English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 29 Desember 2017

Menutup 2017, Bursa Asia Dibuka Bervariasi


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan hari terakhir perdagangan saham 2017. Bursa Jepang menguat dan Australia melemah, sedangkan bursa Korea Selatan telah libur.

Mengutip CNBC, Jumat (29/12/2017), Nikkei 225 Jepang menguat 0,26 persen di awal perdagangan. Perusahaan otomotif, teknologi dan keuangan menjadi katalis di awal perdagangan. Sementara saham barang-badang konsumsi tertekan.

Baca juga :

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,54 persen. Pelemahan hampir terjadi di semua sektor terutama pertambangan. Selain itu, sektor keuangan juga menjadi pemberat bursa Australia.

ANZ turun 0,42 persen dan Westpac lebih rendah 0,86 persen.

Pasar saham Korea Selatan tutup pada Jumat ini dan akan mulai diperdagangkan pada pekan depan usai libur Tahun Baru.

Bursa Asia meningkat cukup signifikan pada perdagangan tahun ini. Pendorong pemulihan bursa di kawasan Asia ini karena adanya pemulihan ekonomi secara global.

Indeks MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang meningkat hampir 30 persen sepanjang tahun ini.

Kenaikan indeks acuan di Asia tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks acuan di AS Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 25 persen. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 28 Desember 2017

Aplikasi Ini Ajak Penggunanya Investasi Emas Sekaligus, Kok Bisa?

https: img-k.okeinfo.net content 2017 12 27 207 1836264 aplikasi-ini-ajak-penggunanya-investasi-emas-sekaligus-kok-bisa-uQlg6F6JEE.jpg 

Rifan Financindo - Popular Now memberikan apresiasi bagi penggunanya dengan merilis sistem rewrd baru. Sistem yang hadir dengan update ini merupakan kerja sama Popular Now dengan e-commerce ORORI dan aplikasi E-Mas.

Berkat kerjasama ini, pengguna premium Popular Now atau disebut Gold Member akan mampu mengumpulkan token dengan melakukan berbagai interaksi sosial dalam aplikasi. Sistem yang disebut Coin Redemption On Online Transactions ini menjadi wujud apresiasi Popular Now kepada penggunanya.

Baca juga :
Gold Member dapat mengumupulkan token yang bernilai Rp1.000 untuk setiap kepingnya dengan melakukan berbagai aktivitas di aplikasi. Diantaranya berlangganan aplikasi Popular Now selama minimal satu bulan dan mengajak member lain untuk menjadi Gold Member selama minimal satu bulan.

Pengguna juga bisa menerima 15 token secara langsung dengan berlangganan Gold Membership untuk satu tahun penuh via situs web. Tawaran ini berlaku sampai akhir tahun 2017.

Setidaknya, dibutuhkan 15 token untuk bisa melakukan penukaran emas pada E-mas. Angka tersebut juga tergantung dari harga emas terbaru di pasaran dan informasi terkait akan disediakan pada aplikasi mobile E-Mas.

Dijelaskan Vicky G Saputra, co-founder dan CEO dari Papillon Group langkah ini menjadi wujud perusahaan bagi pengguna Popular Now dalam belajar berinvestasi.

Setelah mengakumulasi setidaknya dua gram emas, pengguna dapat memilih untuk menarik emas tersebut atau melanjutkan akumulasi. Dalam waktu dekat, para pengguna juga dapat berpatungan mengumpulkan token mereka bersama-sama untuk ditukarkan dengan emas dalam jumlah yang lebih besar.

“Proyek ini cukup unik untuk menyadarkan pengguna akan pentingnya berinvestasi. Pasalnya apabila dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya, emas jauh lebih stabil nilainya dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut merupakan gerbang investasi sempurna bagi orang-orang yang ingin menjadi lebih aktif dalam berinvestasi”, kata George B Sumantri, CEO ORORI. Rifan Financindo.

Sumber : Okezone

Rabu, 27 Desember 2017

Harga Saham Komoditi Dan Energi Dukung Penguatan Bursa Saham Asia



PT Rifan Financindo - Harga minyak yang berada di harga sekitar 2-1 / 2 tahun teratas pada Rabu, setelah ledakan pipa minyak mentah Libya yang memicu kekhawatiran akan pasokan dan harga emas dan tembaga yang melayang dekat level tertinggi dalam minggu-minggu terakhir ini, telah menguatkan harga saham-saham komoditi dan energi di bursa-bursa saham Asia.

