English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 28 Februari 2019

ANTAM Targetkan Pertumbuhan Produksi dan Penjualan Komoditas Utama

Antam

Rifanfinancindo - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) mengumumkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan signifikan produksi dan penjualan komoditas utama, yakni feronikel, emas, bijih nikel, dan bijih bauksit pada 2019. Untuk feronikel, ANTAM menargetkan volume produksi tahun ini sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau meningkat 21 persen dibandingkan dengan realisasi produksi unaudited 2018 sebesar 24.868 TNi.

Peningkatan target tersebut sejalan dengan strategi ANTAM untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomala dan mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester kedua 2019. ANTAM juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited 2018 sebesar 24.135 TNi.

Sementara itu, untuk komoditas emas, ANTAM menargetkan produksi tahun ini sebesar 2.036 kg (65.458 troy oz (t.oz)) dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung dengan tingkat penjualan emas mencapai 32.036 kg           (1.029.981 t.oz). Angka ini tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan realisasi penjualan emas unaudited tahun lalu yang sebesar 27.894 kg (896.812 t.oz). Peningkatan penjualan ini seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk Logam Mulia ANTAM, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Baca Juga :


Direktur Utama ANTAM, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan bahwa pada 2019, perusahaannya menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit.

"Selain itu, kami berfokus untuk menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, sejalan dengan komitmen ANTAM untuk memberikan nilai yang positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Kami optimistis kinerja perusahaan akan terus tumbuh di masa yang akan datang,” ujarnya

Guna mendukung peningkatan target produksi feronikel, tahun ini ANTAM menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt) atau meningkat 12 persen dibandingkan capaian produksi bijih nikel unaudited 2018 yang sebesar 9,32 juta wmt. Peningkatan produksi bijih nikel ini akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel ANTAM serta untuk mendukung penjualan bijih nikel. 

Sementara itu, total penjualan bijih nikel ANTAM 2019 ditargetkan sebesar 8 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. Angka ini tumbuh 26 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited 2018 sebesar 6,33 juta wmt.

Untuk bijih bauksit, ANTAM menargetkan produksi di tahun 2019 sebesar 3,17 juta wmt atau tumbuh 188 persen dibandingkan realisasi produksi unaudited 2018 sebesar 1,10 juta wmt. Sementara itu, untuk penjualan bijih bauksit 2019 ditargetkan sebesar 3,22 juta wmt, naik sebesar 250 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited  2018 sebesar 920 ribu wmt. Peningkatan produksi dan penjualan bijih bauksit seiring untuk pemenuhan permintaan pasar domestik maupun ekspor. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 27 Februari 2019

China dan Brexit Jadi Perhatian Khusus The Fed

Gubernur BI Perry Warjiyo berdiskusi dengan Ketua Dewan Pengurus Bank Sentral AS (Chairman of the Federal Reserve), Jerome Powell, di sela-sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia, di Bali (13/10/2018). (Ilyas/Liputan6.com)

Rifan Financindo - Pimpinan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS), Jerome Powell menilai, ekonomi AS tetap kuat meski dibayangi sejumlah bahaya.

Dalam kesaksian tengah tahunan tentang keadaan kebijakan moneter, Powell mengatakan the Federal Reserve mengawasi keadaan dengan seksama dan siap menyesuaikan kebijakan jika diperlukan. Secara keseluruhan, ia menyebut prospek ekonomi AS secara umum sehat tetapi hadapi tantangan dari luar negeri.

"Sementara kami melihat kondisi ekonomi saat ini sehat dan prospek ekonomi yang menguntungkan, selama beberapa bulan terakhir kami telah melihat beberapa arus lintas dan sinyal yang bertentangan,” ujar Powell seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (27/2/2019).



Baca Juga :

"Pasar keuangan menjadi lebih tidak stabil menjelang akhir tahun, dan kondisi keuangan sekarang kurang mendukung pertumbuhan dari pada sebelumnya tahun lalu,” ia menambahkan.

