terhempas jauh, di antaranya saham BBRM sebesar 17,46 persen, saham SDMU kehilangan 16,77 persen, dan saham MFIN anjlok 8.09 persen. Sementara yang naik tajam, di antaranya saham KPAL menanjak 24,54 persen, saham MFMI mendaki 23,87 persen, dan saham ATIC naik 23,25 persen.

Pelemahan IHSG sejalan dengan rontoknya bursa saham Asia, kecuali indeks saham Kospi Korea Selatan yang menguat sendirian sebesar 0,29 persen. Koreksi paling dalam terjadi pada indeks saham Nikkei Jepang sebesar 0,77 persen.

Indeks saham Taiwan jatuh 0,62 persen, indeks saham Strait Times Singapura amblas 0,59 persen, indeks saham Hang Seng Hong Kong turun 0,36 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,04 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 25 Juni 2018

Bursa Asia Rontok, IHSG Merah Membara




Rifanfinancindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona merah. Seluruh sektor saham melemah, dan paling tinggi sektor saham pertambangan dan infrastruktur yang membebani gerak IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini (22/6/2018), IHSG memerah dengan penurunan 2,145 poin atau 0,04 persen di posisi 5.820,188. Indeks LQ45 pun senasih dengan pelemahan 0,66 persen ke level 906,749.

Penurunan berlanjut. IHSG dibuka terus merosot 4,005 poin atau 0,07 persen ke level 5.818,328. Indeks LQ45 melemah 0,09 persen ke level 906.440. Sebanyak 100 saham melemah, 73 saham menguat, dan 96 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan pagi ini mencapai 16.963 kali dengan volume 393,6 juta saham senilai Rp 293,5 miliar.

Baca juga :

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 27,45 miliar. Sementara dolar AS diperdagangkan Rp 14.096.

Tak ada yang menopang laju IHSG. Seluruh sektor saham berguguran. Memimpin pelemahan paling dalam, yakni sektor saham infrastruktur dan pertambangan masing-masing 0,67 persen. Diikuti sektor saham industri dasar turun 0,69 persen dan sektor saham consumer goods yang merosot 0,39 persen.

Adapun saham-saham yang terhempas jauh, di antaranya saham BBRM sebesar 17,46 persen, saham SDMU kehilangan 16,77 persen, dan saham MFIN anjlok 8.09 persen. Sementara yang naik tajam, di antaranya saham KPAL menanjak 24,54 persen, saham MFMI mendaki 23,87 persen, dan saham ATIC naik 23,25 persen.

Pelemahan IHSG sejalan dengan rontoknya bursa saham Asia, kecuali indeks saham Kospi Korea Selatan yang menguat sendirian sebesar 0,29 persen. Koreksi paling dalam terjadi pada indeks saham Nikkei Jepang sebesar 0,77 persen.

Indeks saham Taiwan jatuh 0,62 persen, indeks saham Strait Times Singapura amblas 0,59 persen, indeks saham Hang Seng Hong Kong turun 0,36 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,04 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 22 Juni 2018

Bursa Asia Rontok, IHSG Merah Membara


Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona merah. Seluruh sektor saham melemah, dan paling tinggi sektor saham pertambangan dan infrastruktur yang membebani gerak IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini (22/6/2018), IHSG memerah dengan penurunan 2,145 poin atau 0,04 persen di posisi 5.820,188. Indeks LQ45 pun senasih dengan pelemahan 0,66 persen ke level 906,749.

Penurunan berlanjut. IHSG dibuka terus merosot 4,005 poin atau 0,07 persen ke level 5.818,328.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 27,45 miliar. Sementara dolar AS diperdagangkan Rp 14.096.

Baca juga :
Tak ada yang menopang laju IHSG. Seluruh sektor saham berguguran. Memimpin pelemahan paling dalam, yakni sektor saham infrastruktur dan pertambangan masing-masing 0,67 persen. Diikuti sektor saham industri dasar turun 0,69 persen dan sektor saham consumer goods yang merosot 0,39 persen.

Adapun saham-saham yang terhempas jauh, di antaranya saham BBRM sebesar 17,46 persen, saham SDMU kehilangan 16,77 persen, dan saham MFIN anjlok 8.09 persen. Sementara yang naik tajam, di antaranya saham KPAL menanjak 24,54 persen, saham MFMI mendaki 23,87 persen, dan saham ATIC naik 23,25 persen.