Pergerakan perdagangan pada umumnya tipis di seluruh papan dalam minggu yang dipersingkat oleh liburan.

Baca juga :
Indeks MSCI terbesar di Asia Pasifik yang tidak termasuk Jepang, naik tipis 0,1 persen ke level tertinggi sejak akhir November. Dan untuk tahun ini, indeks telah naik 31,6 persen.

Reli harga minyak dan logam membantu saham Asia mengatasi kerugiannya semalam di Wall Street akibat penurunan di Apple Inc.

Saham Australia menguat 0,3 persen pada hari Rabu ke level tertinggi dalam dekade terdekat dari 6.092,8 poin, dengan sektor material dan energi memimpin kenaikan.

Perusahaan pertambangan raksasa BHP Billiton adalah di antara top gainers pada indeks, diikuti oleh Woodside Petroleum dan penambang emas Newcrest.

Indeks Nikkei Jepang N 225 naik 0,1 persen.
Minyak mentah A.S. menyentuh $ 60 per barel setelah penyerang bersenjata meledakkan pipa yang memompa minyak mentah ke pelabuhan Es Sider pada hari Selasa.

Brent crude , patokan internasional untuk harga minyak, menetap di $ 67,02 per barel.
Emas naik ke $ 1,283.7 per ounce, tertinggi sejak awal Desember sementara tembaga melonjak menjadi $ 7, 139, harga tertinggi yang pernah dicapai terakhir di sekitar pertengahan Oktober.

Beberapa ekonom memperkirakan kembalinya tekanan inflasi pada tahun 2018 akan membantu bank sentral menurunkan kebijakannya dengan mudah untuk menaikkan suku bunga.

AS Federal Reserve menaikkan suku tiga kali tahun ini dan diatur untuk memberikan kenaikan lebih lanjut dalam 2018. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mulai mengurangi kembali stimulus moneter dan mengetatkan kebijakan setelah menjaga suku bunga deposito di bawah nol sejak 2014.

ECB telah berjanji untuk terus membeli obligasi setidaknya sampai jangka waktu terbaik dalam satu dekade dan inflasi dengan nyaman di atas 1 persen.

Di pasar valas, pergerakan perdagangan yang tipis dengan sebagian besar mata uang utama bergerak datar. Euro EUR = bertahan di $ 1,1857 dan dolar JPY = hampir tidak berubah pada 113,19 yen.

Yen telah turun sekitar 3 persen pada tahun ini. JPY, Euro, AUD Aussie dan pound Inggris GBP termasuk di antara mata uang utama dengan kinerja terbaik tahun ini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 26 Desember 2017

Morgan Stanley: Bitcoin Tak Berharga

Rifanfinancindo - Riset terbaru yang dilakukan bank investasi dan broker retail, Morgan Stanley, mengungkap fakta baru yang mengejutkan tentang bitcoin. Analis James Faucette mengatakan, nilai sebenarnya mata uang digital ini adalah nol atau tidak berharga.

Faucette menilai bitcoin ternyata berbeda dari uang yang beredar di pasaran atau barang berharga lainnya. Oleh karena itu, sangat sulit memberikan nilai asli pada cryptocurrency.

Baca juga :


"Ini tidak seperti mata uang, itu tidak seperti emas, sehingga tidak memiliki skala yang bisa dihitung," tuturnya dilansir dari Business Insider, Selasa (26/12/2017).

Lebih lanjut ia menambahkan, bitcoin juga tidak memiliki bunga, sehingga tidak bisa diperlakukan layaknya mata uang.

Mata uang digital ini tidak memiliki penggunaan intrinsik seperti emas dalam barang elektronik atau perhiasan. Namun, investor tampaknya menganggap beberapa nilai untuk hal-hal tersebut.

Selain Faucette, guru besar Universitas Yale Stephen Roach juga menganggap konsep bitcoin itu beracun. Cryptocurrency bisa berada dalam kondisi spekulatif, sehingga sangat berbahaya.

"Ini konsep beracun bagi para investor," tukas dia.
Roach adalah mantan kepala urusan Asia dan chief economics di bank investasi Morgan Stanley. Kariernya selama 30 tahun di Morgan Stanley menjadikannya salah satu ekonom paling berpengaruh di Wall Street.
Dia mengkritik pembelian besar-besaran yang dilakukan investor terhadap bitcoin, cryptocurrency paling terkenal didunia.

"Saya tidak pernah melihat diagram sekuritas di mana harga membentuk pola vertikal. Dan Bitcoin adalah pola paling vertikal yang pernah saya lihat sepanjang karier saya," tambahnya.

