English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 29 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 29 Oktober 2021: Naik karena Melemahnya USD

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, di tengah keluarnya laporan GDP AS yang buruk dan jatuh ke kubu kebijakan moneter AS yang bersifat dovish, yang menginginkan Federal Reserve menunda melakukan “tapering” atas stimulus kebijakan moneternya, yang mengakibatkan melemahnya dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $4.20 ke $1,801.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.066 ke $24.12.

GDP AS kuartal ke 3 muncul di 2.0% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 2.8% YoY dan pada kuartal ke 2. Melemahnya data GDP AS kuartal ke 3 di-offset dengan laporan turunnya klaim pengangguran mingguan AS. Sementara itu, data PCE price index yang diamati dengan ketat, dilaporkan naik 5.3% dibandingkan dengan kenaikan 6.5% pada kuartal ke 2.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarh sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor bersemangat pada minggu ini, dengan mereka memfokuskan diri kepada laporan penghasilan perusahaan yang umumnya bagus. Untuk saat ini, pasar mengabaikan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina, bottleneck rantai supply dan prospek akan naiknya inflasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,783 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,811 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Kamis, 28 Oktober 2021

Naik Sedikit ditengah Sentimen Pasar yang Positip

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas mencoba mempertahankan sedikit kenaikan setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan bahwa momentum di dalam sektor manufaktur AS stabil. Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa durable goods orders AS turun sebanyak 0.4% pada bulan September, setelah angka bulan Agustus di revisi naik 1.3%. Data yang keluar lebih baik daripada yang diperkirakan, penurunan sebesar 1.1%. Meskipun lebih baik daripada yang diperkirakan, ini tetap adalah penurunan pertama di dalam order umum selama empat bulan.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $2.80 ke $1,794.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.013 ke $24.075 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham utama AS minggu ini menyentuh rekor ketinggian, membuat pemulihan yang mengesankan dari kerendahan di awal Oktober. Para trader dan investor tetap positip ditengah laporan penghasilan perusahaan kuartal ketiga yang kebanyakan lebih baik daripada yang diperkirakan.

Ketegangan antara AS dan Cina meningkat pada pertengahan minggu setelah ada laporan yang mengatakan bahwa AS melarang China Telecom, operator telekomunikasi terbesar Cina, untuk melakukan bisnis dengan Cina.

“Support” terdekat menunggu di $1,783 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,835. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 27 Oktober 2021

Harga Emas Anjlok 1,5 Persen, Tertekan Penguatan Dolar AS

 20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas turun sebanyak 1,5 persen pada hari Selasa, menghentikan kenaikan lima sesi berturut-turut. Hal ini terjadi karena dolar AS menguat dan pendapatan perusahaan yang kuat mendorong selera untuk aset berisiko.

Dikutip dari CNBC, Rabu (27/10/2021), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen pada USD 1.790,54 per ons pada 13:46. EDT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,7 persen menjadi USD 1.793,40 per ounce.

"Pergerakan ekuitas yang lebih kuat dari perkiraan, dengan banyak pendapatan, mengambil sedikit emas pagi ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Baca Juga :

Hasil yang kuat dari perusahaan terkait teknologi mendorong indeks acuan S&P 500 ke rekor tertinggi selama sesi, menghilangkan kilau emas safe-haven.

Juga meredupkan daya tarik emas batangan bagi investor yang memegang mata uang lainnya, indeks dolar naik 0,1 persen.

Haberkorn mengatakan beberapa pedagang emas dapat membukukan keuntungan dari pergerakan naik baru-baru ini, "dengan ekuitas sekuat mereka."

Harga emas telah reli sekitar 2,5 persen selama lima sesi terakhir, didukung oleh kekhawatiran atas inflasi dan ketidakpastian atas langkah-langkah apa yang akan diambil bank sentral untuk memerangi kenaikan harga.

Analis mengatakan emas tidak mungkin menyimpang terlalu jauh dari level teknis utama USD 1.800 per ounce, mengingat fokus pada inflasi. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang umumnya mengikuti pencetakan uang secara luas oleh bank sentral.

Fokus Pasar
Fokus minggu ini adalah pada pertemuan bank sentral utama, termasuk pertemuan Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan pada hari Kamis.

Pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dijadwalkan untuk minggu depan.

Di sisi teknis, pergerakan di bawah USD 1.780 akan "terlihat sangat buruk untuk emas, yang telah dalam tren naik sepanjang bulan," kata analis OANDA Craig Erlam dalam sebuah catatan. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 26 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 26 Oktober 2021: Naik karena Kekuatiran akan Inflasi

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, didukung oleh meningkatnya kekuatiran mengenai inflasi yang problematik. Makin banyak ekonom dan pengamat pasar yang sudah veteran mengatakan bahwa naiknya inflasi global  lebih daripada sesuatu yang sementara.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $11.50 ke $1,807.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.011 ke $24.465 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik sedikit pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minggu ini adalah minggu berikutnya bagi perusahaan – perusahaan AS untuk melaporkan penghasilan perusahaannya yang umumnya sangat positip dan membantu mendorong naik indeks saham AS lebi tinggi dari kerendahan di awal bulan Oktober.

Baca Juga :

Untuk sekarang ini kelihatannya laporan penghasilan yang luarbiasa bagusnya mengatasi kekuatiran mengenai stagflasi yang berarti naiknya harga-harga ditengah pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Media mainstream baru-baru ini menyoroti bottleneck di dalam shipping, khususnya pantai Barat AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,793 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,783 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,815 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,850. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 25 Oktober 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 25 – 29 Oktober 2021: Bisa Mencapai $1,830?

 

Rifan Financindo - Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.

Ancaman meningkatnya inflasi tetap menjadi pendukung yang paling ekstensif bagi pasar emas dengan para analis melihat potensi bagi harga emas untuk mencapai resistance yang kritis di sekitar $1,830 dalam jangka pendek.

Pada Jumat pagi minggu lalu, harga emas terdorong naik ke ketinggian selama enam minggu dengan meningkatnya inflasi. Namun emas jatuh secara signifikan $30 hanya dalam hitungan menit setelah kepala Federal Reserve Jerome Powell membuat pernyataan yang mencoba untuk menenangkan ancaman naiknya inflasi. Powell mengulangi outlooknya bahwa the Fed masih dalam jalur untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan sebelum berakhirnya tahun ini dan menambahkan bahwa pembelian obligasi bulanan diperkirakan akan berakhir pada pertengahan 2022.

Baca Juga :

Namun, tidak semua analis yakin bahwa Powell dan bank sentral AS akan bisa memecahkan persoalan meningkatnya ekspektasi inflasi. Kenaikan di dalam yields treasury AS kemungkinan memang memberikan indikasi bahwa ekspektasi inflasi akan menjadi semakin tidak terikat dan dengan aktifitas ekonomi mulai melambat, Federal Reserve akan memiliki peralatan yang terbatas sehingga tidak punya kemampuan untuk membawa inflasi dalam kontrol. Resiko dari stagflasi terus meningkat dan ini akan baik bagie mas dan semua komoditi yang lain.

Inflasi saat ini digerakkan oleh disrupsi yang berkelanjutan dari rantai supply global. Krisis supply bisa berlangsung lebih lama daripada yang semula diperkirakan yang berarti inflasi akan tetap tinggi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Federal Reserve untuk membetulkan rantai supply. Ini bukanlah inflasi yang digerakkan oleh permintaan dari para konsumen.

Walaupun tetap positip secara relatif mengenai aktifitas ekonomi AS, Powell memberikan catatan adanya peningkatan resiko bahwa disrupsi rantai supply bisa berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan, yang akan membuat inflasi tetap tinggi selama tahun 2022.

Inflasi juga merupakan problem global. Minggu lalu data dari Kanada menunjukkan bahwa harga konsumen naik ke level tertinggi dalam 13 tahun pada bulan lalu.

Di Inggris, tekanan inflasi tetap tinggi dan di atas dari target Bank of England selama dua bulan berturut-turut.

Sementara tekanan inflasi terus mendukung harga emas, para analis mencatat bahwa dinamika telah berubah sedikit dengan metal berharga sekarang menghadapi kompetisi baru, terutama dari Bitcoin.

Minggu lalu, harga Bitcoin naik ke rekor terbaru di atas $65,000 per ons. Rally dari matauang digital ini bersamaan dengan peluncuran produk ETF Bitcoin yang baru.