Pelemahan IHSG sejalan dengan rontoknya bursa saham Asia, kecuali indeks saham Kospi Korea Selatan yang menguat sendirian sebesar 0,29 persen. Koreksi paling dalam terjadi pada indeks saham Nikkei Jepang sebesar 0,77 persen.

Indeks saham Taiwan jatuh 0,62 persen, indeks saham Strait Times Singapura amblas 0,59 persen, indeks saham Hang Seng Hong Kong turun 0,36 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,04 persen.

Indeks LQ45 melemah 0,09 persen ke level 906.440. Sebanyak 100 saham melemah, 73 saham menguat, dan 96 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan pagi ini mencapai 16.963 kali dengan volume 393,6 juta saham senilai Rp 293,5 miliar. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 21 Juni 2018

Bursa Saham Asia Menguat meski Wall Street Tertekan





PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada Rabu pekan ini usai melemah tajam. Penguatan bursa saham Asia ini juga dipengaruhi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Risiko pasar meningkat mendorong imbal hasil obligasi atau surat utang bertenor 10 tahun naik ke posisi 2,9 persen dibandingkan perdagangan Selasa waktu setempat di posisi 2,893. Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor dua tahun naik menyentuh posisi 2,55 persen.

Bursa saham Asia menguat ditunjukkan dengan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,7 persen, dan indeks saham Australia bertambah 0,8 persen.

Baca juga :

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China menunjukkan sedikit tanda-tanda pelonggaran usai penasihat perdagangan Gedung Putih mengatakan China telah meremehkan keputusan presiden AS untuk menetapkan tarif lebih besar.

Pemerintahan AS mengancam memberlakukan tarif 10 persen untuk barang-barang China senilai USD 200 miliar usai Beijing memutuskan menaikkan tarif USD 50 miliar untuk barang-barang AS. Hal tersebut sebagai tanggapan terhadap tarif yang diberlakukan kepada barang-barang China.

Di pasar uang, dolar AS sebagian besar mendatar terhadap yen. Dolar AS naik 0,03 persen menjadi 110,07. Sedangkan euro merosot ke posisi USD 1.1584. Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke posisi 95,02.

Sementara itu di pasar komoditas, harga minyak naik 0,4 persen menjadi USD 65,34 per barel. Namun, analis ANZ mengatakan, ketegangan perdagangan dan perselisihan dalam the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Negara Pengekspor Minyak yang bertemu pada Jumat akan bebani harga minyak pada Rabu pekan ini.

Sebelumya Iran menuturkan, OPEC tak mungkin capai kesepakatan tentang produksi minyak. Sedangkan pergerakan harga emas cenderung mendatar. Harga emas di pasar spot diperdagangkan di posisi USD 1.273,73 per ounce. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Juni 2018

Bursa Asia Bervariasi Sambut Pertemuan Trump dan Kim Jong-un


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bervariasi pada awal perdagangan seiring investor berharap hasil positif dari pertemuan puncak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Pertemuan tersebut diharapkan bisa akhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen, dan menuju ke level tertinggi dalam tiga minggu. Indeks saham Korea Selatan Kospi bertambah 0,1 persen. Indeks saham acuan Australia sedikit menguat. Sedangkan indeks saham Selandia Baru melemah 0,3 persen.

Indeks saham acuan MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang berada di posisi 573,31.  Pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan pengaruhi bursa saham Asia.

Baca juga :

Jelang pertemuan, Trump mengatakan,  pertemuan tersebut bisa "berjalan dengan sangat baik" karena negara-negara mencoba mempersempit perbedaan bagaimana akhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.

Banyak analis menuturkan kalau pertemuan itu akan sukses mengingat kegagalan masa lalu dalam pembicaraan dengan Korea Utara.

"Ini tampaknya menjadi langkah pertama dalam proses yang sudah lama ditarik keluar. Jika tampaknya ada niat tulus dari kedua belah pihak untuk menggunakan pertemuan tersebut sebagai dasar untuk negosiasi perjanjian damai yang serius. Saya kira itulah yang akan terlihat seperti ini," kata dia, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (12/6/2018).

"Tidak ada yang mengharapkan perjanjian damai hari ini. Itu terlalu optimis. Akan tetapi jika ternyata gagal total, mungkin ada beberapa implikasi untuk aset berisiko," tambah dia.