Sebagai informasi, nilai bitcoin saat berita ini diturunkan berada di posisi US$ 14.400 atau Rp 195 juta. Di minggu ini, nilai bitcoin juga sempat merosot tajam dipicu dari naiknya popularitas mata uang digital lain, yakni Bitcoin Cash. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 22 Desember 2017

Sambut Libur Panjang, Bursa Asia Menguat Tipis


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Penguatan bursa saham di kawasan Asia ini mengikuti Wall Street yang melambung karena optimisme reformasi perpajakan.

Mengutip CNBC, Jumat (22/12/2017), Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis meskipun saham-saham di sektor otomotif tertekan. Toyota melemah 0,6 persen dan Honda turun 0,67 persen.

Baca juga :


Saham Kobe Steel juga melemah 1,32 persen setelah perusahaan mengakui bahwa ada tiga eksekutif senior mereka yang mengetahui adanya pemalsuan data yang terjadi di perusahaan tersebut. Produsen baja ini memang tengah terlibat dalam skandal mengenai pemalsuan data-data produk.

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi naik 0,17 persen didorong oleh saham-saham blue chip. Samsung Electronics naik 0,77 persen dan Hyundai Motor naik 1,33 persen.

Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,36 persen karena kekuatan di sektor sumber daya. Saham-saham di sektor tambang dan minyak serta gas naik di perdagangan pagi ini.

Rio Tinto naik 0,18 persen, Santos naik 1,14 persen dan Mount Gibson Iron naik 2,22 persen.

Penguatan harga komoditas di perdagangan semalam memberikan dampak positif kepada saham-saham tambang pada pembukaan hari ini.

"Harga komoditas membantu saham untuk terus berada di sisi positif menjelang libur akhir tahun," jelas analis senior ANZ, Tom Kenny. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 21 Desember 2017

Dolar AS Tertekan Angkat Harga Emas



PT Rifan Financindo - Harga emas menguat tipis seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan usai anggota parlemen menyetujui reformasi pajak AS.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 5,4 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.269,60 per ounce. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun 0,2 persen ke posisi 93.289. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik 2,49 persen.

Baca juga :

Harga emas menguat dari posisi terendahnya pada 12 Desember di kisaran US$ 1.241,70. Kenaikan harga emas ditopang dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan sehingga membuat harga emas lebih murah bagi pelaku pasar memegang mata uang selain dolar AS. Adapun harga emas sudah naik lebih dari 10 persen sepanjang 2017.

"Harga emas lebih tinggi dari 7 persen di level intraday di atas US$ 1.360 yang ditetapkan pada awal September. Mengingat pergerakan itu, masih harus dilihat apakah harga emas telah sentuh level terendah," tulis Analis Forex.com Fawad Razaqzada dalam ulasannya seperti dikutip Marketwatch, Kamis (21/12/2017).

Dewan Perwakilan RAS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pajak yang didukung partai republik. Usai persetujuan itu akan dikirimkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk meminta tandatangannya. Ini menandai kemenangan pertama di bawah pemerintahan Trump.

Ada reformasi pajak berdampak variasi untuk pergerakan harga komoditas logam. Sejumlah analis menilai, sentimen itu dapat meningkatkan risiko inflasi. Emas pun dapat bertindak sebagai lindung nilai. Akan tetapi, jika UU itu mendorong ekonomi dan memaksa bank sentrak AS untuk memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, sentimen itu pengaruhi pasar saham yang dapat dorong harga emas ke level terendah dalam lima bulan.

"Beberapa ketidakpastian yang mendukung harga emas kemungkinan hilang tahun depan," ujar Carsten Fritsch, Analis Commerzbank.

"Meskipun sukses, bagaimana pun pemerintahan Trump tak akan jauh lebih tenang. Banyak risiko politik yang masih ada," tambah Fritsch.

Selain itu, pergerakan harga logam lainnya seperti harga perak naik 11,7 sen atau 0,7 persen ke posisi US$ 16,27 per ounce. Harga platinum naik 0,8 persen ke posisi US$ 921,50 per ounce. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 20 Desember 2017

Bursa Asia Rabu Pagi Mixed, Mengikuti Wall Street



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu pagi (20/12), mengikuti kinerja mixed di Wall Street semalam. Kalender data ekonomi yang dijadwalkan untuk wilayah Asia relatif terbatas, dan investor lebih akan mengawasi hasil pemungutan suara Senat atas rancangan pajak AS.


