English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 28 April 2017

Bursa Asia Menguat, Euro Tergelincir Stimulus ECB





Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan hari ini dan tampaknya bisa menutup pekan di zona positif. Sementara euro tergelincir usai Bank Sentral Eropa (ECB) tak memberikan sinyal terkait program stimulusnya.

Sementara Nikkei Jepang turun 0,1 persen seiring laporan data output industrial di Maret  dan pengeluaran rumah tangga yang turun lebih dari harapan dan tingkat inflasi konsumen. Namun indeks tetap mencatat kenaikan mingguan sebesar 3,3 persen, sejak November.

Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat, setelah sempat melemah tertekan rencana pemangkasan pajak Presiden Donald Trump.
Dow Jones Industrial Average naik 6,24 poin atau 0,03 persen ke level 20.981,33. Kemudian S&P 500 menguat 1,52 poin atau 0,06 persen ke level 2.388,77 dan Nasdaq Composite menambahkan 23,71 poin atau 0,39 persen ke level 6.048,94.

Penguatan saham Wall Street dipimpin Nasdaq Composite Index yang mencetak rekor penguatan. Sementara Dow Jones dan S&P500 sedikit berubah.

Nasdaq, indeks saham teknologi nampaknya akan terus melanjutkan rekor penguatan, ditopang oleh saham-saham perusahaan teknologi seperti Amazon dan Alphabet yang melompat lebih dari 4 persen masing-masing setelah penutupan.

Kejadian terjadi sehari setelah Donald Trump merilis rencana pemangkasan pajak yang menghasilkan pertanyaan, apakah akan terjadi defisit anggaran.

S&P 500 mencetak 76 penguatan baru dalam 62 pekan dan 3 pelemahan, sementara Nasdaq Composite Index mencetak rekor 180 penguatan saham yang baru dan 45 pelemahan.
"Kebanyakan orang berharap adanya akselerasi dan itulah yang kita punya. Meskipun terjadi gonjang ganjing ekonomi dan geopolitik, namun akhirnya pasar merespon kenaikan laba perusahaan," kata Michael Arone, Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors di Boston.

Kini pasar sedang menunggu arah lebih lanjut mengacu pada data kuartalan produk domestik bruto dan tingkat kepercayaan konsumen AS di April.
Sementara harga minyak jatuh lebih dari 1 persen imbas beroperasinya kembali lapangan minyak Libya di tengah pasar yang telah kebanyakan pasokan.

Harga minyak acuan dunia, Brent jatuh US$ 1,22 per barel dan dibanderol dengan harga US$ 51,17 per barel.

Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate turun US$ 1,25 per barel menjadi US$ 48,37 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 27 April 2017

Mengekor Wall Street, Bursa Asia Melemah Imbas Usulan Pajak Trump


PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini mengekor bursa Wall Street yang juga melemah pada penutupan perdagangan kemarin.

Rencana pemangkasan pajak yang diajukan Donald Trump sama-sama menjadi pemicu melemahnya bursa Asia pada pagi hari ini.

Melansir CNBC, Kamis (27/4/2017), indeks acuan Jepang, Nikeei 225 turun 0,4 persen sementara ASX 200 bergerak turun tipis 0,02 persen pada awal perdagangan.

Bergerak ke Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,27 persen menyusul beberapa perusahaan besar melaporkan kinerja perusahaan dan pendapatannya.

Hal ini dpicu oleh rencana Donald Trump yang mengusulkan pemotongan pajak salah satunya pajak perusahaan dari 35 persen menjadi 15 persen.

Meski dinilai akan menguntungkan perusahaan, namun investor masih bertanya-tanya apakah pemangkasan pajak itu akan berimbas pada defisit anggaran.

"Investor melakukan aksi jual setelah ada pernyataan soal pemangkasan pajak tersebut," ujar Kepala Pasar Strategis CMC Michael McCarthy dalam catatannya.

Wall Street juga melemah setelah Presiden Donald Trump mengajukan angka pajak yang dinilai nekat untuk dunia bisnis. Dow Jones turun 21,03 poin.