Kesepakatan denuklirisasi akan positif untuk aset Korea Selatan mengingat dorongan yang mungkin untuk pertumbuhan dan memudar risiko geopolitik. Hal itu dikatakan analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Adapun penguatan bursa saham Asia juga didukung dari bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang positif. Indeks saham Dow Jones stabil. Indeks saham S&P 500 naik 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 0,2 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 11 Juni 2018

Menanti Pertemuan Trump dan Kim Jong-un, Bursa Asia Bergerak Campuran





Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak variatif mengawali perdagangan pekan ini. Satu indeks utama melemah, sedangkan satu indeks justru menguat dipicu beberapa sentimen, yakni pertemuan KTT G7, pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un, serta rapat bank sentral.

Dikutip dari Reuters, bursa saham Asia bergerak hati-hati pada perdagangan Senin (11/6/2018). Indeks saham Nikkei Jepang melorot 0,1 persen, sedangkan indeks saham Kospi Korea Selatan malah naik 0,2 persen.

Pergerakan bursa di kawasan regional ini terimbas hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 akhir pekan lalu yang memicu kekhawatiran perang dagang lebih lanjut karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak menyetujui Komunike.

Baca juga :

Faktor lainnya, setelah dari KTT G7, Trump langsung bertolak ke Singapura untuk pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

"Pertemuan G7 di Kanada semakin meretakkan hubungan antara AS dan sekutunya atas perdagangan bebas," kata Kepala Strategi Pasar untuk Asia Pasifik di JP Morgan Asset Management Tai Hui.

Negara-negara kelompok G7 tersentak bahwa Trump akan menemui Kim Jong-un. Ini adalah pertemuan bersejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya. Investor pun akan fokus pada hasil pertemuan penting ini. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 08 Juni 2018

Investor Fokus Pertemuan KTT G7, Bursa Saham Asia Rontok






PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia dibuka turun tipis pada perdagangan Jumat (8/6/2018) terimbas pelemahan indeks Nasdaq. Sentimen utama masih dipengaruhi kesepakatan denda sebesar USD 1 miliar terhadap ZTE Corp.


Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei Jepang merosot 0,11 persen terseret pelemahan saham perbankan. Akan tetapi masih terbantu saham konsumen yang naik lebih tinggi.

Selanjutnya diikuti indeks Kospi Korea Selatan yang susut 0,32 persen karena saham produsen mobil dan teknologi diperdagangkan lebih rendah, termasuk saham Samsung Electronics yang jatuh 1,19 persen.

Baca juga :
Indeks S&P/ASX 200 pun bernasib sama, melorot 0,14 persen. Saham-saham bahan dan sektor saham keuangan tergelincir.

Pergerakan bursa saham Asia ini mengikuti sedikit penurunan wall street. Indeks utama AS, seperti Nasdaq turun 0,7 persen, sementara indeks Dow Jones naik 0,38 persen atau 95,02 poin ke level 25.241,41.

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, AS dan ZTE Corp China sudah mencapai kesepakatan setelah pemerintah AS melarang perusahaan-perusahaan AS untuk menjual perangkat lunak ke ZTE.

Kesepakatan itu adalah Amerika Serikat akan mengenakan denda sebesar USD 1 miliar kepada ZTE, serta membentuk tim kepatuhan yang dipilih AS. Tapi masih menghadapi beberapa penolakan dari anggota parlemen AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 07 Juni 2018

Ekonomi Global Kuat Picu Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat ke level tertinggi dalam 2,5 bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia didukung kuatnya fundamental ekonomi.

Sementara itu, harapan bank sentral Eropa dapat mulai kurangi stimulusnya mendorong euro dan imbal hasil obligasi global. Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2 persen ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,7 persen ke posisi 22.790,68 pada awal perdagangan.

Baca juga :
Di pasar uang, euro menguat ke posisi tertinggi dalam dua minggu. Sementara itu, imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) ke posisi terendah dalam satu pekan ini.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun sekitar 2,97 persen.  Imbal hasil surat berharga yang terbatas itu lantaran para pejabat menuturkan, bank sentral Eropa dapat hentikan program stimulusnya pada akhir 2018.

"Pertumbuhan yang kuat membuat bank sentral yakin inflasi sedang dalam perjalanan kembali sesuai target,” ujar Ekonom Bank Sentral Eropa Peter Praet.