Nikkei 225 naik tipis 0,12 persen karena perbankan dan trading houses naik. Sebagian besar saham teknologi juga beringsut lebih tinggi, dengan Sony memaku 0,27 persen dan Nintendo meluncur 0,8 persen.


Baca juga :

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks tersebut turun 0,04 persen karena kenaikan pada nama saham manufaktur mengimbangi kerugian pada saham blue-chip di sektor lain. Samsung Electronics tergelincir 0,78 persen, Hyundai Motor kehilangan 0,65 persen dan Posco naik 0,76 persen, demikian dilansir dari CNBC (20/12).

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,07 persen di awal hari meskipun terjadi kenaikan di sektor sumber daya alam. Perusahaan pertambangan melanjutkan kenaikan mereka, dengan Rio Tinto naik 0,57 persen dan Atlas Iron melonjak 7,5 persen. Sub-indeks telekomunikasi dan utilitas turun masing-masing 0,68 persen dan 0,73 persen.

Di kawasan China, pagi ini turun tipis, baik indeks Hang Seng maupun Shanghai. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Desember 2017

RUU Pajak AS Dorong Bursa Asia Menguat


Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini, mengikuti Wall Street yang mencetak rekor. Seiring prediksi tentang kemungkinan lolosnya RUU pajak oleh parlemen Amerika Serikat (AS).

Sementara dolar merosot karena para pedagang kurang optimis mengenai dampak ekonomi saat  pemberlakuan RUU tersebut.

Melansir laman Reuters, Selasa (19/12/2017), indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Sementara saham Australia naik 0,4 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 0,6 persen dan Nikkei Jepang meningkat 0,2 persen.

Pasar global ikut terpukul dalam beberapa pekan terakhir, disebabkan munculnya harapan tentang kemampuan Presiden Donald Trump untuk meloloskan kebijakannya.

RUU Pajak akan memotong tingkat pajak perusahaan AS menjadi 21 persen dari 35 persen, dimana investor bertaruh kebijakan ini bisa mendongkrak keuntungan dan juga memicu pembelian kembali saham dan pembayaran dividen yang lebih tinggi.

Baca juga :

"Sementara pasar sudah membebani pemotongan pajak perusahaan sebagian besar, ini memang memberi keuntungan bagi perusahaan AS. Tren kenaikan ekuitas yang lebih luas yang dipimpin pasar AS terlihat berlanjut untuk sementara waktu," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.

Pasar Mata UangDi pasar mata uang, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya sedikit berubah ke posisi 93,705, melemah 0,25 persen. Pedagang mempertanyakan dampak ekonomi secara keseluruhan dengan adanya kebijakan pajak yang baru.

Dolar juga dibatasi keraguan bahwa reformasi pajak tidak akan memicu pemulangan kembali dana yang cukup besar ke Amerika Serikat seperti yang diharapkan.

"Rencana RUU untuk memotong tarif pajak untuk pemulangan keuntungan luar negeri akan menjadi ukuran permanen, bukan yang sementara. Oleh karena itu, perusahaan tidak akan merasa bergegas untuk mengembalikan dana ke AS, yang berarti lebih sedikit dukungan untuk dolar, "kata Ichikawa di Sumitomo Mitsui Asset Management.

Sementara nilai tukar Euro stabil di posisi US$ 1,1783 setelah naik 0,3 persen hari sebelumnya. Dolar stabil di 112,615 terhadap yen setelah kembali dari posisi 112,840 semalam.

Di komoditas, harga minyak naik tipis, didukung penghentian operasi pipa Laut Utara dan pemogokan pekerja di Nigeria. Harga minyak mentah AS naik 0,2 persen menjadi $ 57,28 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 18 Desember 2017

Bursa Saham Asia Senin Pagi Umumnya Menguat; Optimisme Rancangan Pajak AS

PT Rifan Financindo - Sebagian besar indeks saham di Asia pada hari Senin pagi ini (18/12) terdongkrak oleh optimisme investor bahwa rancangan pengurangan pajak perusahaan akan lolos di Amerika.

Index Nikkei 225 Jepang naik 1,15 persen pada awal sesi dengan trading house dan perbankan menanjak. Saham-saham blue-chips teknologi dan produsen mobil juga melihat kenaikannya. Toyota naik 2,37 persen, Sony naik 2,22 persen dan SoftBank naik 1,14 persen.