Sementara itu pasar ekuitas juga diperdagangkan dekat dengan rekor ketinggian yang baru, yang juga menjadi kompetisi yang kuat terhadap emas. Namun momentum ini bisa dengan cepat bergerak kembali ke emas apabila emas bisa menembus ke atas $1,835 per ons.

Selain Bitcoin dan pasar saham, dollar AS juga bisa menjadi badai yang memukul emas. Naiknya kembali indeks dollar AS bisa memukul harga emas turun. Indeks dollar AS telah berhasil bertahan di support kritikal 93.50.

Event yang signifikan pada minggu ini bagi emas dan dollar AS adalah pertemuan kebijakan moneter ECB. Jika Presiden ECB Christine Lagarde bersikap dovish kembali dan merendahkan outlook mengenai inflasi, hal ini bisa melemahkan euro terhadap dollar AS, yang pada gilirannya berakibat negatif bagi emas.

Dari AS, event penting minggu ini antara lain adalah GDP AS kuartal ketiga. Di kuartal kedua ekonomi AS berkembang dengan cepat di 6.7% karena ekonomi kembali dibuka, namun setelah itu kembali dilakukan restriksi-restriksi karena naiknya kembali kasus Covid – 19 sehingga ekonomi melambat. Pertanyaannya adalah seberapa melambatnya?

Selain angka GDP, investor juga menantikan laporan “personal consumption and investment” yang kemungkinan akan tetap tinggi.

Sebelum keluarnya data GDP AS, angka Durable Goods Orders untuk bulan September menarik perhatian, karena akan menjadi salah satu data yang diperhitungkan di dalam penghitungan kalkulasi GDP.

Yang perlu dicatat lagi adalah rilis S&P Case Shiller House Price Index yang kemungkinan bisa mencapai 20% YoY. Ketakutan akan menggelembungnya real-estate AS bisa memicu the Fed untuk menaikkan tingkat bunga bahkan ketika pemulihan ekonomi belum selesai. Hal ini bisa mendorong naik dollar AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,783 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,801 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,835. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 22 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 22 Oktober 2021: Terkoreksi Normal

 

PT Rifan - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, karena koreksi normal setelah kenaikan baru-baru ini. Menguatnya index dollar AS juga merupakan elemen pasar yang negatip bagi pasar metal berharga. Jangan heran apabila para pembeli emas di harga murah masuk ke dalam pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.00 ke $1,781.90. Sementara Perak Comex bulan Desember turun $0.35 ke $24.14 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pergerakan naik di pasar saham AS kembali muncul dengan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq ditutup dengan mencetak rekor ketinggian di dalam bulan September.

Baca Juga :

Musim laporan penghasilan perusahaan yang mengeluarkan laporan yang bagus-bagus telah menaikkan sentimen terhadap resiko dari para trader dan investor. Untuk saat ini kelihatannya pasar telah mengabaikan kekuatiran akan naiknya inflasi dan prospek melambatnya pemulihan ekonomi global setelah pandemik.

Dollar AS menguat setelah menyentuh kerendahan tiga minggu. Harga minyak mentah turun dan diperdagangkan di sekitar $81.55 per barel setelah sempat menyentuh ketinggian selama 7 tahun dalam perdagangan semalam.

“Support” terdekat menunggu di $1,767 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750 dan kemudian $1,720. “Resistance” terdekat menunggu di $1,790 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,801 dan kemudian $1,815. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 21 Oktober 2021

Naik ditengah Kekuatiran akan Inflasi

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik dan mendekati ketinggian harian pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Kekuatiran akan naiknya inflasi memicu minat beli terhadap assets metal yang keras. Selain itu, postur tehnikal bagi emas juga telah berbalik bullish baru-baru ini.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $15.60 ke $1,784.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.202 ke $24.10 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi Ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS telah membuat pemulihan yang mengesankan dari kerendahan pada bulan Oktober dan sekarang dalam posisi untuk menantang rekor ketinggian yang dicetak pada bulan September. Laporan penghasilan perusahaan yang kebanyakan bagus saat ini mengalahkan kekuatiran mengenai inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga :

Sementara itu harga Bitcoin terdorong naik ke atas $64,000 dan mendekati rekor ketinggian baru setelah ETF dalam hal cryptocurrencies mencetak debutnya pada hari Selasa.