Komentar Praet mendorong euro ke posisi USD 1.1796. Indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 93,56. Kekhawatiran atas dampak berkurangnya pembelian obligasi bank sentral Eropa memicu aksi jual di surat utang Jerman dan pemerintah Eropa lainnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 06 Juni 2018

Wall Street Bikin Bursa Asia Menguat



Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat tipis pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan tersebut terimbas sektor saham teknologi yang angkat bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street.

Akan tetapi, kekhawatiran utang Italia mendorong investor mengalihkan aset ke utang pemerintah berisiko rendah. Hal tersebut mendorong imbal hasil surat berharga AS turun dari posisi tertinggi.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,1 persen. Indeks saham Australia menguat 0,3 persen.

Baca juga :
Bursa saham Asia menguat didorong wall street yang positif. Indeks saham Nasdaq bahkan catatkan penguatan tertinggi pada perdagangan saham Selasa waktu setempat yang didorong saham teknologi dan konsumen. Prediksi ekonomi AS yang positif bantu penguatan sektor saham tersebut.

Akan tetapi, indeks saham S&P 500 turun yang didorong sektor saham keuangan. Imbal hasil surat berharga AS turun dapat mengurangi laba bersih bank. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 05 Juni 2018

Tertekan Harga Minyak, Sebagian Besar Bursa Asia Melemah


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebagian besar bergerak tertekan namun indeks acuan Jepang mampu menguat pada pagi ini.

Mengutip CNBC, Selasa (5/6/2018), indeks Nikkei Jepang naik 0,54 persen dan Topix melonjak 0,4 persen. Saham-saham teknologi mampu menjadi pendorong penguatan bursa saham di Jepang. Namun kebalikannya, saham-saham di sektor pertambangan mengalami tekanan.

Baca juga :

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi bergerak di dua zona dan akhirnya harus mengalami tekanan. Saham-saham di sektor otomotif dan perbankan tertekan. Begitu juga dengan sektor elektronik yang tergelincir 0,39 persen.

Sedangkan untuk bursa saham di Australia juga mengalami tekanan. Indeks S&P/ASX 200 mengalami tekanan karena dorongan dari indeks energi. Subindeks energi mengalami tekanan 1,2 persen karena kejatuhan harga minyak semalam.

Indeks acuan MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang bergerak mendatar. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 04 Juni 2018

Bursa Asia Menguat Tipis Terpicu Laporan Data Pekerjaan AS


Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat tipis pada perdagangan di awal pekan ini, terpicu laporan data pekerjaan AS yang menguat mengimbangi kekhawatiran bahwa perang tarif antara Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia dapat menyeret pertumbuhan ekonomi global menjadi lebih rendah.

Melansir laman Reuters, Senin (4/6/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang menguat 1,0 persen.

Di akhir pekan lalu, Wall Street menguat dipicu lonjakan saham teknologi AS, mendorong Nasdaq Composite naik 1,51 persen menjadi 7.554, mendekati rekor penutupan tertinggi 7.588 pada bulan Maret.

Baca juga :

Pasar di Asia kali ini, antara lain dipengaruhi para pemimpin keuangan sekutu terdekat Amerika Serikat yang melampiaskan kemarahannya terkait pengenaan tarif impor logam oleh Presiden Donald Trump. Negara-negara tersebut menyiapkan pertempuran melawan AS pada KTT G7 yang rencananya berlangsung pekan depan di Quebec.

Enam negara anggota G7 mengeluarkan pernyataan yang meminta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan mereka tentang pengenaan tarif kepada Presiden Donald Trump.

"KTT G7 akhir pekan ini bisa tampak mengerikan. Bahkan ada pembicaraan bahwa Trump tidak boleh datang. Kekhawatiran tentang gesekan perdagangan kemungkinan akan terus membebani pasar,  kata Norihiro Fujito, Ahli Strategi Investasi Senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
Namun, perekonomian AS tidak dapat disangkal menguat saat ini. Data pemerintah menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS pada Mei dan tingkat pengangguran turun ke terendah 18 tahun dari posisi 3,8 persen. Ini menunjukkan kondisi pasar kerja yang bergerak cepat, yang berdampak ke inflasi.

Laporan ketenagakerjaan yang menguat juga diikuti serangkaian data ekonomi yang optimis, termasuk belanja konsumen, produksi industri dan belanja konstruksi. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800