Rencana itu akan memangkas pajak pendapatan perusahaan publik menjadi 15 persen dari 35 persen dan mengurangi pajak tinggi pada bisnis, termasuk kemitraan kecil dan pribadi dari 39,6 persen menjadi 15 persen.

Dow Jones Industrial Average turun 21,03 poin atau 0,1 persen untuk menetap di angka 20.975,09. S&P 500 turun 1,16 poin atau 0,05 persen untuk menetap di level 2.387,45 dan Nasdaq Composite turun 0,27 poin untuk menetap di level 6.025,23. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 26 April 2017

Indeks Nikkei 26 April Dibuka Naik Terbantu Penguatan Wall Street



Rifanfinancindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada perdagangan Rabu (26/04) dibuka naik, terpantau naik 122,80 poin atau 0,64 persen di 19202.13. Penguatan indeks Nikkei terpicu kenaikan bursa Wall Street.

Bursa saham A.S. meningkat tajam pada akhir perdagangan Rabu dinihari (26/04) terdorong laporan kuartalan yang mantap dari beberapa perusahaan kapital besar. Indeks Dow Jones naik 232,23 poin atau 1,12 persen menjadi ditutup pada 20.996,12. Indeks S & P 500 naik 14,46 poin atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 2.388,61. Indeks Nasdaq menguat 41,67 poin atau 0,7 persen, berakhir pada 6.025,49.

Perusahaan Toshiba mengatakan akan berpisah dengan auditor PricewaterhouseCoopers Aarata, menurut Nikkei. Auditor tidak mendukung pendapatan Q3 Toshiba yang telah dirilis awal bulan ini. Saham Toshiba naik 0,93 persen.

Japan Post Holdings melaporkan writedown senilai $ 3,6 miliar untuk unit logistik Australia, Toll Holdings. Japan Post juga memperkirakan kerugian sebesar 40 miliar yen ($ 362,35 juta). Ini akan menjadi kerugian tahunan pertamanya dalam sekitar sepuluh tahun. Saham turun 0,15 persen pada awal perdagangan.

Pagi ini mata uang Yen melemah. Terpantau pasangan kurs USDJPY menguat 0,10 persen pada 111.20.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang naik 120,00 poin atau 0,63 persen pada 19,210, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,090.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak naik terdukung pelemahan Yen dan penguatan bursa Wall Street. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,668-18,187, dan kisaran Resistance 19,678-20,159. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 25 April 2017

Terpicu Pilpres Prancis, Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street






Rifan Financindo - Bursa Asia stabil seiring meredanya euforia pasar atas kemenangan Calon Presiden Emmanuel Macron di putaran pertama pemilihan presiden (Pilpres) Prancis, meskipun sentimen investor jangka pendek tetap positif.


Melansir laman Reuters, Selasa (25/4/2017), indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang sedikit berubah. Indeks Nikkei Jepang bertambah 0,3 persen. Sementara KOSPI Korea Selatan menguat 0,2 persen. Adapun pasar Australia tutup untuk liburan.

Pasar menguat saat jajak pendapat menunjukkan Emmanuel Macron mengalahkan kandidat calon Presiden Prancis lainnya yang anti-euro Marine Le Pen.

"Ini mengurangi kekhawatiran bahwa kita harus menavigasi pintu keluar Prancis (dari) Uni Eropa," kata Brian Jacobsen, Kepala Analis Strategi Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

Sebelumnya indeks MSCI World melonjak 1,6 persen ke level tertinggi sepanjang masa. Indeks STOXX 50 pan-Eropa melonjak 4 persen. Ini merupakan hari terbaiknya dalam hampir dua tahun. Kemudian FCHI melonjak 4,1 persen, kenaikan satu hari terbesar dalam hampir lima tahun.

Di Wall Street, indeks Nasdaq tercatat naik 1,2 persen ke rekor tertinggi. Sementara Dow dan S&P keduanya naik 1,1 persen.

Adapun Dolar stabil di 109,81 terhadap yen pada awal Selasa, setelah sempat menguat 0,6 persen pada Senin seiring langkah investor menjual aset safe haven.