China dan Eropa adalah area perhatian khusus. The Federal Reserve mengamati bagaimana negosiasi Brexit dan negosiasi perdagangan China-AS berlangsung.

"Kami akan dengan hati-hati memantau masalah ini saat mereka terlibat,” kata dia.

The Federal Reserve dinilai telah terjebak dalam perselisihan pasar beberapa bulan terakhir. Ini dipicu kekhawatiran kalau berada pada jalur kebijakan yang ditetapkan dan terus mengencangkan jika kondisinya melemah.

Namun, baru-baru ini pejabat the Fed telah menyampaikan pesan akan lebih besar untuk menyesuaikan suku bunga dan mengurangi obligasi yang dipegang the Fed pada neraca.

Mengutip Reuters, The Federal Reserve tidak terburu-buru untuk membuat penilaian mengenai penyesuaian suku bunga. Hal ini pertimbangkan ekonomi yang cenderung melambat.

"Prospek dasar adalah yang baik, tetapi pertumbuhan lebih lambat di luar negeri merupakan hambatan pada ekonomi AS. Kita mungkin merasa lebih dari dalam beberapa bulan mendatang,” kata dia.

Setelah menaikkan suku bunga empat kali pada 2018, mengantisipasi kenaikan lebih lanjut pada 2019, the Federal Reserve bersikap sabar karena kekhawatiran ekonomi global. Pasar pun menilai keraguan tentang pemulihan ekonomi AS. Saat ini suku bunga pinjaman the Federal Reserve sekitar 2,25 persen-2,50 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 26 Februari 2019

Bursa China Kuat Melawan Serangan Profit Taking Bursa Asia



PT Rifan Financindo - Mayoritas harga saham-saham di bursa Asia hari Selasa (26/02) diperdagangkan lebih rendah oleh profit taking karena investor menunggu dan mencari kejelasan tentang penyelesaian front perdagangan AS-China setelah sebelumnya terangkat oleh penundaan tenggat waktu kenaikan tarif impor China.

Harga saham di bursa China Daratan tergelincir di awal perdagangan oleh profit taking namun kini indeks komposit Shanghai bangkit dengan kenaikan 0,36 persen sementara  itu  indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong alami penurunan  0,49 persen.

Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang dibuka flat dan kemudian tertekan hingga turun 0,39 persen , penurunan indeks juga terjadi oleh profit taking terhadap saham-saham eksportir utama di tengah penguatan yen seperti saham Panasonic kehilangan hampir 1 persen, Canon turun 0,2 persen dan saham pembuat robot Fanuc tergelincir sekitar 0,8 persen.


Baca Juga :

Perdagangan bursa saham di Korea Selatan juga melemah  wait and see menjelang  KTT Washington-Pyongyang. Indeks Harga Saham Gabungan Korea atau Kospi naik tipis 0,88 poin  atau 0,04 persen. Tekanan besar datang dari anjloknya saham  Samsung Electronics yang turun 0,42 persen, saham pembuat chip No.2 SK hynix kehilangan 0,66 persen,  KB Financial meluncur 0,65 persen.

Di bursa kawasan Pasifik, indeks  ASX 200 di bursa Australia menurun 65,40 poin atau 1,06 persen  yang paling banyak ditekan oleh anjloknya saham sektor energy seperti saham Santos anjlok hampir 3 persen, saham Oil Search  menurun hampir 1 persen dan saham Woodside Petroleum turun 0,6 persen. Demikian juga anjloknya saham  penambang utama seperti saham BHP Group dan Rio Tinto masing-masing turun lebih dari 1 persen.

Demikian juga perdagangan saham bursa Indonesia turut mencetak keuntungan dengan indeks harga saham gabungan atau IHSG kini melemah 0,25 persen, ditekan oleh anjloknya  saham sektor tambang hingga 1 persen lebih  dan sektor agri yang turun 0,77 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 25 Februari 2019

6 Negara yang Menimbun Emas Terbanyak, Mana Saja?


Rifanfinancindo - Emas menjadi logam mulia yang sangat berharga dan nilai mata uang global selalu terkait dengan nilai emas. Saat ini masih begitu banyak negara yang menyimpan emas sebagai cadangan besar logam yang paling berharga.