Baca juga :

Index Kospi Korea mengalami sedikit tekanan, diperdagangkan 0,08 persen di bawah garis datar. Produsen baja diperdagangkan lebih rendah, dengan Posco dan Hyundai Steel turun 3,6 persen dan 4,68 persen, masing-masing, meski Samsung Electronics beringsut lebih tinggi sebesar 0,36 persen, demikian dilansir dari CNBC (18/12).

Saham produsen mobil menekan indeks Kospi secara umum, dengan Hyundai Motor turun 0,32 persen. Berita Yonhap melaporkan Jumat lalu bahwa pekerja Hyundai di pabrik Ulsan akan mogok pada hari Senin dan Selasa setelah perusahaan tersebut gagal memenuhi permintaan mereka untuk kenaikan upah.

Di Sydney, S&P/ASX 200 naik 0,64 persen karena saham sumber daya memberi dorongan pada indeks secara keseluruhan. Rio Tinto naik 0,98 persen dan Fortescue Metals naik 1,75 persen. Saham perbankan juga menguat pada hari Senin, dengan ANZ naik 1,91 persen setelah bank mengumumkan akan membeli kembali saham hingga $ 1,5 miliar di pasar.

Terlihat juga kenaikan secara kompak pagi ini pada index saham Hang Seng sebesar 0,32 persen dan Shanghai sebesar 0,11%.  PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 15 Desember 2017

Bursa Asia Bervariasi, Nikkei Tertekan SahamToyota

Pasar saham China

Rifanfinancindo - Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat pekan ini. Sedangkan Wall Street tertekan karena kekhawatiran akan kemajuan pembicaraan mengenai reformasi perpajakan AS.

Mengutip CNBC, Jumat (15/12/2017), indeks Nikkei 225 Jepang berada di bawah tekanan dengan melemah 0,82 persen di awal sesi. Saham-saham yang berorientasi ekspor melemah karena dolar AS melemah terhadap yen Jepang. Saham Toyota turun 1,73 persen dan Sony melemah 0,4 persen.

Baca juga :

Bergeser ke Korea Selatan, Iideks acuan Kospi naik tipis 0,60 persen setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada perdagangan sebelumnya. Saham-saham Blue Chip berkontribusi cukup besar pada kenaikan pada perdagangan hari ini.

Samsung Electronics naik 0,16 persen, SK Hynix naik 0,79 persen dan Hyundai Motor naik 0,66 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka melemah 0,25 persen. Saham-saham di sektor finansial menjadi pemberat gerak bursa Australia. Sedangkan saham-saham sektor tambang mampu menguat tetapi tak bisa membawa indeks ke zona positif.

Di AS, Wall Street tertekan karena investor melihat tanda-tanda ganjalan dalam rencana reformasi perpajakan. Senator Marco Rubio, R-Fla pada Kamis waktu setempat mengkonfirmasi bahwa dia menentang rencana reformasi perpajakan yang diajukan oleh Partai Republik. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 14 Desember 2017

Bursa Asia Menguat Sambut Hasil Rapat The Fed

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai bank sentral Ameirka Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Hal ini sudah diperkirakan pelaku pasar.

The Fed menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 sesuai dengan yang diharapkan. Kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan kembali naik sebanyak tiga kali pada 2018.

Baca juga :


Akan tetapi pengetatan kebijakan moneter tersebut dibayangi inflasi rendah. Hal itu juga meredakan harapan kebijakan moneter the Fed yang sangat ketat pada 2018. The Fed tetap mempertimbangkan inflasi untuk menaikkan suku bunga, dan diharapkan inflasi sesuai target.

"Hasil dari pertemuan the Fed menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi yang rendah. Ini kemungkinan hasilkan perbedaan pendapatan. Dari hasil pertemuan the Fed imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun tajam, yang menunjukkan seharusnya pasar tidak perlu melihat kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018," jelas Junichi Ishikawa, Senior FX Strategis IG Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (14/12/2017).

Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 2,3547 persen. Indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pun sedikit berubah ke level 93,40.

Sentimen the Fed pun pengaruhi pergerakan bursa Asia. Pernyataan the Fed sesuai harapan pasar mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,55 persen.

Di pasar uang, dolar AS berada di kisaran 112,73 terhadap yen. Euro stabil berada di kisaran US$ 1,1832.