Musim laporan pendapatan juga telah mengangkat semangat investor, di mana 77 persen dari 100 perusahaan yang melaporkan hasil keuangannya di kuartal pertama ternyata di luar ekspektasi.

Minggu ini ditetapkan menjadi yang paling sibuk dalam setidaknya satu dekade, dengan lebih dari 190 perusahaan dalam indeks S&P 500 melaporkan hasil kuartal pertamanya.

Pekan ini di Asia, investor menunggu serangkaian laporan indikator ekonomi, antara lain data inflasi di Australia dan Jepang untuk kuartal pertama.

Kemudian hasil keputusan tingkat suku bunga Bank of Japan, tingkat pengangguran Jepang di bulan Maret dan produk domestik bruto kuartal pertama untuk Taiwan dan Korea Selatan. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 21 April 2017

Indeks Hang Seng 21 April Bergerak Positif Terdukung Kenaikan Wall Street

 

PT Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Jumat (21/04), indeks Hang Seng dibuka naik, saat ini terpantau naik 107,70 poin atau 0,45 persen pada 24164.68. Penguatan Bursa Hong Kong terdukung bursa Wall Street.

Bursa Saham A.S. naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (21/04) terpicu pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengatakan reformasi besar pajak akan segera dilaksanakan, ditambah banyak perusahaan merilis hasil kuartalan sementara.

Indeks Dow Jones naik 174,22 poin atau 0,85 persen menjadi ditutup pada 20,578.71. Indeks S & P 500 naik 17,67 poin atau 0,76 persen, berakhir pada 2.355,84. Indeks Nasdaq menguat 53,74 poin atau 0,92 persen, ditutup pada posisi 5,916.78.

Pagi ini saham-saham yang menguat adalah saham AAC Technologies Holdings Inc yang naik 1,66 persen, saham Tencent Holdings Ltd naik 1,18 persen, saham China Life Insurance Co Ltd naik 1,09 persen, saham AIA Group Ltd naik 0,81 persen, saham Want Want China Holdings Ltd  naik 0,55 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 100,00 poin atau 0,42 persen, pada 24,161.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 24,061.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng bergerak positif terdukung penguatan bursa Wall Street. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 23,648-23,121, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 24,636-25,164. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 20 April 2017

Indeks Hang Seng 20 April Bergerak Naik Setelah Rebound Minyak Mentah



Rifanfinancindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (20/04), indeks Hang Seng bergerak positif, saat ini terpantau naik 112,07 poin atau 0,47 persen pada 23937.95. Penguatan Bursa Hong Kong terbantu reboundnya harga minyak mentah.

Pagi ini minyak mentah Brent naik 0,36 persen menjadi diperdagangkan pada $ 53,12 per barel sementara minyak mentah A.S. naik 0,44 persen pada $ 50,66. Harga minyak turun ke level terendah dua minggu pada sesi sebelumnya, turun hampir 4 persen, setelah peningkatan persediaan bensin A.S. dan kenaikan produksi minyak mentah A.S.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 95,00 poin atau 0,40 persen, pada 23,922.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,827.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng bergerak positif jika kenaikan harga minyak mentah terus berlanjut. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 23,450-22,923, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 24,439-24,966. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 19 April 2017

Bursa Asia Turun Terseret Wall Street





Rifan Financindo - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini mengikuti bursa Amerika Serikat (AS) atau wall street. Ditambah Inggris berencana menggelar pemilihan umum.


Pada perdagangan saham Rabu (19/4/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen. Indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,2 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Topix turun 0,1 persen.

Indeks saham Australia tergelincir 0,5 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,3 persen.
Mata uang Inggris pound sterling mencuri perhatian saat perdagangan di Asia. Seiring keputusan Inggris mengadakan pemilihan lebih cepat sehingga memberikan hasil lebih ramah kepada pasar terkait proses pemisahan dengan Uni Eropa. Sterling melonjak ke level tertinggi terhadap dolar AS dalam enam bulan ini.