Mau tahu negara mana sajakah yang menyimpan emas terbanyak? Dilansir dari laman MSN, berikut 6 negara yang menyimpan emas terbanyak di dunia:

6. Rusia - 1.890 Ton
Saat ini, Rusia memiliki emas sebanyak 1.890 ton. Ini membuat mereka tidak perlu mengimpor untuk menambah persediaannya, karena Rusia pun memiliki industri pertambangan emas bernilai miliaran dolar.

Baca Juga :
5. Prancis - 2.436 Ton
Prancis telah menimbun 2.436 ton emas. Emas ini dilaporkan diperoleh sejak 1950-an dan 1960-an. Meskipun sebagian disimpan di luar negeri, sebagian besar emas ini disimpan di brankas di bawah Banque de France di Paris. Namun beberapa ratus ton emas Prancis dijual pada awal abad ini, tetapi persediaannya tetap stabil sejak 2009.

4. Italia - 2.451 Ton
 Italia memiliki emas sedikit lebih banyak daripada Prancis yaitu 2.451 ton. Tidak seperti kebanyakan negara, di mana cadangan emas dimiliki oleh negara dan dikelola oleh bank sentralnya, emas Italia sebenarnya dimiliki oleh Banca d'Italia.

Emas ini disimpan di beberapa negara seperti brankas di Roma, Swiss National Bank, Federal Reserve Bank di New York dan Bank of England

3. The International Monetary Fund - 2.814 Ton
The International Monetary Fund (IMF), berisikan 189 negara yang bekerja untuk mendorong kerja sama moneter global. Didirikan pada 1944, IMF menetapkan bahwa 25 persen dari langganan kuota awal dan kenaikan kuota berikutnya harus dibayar dalam emas yang akhirnya membuat lembaga ini memiliki 2.814 ton emas.
2. Jerman - 3.372 Ton 
 Jerman menjadi negara kedua yang menyimpan emas terbanyak di dunia yaitu sebanyak 3.372 ton. Emas Jerman ini disimpan di beberapa penyimpanan di dunia seperti Federal Reserve Bank di New York, Bank of England dan Banque de France. Ini dilakukan karena akibat dari Perang Dinginnya dengan Uni Soviet. Namun, setengah dari emasnya kali ini sudah kembali lagi ke Frankfurt.

1. Amerika Serikat - 8.133 Ton
Amerika Serikat menjadi negara dengan emas terbanyak di dunia dengan 8.133 ton emas batangan. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah emas gabungan dari Jerman, IMF dan Italia. Hampir semua emas ini disimpan di tempat penyimpanan di seluruh Amerika seperti Fort Knox. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 22 Februari 2019

Harga Minyak Mentah Turun dari Posisi Tertinggi Tahun Ini

Ilustrasi Harga Minyak Naik

Rifan Financindo - Harga minyak mentah dunia turun di bawah posisi tertinggi tahun ini, seiring keluarnya data yang menunjukkan terjadi peningkatan persediaan minyak mentah untuk pekan kelima dan adanya rekor produksi. Kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan ekonomi global ikut membebani.

Naman penurunan harga minyak masih dibatasi oleh pemangkasan pasokan yang dipimpin OPEC dan sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran. Kemajuan dalam diskusi kesepakatan perdagangan Washington-Beijing juga turut mendukung harga.

Melansir laman Reuters, Jumat (22/2/2019), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 13 sen menjadi USD 57,03 per barel. Harga sempat menyentuh posisi tertinggi tahun ini USD 57,55 pada hari sebelumnya.

Baca Juga :

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent turun 1 sen menjadi USD 57,07 setelah menyentuh puncaknya di tahun ini sebesar USD 67,38 pada rabu.

Stok minyak mentah AS naik selama lima minggu berturut-turut ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Ini karena produksi mencapai rekor tertinggi dan pemeliharaan musiman mempertahankan tingkat pemurnian rendah minggu lalu, menurut lembaga Administrasi Informasi Energi.

