English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 27 Desember 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 27 – 31 Desember 2021: Bisakah Menembus $1,850?


 PT Rifan Financindo - Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,812, emas sempat turun ke bawah $1,800 di $1,787. Namun melemahnya dollar AS yang berada di teritori negatip selama tiga hari berturut-turut dan turunnya yields treasury AS pada pertengahan minggu lalu menyebabkan harga emas kembali naik menembus $1,800 dan sekarang diperdagangkan di $1,808.

Harga emas sedang menunggu dorongan dari musim bullish emas setiap tahunnya yang biasanya dimulai dari pertengahan bulan Desember. Trader dan investor sedang memperhatikan apakah momentum ini akan cukup kuat untuk membawa naik harga emas melewati $1,850 per ons yang merupakan level rintangan bagi kenaikan harga emas berikutnya.

Dari perspektif musiman, permintaan fisik emas musiman merupakan bantuan yang besar di dalam menggerakkan harga naik lebih tinggi dari pertengahan bulan Desember sampai kepada hari Valentine. 6 – 8 minggu ke depan harga emas bisa naik banyak. Ditambah lagi dengan munculnya varian baru coronavirus dan tetap adanya kebijakan uang mudah. Dengan the Fed telah memberikan signal bahwa mereka akan mulai menaikkan tingkat bunga, namun di luar sana masih ada banyak ketidakpastian antara lain pemulihan ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang baru.

Baca Juga :

Itulah sebabnya emas bertahan bergerak di rentang $1,780 – $1,810 dan pada saat ini emas berjangka kontrak bulan Februari di Comex berada di $1,809.50.

Tapering dari Federal Reserve yang lebih agresif dan potensi kenaikan tingkat bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2022 sebagian besar telah diperhitungkan di dalam perhitungan harga. Hal ini berarti setiap ada ketakutan yang baru bisa mengubah outlook dan menguntungkan bagi emas.

Tren harga emas bergerak naik sampai ke tahun yang baru. Kelihatannya varian Covid – 19 yang baru bisa membuat the Fed menghentikan sementara taperingnya yang agresif dan juga akan kenaikan tingkat bunga. Resiko geopolitik dan disrupsi minyak mentah bisa berdampak terhadap persepsi pasar.

Namun sebelum itu, investor perlu memastikan apakah kenaikan harga emas saat ini adalah riil. Kenaikan harga emas terakhir ini hanya sementara. Setelah rally naik dan berhasil menembus resistance kemudian dengan cepat turun lagi. Para trader dan investor menunggu sampai harga emas menyentuh $1,835 atau mungkin bahkan di atas $1,850.

Dalam jangka pendek, harga emas bisa naik ke $1,815, jika berhasil ditembus akan bisa lanjut ke $1,833 dan kemudian ke $1,875.

Apabila pada akhir tahun harga emas berhasil ditutup di $1,850 per troy ons, target berikutnya adalah sekitar $2,000 per ons.

Begitu emas sudah dengan nyaman berada di atas $1,850, banyak orang yang akan segera melompat masuk karena ketakutan ketinggalan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Inflasi yang problematik adalah salah satu penggerak utama yang pada akhirnya akan bisa memicu dan membantu menggerakkan harga – harga naik pada tahun 2022. Emas juga akan bisa terbawa naik dengan pandangan bahwa inflasi yang problematik sedang memanas. Memasuki kuartal pertama 2022, tekanan harga-harga akan bertambah. Dan ketika harga emas naik ke atas $1,850, jalan menuju kenaikan akan terbuka lebar.

Meskipun reaksi awal dari tapering the Fed dan naiknya tingkat bunga mungkin negatip bagi emas, begitu berproses, hal ini bisa memicu rally harga lainnya. Tingkat bunga yang lebih tinggi akan berarti menguatnya dollar AS. Namun , siklus pengetatan oleh the Fed pada tahun 2022 bisa berarti bullish bagi emas. Inflasi memukul semua komoditi lainnya. Emas akan dicari orang. Ketika harga-harga bernaikan, kebanyakan komoditi akan mengalami kekurangan permintaan. Bagi emas hal ini akan menciptakan permintaan bagi emas karena ketakutan akan ketinggalan. Lindung nilai terhadap inflasi adalah sesuatu yang dicari orang.