Perdana Menteri Inggris Theresa May memutuskan pemilihan umum pada 8 Juni untuk berusaha memperkuat mayoritas partainya menjelang perundingan proses Inggris keluar dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit).

"Kami harapan spekulasi Perdana Menteri Inggris dapat memberikan ruang dan waktu untuk manuver negosiasi Brexit karena dia tidak akan bergantung pada kelompok pinggrian dari partainya," ujar Kepala Analis Citi Tina Fordham seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (19/4/2017).

Ia menambahkan, hal itu dapat mengurangi risiko kegagalan negosiasi. Pound sterling naik ke level US$ 1,28 pada Rabu pekan ini usai melonjak 2,2 persen. Sedangkan euro bergerak ke level US$ 1,0731.

Pelemahan dolar AS juga didukung dari imbal hasil obligasi AS melemah ke level terendah dalam lima bulan. Imbal hasil obligasi atau surat utang AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,17 persen.

Akibat data ekonomi mengecewakan dan investor ragu terhadap pemerintahan AS di bawah pimpinan Donald Trump untuk pangkas pajak berdampak negatif ke wall street.

Indeks saham Dow Jones melemah 0,55 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500 turun 0,29 persen. Indeks saham Nasdaq tergelincir 0,12 persen.

Di pasar komoditas, harga emas naik menjadi US$ 1.287,70 per ounce. Sedangkan harga minyak merosot 7 sen menjadi US$ 54,82 per barel. Harga minyak Amerika Serikat (AS) merosot 5 sen menjadi US$ 52,36 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 18 April 2017

Indeks Nikkei 18 April Dibuka Naik Terbantu Pelemahan Yen



PT Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada perdagangan Selasa (18/04) dibuka positif, saat ini terpantau naik 80,62 poin atau 0,44 persen di 18.435,88. Penguatan bursa Tokyo terdukung pelemahan Yen.

Mata uang Yen melemah. Pasangan Dolar AS / yen diperdagangkan di 109,14, dari posisi terendah sekitar 108 yang terlihat dalam sesi terakhir. Saham bank besar Jepang lebih tinggi lebih dari 2 persen di seluruh papan.

Saham Nomura Holdings memimpin kenaikan di sektor perbankan ini, naik 2,22 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 110,00 poin atau 0,60 persen pada 18,420, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,310.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak negatif jika penguatan yen berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,851-17370, dan kisaran Resistance 18,860-19,341. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 17 April 2017

Bursa Asia Bergerak Campuran, Investor Fokus Konflik Korea Utara


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan di awal pekan ini. investor fokus pada ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea dan data-data ekonomi China yang akan keluar pada hari ini.

Mengutip CNBC, Senin (17/4/2017), indeks Nikkei Jepang turun 0,42 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen. Sedangkan Indeks Hong Kong, Australia dan Selandia Baru masih tutup untuk memperingati Paskah.

Korea Utara telah menguji coba rudal 12 hari lalu. Proyektil yang diluncurkan tersebut meluncur dengan jarak 60 kilometer dan ditembakkan di sekitar Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan, pada 5 April pukul 6.42 waktu Seoul.

Selain itu, pada Sabtu 15 April, Korea Utara melangsungkan perayaan besar dengan parade militer untuk menandai ulang tahun Kim Il-sung, kakek pemimpin Korut saat ini Kim Jong-un sekaligus sebagai pendiri negara itu.

"Bursa Asia sedikit rentan koreksi karena adanya konflik dengan Korea Utara tersebut. Terjadi volatilitas di pasar investasi," jelas Kepala Ekonom AMP Capital Shane Oliver.

Selain itu, beberapa data-data ekonomi China juga akan keluar di hari ini. Para investor melihat apakah data ekonomi tersebut cukup bagus sehingga mendorong aksi beli di bursa Asia karena berekpektasi bahwa kondisi ekonomi telah membaik.