Hal kunci diluar pasar emas pada hari Rabu kemarin adalah menguatnya indeks dollar AS dan melemahnya harga minyak mentah.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,786 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,801 dan kemudian $1,815. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Oktober 2021

Melemah karena Kurangnya Isu Fundamental yang Baru

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Pergerakan naik harga emas goyah lagi dan memerlukan informasi fundamental yang baru untuk bisa lompat memulai rally kembali.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.00 ke $1,765.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $f0.154 ke $23.185 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat memulai minggu perdagangan yang baru ditengah naiknya harga energi dan meningkatnya kekuatiran mengenai stagflasi.

Baca Juga :

Harga minyak mentah Nymex sempat menyentuh ketinggian selama 7 tahun di $83.87 per barel semalam. GDP Cina melambat ke 4.9% dalam setahun, lebih rendah daripada yang diperkirakan dan merupakan kecepatan terendah dalam setahun, terpukul oleh kelangkaan energi (power) dan bottlenecks rantai supply. Indeks dollar AS sempat naik dengan yields treasury naik dan saat ini mencapai 1.609%.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,782 dan kemudian $1,801. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 18 Oktober 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 18 – 22 Oktober 2021: Terhalang Resistance di $1,800

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.

Emas berhadapan dengan resistensi yang massif di level $1,800 per ons, yang membuat penurunan harga emas sebanyak $30 pada hari Jumat minggu lalu. Emas kelihatannya tidak siap terhadap suatu rally sampai cukup minat yang mau membawa emas melampaui barrier tehnikal kunci.

Salah satu hal yang membebani harga emas adalah outlook ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan setelah data ekonomi penjualan ritel AS muncul dengan kuat.

Pergerakan turun secara tehnikal membuat rally emas pada pertengahan minggu ke $1,801 – yang dipicu oleh munculnya data inflasi yang panas yang menunjukkan tekanan harga meningkat 5.4% secara tahunan di bulan September – terhenti.

Hal lain yang menekan turun harga emas adalah naiknya yields treasury AS, sebagai akibat ekspektasi akan lebih agresifnya Federal Reserve AS dan sentimen “risk-on” di pasar saham AS.

Salah satu rintangan terbesar bagi emas adalah harus bertempur melawan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih agresif dalam hal melakukan “tapering” terhadap pembelian obligasi dan menaikkan tingkat suku bunga.

Emas menghadapi resistensi yang massif. Model dari Federal Reserve’s Fund Rates memberikan indikasi akan kenaikan tingkat suku bunga pada tahun depan di sekitar bulan November. Ada banyak pembicaraan mengenai “tapering”, kenaikan yields AS, minat terhadap resiko di dalam saham kembali muncul. Emas menghadapi banyak resistensi di $1,800, $1,805, $1,815 dan seterusnya. Level support kritikal yang perlu dipertahankan adalah $1,750 yang apabila berhasil ditembus akan bisa turun lebih jauh ke $1,720 dan kemudian $1,685.

Bitcoin menyentuh $60,000 dan mendekati ketinggian sepanjang waktu untuk pertama kalinya di dalam 6 bulan untuk pertama kalinya yang juga menambah tekanan terhadap emas yang harus terus berkompetisi dengan cryptocurrencies yang popular sebagai asset lindung nilai.

Meskipun demikian level emas di bawah $1,800 bisa menjadi kesempatan untuk membeli emas di harga bawah. Ketakutan sedang meningkat, termasuk ketakutan akan inflasi dan isu rantai supply dan banyak orang sedang mencari yang aman. Emas, kripto dan treasuries biasanya adalah asset safe-haven yang dicari.

Di AS, setelah isu batas hutang diperpanjang, Demokrat memiliki waktu untuk bergerak lagi dengan dua undang-undang belanja.

Tidak adanya berita berarti negosiasi terus berlanjut. Setiap kesepakatan akan bisa mendorong naik sentimen, sementara itu setiap tidak ada kesepakatan akan membebani sentimen pasar.