Minggu ini praktis tidak ada data ekonomi yang penting yang dikeluarkan oleh karena banyaknya hari libur akhir tahun baik di Eropa maupun di AS. Beberapa data dari AS antara lain, pada hari Selasa CB Consumer Confidence, hari Rabu Pending Home Sales dan hari Kamis jobless claims dan PMI Chicago.

“Support” terdekat menunggu di $1,799 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,785 dan kemudian $1,775

“Resistance” terdekat menunggu di $1,811 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,816 dan kemudian $1,825. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 24 Desember 2021

Harga Emas Dunia Stabil Usai Data Penjualan Rumah AS Mengecewakan

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas dunia naik tipis dan diperdagangkan di atas USD 1.800 per ounce dipicu penjualan rumah baru AS berada di bawah ekspektasi pada November, dengan kenaikan 12,4 persen.

Melansir laman kitco, Jumat (24/12/2021), harga emas dunia naik setelah rilis data penjualan rumah AS ini. Di mana harga emas berjangka Comex Februari diperdagangkan terakhir di USD 1,805,20, naik 0,17 persen.

Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan rumah baru berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman dari 744.000 rumah di November. Penjualan Oktober direvisi turun ke tingkat 662.000 unit.

Baca Juga :

Konsensus pasar menyerukan agar penjualan meningkat menjadi 770.000 unit di bulan November Secara tahunan, penjualan rumah baru turun 14 persen dari perkiraan tahun lalu sebesar 865.000 unit.

Melihat harga rumah, laporan tersebut mengatakan bahwa harga jual rata-rata untuk rumah yang terjual bulan lalu adalah USD 416.900, sedangkan harga rata-rata adalah USD 481.700.

Pada akhir November, persediaan rumah untuk dijual berada di 402.000, mewakili pasokan 6,5 bulan dengan tingkat penjualan saat ini.

Harga Emas Dunia Kemarin
Harga emas naik pada perdagangan Rabu. Kenaikan harga emas ditopang oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran yang tersisa bahwa varian virus corona Omicron dapat merusak pemulihan ekonomi global.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/12/2021), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen pada USD 1.801,24 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen pada USD 1.802,20.

Meskipun analis mengecilkan dampak potensial Omicron, lebih banyak negara mengumumkan pembatasan untuk mengurangi penyebaran varian Covid-19 tersebut, agak mengurangi selera investor untuk aset berisiko.

Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff menyatakan ketakutan akan penyebaran Omicron mungkin telah berjalan dengan sendirinya di pasar.

Hal ini masih menjadi dampak positif untuk emas karena akan memungkinkan para pedagang untuk fokus pada hal-hal lain seperti kenaikan inflasi dan kebijakan moneter yang lebih jelas dari Federal Reserve.

Indeks dolar beringsut lebih rendah, meningkatkan daya tarik emas batangan bagi pembeli yang memegang mata uang lain, dan imbal hasil Treasury AS juga berkurang.

Investor juga mempelajari data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat tajam pada kuartal ketiga di tengah meningkatnya infeksi COVID-19, meskipun aktivitas telah meningkat, menempatkan ekonomi di jalur untuk mencatat kinerja terbaiknya tahun ini sejak 1984.

"(Tetapi) dengan volume perdagangan tipis dan pemain utama menjauh menjelang tahun ini, pasar emas diperkirakan akan berombak," kata Analis Phillip Futures Avtar Sandu dalam sebuah catatan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 23 Desember 2021

Rekomendasi Emas 23 Desember 2021: Naik karena Melemahnya Dolar AS

 

PT Rifan - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi naik setelah mengalami tekanan jual baru-baru ini. Melemahnya indeks dollar AS dan turunnya yields treasury AS pada pertengahan minggu adalah faktor-faktor diluar pasar emas yang mendorong naik harga emas.

Dollar AS tetap berada di bawah setelah data ekonomi yang dirilis AS keluar bervariasi. Pertumbuhan kuartal ketiga tahunan AS direvisi naik ke 2.3% dari sebelumnya 2.1% namun Chicago Fed National Activity Index turun ke 0.37 pada bulan November dari sebelumnya 0.75 pada bulan Oktober.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $8.60 ke $1,797.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.131 ke $22.66 per ons

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko berkurang di pasar. Namun, aktifitas perdagangan di banyak pasar mulai berkurang dengan mendekatnya liburan Natal dimana pasar tutup pada hari Jumat minggu ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,785 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,762

“Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,804 dan kemudian $1,815. PT Rifan. 