Sedangkan pada perdagangan Kamis pekan lalu, mayoritas saham Amerika Serikat atau Wall Street melemah. Investor terbebani laporan keuangan bank-bank besar pada hari yang sama dan sektor teknologi jatuh untuk sesi 10 kali berturut-turut. Kondisi Wall Street ini mempengaruhi juga gerak bursa Asia. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 13 April 2017

Indeks Nikkei 13 April Merosot 1 Persen, Saham Otomotif dan Keuangan Anjlok


Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (13/04) dibuka lemah, saat ini terpantau merosot tajam -212,17 poin atau -1,14 persen di 18.340,44. Pelemahan bursa Tokyo terpicu penguatan Yen.

Dolar AS merosot setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal bahwa dollar saat ini “terlalu kuat.”

Greenback diperdagangkan lebih rendah terhadap mata uang Asia lainnya. Pasangan Dolar / yen diperdagangkan di 108,82, jatuh jauh dari level sekitar 109,6 dari sesi sebelumnya

Pada pagi ini saham-saham otomotif dan keuangan anjlok.

Saham Toyota anjlok -3,37 persen, saham Honda merosot -2,17 persen, saham Nissan turun -1,76 persen, saham Mitsubishi anjlok -4,07.

Sedangkan saham Softbank anjlok -5,08 persen, saham Mitsubishi UFJ Financial merosot -2,69 persen, saham Mizuho Financial merosot -2,36 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -200,00 poin atau -1,08 persen pada 18,330, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,530.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak negatif dengan menguatnya yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,851-17370, dan kisaran Resistance 18,860-19,341. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 12 April 2017

Bursa Asia Bervariasi Imbas Kekhawatiran Geopolitik






PT Rifan Financindo - Bursa Asia bervariasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini didorong pelaku pasar mengalihkan investasi yang relatif aman. Hal itu seiring pelaku pasar mencermati perkembangan situasi Korea Utara dan Suriah.

Pada perdagangan saham Rabu (12/4/2017), indeks saham Jepang Topix tergelincir 1,1 persen yang didorong sektor saham bank dan asuransi.

Sementara itu, indeks saham Australia/ASX 200 menguat 0,1 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,2 persen. Indeks saham acuan MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar.

Di pasar komoditas, harga emas naik ke level US$ 1.276 per ounce, dan tertinggi sejak November. Harga minyak sedikit berubah menjadi US$ 53,42 per barel.

Sedangkan di pasar uang, yen cenderung stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Korea Selatan won melemah 0,2 persen.

"Ketidakpastian telah menekan pasar keuangan. Ada sejumlah kekhawatiran di luar sana dengan ketegangan di sekitar Korea utara, menambah ketegangan geopolitik yang sudah tinggi," tulis analis ANZ dalam risetnya seperti dikutip dari laman Reuters.

Pada Selasa kemarin, Korea Utara memperingatkan serangan nuklir Amerika Serikat (AS) sebagai tanda-tanda agresi.

Dalam kicauan di media sosial twitter, Presiden AS Donald Trump menyatakan kalau Korea Utara mencari masalah, dan AS akan memecahkan masalah dengan atau tanpa bantuan China. AS juga mengecam dukungan Rusia untuk presiden Suriah Bashar al-Assad. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 11 April 2017

Ketegangan Geopolitik Tekan Bursa Asia


Rifanfinancindo - Bursa Asia sedikit tertekan pada awal perdagangan hari ini terpicu ketegangan geopolitik yang terus membebani.

Melansir laman Reuters, Selasa (11/4/2017), indeks patokan Australia ASX 200 berbalik arah naik 0,26 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan lebih rendah 0,01 persen.

Kekhawatiran ketegangan geopolitik yang terus terjadi di semenanjung Korea terkait kedatangan tentara AS yang menuai aksi protes mempengaruhi pasar. Meski latihan militer gabungan AS-Korea terus berlanjut sampai akhir bulan.

"Fokus terbaru saat ini adalah Korea, di mana Won Korea dan Kospi mencatat aksi jual akhir-akhir ini terpicu kekhawatiran bahwa Korea Utara bisa menjadi target AS di masa mendatang," kata Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di IG.

Sementara indeks Nikkei 225 turun 0,36 persen setelah dolar tergelincir terhadap Yen.

