English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 31 Mei 2017

Sentimen dari Eropa Tekan Bursa Asia





Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak melemah di awal perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan bursa Asia ini dipengaruhi oleh sentimen dari Eropa.


Mengutip CNBC, Rabu (31/5/2017), indeks Nikkei Jepang melemah 0,42 persen. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,34 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia dibuka stabil. Indeks acuan di bursa Australia ini hanya naik tipis 0,07 persen.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia pada hari ini adalah sentimen geopolitik dari Inggris. Negara tersebut akan mengadakan pemilihan umum pada pekan depan.

Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov, partai konservatif yang diwakili oleh Perdana Menteri Inggris Inggris saat ini Theresa May kemungkinan besar akan kehilangan mayoritas kursi di parlemen.

Jika memang Theresa May kalah dalam pemilu nanti maka Inggris harus melakukan negosiasi lagi dengan Eropa terkait keluarnya negara tersebut dari zona Uni Eropa pada tahun lalu. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi sentimen pasar saham.

Diadakannya pemilu Inggris pada pekan depan ini sebenarnya kejutan bagi pelaku pasar. Seharusnya, pemilu Inggris baru akan diadakan pada tahun depan. Namun, Theresa May membuat keputusan mengejutkan dengan mempercepat pemilihan umum.

May mengatakan, keputusannya didukung hampir seluruh pihak. Termasuk di antaranya Parlemen Inggris.

Sentimen lain yang akan mempengaruhi gerak bursa Asia adalah data ekonomi China yang akan keluar pada hari ini. Otoritas China akan mengumumkan data manufaktur dan PMI non Manufaktur.
Jika data-data tersebut positif maka akan memberikan dampak positif juga terhadap pergerakan saham di Asia. Sebaliknya, jika data tersebut jauh dari konsensus analis maka akan mendorong penurunan bursa Asia ke level yang lebih dalam. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 30 Mei 2017

Bursa Asia Dibuka Mendatar, Pasar Saham China dan Hong Kong Tutup


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak mendatar pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Beberapa bursa utama dunia tutup sehingga tak bisa menggerakkan bursa Asia.

Mengutip CNBC, Selasa (30/5/2017), Indeks Nikkei Jepang turun 0,13 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks ASX 200 Australia melemah sangat tipis yaitu 0,01 persen. Berbeda, indeks Kospi Korea Selatan diperdagangan naik 0,11 persen.

Bursa saham di China dan Hong Kong tutup karena ada libur perayaan nasional. Sedangkan di Amerika Serikat (AS) juga tutup pada perdagangan Senin kemarin karena memperingati Memorial Day.

Beberapa data ekonomi yang diperkirakan akan menggerakkan bursa Asia hari ini adalah data pengeluaran rumah tangga Jepang yang turun 1,4 persen pada April ini. Angka tersebut di bawah perkiraan para analis dan ekonomi.

Dengan realisasi angka pengeluaran rumah tangga yang berada di bawah ekspektasi tersebut memberatkan gerak indeks Nikkei.

Namun kembalikannya, angka penjualan ritel pada April mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen. Konsensus dari analis untuk angka ini adalah 2,3 persen.

Sentimen lain yang bisa mempengaruhi gerak bursa Asia datang dari Eropa. Dalam pidatonya kepada anggota parlemen, Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa kebijakan moneter masih sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa.

"Pada pekan depan Bank Sentral Eropa akan mengatakan pertemuan dan hasilnya tentu saja akan sangat mempengaruhi bursa saham," jelas ekonom senior National Australia Bank David de Garis. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 29 Mei 2017

Bursa Asia Dibuka Mendatar, Investor Menunggu Data Jepang dan AS




Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak mendatar pada perdagangan hari ini. Beberapa bursa saham tutup sehingga membuat bursa di kawasan Asia bergerak mendatar.

Mengutip CNBC, Senin (29/5/2017), Indeks Nikkei Jepang hampir tak bergerak atau hanya naik tipis 0,02 persen pada perdagangan di awal pekan ini. Sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan hanya naik 0,32 persen. Berbeda, Indeks ASX 200 Australia dibuka turun tipis 0,01 persen.

Pasar Saham China pada libur pada perdagangan hari ini. Begitu pula dengan Wall Street pada perdagangan Jumat kemarin yang juga tutup untuk memperingati Memorial Day.