Stok minyak mentah AS naik 3,7 juta barel dalam sepekan hingga 15 Februari menjadi 454,5 juta barel, tertinggi sejak Oktober 2017, bahkan ketika ekspor minyak mentah melonjak 1,2 juta barel per hari ke rekor 3,6 juta barel per hari.

"Secara keseluruhan laporan ini bearish, khususnya kenaikan kuat dalam stok minyak mentah," kata Cartsen Fritsch, Analis Commerzbank di Frankfurt.

Produksi di Amerika Serikat, yang tahun lalu menjadi produsen minyak mentah utama dunia, naik ke rekor tertinggi sebesar 12 juta barel per hari. "Ini yang juga dapat meredam sentimen," tambah Fritsch.

Namun, pengetatan pasokan secara global membantu mengurangi kerugian harga minyak dunia.

Faktor Lain

Harga minyak telah naik tahun ini setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia, yang dikenal sebagai OPEC +, sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) untuk mencegah pertumbuhan pasokan.

Anggota OPEC Nigeria memberi isyarat pada hari Rabu bahwa mereka akan membatasi produksi usai naik pada Januari.

Di sisi lain, sanksi AS telah memukul ekspor minyak mentah Iran dan  kerusuhan yang terjadi di Venezuela telah membatasi produksi Libya.

Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Cina untuk menyelesaikan sengketa perdagangan yang telah menghambat pertumbuhan global mungkin mengalami kemajuan, membantu mengangkat harga minyak mentah.

Kedua belah pihak telah mulai menguraikan komitmen pada poin-poin utama pertikaian, sumber-sumber yang akrab dengan negosiasi mengatakan kepada Reuters.

Namun, para analis mengatakan bahwa perlambatan ekonomi global - tanda-tanda yang muncul akhir tahun lalu - telah mencegah harga melonjak melampaui level tertinggi yang dicapai minggu ini. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 21 Februari 2019

Armada Berjaya Trans Jadi Pendatang Baru di BEI

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen

PT Rifan Financindo - PT Armada Berjaya Trans Tbk, perusahaan bergerak di usaha angkutan motor untuk barang umum mencatatkan saham perdana di BEI pada Kamis (21/2/2019). Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan kode JAYA.

Mengutip data KSEI, emiten ke-6 yang catatkan saham pada 2019 ini melepas 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Jumlah tersebut sebanyak 40 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga perdana saham Rp 288. Jadi total dana yang diraup dari hasil IPO sebesar Rp 43,20 miliar.


Baca Juga :

Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 33,33 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham.

Setiap pemegang dua saham baru, perseroan berhak memperoleh satu waran dengan setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 680. Waran ini diberikan sebagai pemanis dalam IPO untuk menarik investor.

Distribusi saham dan waran secara elektronik dilakukan pada 20 Februari 2019. Awal perdagangan waran seri I pada 21 Februari 2019, akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 16 Februari 2019 dan di pasar tunai pada 18 Februari 2019. Periode pelaksanaan waran seri I pada 21 Agustus 2019-21 Februari 2021. Berakhirnya masa berlaku waran seri I pada 19 Februari 2021.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembelian 61 unit truk berdasarkan perhitungan harga beli saat ini, sekitar 11,12 persen untuk pembuatan karoseri unit truk, dan 0,24 persen untuk modal kerja.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 20 Februari 2019

Pernyataan The Fed Dorong Penguatan Rupiah

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar

Rifanfinancindo - Nilai tukar rupiah terhadaap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini. sentimen dari luar mendorong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Senin (18/2/2019), rupiah dibuka di angka 14.117 per dolar AS, emnguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.154 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak menguat di kisaran 14.104 per dolar AS hingga 14.117 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 1,99 persen.

Baca Juga :
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.106 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan Jumat lalu yang ada di angka 15.116 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, pelemahan dolar AS didorong oleh pernyataan Presiden The Fed wilayah San Fransisco Mary Daly yang mengatakan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini.