Sebelumnya, Wall Street berakhir sedikit menguat pada penutupan perdagangan Senin terdorong saham energi yang mengimbangi kerugian di sektor keuangan menjelang laporan pendapatan kuartalan perusahaan pada akhir pekan ini.

Ketegangan geopolitik di beberapa negara ikut memberikan pengaruh ke bursa Amerika Serikat (AS). Ini setelah serangan AS ke Suriah. Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan jika serangan militer terhadap Suriah terkait dugaan penggunaan senjata kimia merupakan peringatan bagi negara-negara lain, termasuk Korea Utara, jika mereka diketahui menimbulkan bahaya bagi dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,92 poin, atau 0,01 persen ke posisi 20.658,02. Sementara indeks S&P 500 naik 1,62 poin atau 0,07 persen ke level 2.357,16 dan Nasdaq Composite bertambah 3,11 poin, atau 0,05 persen menjadi 5.880,93.

Sementara harga minyak mentah dunia naik ke posisi US$ 56 per barel pada hari ini. Harga minyak terdorong langkah penghentian operasi di ladang minyak terbesar Libya selama akhir pekan dan ketegangan geopolitik seiring langkah Amerika Serikat (AS) yang menembakkan serangan rudal ke Suriah pada pekan lalu.

Sharara, ladang minyak terbesar di Libya ditutup pada hari Minggu setelah sekelompok orang memblokir pipa yang menghubungkan ke terminal minyak. Padahal, lapangan baru saja kembali berproduksi, setelah terhenti selama seminggu pada awal April.

Harga minyak Brent yang merupakan patokan global, naik 74 sen ke posisi US$ 55,98 per barel. Ini tidak jauh dari posisi tertinggi dalam satu bulan di US$ 56,08 pada hari Jumat. Sementara minyak mentah AS naik 84 sen menjadi US$ 53,08 per barel. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 10 April 2017

Mengawali Pekan, Bursa Asia Bergerak di Zona Hijau






Rifan Financindo - Bursa Asia menguat di awal pekan ini. Penguatan saham-saham di Asia ini ditopang oleh pelemahan yen yang mendorong kenaikan saham di Jepang.

Melansir Bloomberg, Senin (10/4/2017) penguatan juga ditopang oleh pengaruh dari laporan tenaga kerja Amerika Serikat dan rencana pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat.

Ekuitas di Tokyo dan Sydney naik, sementara saham di Korea Selatan tergelincir, di mana pedagang di Asia Pasifik mengambil kesempatan untuk bereaksi pada data tenaga kerja Amerika Serikat. Yen melemah terhadap mata uang AS untuk hari ketiga.

Pasar keuangan menunjukkan ketahanan pada angka penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang keluar Jumat pekan lalu. Meski angkanya lebih rendah dari yang dibayangkan, angka tersebut konsisten dengan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini.

Indeks Topix naik 0,7 persen sementara Indeks Hang Seng melonjak 0,2 persen.

Bergerak ke Australina, indeks SP/ASX 200 naik 0,6 persen dan indeks New Zealand S&P/NZX 50 juga sedikit berubah. Sementara indeks Korea Selatan tutun 0,7 persen.

Pada pekan ini, investor akan melihat banyak peristiwa yang berpengaruh pada pasar. Di antaranya, Argentina, Brasil, Kanada, Chile dan Korea Selatan akan menaikkan suku bunga pada pekan ini.

Kemudian bank-bank Amerika Serikat akan melaporkan pendapatan kuartal pertama mereka, yaitu Citigroup, JPMorgan, juga Wells Fargo. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 07 April 2017

Investor Tunggu Laporan Tenaga Kerja AS, Bursa Asia Menguat


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini.

Penguatan saham-saham Asia dipimpin oleh saham-saham Jepang yang rebound karena yen melemah dan investor menunggu laporan tenaga kerja Amerika Serikat.

Saham di Tokyo dan Sydney naiik setelah kenaikan harga minyak mentah dunia menopang kenaikan saham energi di indeks S&P 500. Dolar dan imbal hasil keuangan memegang keuntungan saat seorang pejabat mengatakan bahwa Pentagon aktif menimbang opsi militer untuk Suriah.