Kepala analis CMC Markets Michael McCarthy menjelaskan, beberapa bursa saham tutup pada perdagangan hari ini. Hal tersebut akan membuat bursa Asia bergerak mendatar. "Beberapa investor sebenarnya menunggu beberapa data penting usai libur ini," jelas dia.

Data yang akan keluar antara lain penjualan eceran dan produksi industri Jepang. Selain itu juga beberapa data ekonomi dari AS akan rilis pada pekan ini.

Peluncuran misil Korea Utara tidak terlalu mempengaruhi gerak bursa Asia pada hari ini. Untuk diketahui Korea Utara kembali menguji coba rudal. Mereka bahkan mengklaim bahwa tes itu berhasil dan siap beraksi. Rudal itu ditembakkan pada Minggu, 21 Mei 2017.

Uji coba ini dilakukan seminggu setelah Korea Utara menguji coba apa yang mereka sebut tipe baru roket yang mampu membawa hulu ledak nuklir.Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un turut menyaksikan peluncuran misil tersebut.

Uji coba misil terbaru itu mencapai 560 km menuju Laut Jepang atau dikenal juga Laut Timur. Sementara uji coba misil sebelumnya mampu terbang hingga 700 km. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 24 Mei 2017

Bursa Asia Dibuka Menghijau, Investor Fokus pada Pertemuan OPEC



PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Investor menunggu risalah hasil pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan juga pertemuan negara-negara yang tergabung dalam organisasi eksportir minyak (OPEC).

Mengutip CNBC, Rabu (24/5/2017), Indeks Nikkei Jepang melonjak 0,79 persen di awal perdagangan. Sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia naik tipis 0,1 persen.

Pelaku pasar di bursa Asia sedang menunggu risalah pertemuan Bank Sentral AS. Dalam risalah tersebut terdapat rincian pertumbuhan Bank Sentral AS dalam melihat ekonomi sehingga menjadi dasar untuk kenaikkan suku bunga Bank Sentral AS pada Juni nanti.

Sebagian besar pelaku pasar melihat bahwa The Fed masih dalam koridor rencana awal yaitu untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini.

Sedangkan isu kedua yang juga ditunggu oleh pelaku pasar bursa Asia adalah hasil pertemuan dari OPEC dan beberapa negara produsen minyak di luar OPEC. Negara-negara tersebut akan melakukan pertemuan di Wina Austria yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Harga minyak naik cukup tinggi karena pelaku pasar optimistis dalam pertemuan tersebut OPEC dan beberapa negara lain akan bersepakat untuk melanjutkan pemangkasan produksi.

Pada Selasa kemarin, delegasi dari Kuwait, Aljazair, Ekuador dan Meksiko menyatakan dukungannya untuk memperpanjang langkah pemangkasan produksi tersebut. Menteri perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq menyatakan bahwa mereka sepakat untuk menempuh segala cara untuk mencapai keseimbangan harga minyak yang baru.

"Ini terus menjadi momentum untuk mendorong kenaikan harga minyak," jelas analis energi CHS Hedging Tony Headrick. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 23 Mei 2017

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Usai Ledakan di Manchester



Rifanfinancindo - Bursa Asia diperdagangkan mendatar pada hari ini usai indeks utama Wall Street ditutup menghijau di tengah berita terjadinya ledakan saat sebuah konser berlangsung di Inggris.

Polisi mengonfirmasi 19 orang tewas dan sekitar 50 lainnya terluka akibat ledakan yang terjadi saat berlangsungnya konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris.

Melansir laman CNBC, Selasa (23/5/2017), indeks Nikkei merosot 0,05 persen pada awal perdagangan. Sementara ASX 200 diperdagangkan 0,07 persen lebih tinggi. Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,05 persen.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tiba di Tel Aviv, Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Trump sebelumnya menghabiskan akhir pekan di Arab Saudi, yang menghasilkan kesepakatan pembelian persenjataan senilai US$ 350 miliar.

Terkait nilai tukar mata uang, dolar  melemah terhadap sekeranjang mata uang lain. Indeks dolar terakhir diperdagangkan di 96,91, dari 97 terlihat di sesi terakhir.