Pelaku pasar pun fokus terhadap euro. Bank sentral Eropa diharapkan tetap pertahankan kebijakan moneter. Pelaku pasar juga menunggu pandangan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai ekonomi zona euro. Di pasar komoditas, harga minyak naik 0,35 persen menjadi US$ 56,81 didorong dolar AS yang tertekan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 13 Desember 2017

Pasar Asia Bergerak Mixed, Indeks Nikkei 225 Bergerak Datar, Australia ASX 200 Naik 0,2 Persen


PT Rifan Financindo - Bursa saham A.S. ditutup pada titik tertinggi sepanjang masa setelah data inflasi inflasi A.S. lebih tinggi daripada perkiraan sementara untuk minggu ini, investor menunggu keputusan bank sentral di Eropa dan Amerika untuk petunjuk mengenai jalur kebijakan untuk tahun depan.

Baca juga :

Indeks Australia diperkirakan akan bergerak naik dari pembukaannya. diharapkan dapat meningkatkan minat setelah pertemuan pada hari Rabu, dan diantisipasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengungkapkan rincian rencana untuk mengurangi pembelian aset pada hari Kamis.

Saham

Pasar Asia dibuka mixed, Indeks S & P 500 berjangka turun tipis pada pukul 8:04 pagi di Tokyo. Indeks ini telah naik 0,2 persen untuk mencapai rekor 2, 664.11 pada penututpan bursa saham AS dini hari tadi.
Futures pada Nikkei 225 Stock Average Jepang diperdagangkan sejalan dengan level pada penutupan bursa saham tunai di Tokyo pada hari Selasa.
Indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong turun 0,1 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,2 persen pada pembukaan.
MSCI Emerging Market Index turun 0,7 persen.

Obligasi

Untuk pergerakan obligasi, imbal hasil pada Treasuries 10 tahun AS naik satu basis poin menjadi 2,40 persen, demikian juga dengan imbal hasil 10 tahun Australia naik dua basis poin menjadi 2,54 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 12 Desember 2017

Bursa Asia Pagi Variatif Mencari Arah, Perhatian ke Pertemuan the Fed



Rifanfinancindo - Pasar bursa Asia agak variatif mencari arah pada perdagangan Selasa pagi (12/12) setelah Wall Street ditutup menguat, dimana tampak Dow Jones ditutup pada rekor tertinggi menjelang pertemuan Desember dari Federal Reserve.

Nikkei 225 terpantau melambung untuk mendapatkan kenaikan 0,11 persen pada awal perdagangan. Keuntungan terlihat pada saham di trading houses dan keuangan, serta produsen mobil dan saham teknologi. Sony terlihat naik 0,57 persen.

Di Selat Korea, Kospi turun tipis 0,18 persen. Nama saham teknologi kelas berat naik, namun keuntungan tersebut diimbangi oleh kerugian yang terlihat pada retailer, saham terkait energi dan beberapa nama manufaktur. Samsung Electronics naik 0,12 persen dan pembuat baja Posco kehilangan 0,9 persen.

Sebelah Selatan, S&P/ASX 200 naik tipis 0,15 persen, dengan saham energi naik 0,8 persen dan memimpin kenaikan pada indeks menyusul kenaikan harga minyak semalam. Santos naik 0,59 persen, Oil Search naik 1,37 persen dan Woodside naik 0,98 persen.

Saham ANZ naik 0,67 persen pada perdagangan pagi menyusul berita bahwa bank tersebut akan menjual bisnis asuransi jiwa ke Zurich Financial Services Australia. ANZ mengatakan bahwa penjualan tersebut akan mencapai 2,85 miliar dolar Australia ($ 2,15 miliar).

Pasar saat ini sedang fokus kepada keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu waktu Amerika setelah pertemuan dua harinya. Sebagian besar investor memperkirakan adanya kenaikan suku bunga dari bank sentral dan semua mata akan mengarah pada pandangan anggota FOMC mengenai prospek ekonomi A.S. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Desember 2017

Bursa Saham Asia Pagi Kompak Menguat, Searah Wall Street


Rifan Financindo - Pasar saham Asia menguat tipis pada perdagangan Jumat pagi (8/12) setelah bursa AS berakhir lebih tinggi pada hari Kamis sementara investor di negara Amerika itu menunggu perkembangan selanjutnya reformasi pajak. Pasar juga menunggu rilis data perdagangan dari China untuk petunjuk tentang kesehatan ekonominya.


Baca Juga :


Nikkei 225 terpantau menguat 1,12 persen, rebound setelah mencatat penurunan 2 persen di tengah minggu ini. Juga memberikan dukungan untuk kenaikan tersebut adalah yen yang menurun, diperdagangkan di atas level 113 terhadap dolar. Saham produsen mobil, teknologi dan trading house mencatat kenaikan.