Selain itu, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping juga bertemu menyusul serangkaian tes rudal balistik yang dilakukan Kim Jong Un di Korea Utara.

Melanisr Bloomberg, Jumat (7/4/2017), MSCI Asia Pasifik naik 0,4 persen pada pukul 09.18 waktu Tokyo, rebound dari angka kemarin yang tergelincir 0,8 persen. Yen jatuh 0,2 persen ke level 119,98 per dolar.

Kemudian Japan Topix Indeks naik 1 persen setelah jatuh 1,6 persen pada Kamis kemarin. Indeks Australia S&P ASX 200 naik 0,4 persen.

Kemudian indeks Korea Selatan tak bergerak alias Flat. Sementara Hang Seng Indeks naik 0,1 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 06 April 2017

Indeks Nikkei 6 April Dibuka Merosot Lebih 1 Persen Tertekan Penguatan Yen

 

Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (06/04) dibuka lemah, saat ini terpantau merosot -263,59 poin atau -1,40 persen di 18.597,68. Pelemahan bursa Tokyo tertekan penguatan Yen.

Dolar AS melemah pada 100,450 terhadap sekeranjang mata uang utama di 9:47 waktu HK  / SIN. Dolar / yen lebih rendah untuk sesi kelima berturut-turut di 110,48 karena yen menguat pada pembelian safe-haven.

Dalam berita perusahaan, Toshiba dikabarkan memecat kepala Westinghouse Electric, anak perusahaan nuklirnya di AS, sebelum yang terakhir mengajukan kebangkrutan pekan lalu. Perusahaan Jepang ini menghadapi miliaran dolar kerugian akibat pembengkakan biaya besar yang dikeluarkan oleh Westinghouse. Saham Toshiba adalah 1,07 persen lebih rendah di perdagangan Asia awal.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -270,00 poin atau -1,43 persen pada 18,590, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,860.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak negatif jika penguatan yen berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,043-17,562, dan kisaran Resistance 19,053-19,534. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 05 April 2017

Korea Utara Luncurkan Rudal, Bursa Asia Bergerak Mendatar


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak mendatar di awal perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar cukup berhati-hati dalam bertransaksi di tengah kekhawatiran akan uji coba rudal Korea Utara. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Mengutip CNBC, Rabu (5/4/2017), Indeks ASX Australia dibuka naik tipis 0,25 persen. Indeks acuan Jepang juga menguat 0,48 persen. Sedangkan indeks kospi Korea Selatan bergerak mendatar di tengah kekhawatiran keadaan geopolitik di semenanjung Korea.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara menembakkan proyektil ke Laut Jepang pada Rabu pagi waktu setempat. Proyektil yang meluncur sejauh 60 kilometer tersebut, ditembakkan di sekitar Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan.

Dikutip dari CNN, Pejabat Amerika Serikat mengugkapkan, proyektil Korea Utara itu diyakini sebagai rudal balistik. Penembakan rudal ini jelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China a Xi Jinping.

Amerika Serikat semakin waspada terhadap perkembangan program nuklir dan rudal balistik Korut menyusul dilakukannya serangkaian uji coba dalam beberapa bulan terakhir.

Gerak bursa Asia ini hampir sama dengan gerak Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya naik 39,03 poin atau 0,19 persen ke 20.689,24. S&P 500 menguat tipis 1,32 poin atau 0,06 persen ke 2.360.16.

Donald Trump dan Xi Jinping akan mengadakan pertemuan pada akhir pekan ini. Banyak investor melihat bahwa pertemuan tersebut akan menimbulkan ketegangan di kedua belah pihak. Oleh karena itu, sebagian besar pelaku pasar memilih untuk menunggu.

Selain itu, pelaku pasar juga sedang menunggu hasil kinerja atau laporan keuangan emiten kuartal I 2017. Minggu ini memang awal dari keluarnya laporan keuangan perusahaan.