Daly menilai, Fed Fund Rate tidak akan naik karena inflasi yang hanya 1,9 persen serta pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan hanya dua persen tahun ini.

"Rupiah kemungkinan menguat seiring pelemahan dolar AS tersebut," ujar Ahmad dikutip daari Antara.

Ia memperkirakan, pada hari ini rupiah kemungkinan menguat ke level 14.000 per dolar AS hingga 14.090 per dolar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 19 Februari 2019

Program B100 Capres Jokowi Bisa Diterapkan, Dengan Syarat Ini

Mangkir Mencampur Biodiesel dengan Solar, Siap Kena Denda

Rifan Financindo - Wacana Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menerapkan program campuran 100 persen biodiesel (B100) untuk menggantikan solar dinilai dapat diterapkan. Jokowi mewacanakan hal ini saat berlangsungnya Debat Capres Kedua yang berlangsung Minggu (17/2/2019).

Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan,? B100 bisa? diterapkan jika pemerintah konsisten dalam mengeluarkan kebijakan untuk mendukung program tersebut, sehingga dapat meyakinkan pelaku dan investor dalam penyediaan fasilitas penunjang pelaksanaan B100.

?"Kalau B100 sangat bagus sekali, sisi kebijakan yang konsisten lalu didorong terus jangan sampai ada hambatan," kata Faisal, saat berbincang dengan Liputan6.com?, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).



Baca Juga :

Menurut Faisal,  ada syarat yang harus dilakukan, di antaranya menyelesaikan permasalahan teknis dari sisi hulu dan hilir.? Untuk permasalahan di hulu yang harus diselesaikan bukan pada pasokan miyak? sawit (crude palm oil/CPO) yang menjadi bahan baku, tetapi produk turunan berupa Fame yang akan dicampurkan ke solar.

"Belum ada penyediaan secara kecepatan dan kapasitas yang sesuai," ujarnya.
 
Faisal melanjutkan, untuk dukungan di ?sisi hilir berupa industri otomotif, dalam investasi menciptakan mesin yang bisa menyerap bahan bakar dengan kadar B100.

 "Kepastian ini penting bagi pengusaha, karena mereka harus investasi besar dananya butuh kepastian kebijakan," tandasnya.

Pada debat calon presiden (capres) kedua yang membahas soal energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup mengemuka soal B100.

Hal ini ketika capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang membahas soal itu pada Minggu, 17 Februari 2019.

Implementasi B100 tersebut itu dinilai sesuai peta jalan yang ada di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, PT Pertamina (Persero) terus mempersiapkan infrastrukturnya dalam pelaksanaan B100. Saat ini yang baru terlaksana baru B20. Adapun B20 merupakan campuran biodiesel sebanyak 20 persen dalam bahan bakar minyak (BBM).

"Sekarang B20 sudah full dilaksanakan. Harapannya nanti B100 ini bisa menggantikan solar," kata Rini di kantornya, Senin (18/2/2019).

Mengenai penerapan B100 ini, Rini mengatakan terlebih dahulu akan dilakukan transisi dari B20 ke B50. Mengenai teknologi yang dipakai, Pertamina akan bekerja sama dengan perusahaan asal Italia, ENI.

Perusahaan Italia tersebut saat ini telah mengimpor CPO dari Indonesia untuk diterapkan menjadi B100 di negaranya. Dalam waktu dekat, Pertamina dan ENI akan membangun kilang yang akan digunakan B50 yang berlokasi di Plaju.

"Bu Nicke (Dirut Pertamina) sudah buat perjanjian awal dengan ENI untuk membangun refinery di Plaju. Mungkin B50 pertama, nantinya target kita B100," ujar Rini Soemarno.

Diperkirakan pembangunan kilang tersebut membutuhkan investasi sekitar USD 800 juta.