Investor juga akan melihat apakah klaim pengangguran tetap di bawah 300.000. PMI pendahuluan untuk bulan Oktober dari Markit juga menarik perhatian. Di bulan September, manufaktur mencapai 60 poin yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat sementara jasa di sekitar 55, menunjukkan ekspansi yang solid dan moderat.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,797 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Jumat, 15 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 15 Oktober 2021: Naik karena Berbagai Faktor

 

PT Rifan - Harga emas membukukan keuntungan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis dan menyentuh ketinggian empat minggu dalam perdagangan semalam. Emas terdorong naik oleh karena membaiknya postur grafik jangka pendek, turunnya indeks dollar AS dari ketinggiannya baru-baru ini dan dengan pandangan bahwa inflasi akan menjadi lebih bermasalah pada bulan-bulan yang akan datang.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $5.10 ke $1.798.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.115 ke $23.28 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik Ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Data ekonomi yang keluar dari AS adalah laporan Producer Price Index (PPI) untuk bulan September, yang naik 0.6% dibandingkan dengan kenaikan 0.7% di bulan Agustus.

Setelah data dipublikasikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) Inti AS di bulan September tetap tidak berubah di 4% secara basis tahunan, yields obligasi treasury AS mulai turun. Dengan turunnya yield obligasi AS, dollar AS mengalami aksi jual secara luas. Indeks dollar AS membukukan penurunan terbesar lebih dari 0.5% dalam satu hari lebih dari 5 bulan.

Di Cina PPI bulan Agustus naik 9.5% dan PPI bulan September naik lebih tinggi lagi ke rekor 10.7% secara tahunan.

Angka inflasi dengan berbagai ukuran dari negara-negara dengan ekonomi utama di dunia menunjukkan bahwa naiknya inflasi bukan sekedar sementara seperti yang dikatakan berulang-ulang oleh kepala the Fed Jerome Powell.

Kelihatannya para trader emas pada akhirnya menyadari bahwa tekanan naiknya inflasi adalah faktor yang bullish bagi emas sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah.

“Support” terdekat menunggu di $1,787 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,749. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,823. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 14 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 14 Oktober 2021: Naik karena Berbagai Faktor

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, didukung sebagian oleh pembelian dari para trader berjangka yang berdasarkan analisa grafik tehnikal, sebagian karena aksi “short-covering” di pasar berjangka dan sebagian karena melemahnya dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $33 ke $1.793.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.436 ke $22.95 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :
Keprihatinan terdepan adalah mengenai supply dari energi memasuki musim

Fokus pasar dalam perdagangan pada pertengahan minggu adalah laporan Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan akan naik 0.3% dari bulan Agustus dan naik 5.3% per tahun. Naiknya harga energi dan terjadinya bottleneck di dalam rantai supply pada minggu-minggu belakangan ini telah membuat para trader dan investor semakin tajam melihat prospek inflasi untuk bulan-bulan ke depan.

Consumer Price Index (CPI) AS muncul di 0.4% pada bulan September setelah muncul 0.3% pada bulan Agustus dan konsensus pasar juga memperkirakan muncul di 0.3%. Inflasi tahunan berada pada 5.4% dibandingkan dengan yang diproyeksikan sebesar 5.3%.

Sebagai reaksi awal terhadap angka CPI AS yang muncul, harga emas sempat anjlok tajam. Namun penurunannya hanya sekejab saja. Harga emas langsung bangkit lagi dan naik menuju ke $1,780.

“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,759 dan kemudian $1,749. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,823. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibzinews

Rabu, 13 Oktober 2021

Naik karena Permintaan Safe-Haven akibat Naiknya Harga Energi

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS dengan pasar tidak tenang pada hari Selasa, ditengah naiknya harga energi yang mempengaruhi pasar yang lainnya, termasuk pasar metal berharga.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.20 ke $1,761.00 per ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.05 ke $22.615 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor dilanda kekuatiran mendekati pertengahan bulan Oktober.

Baca Juga :

Keprihatinan terdepan adalah mengenai supply dari energi memasuki musim dingin. Dengan mulai datangnya bulan – bulan musim dingin dan udara yang lebih dingin masuk, permintaan energi bertumbuh.

Menyebarnya kekurangan energi di Asia, Eropa dan AS telah membuat harga minyak mentah WTI dan gasoline naik membumbung tinggi.