"Pelaku pasar sedang menimbang. Saat ini sebagian besar memang belum menentukan posisi, kemungkinan besar minggu depan." Jelas analis Fort Pitt Capital Group, Pittsburgh, AS, Kim Forrest dikutip dari Reuters. PT Rfian Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 04 April 2017

Menunggu Keputusan RBA, Bursa Asia Bergerak Melemah





Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini mengikuti penurunan Wall Street. Pelaku Pasar menunggu keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA).

Mengutip CNBC, Selasa (4/4/2017), Indeks ASX 200 Australia turun 0,24 persen. Sebagian besar sektor melemah di awal perdagangan ini. Saham-saham industri keuangan terutama bank tertekan. ANZ turun 0,5 persen, Commonwealth Bank melemah 0,57 persen dan Westpac turun 0,71 persen.

Reserve Bank of Australia akan mengumumkan kebijakan moneter pada pukul 14.30 waktu setempat. Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa bank sentral tersebut akan tetap menjaga suku bunga pada rekor terendah yaitu 1,50 persen.


"Diharapkan ada keputusan dari suara bulat bahwa mereka akan menahan suku bunga. Pasar sedang menunggu hal tersebut," jelas ekonom National Australia Bank, Tapas Strickland.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,7 persen sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,24 persen. "Kami melihat perdagangan di Asia sedikit banyak tekanan pada hari ini," jelas analis IG, Chris Weston.

Pelemahan bursa Asia ini mengikuti Wall Street yang ditutup sedikit lebih rendah karena penjualan mobil yang mengecewakan pada Maret dan investor yang mempertanyakan janji pemerintahan Donald Trump untuk memberikan stimulus ekonomi yang pro-bisnis.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 11,38 poin atau 0,06 persen ke posisi 20.651,84. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 3,8 poin atau 0,16 persen menjadi 2.358,92 dan Nasdaq Composite turun 17,06 poin atau 0,29 persen ke level 5.894,68.

Wall Street melemah salah satunya terpicu penurunan saham mobil. General Motors adalah salah satu yang terbesar menyeret indeks S&P 500 setelah angka penjualan mobil pada Maret di bawah ekspektasi pasar. Sinyal awal yang mendukung booming penjualan mobil di Amerika kemungkinan tak terjadi.

"Penjualan mobil mengecewakan adalah sesuatu yang diperhatikan orang dan itu kabar yang berarti," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut. (Gdn/Ndw) Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 03 April 2017

Indeks Nikkei 3 April Dibuka Naik Terdukung Meningkatnya Survey Tankan

 

Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (03/04) dibuka positif, saat ini terpantau naik 63,13 poin atau 0,33 persen di 18.972,39. Penguatan bursa Tokyo terdukung peningkatan optimisme bisnis produsen Jepang.

Kepercayaan bisnis produsen besar Jepang meningkat untuk dua kuartal berturut-turut untuk mencapai 1,5 tahun tertinggi di Maret, demikian survei bank sentral yang diawasi ketat menunjukkan Senin (03/04), sebagai tanda manfaat dari pemulihan ekonomi yang didorong ekspor yang meningkat.

Indeks utama mengukur sentimen bisnis produsen besar naik menjadi 12 pada bulan Maret dari 10 tiga bulan lalu, Tankan menunjukkan pada hari Senin, jatuh sedikit pendek dari perkiraan pasar tapi menandai tertinggi sejak Desember 2015.

Indeks yang mengukur sentimen besar non-produsen meningkat 2 poin dari 20, naik untuk pertama kalinya dalam enam kuartal dan mencapai level tertinggi sejak Maret 2016, survei menunjukkan.

Pada awal perdagangan saham-saham otomotif mixed. Saham Toyota naik 0,38 persen, saham Honda turun -0,76 persen, saham Nissan turun -0,79 persen, saham Mitsubishi turun -1 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 80,00 poin atau 0,42 persen pada 18,990, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,910.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak positif dengan meningkatnya optimisme produsen besar Jepang. Namun perlu dicermati jika peningkatan yen berlanjut dapat menekan bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,572-18,043, dan kisaran Resistance 19,582-20,063. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800