Usai muncul berita ledakan, mata uang Pound Inggris merosot ke posisi US$ 1,2983, dari sebelumnya US$ 1,3005 . Sementara nilai tukar Yen menguat.

Sebelumnya, Wall Street ditutup menguat didorong saham teknologi dan perusahaan pertahanan yang meraih kontrak besar usai Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan pembelian persenjataan bernilai multi-miliar dolar.

Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 89,99 poin, atau 0,43 persen ke  posisi 20.894,83. Sementara indeks S & P 500 meraih kenaikan 12,29 poin, atau 0,52 persen menjadi 2.394,02 dan Nasdaq Composite bertambah 49,92 poin, atau 0,82 persen ke posisi 6.133,62. Rifanfinancindo.




Sumber : Liputan 6

Senin, 22 Mei 2017

Bursa Saham Asia Menguat di Awal Pekan


Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini, menyusul kenaikan yang hati-hati di Bursa Saham Amerika Serikat alias Wall Street.

Kenaikan bursa saham ini tak terpengaruh pelemahan dolar yang terjadi karena tekanan politik di Washington DC yang meruntuhkan kepercayaan pada kebijakan ekonomi Amerika Serikat.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,42 persen ditopang sejumlah kenaikan saham di Korea dan Jepang, seperti dilansir dari Reuters, Senin (22/5/2017).

Bursa saham AS berakhir naik pada Jumat tapi ditutup lebih rendah dari sesi tertinggi mereka. Hal ini ditopang kekhawatiran tentang kepemimpinan Donald Trump, menyusul dua laporan media yang menyebut ada kemungkinan kerjasama antara Rusia dan kampanye Donald Trump.

"Eskalasi penyelidikan terhadap keterlibatan Rusia dalam pemilihan AS baru-baru ini menyita sumber daya, waktu, dan perhatian dari agenda ekonomi, yang telah mulai menemui beberapa skeptisisme," tutur Marc Chandler, Kepala Strategi Mata Uang di Brown Brothers Harriman.
Dolar jatuh ke level terendahnya dalam 6 bulan terakhir terhadap sekelompok mata uang pada Jumat kemarin. Dolar diperdagangkan 11,40 terhadap Yen Jepang setelah jatuh 2 persen pada pekan kemarin. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 19 Mei 2017

Bursa Asia Bergerak Variatif






PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak variatif setelah bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street mengalami rebound diikuti penguatan dolar. Investor masih berhati-hati di pasar finansial karena krisis pemerintah di Brasil meningkatkan ketakutan akan resiko pasar.

Indeks saham Jepang berubah setelah yen mencatatkan level penguatan mingguan terbesar dalam bulan ini. Sementara bursa saham Australia ASX tergelincir.

S&P 500 kembali dari aksi jual terbesar dalam 8 bulan yang didorong oleh kekacauan di pemerintahan Presiden Donald Trump AS. Mata uang Brazil, saham dan obligasi jatuh di tengah seruan agar pemimpin negara tersebut mengundurkan diri.

Pasar keuangan di Amerika Serikat stabil setelah pemerintah berusaha mengatasi kontroversi seputar Rusia yang mengancam akan menjerat rencana pemotongan pajak dan belanja infrastruktur. Sentimen risiko juga dibantu oleh klaim pengangguran dan data manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan.

Melansir Bloomberg, Jumat (19/5/2017), indeks topix Jepang naik 0,1 persen setelah kemarin turun 1,3 persen. Kemudian indeks Australia turun 0,3 persen dan Indeks Korea Selatan flat.

Dow Jones Industrial Average naik 56,09 poin atau b90,27 persen ke level 20.663,02. Sementara S&P500 menambahkan 8,69 poin atau 0,37 persen.

Sedangkan Nasdaq menguat 43,69 atau 0,763 persen ke level 6.055,13. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 18 Mei 2017

Gejolak Politik Trump Picu Bursa Asia Tertekan






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring kekhawatiran investor global. Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap yen. Ketidakpastian dari gedung seiring laporan kalau Presiden AS Donald Trump berusaha menganggu penyelidikan FBI.

Pada perdagangan saham Kamis (18/5/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 1,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 1,1 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,5 persen.

Tekanan bursa Asia ini didorong wall street atau bursa saham Amerika Serikat yang melemah. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 tergelincir 1,8 persen yang dipicu Trump mempengaruhi penyelidikan federal.