Dalam catatannya pada hari Senin, Reuters mengatakan bahwa di belahan bumi yang jauh lainnya seperti India, sebagian negara bagian mengalami pemadaman total karena kekurangan batubara. Di Cina, pemerintah memerintahkan para penambang batubara untuk meningkatkan produksi batubara dengan harga energi membumbung naik.

Meningkatnya inflasi yang sebagian disebabkan oleh karena naiknya harga energi, juga membuat pasar menjadi tidak tenang sehingga meningkatkan permintaan akan safe-haven.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 12 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 12 Oktober 2021: Turun ditengah Menguatnya USD

 

Rifan Financindo - Harga emas sempat turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Naiknya yields obligasi pemerintah baru-baru ini dan naiknya dollar AS di pasar forex adalah elemen bearish yang membuat para pembeli metal yang safe-haven menjadi tertahan.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $1.00 ke $1,756.10 per troy ons. Perak Comex bulan Desember turun $0.125 ke $22.58 per ons.

Pasar saham bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Traders dan investors di seluruh dunia ragu-ragu memulai minggu perdagangan yang baru.

Baca Juga :

Bottlenecks di dalam rantai supply dan naiknya harga energi memicu kekuatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Goldman Sachs pada akhir minggu lalu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini dan tahun depan.

Beberapa negara Eropa kuatir apakah akan punya cukup energi menghadapi musim dingin. Keprihatinan ini diikuti dengan laporan employment AS yang mengecewakan pada hari Jumat minggu lalu.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Jumat minggu lalu bahwa Non-farm Payrolls (NFP) AS di bulan September hanya bertambah sebanyak 194.000 pekerjaan. Meskipun angka NFP meleset jauh dari yang diperkirakan sebesar 500.000 pekerjaan, dollar AS tetap tangguh secara relatif terhadap rival-rival utamanya didukung oleh naiknya yields obligasi treasury AS.

Yields obligasi AS 10 tahun mencapai level tertinggi sejak awal Juni di 1.617% pada hari Jumat, menunjukkan bahwa laporan pekerjaan bulan September hanya sedikit bisa mengubah prospek tapering Federal Reserve.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Oktober 2021

Mengapa Emas Tidak Naik Saat NFP Buruk?

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.

Dengan emas tidak berhasil mengalami rally meskipun muncul laporan employment AS bulan September yang mengecewakan, harga emas kelihatannya cenderung turun.

Laporan pekerjaan AS bulan September mengejutkan dengan penurunan ke 194.000 posisi dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 500.000. Ini adalah kekeliruan  perkiraan yang besar mempertimbangkan bahwa kepala Federal Reserve Jerome Powell memerlukan laporan yang sangat baik untuk memulai “tapering” secepatnya pada bulan November.

Baca Juga :

Angka pekerjaan yang keluar meleset jauh daripada yang diperkirakan. Namun berita buruk adalah kabar baik bagi emas. Itu karena pasar percaya bahwa the Fed tidak bisa bersikap agresif pada bulan depan dengan melakukan “tapering” atau menaikkan tingkat bunga.

Sebagai respon terhadap laporan employment yang baru saja keluar, emas melompat $20 ke ketinggian harian di $1,781. Namun, emas berakhir dengan kehilangan semua keuntungannya, kembali ke $1,757 karena yields treasury AS mulai naik.

Sebagaimana yang telah terjadi selama bulan-bulan yang lalu, harga emas sangat sensitif terhadap data ekonomi AS. Dua area yang merebut permintaan safe-haven dari emas adalah pasar obligasi dan krypto.

Dengan data ekonomi bertambah buruk, bisa terjadi pergerakan di dalam sentimen emas. Namun emas perlu menemukan permintaan dari para pembeli baru sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang selama ini berpindah ke dollar AS dan bitcoin.

Data ekonomi kelihatannya berada pada trending turun. Inflasi masih akan agak tinggi. Semua ini akan positip bagi emas. Terutama karena kelihatan inflasi juga diluar AS, kelihatannya kereta tidak akan berhenti bergerak walaupun Powell berkata bahwa kenaikan harga bersifat sementara.