"Targetnya 3 tahun kita sudah bisa produksi B100, cuma masalahnya sudah penuh semua, mungkin belum bisa. Jadi, untuk menggantikan full solar menurut saya masih makan waktu," pungkas dia. (Yas) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 18 Februari 2019

Rupiah Senin Pagi Rebound ke Rp14.105/USD; Dollar Asia Terjungkal Komentar the Fed






PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (18/02), nilai tukar rupiah terpantau rebound menguat, sementara dollar AS di pasar Asia juga terjungkal memasuki hari ketiganya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,27% ke level Rp 14.105 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.142.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.120, kemudian bergerak kuat sampai ke Rp14.105, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.105. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia pun terseok setelah pimpinan the Fed San Fransisco menyarankan ditahannya kenaikan bunga tahun ini.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,62, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,74.

Sementara itu, IHSG hari Senin ini di sesi pertama, terpantau melompat 1,00% atau 64,079 poin ke level 6.451,333, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya cenderung menguat juga oleh perkembangan baik dalam negosiasi perdagangan AS – China.

Analis Vibiznews melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini gantian melorot, sementara dollar di pasar Asia juga lanjut tertekan dengan perkiraan pasar akan berhentinya kenaikan bunga the Fed. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13852 – Rp14233 terhadap dollar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibizews

Jumat, 15 Februari 2019

Saham Jepang dan Australia di Bursa Asia Sedang Diminati



Rifanfinancindo - Perdagangan saham di bursa saham Asia hari Kamis (14/02) dibuka mixed meskipun ada isyarat positif semalam dari bursa saham Wall Street, investor berhati-hati karena  mengharapkan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung di Beijing.

The South China Morning post  melaporkan bahwa Presiden Cina Xi Jinping akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer pada hari Jumat, sehingga menambah optimisme tentang pembicaraan perdagangan.

Bursa saham Australia naik juga karena investor mencerna  laporan pendapatan dari perusahaan lokal besar. Indeks acuan  ASX 200 bertambah 14,80 poin atau 0,24 persen menjadi 6.078,40, setelah naik ke posisi tertinggi 6.093,60 sebelumnya.


Baca Juga :

Saham South32 naik 4 persen lebih setelah perusahaan melaporkan  kenaikan 18 persen dalam laba dasar semester pertama dan meningkatkan prospek produksi untuk tahun berjalan dari proyek batubara Illawarra Metallurgical.  Kemudian ada saham Woodside Petroleum naik lebih dari 2 persen setelah produsen minyak dan gas itu melaporkan kenaikan laba setahun penuh, meskipun tidak memenuhi ekspektasi analis.

Indeks Nikkei 225 di bursa saham  Jepang naik 0,17 persen dan Topix menambahkan 0,15 persen. Pergerakan kuat terjadi setelah data pemerintah menunjukkan produk domestik bruto Jepang tumbuh pada tingkat tahunan 1,4 persen pada periode Oktober hingga Desember tahun lalu.

Melihat pergerakan saham didalamnya, saham Fast Retailing  naik sekitar  0,9 persen dan saham eksportir utama sebagian besar lebih tinggi karena  yen yang lebih lemah seperti saham Sony naik hampir 1 persen, Panasonic naik 0,3 persen dan Canon naik 0,2 persen. Demikian juga dengan  saham pembuat mobil utama, Toyota naik 0,2 persen dan Honda lebih tinggi lebih dari 1 persen.

Untuk perdagangan saham Cina daratan sedang alami profit taking setelah perdagangan sebelumnya naik signifikan, indeks  Komposit Shanghai turun 0,23 persen dan  indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong turun 0,4 persen.

Penurunan indeks juga terjadi pada perdagangan saham di bursa Seoul dengan indeks Kospi menurun 0,36 persen. Demikian juga yang terjadi pada bursa Malaysia, India dan Indonesia juga masuk zoa merah. Indeks harga saham gabungan di bursa Jakarta kini sedang turun 0,21 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Kamis, 14 Februari 2019

Ikuti Bursa Global, IHSG Menguat 10 Poin

Awal 2019 IHSG

Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini ikuti pergerakan bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (14/2/2019), IHSG menguat 10,01 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.429,13. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 14,07 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.433. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke posisi 1.006,31.

Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,08 persen. Sebanyak 151 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 49 saham melemah dan 107 saham diam di tempat.


Baca Juga :
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.439,53 dan terendah 6.428,84.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 20.011 kali dengan volume perdagangan 745,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414 miliar. Investor asing masih lanjutkan aksi jual Rp 8,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 0,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,61 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,49 persen.

Saham-saham yang mampu catatkan top gainers antara lain saham SOSS mendaki 24,48 persen ke posisi 600 per saham, saham INPP menanjak 24,32 persen ke posisi 920 per saham, dan saham BMSR menguat 23,33 persen ke posisi 185 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GIAA turun 2,94 persen ke posisi 462 per saham, saham ETWA terpangkas 8,43 persen ke posisi 76 per saham, dan saham LPLI susut 11,54 persen ke posisi 115 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,16 persen dan indeks saham Singapura susut 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,47 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,01 persen. Indeks saham Taiwan mendaki 0,27 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 13 Februari 2019

Wall Street Menguat karena Harapan Kesepakatan Perang Dagang

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Wall Street reli dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong penguatan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kesepakatan anggaran di kongres sehingga bisa menghindari penutupan pemerintahan dan juga optimisme neggosiasi perang dagaang China-AS.

Mengutip Reuters, Rabu (13/2/2019), ketiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar untuk bulan ini. Masing-masing naik lebih dari 1 persen.

Dow Jones Industrial Average naik 372,65 poin atau 1,49 persen menjadi 25.425,76. Untuk S&P 500 naik 34,93 poin atau 1,29 persen menjadi 2.744,73. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 106,71 poin atau 1,46 persen menjadi 7.414,62.

Baca Juga :

Sentimen pendorong pengugatan Wall Street adalah pernyataan dari Presiden Donald Trump bahwa dirinya sedikit memberikan pelonggaran terhadap batas akhir perundingan perdang dagang yaitu 1 Maret di saat para pejabat tinggi AS melakukan pembicaraan di Beijing di akhir pekan ini untuk menyelesaikan solusi untuk perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Negosiator kongres juga tengah menyusun kesepakatan keamanan perbatasan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah. Namun, Trump pada hari Selasa menyatakan ketidaksenangan dengan perjanjian tersebut dan mengatakan dia belum memutuskan apakah akan mendukungnya.

Pendanaan untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan sejumlah agensi lainnya akan berakhir pada hari Jumat pekan ini.

"Ini kombinasi harapan bahwa penutupan pemerintah tidak akan terjadi dan mungkin tenggat waktu penentuan tarif pada 1 Maret tidak begitu tegas," kata, Stephen Massocca, senior vice president Wedbush Securities, San Francisco, AS.

"Kekhawatiran dari pelaku pasar akan kenaikan tarif mulai surut sehingga mendorong penguatan Wall Street," tambah dia.

Rincian Saham
Dari 11 sektor utama pembentuk S&P 500, sebagain besar berada di zona hijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu properti.

Saham teknologi menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500, dan mereka juga memimpin kenaikan di Nasdaq.

Industri yang sensitif terhadap tarif memimpin kenaikan di indeks Dow Jones, dipimpin oleh 3M Co, Caterpillar Inc, United Technologies Corp dan Boeing Co.

Amazon.com Inc memberikan kenaikan terbesar di S&P 500 dan Nasdaq, naik 3 persen setelah Walmart Inc mengakhiri kemitraannya dengan perusahaan logistik untuk layanan pengiriman bahan pangan di hari yang sama.

Electronic Arts Inc mengumumkan bahwa video game Apex Legends telah diunduh oleh 25 juta pemain dalam sepekan sejak dirilis. Saham pembuat video game tersebut telah melonjak hampir 28 persen sejak rilis game.

Under Armour Inc melonjak 6,9 persen setelah perusahaan pakaian olahraga itu mengalahkan perkiraan laba analis untuk kuartal keempat 2018. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800