Tuduhan itu tidak hanya menimbulkan keraguan mengenai masa depan kebijakan pro-pertumbuhan yang dijanjikan Trump, namun menaikkan kemungkinan risiko Trump dapat meninggalkan posisi Presiden.

Di pasar uang, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang seiring gejolak di Gedung Putih. Posisi dolar AS berada di 111,120 yen. Euro berada di posisi US$ 1,1174.

"Ada dua implikasi dari perkembangan terakhir di Washington antara lain kemungkinan prosedur kongres mencapai jalan buntu. Kedua potensi Trump dipaksa keluar," ujar Analis Mizuho Securities Masafumi Yamamoto, seperti dikutip dari laman Reuters.

Ia menambahkan, bila dilihat dari dolar AS telah turun tajam, maka pelaku pasar sudah mengabaikan berita negatif tentang Donald Trump. Dolar AS diprediksi dapat menguat ke depan.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke level 97,49. Mata uang AS tergelincir seiring imbal hasil surat berharga AS turun signifikan dengan ada tuduhan terhadap Trump sehingga menurunkan harapan stimulus ekonomi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di posiis 2.238.

Di pasar komoditas, harga minyak berada di kisaran US$ 49,02. Pada perdagangan semalam, persediaan minyak AS turun dalam enam minggu berturut-turut. Ini menjadi sinyal positif bagi pasar menjelang pertemuan OPEC pekan depan. Produsen minyak diperkirakan memperpanjang pemangkasan pasokan. Sedangkan harga emas di pasar spot mencapai level US$ 1.263,02 per ounce, tertinggi sejak 1 Mei. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 17 Mei 2017

Kebisingan Politik Bikin Bursa Asia Melemah






Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Kebisingan politik membuat pelaku pasar menahan transaksi.

Mengutip CNBC, Rabu (17/5/2017), indeks Nikkei Jepang turun 0,62 persen pada pukul 08.36 waktu setempat. Penurunan indeks acuan di Jepang ini setelah nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS)menguat.

Sedangkan Kospi Korea Selatan juga turun 0,35 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia turun 0,81 persen.

"Investor sangat prihatin dengan kebisingan politik. Hal ini berubah menjadi risiko di bursa Asia." jelas broker senior OANDAS, tephen Innes.

"Spekulasi terus muncul memecah perhatian pelaku pasar terhadap agenda utama Trump yaitu reformasi perpajakan," tambah dia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dikabarkan membagikan informasi rahasia kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, dalam pertemuan di Gedung Putih pada pekan lalu yang juga dihadiri Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak.

Menurut koran Washington Post, kabar tersebut berasal dari mitra AS yang tak memberikan izin kepada AS untuk membagikan informasi itu dengan Rusia. Namun, seorang pejabat keamanan senior mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Dalam akun twitter, Trump mengatakan bahwa ia memiliki hak untuk berbagai rahasia intelejen dengan Pejabat Rusia. Sampai saat ini, masih terdapat pro kontra mengenai informasi apa yang dibicarakan oleh Trump dan apakah tindakan Trimp tersebut benar atau tidak. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 12 Mei 2017

Indeks Nikkei 12 Mei Dibuka Negatif Imbas Pelemahan Wall Street






PT Rifan Financindo - Setelah mencatatkan kenaikan tipis pada penutupan perdangan kemarin, bursa Tokyo Jumat pagi ini (12/05) bergerak merah, sebagian besar bursa di Asia dibuka dengan melemah imbas dari pelemahan bursa Wall Street.

Index Nikkei tergelincir -73,93 poin, atau -0,37 persen, pada 19.887,62. Indeks sempat menyentuh level tertinggi selama 17 bulan di sesi perdagangan awal pekan. Pagi ini bursa dibuka di 19.941,64, sedangkan pasar ditutup pada 19.961,55.

Saham-saham ritel besar A.S melaporkan penurunan penjualan lebih dari yang diperkirakan, dan kondisi politik di Washington terus mengganggu investor. Hal ini membuat beberapa mata uang utama menguat terhadap dolar A.S, termasuk yen yang menguat terhadap dolar A.S. Selain itu harga minyak masih terus memperpanjang kenaikannya.