Pertanyaan yang kritikal bagi emas adalah apakah kepala Fed Jerome Powell akan melanjutkan melakukan tapering pada bulan November. Beberapa minggu lalu, Powell menyatakan bahwa tes bagi “tapering” sudah semua digenapi. Namun apakah kasusnya masih sama?

Kelihatannya tidak mungkin “tapering” bisa dilakukan pada bulan Nopember, dengan angka pekerjaan AS yang muncul mengecewakan. Mereka juga tidak bisa menaikkan tingkat bunga segera seperti yang mereka inginkan apabila data ekonomi yang keluar buruk. Jika the Fed tidak dapat menepati batas waktunya dan terpaksa untuk melanjutkan mendukung pasar lebih lama daripada yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan ekonomi tidak kuat dan akan menggerakkan permintaan safe-haven terhadap emas.

Resiko bagi emas disini adalah the Fed memilih mengikuti jadwal waktu “tapering” untuk alasan transparansi.

Emas bisa terus bergerak “sideways”. Bahkan pada saat data employment meleset banyak, yields masih tetap naik. Pasar treasury memberitahukan kita bahwa the Fed akan melekat kepada jadwal waktunya. The Fed kuatir mengenai transparansi. Jadi apabila mereka telah memberikan indikasi maka mereka cenderung akan melakukannya.

Emas kelihatannya akan gagal menciptakan momentum bullish kecuali bisa ditutup di atas ketinggian pada hari Jumat di $1,781 per ons. Jika pasar emas bisa ditutup di atas $1,781 atau lebih tinggi, emas akan cenderung menjadi bullish, sehingga bisa bergerak naik menuju $1,800.

Namun untuk sekarang, pasar emas telah menolak level tersebut dan diperdagangkan di sekitar $1,758 per ons. Sementara level $1,720 akan terus bertindak sebagai support.

Di AS, bahaya dari gagal bayar telah disingkirkan, sehingga Demokrat bisa melanjutkan agenda Gedung Putih. Sentris seperti Senator Joe Manchin dan Kirsten Sinema kemungkinan bisa menerima undang-undang belanja senilai $2.2 triliun.

Apakah akan bertambah para pembuat undang-undang dari kubu kiri yang setuju untuk turun dari usulan semula sebesar $3.5 triliun. Investor tetap optimis bahwa para politikus akan berkompromi. Berita yang positip dari Washington akan memperbaiki sentimen pasar dan membebani dollar AS yang safe-haven, sementara berita mengenai deadlock bisa membebani sentimen pasar.

Kekuatiran mengenai inflasi tetap menjadi pusat pemikiran pasar, dan angka Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September akan tetap dimonitor dengan ketat. CPI inti secara mengejutkan turun ke 4% dari sebelumnya di bulan Agustus, menenangkan dollar AS. Namun hal itu tidak cukup untuk menghentikan Federal Reserve dari memberikan signal mengenai pengetatan yang akan datang. Bank sentral AS kelihatannya tetap pada jalurnya untuk mengumumkan tapering dari skema pembelian obligasinya senilai $120 miliar per bulan pada awal bulan November.

Penurunan inflasi ke bawah 4% akan memukul dollar AS sebentar namun tidak mungkin membuat the Fed keluar dari jalur rencananya untuk melakukan tapering atas skema pembelian obligasinya.  CPI inti naik ke puncaknya 4.5%. Kembalinya ke level yang lebih tinggi bisa mengirim dollar AS naik lebih tinggi karena ekspektasi batas waktu pengetatan yang dipercepat.

Apakah harga-harga yang tinggi menakutkan konsumen AS? Angka penjualan ritel untuk bulan Agustus secara mengejutkan kuat, meniadakan sentimen pasar yang buruk. Namun para ekonom memperkirakan penurunan baik di bulan September baik untuk angka umum maupun angka penjualan inti. Benefits pengangguran dari federal era pandemik akan berakhir pada bulan ini dan akan bisa mendorong konsumsi turun. Tanda-tanda bahwa inflasi akan menghentikan shoppers akan mengkuatirkan investor sementara pertumbuhan yang kuat akan bisa positip.

The University of Michigan’s preliminary Consumer Sentiment Index untuk bulan Oktober, diperkirakan akan turun.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800