Dilaporkan dari CNBC (8/12), PDB kuartal ketiga Jepang direvisi naik menjadi 2,5 persen dari perkiraan awal 1,4 persen, Reuters melaporkan. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 0,6 persen, dibandingkan dengan perkiraan 0,4 persen. Setelah rilis, dolar mengambil posisi 113,28 yen sesi pagi ini, di atas level penutupan hari Kamis di 113,07.

Di Selat Korea, Kospi bergerak datar karena keuntungan pada saham teknologi berat mengimbangi kerugian yang terlihat pada produsen mobil dan beberapa manufaktur. Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 1,14 persen dan 2,11 persen. Hyundai Motor turun 2,79 persen dan Posco turun 1,95 persen.

Di Selatan, S&P/ASX 200 menanjak 0,22 persen karena sebagian besar saham terkait energi naik didukung harga minyak yang naik lebih dari 1 persen pada sesi terakhir. Oil Search naik 1,11 persen dan Beach Energy bertambah 3,61 persen, namun Santos diperdagangkan datar. Saham bank mencatat kenaikan, sementara pertambangan utama diperdagangkan di wilayah negatif.

Pasar saham China bergerak naik pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65 persen. Di daratan, Shanghai Composite menanjak 0,17 persen dan Shenzhen Composite menguat 0,63 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 08 Desember 2017

Bursa Saham Asia Pagi Kompak Menguat, Searah Wall Street


PT Rifan Financindo - Pasar saham Asia menguat tipis pada perdagangan Jumat pagi (8/12) setelah bursa AS berakhir lebih tinggi pada hari Kamis sementara investor di negara Amerika itu menunggu perkembangan selanjutnya reformasi pajak. Pasar juga menunggu rilis data perdagangan dari China untuk petunjuk tentang kesehatan ekonominya.

Baca Juga :

Nikkei 225 terpantau menguat 1,12 persen, rebound setelah mencatat penurunan 2 persen di tengah minggu ini. Juga memberikan dukungan untuk kenaikan tersebut adalah yen yang menurun, diperdagangkan di atas level 113 terhadap dolar. Saham produsen mobil, teknologi dan trading house mencatat kenaikan.

Dilaporkan dari CNBC (8/12), PDB kuartal ketiga Jepang direvisi naik menjadi 2,5 persen dari perkiraan awal 1,4 persen, Reuters melaporkan. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 0,6 persen, dibandingkan dengan perkiraan 0,4 persen. Setelah rilis, dolar mengambil posisi 113,28 yen sesi pagi ini, di atas level penutupan hari Kamis di 113,07.

Di Selat Korea, Kospi bergerak datar karena keuntungan pada saham teknologi berat mengimbangi kerugian yang terlihat pada produsen mobil dan beberapa manufaktur. Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 1,14 persen dan 2,11 persen. Hyundai Motor turun 2,79 persen dan Posco turun 1,95 persen.

Di Selatan, S&P/ASX 200 menanjak 0,22 persen karena sebagian besar saham terkait energi naik didukung harga minyak yang naik lebih dari 1 persen pada sesi terakhir. Oil Search naik 1,11 persen dan Beach Energy bertambah 3,61 persen, namun Santos diperdagangkan datar. Saham bank mencatat kenaikan, sementara pertambangan utama diperdagangkan di wilayah negatif.

Pasar saham China bergerak naik pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65 persen. Di daratan, Shanghai Composite menanjak 0,17 persen dan Shenzhen Composite menguat 0,63 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Viiznews

Kamis, 07 Desember 2017

Bursa Asia Melemah Tersengat Kebijakan AS


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia masih berada di level terendah dalam dua bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu dipicu harga komoditas minyak dan tembaga yang tertekan.

Ditambah sentimen kebijakan Amerika Serikat (AS)yang turut pengaruhi pasar. Pelaku pasar ingin tahu bagaimana keputusan akhir dari Undang-Undang (UU) pajak di AS.

Selain itu, pemerintah AS juga berpotensi berhenti operasi sementara jika kongres gagal untuk setujui paket belanja. Ada juga kekhawatiran akan reaksi keras di Timur Tengah usai Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca Juga :


Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasicifik di luar Jepang stabil di awal perdagangan, dan dekati level terendah dalam dua bulan. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,2 persen usai alami penurunan terbesar.

Indeks saham MSCI global pun turun ke level terendah dalam dua minggu. Indeks saham S&P 500 alami penurunan dalam empat sesi berturut-turut.

"Saya mengatakan pasar saham alami koreksi yang sehat. Tak perlu panik," kata Hirozaku Kabeya, Kepala Riset Daiwa Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/12/2017).