Saham-saham yang menarik untuk diperdagangkan seperti Sumitomo Mitsui yang naik 0,32 persen, Softbank naik 0,93 persen, Mitsubishi UFJ Financial naik 0,82 persen, Nissan naik 3,02 persen atau saham Takeda yang naik 2,62 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Tokyo akan bergerak lemah dengan pelemahan bursa Wall Street dan jika penguatan Yen terus berlanjut. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19.360-18.825, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 20.380-20.814. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 10 Mei 2017

Ketegangan di Korea Utara Picu Bursa Asia Mendatar



Rifanfinancindo - Bursa Asia cenderung mendatar pada perdagangan Rabu pekan ini. Pergerakan bursa Asia dipengaruhi sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mendadak memberhentikan Pimpinan FBI James Comey.

Selain itu, meningkatnya ketegangan akibat program nuklir Korea Utara juga pengaruhi bursa Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar usai menguat pada perdagangan sebelumnya.

Indeks saham Korea Selatan menguat sekitar 1 persen di awal perdagangan usai pimpinan liberal Korea Selatan Moon Jae-In terpilih sebagai presiden. Indeks saham Jepang Topix mendaki 0,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,3 persen.

Namun sejumlah analis memperhatikan soal indikator volatilitas pasar yang mencapai rekor terendah. Pada perdagangan saham kemarin, indikator atau indeks mengukur kecemasan investor atau VIX turun menjadi 9,56, terendah sejak akhir 2006. Akan tetapi, analis menilai pergerakan di pasar keuangan telah meningkat.

"Geopolitik dan perbedaan kebijakan belum hilang," ujar Marc Chanlder, Analis FX Strategy, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (10/5/2017).

Adapun imbal hasil surat berharga Amerika Serikat menguat didorong dolar AS yang menguat. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di level tertinggi 2,41 persen.

Penguatan dolar AS juga berdampak ke yen Jepang di kisaran 114,32. Namun, indeks dolar AS melemah 0,2 persen menjadi 99,43.

Di pasar komoditas, harga minyak Brent menguat 0,5 persen menjadi US$ 48,98 per barel. Harga emas naik tipis ke posisi US$ 1.222,50 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 09 Mei 2017

Bursa Asia Melemah, Investor Fokus pada Pilpres Korea Selatan






Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini, setelah mengalami lonjakan pada sesi perdagangan sebelumnya. Investor fokus pada peristiwa regional utama yang terjadi hari ini yaitu pemilihan presiden (pilpres) di Korea Selatan.

Mengutip CNBC, Selasa (9/5/2017), Nikkei Jepang diperdagangkan turun 0,02 persen setelah sebelumnya melonjak lebih dari 2 persen. Sedangkan S&P/ASX 200 Australia turun 0,31 persen.

Untuk Kospi Korea Selatan tutup karena adanya pemilihan presiden. Warga Korea Selatan pada hari ini melakukan pemilihan suara untuk mencari pemimpin baru setelah penggulingan Presiden Park Geun-hye karena adanya tuduhan suap.

Kandidat yang banyak mendapat dukungan pada pemiluhan kali ini adalah Moon Jae-in dari Democratic Party of Korea yang beraliran liberal.

Survei terakhir yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan, Moon, kandidat dari Partai Demokrat, unggul sekitar 20 persen dari dua pesaingnya yang berasal dari kubu sentris dan konservatif.

Jika menang maka Moon akan menandai berakhirnya era kepemimpinan konservatif Park dan pendahulunya, Lee Myung-bak. Moon saat itu menjabat sebagai kepala staf bagi Presiden Roh Moo-hyun.

Untuk nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di level tertinggi dalam enam bulan terakhir di US$ 1,1023.

Sementara dolar Australia terus tertekan terhadap dolar AS. Anggaran Australia untuk tahun fiskal mulai 1 Juli akan diumumkan pada pukul 5.30 malam waktu setempat. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 08 Mei 2017

Hasil Pemilu Prancis Dorong Bursa Asia Menguat






PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pekan ini. Pendorong penguatan bursa Asia adalah hasil pemilu Prancis.

Mengutip CNBC, Senin (8/5/2017), indeks Nikkei Jepang naik 1,39 persen. Rata-rata harga saham di indeks Nikkei diperdagangkan mencapai level tertinggi Sejak Desember 2015.

Sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan juga menguat moderat 0,21 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia naik 0,75 persen.

Kandidat independen Emmanuel Macron memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Prancis dengan telak. Macron jauh mengalahkan capres dari partai sayap kanan, Marine Le Pen, dengan perolehan suara 65,6 persen melawan 34,5 persen.

Macron akan menjadi presiden termuda pertama di Prancis di usianya yang baru 39 tahun. Ia juga juga menjadi orang pertama Negeri Mode dari "luar" dua partai tradisional semenjak 1958.

Reaksi pelaku pasar di bursa Asia sangat positif dengan kemenangan Macron tersebut. Sebelumnya bursa Asia memang bergejolak menunggu hasil dari pemilu Prancis.

Kepala Analis Pasar Uang National Australia Bank Ray Attrill menjelaskan, sesaat setelah hasil pemilu diumumkan, mata uang euro melambung terhadap dolar AS. Mata uang Euro mencapai level tertinggi dalam enam bulan terakhir di sesi awal perdagangan.

"Kami harap euro dapat bertahan lebih tinggi hingga beberapa pekan ke depan. Ini menambah keyakinan bahwa risiko geopolitik telah berhasil diredam," jelas dia.

Pada hari ini, sentimen lain yang akan mempengaruhi gerak bursa Asia adalah data-data ekonomi yang akan dikeluarkan oleh beberapa negara. Pelaku pasar juga sedang menunggu data perdagangan China. Selain itu Jepang akan mengeluarkan laporan survei kepercayaan konsumen. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 05 Mei 2017

Penurunan Harga Minyak Tekan Bursa Asia


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Penurunan harga minyak menjadi penekan bursa Asia.

Mengutip Reuters, Jumat (5/5/2017) Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang dibuka mendatar. Sedangkan Indeks Jepang dan Korea Selatan tutup.

Harga komoditas anjlok dalam beberapa hari terakhir yang dipimpin oleh penurunan harga minyak menjadi penekan perdagangan pada bursa Asia di hari ini.

Harga minyak mentah AS berakhir turun 4,81 persen ke level US$ 45,52 per barel setelah sebelumnya di perdagangan intraday mengalami tekanan hingga 5,29 persen ke US$ 45,29 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia, ditutup turun ke US$ 48,38 per barel, atau melemah 4,75 persen.

Penurunan harga minyak karena jumlah pasokan terus bertambah. "Pasar minyak cenderung bearish dan berpotensi terus melanjutkan penurunan," jelas analis ANZ dalam catatannya kepada nasabah.

Harga minyak mentah tembus di bawah US$ 50 per barel dan menyentuh ke level terendah sejak 29 November tahun lalu. Penurunan tersebut menghapus semua keuntungan yang diperoleh pelaku pasar setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara lain mengumumkan akan memangkas produksi untuk mengendalikan harga minyak.

Pelaku pasar di bursa Asia juga berhati-hati dalam bertransaksi pada hari ini karena menunggu data tenaga kerja dari Amerika Serikat (AS). Para ekonom memperkirakan akan ada penambahan pekerjaan bagi 185 ribu orang pada April ini. Sedangkan pada Maret lalu, penambahan jumlah pekerjaan hanya tercatat 98 ribu orang. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 04 Mei 2017

Indeks Hang Seng 4 Mei Dibuka Lemah Tertekan Kekuatiran Eskpektasi Kenaikan Suku Bunga AS Juni



Rifan Financindo - Pada perdagangan bursa Hong Kong Kamis (04/05), indeks Hang Seng dibuka lemah, saat ini terpantau turun -58,45 poin atau -0,25 persen pada 24637.68. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu kekuatiran meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Juni.

Pada akhir pertemuannya pada hari Rabu, dewan kebijakan Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah, namun memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga tambahan dalam waktu dekat.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan depan melonjak menjadi 75 persen dari 60 persen, menurut Wells Fargo.

Pagi hari ini saham-saham yang melemah tertinggi adalah saham AAC Technologies Holdings Inc yang anjlok -4,41 persen, saham China Merchants Port Holdings Co Ltd turun -1,79 persen, saham Geely Automobile Holdings Ltd merosot -1,49 persen, saham PetroChina Co Ltd turun -1,47 persen, saham Tencent Holdings Ltd  turun -0,81 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau turun -23,00 poin atau -0,09 persen, pada 24,537.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 24,560.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng akan bergerak lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS bulan Juni. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 24,043-23,516, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 25,032-25,559. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 03 Mei 2017

Bursa Asia Menguat Tersengat Sentimen Wall Street


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan bursa Asia ini mengikuti bursa saham global yang naik seiring penguatan kinerja laba dan data manufaktur.

Pada perdagangan saham, Rabu (3/5/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks saham Australia tergelincir 0,1 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX 50 mendatar. Bursa saham Hong Kong dan Korea Selatan tutup karena libur nasional.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menguat berdampak positif untuk bursa Asia. Meski pun indeks saham berjangka Nasdaq melemah didorong saham Apple.

Data ekonomi yang dirilis yaitu penjualan kendaraan baru di AS menurun pada April. Ini melanjutkan penurunan seiring kekhawatiran terhadap industri tersebut.

Pasar juga menunggu kabar dari pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve. Diperkirakan the Federal Reserve tetap pertahankan suku bunga. Pelaku pasar fokus terhadap potensi kenaikan ke depannya.

Sejak pertemuan the Federal Reserve terakhir, data ekonomi AS beragam. Ekonomi AS tumbuh 0,7 persen pada kuartal I 2017. Ini didorong belanja konsumen yang melambat. Namun ada lonjakan investasi dan pertumbuhan upah sehingga menunjukkan aktivitas ekonomi akan kembali pulih.

"Produk domestik bruto kuartal II sudah terbentuk dalam kondisi jauh lebih baik. Kami melihat ada pertumbuhan ekonomi 3 persen. Ini ada perbaikan kredit dan kinerja laba," kata Chris Craig, Kepala Riset IG, seperti dikutip dari laman Reuters.

Di pasar uang, dolar stabil terhadap yen di kisaran 111,97. Sedangkan indeks dolar AS tergelincir 0,1 persen terhadap mata uang lainnya. Euro menguat ke level US$ 1,093.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat (AS) naik 1 persen menjadi US$ 48,11 per barel usai turun 2,4 persen.

Adapun pertumbuhan manufaktur pada April melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun di Jerman dan Prancis. Ini mengikuti Indonesia, Malaysia, India dan Jepang yang menunjukkan pertumbuhan manufakturnya lebih cepat pada April. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 02 Mei 2017

Saham Teknologi Bawa Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini terdorong meningkatnya optimisme terhadap industri teknologi yang mengurangi kekhawatiran gejolak politik di Korea Utara. Sementara dolar naik tipis terhadap yen.

Melansir laman Reuters, Selasa (2/5/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 0,3 persen.

Beberapa pasar saham kembali dibuka setelah libur panjang di akhir pekan, terkait perayaan Hari Buruh atau May Day.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial tercatat turun 0,13 persen. Namun indeks S&P 500 menguat 0,17 persen dan Nasdaq Composite bertambah 0,73 persen, membukukan rekor penutupan tertinggi.

Bursa AS terangkat kenaikan saham lima perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar yakni Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon dan Facebook yang mencapai intraday tertinggi  saat penutupan perdagangan.

"Saham perusahaan besar reli ke rekor tertinggi pada saat yang sama, Anda benar-benar membutuhkan sejumlah besar aliran modal. Hal ini wajar jika dana tersebut masuk di pasar obligasi apalagi saat ini saham hi-tech kembali menguat," ujar Norihiro Fujito Said, Ahli Strategi Investasi Senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

Di Asia, saham Samsung Electronics menguat 1,6 persen, membantu mengangkat indeks Kospi sebesar 0,7 persen.

Kekhawatiran akan ketegangan di Semenanjung Korea sedikit mereda setelah Presiden Donald Trump membuka pintu untuk bertemu pimpinan Korea Utara Kim Jong Un.

Trump mengatakan akan merasa terhormat untuk menemui pemimpin Korut jika waktunya tepat.

Optimisme pada industri hi-tech turut mengimbangi data ekonomi AS yang lebih melemah dari perkiraan sehingga tak berdampak ke pasar Asia. Rifanfinancindo.




Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800