Harga komoditas turut pengaruhi bursa saham Asia. Harga minyak dunia turun ke posisi terendah dalam dua bulan usai pasokan bensin Amerika Serikat naik tajam sehingga indikasikan permintaan akan lesu. Sedangkan produksi minyak AS mencapai rekor mingguan.

Namun, di pasar Asia, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,25 persen menjadi US$ 56,10 per barel. Harga tembaga pun berada di level US$ 6.550 per ton tidak jauh dari level terendah dalam dua bulan di US$ 6.507.

Di pasar uang, euro berada di kisaran US$ 1.1803, usai tergelincir ke level terendah dalam dua pekan. Dolar AS melemah menjadi 112,27 per yen. Bitcoin pun melonjak ke level tertinggi baru di US$ 14.047.

Saham Microsoft Menguat, Wall Street Bervariasi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 turun tipis. Wall street bervariasi tersebut didorong saham Microsoft dan teknologi lainnya menguat dapat mengimbangi sektor saham energi tertekan lantaran harga minyak tergelincir lebih dari dua persen.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 39,73 poin atau 0,16 persen ke posisi 24.140,91. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,3 poin atau 0,01 persen ke posisi 2.629,27. Sementara itu, indeks saham Nasdaq naik tipis 14,16 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.776,38.

Wall street berada di zona negatif dalam empat sesi berturut-turut pertama kali sejak Maret menunjukkan ketidakpastian investor saat Partai Republik berusaha mendamaikan versi pemangkasan tagihan pajak mereka dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Indeks saham S&P 500 bahkan naik 17 persen sepanjang 2017 dipicu pertumbuhan pendapatan perusahaan yang kuat dan optimisme Presiden AS Donald Trump akan pangkas pajak perusahaan.

"Sulit untuk berspekulasi mengenai apa yang akan dikatakan saat finalisasi undang-undang," ujar Direktur Pacer Financial Inc, Sean O'Hara, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 7 Desember 2017.

Sentimen lain pengaruhi wall street dari pergerakan saham teknologi. Saham Microsoft, Facebook, dan induk usaha Google yaitu Alphabet mampu naik lebih dari satu persen usai pulih dari aksi jual baru-baru ini. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 06 Desember 2017

Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Mencermati Sentimen Global




Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti pelemahan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Rabu (6/12/2017), bursa Australia dibuka melemah dengan indeks acuan ASX 200 turun 0,4 persen. Sebagian besar sektor mengalami tekanan dengan sektor bahan industri melemah 1,22 persen dan energi turun 1,03 persen.

Beberapa saham pertambangan yang melemah adalah Rio Tinto turun 1,54 persen, Fortescue Metal turun 0,97 persen dan BHP kehilangan 1,48 persen.

Baca Juga :


Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,57 persen sementara indeks Topix turun 0,51 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,12 persen.

Saham Samsung Heavy Industries anjlok usai perusahaan tersebut mengumumkan akan melepas saham kembali dengan target pengumpulan dana US$ 1,38 miliar pada Mei 2018. Rights issue tersebut untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan.

Di pasar mata uang, dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama lain. Indeks indeks dolar AS berada di angka 93,379. Mata uang AS ini melambung setelah tertekan hingga 92,70 pada pekan lalu.

Beberapa analis mengaitkan penguatan dolar AS ini karena Presiden AS Donald Trump mampu mendorong reformasi perpajakan di parlemen. Kemajuan pembicaraan sistem perpajakan AS ini akan berdampak kepada gerak bursa Asia juga.

Bursa AS
Di AS, Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersam-saham di sektor teknologi dan pelemahan saham Walt Disney Co.

Pelaku pasar tengah menilai pengaruh dari perombakan perpajakan AS yang diajukan oleh Partai Republik terhadap kinerja emiten.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) kehilangan 0,45 persen dan berakhir pada 24.180,64 poin. Sementara S&P 500 berakhir turun 0,37 persen di angka 2.629,57. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,19 persen menjadi 6.762,21.

Pelaku pasar terus mencermati rincian dari perombakan Undang-Undang Perpajakan yang tengah dirancang oleh Partai Republik. "Pemangkasan pajak bisa mendorong kinerja dari perusahaan. Apalagi jika pemangkasannya bisa mencapai 20 persen seperti yang direncanakan," jelas analis CFRA Research Lindsey Bell.

Dalam hitungan dia, pemangkasan pajak ini bisa mendorong pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 hingga 9 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800