 

Sumber : Vibiznews

Rabu, 22 Desember 2021

Rekomendasi Emas 22 Desember 2021: Setelah Naik Berbalik Turun Lagi


 PT Rifan Financindo Berjangka - Setelah sempat naik ke $1,795 pada awal perdagangan sesi AS karena koreksi kenaikan setelah membukukan kerugian pada hari Senin, harga emas berbalik turun. Kebangkitan di dalam pasar minyak mentah pada hari Selasa dan melemahnya indeks dollar AS adalah kekuatan di luar pasar yang mendukung kenaikan harga emas pada awal perdagangan. Namun, membaiknya minat terhadap resiko di pasar serta berbalik menguatnya dollar AS membuat harga emas yang safe-haven ini berbalik turun.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $4.20 ke $1,787.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.469 ke $22.76 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik secara solid ketika perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham global membukukan kenaikan koreksi setelah kerugian yang besar yang terjadi pada hari Senin yang kebanyakan disebabkan oleh kekuatiran akan pandemik yang mulai naik lagi.

Baca Juga :

Sebagian dari kenaikan indeks saham pada hari Selasa disebabkan oleh karena masih berlangsungnya pembicaraan mengenai undang-undang belanja yang diajukan oleh Gedung Putih yang dinantikan oleh para trader dan investor.

Hal kunci diluar pasar emas adalah terkoreksi naiknya harga minyak mentah Nymex dari kerugian yang terjadi pada hari Senin dan diperdagangkan disekitar $70.44 per barel. Sementara indeks dollar AS sedikit turun.

“Support” terdekat menunggu di $1,785 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,762

“Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,825. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 21 Desember 2021

Harga Emas Melemah, Investor Tengah Mengukur Dampak Omicron

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Saat ini investor tengah mengukur dampak melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron terhadap harga emas.

Selain itu, investor juga tengah menghitung sejauh mana Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga dan dampaknya kepada inflasi.

Mengutip CNBC, Selasa (21/12/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.793,33 per ounce, pada pukul 18.45 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen ke level USD 1.794,60 per ounce.

Baca Juga :

Bursa saham global mundur di tengah kekhawatiran atas dampak pembatasan yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. Namun meskipun bursa saham terkapar, aliran modal belum masuk ke instrumen safe-haven seperti emas.

Namun, pelemahan harga emas tidak terlalu dalam karena mendapat dukungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS. Mata uang AS tersebut mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya.

Situasi yang terjadi pada Senin ini berbeda dengan yang terjadi pada Jumat pekan lalu. Meskipun sentimen yang mempengaruhi sama, tetapi pada pekan lalu harga emas bisa melonjak hingga menyentuh level tertinggi sejak 26 November.

"Harga emas sempat sedikit reli dan sekarang sepertinya masuk periode liburan di mana tidak ada lagi partisipasi penuh dari para pedagang dan Anda mungkin akan melihat berkurangnya selera terhadap risiko yang tidak banyak membantu emas," kata analis senior OANDA, Ed Moya.

Ia memperkirakan harga emas dunia akan terus bertahan di kisaran USD 1.800 per ounce sampai akhir tahun.

Prediksi
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Ketidakpastian yang dipimpin Omicron dapat menyebabkan narasi bank sentral yang lebih dovish pada 2022. Tentu saja, hal ini akan memberikan dorongan kepada harga emas.

"Kita masih bisa melihat kenaikan moderat untuk logam mulia karena posisi bearish menunjukkan logam mungkin lebih responsif terhadap keraguan yang mulai muncul seputar kemampuan Fed untuk memberikan sikap hawkish mereka," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pembatasan Covid-19 tampaknya telah merembes ke logam lain, yang cenderung mengikuti pemulihan pasar yang lebih luas lebih dekat. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 20 Desember 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 20 – 24 Desember 2021: Perangkap Bullish?

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Setelah bergerak sideways di sekitar $1,780, harga emas tertekan turun ke kerendahan beberapa bulan di $1,752 sebelum pertemuan FOMC the Fed.

Namun setelah FOMC, harga emas berbalik naik kembali ke sekitar $1,793, setelah diadakannya konferensi pers oleh kepala Federal Reserve Jerome Powell yang dipandang tidak se – hawkish seperti yang dibayangkan pada waktu “statement” FOMC baru saja dikeluarkan dimana the Fed memutuskan untuk meningkatkan kecepatan tapering sebanyak dua kali lipat.

Mengakhiri minggu lalu, harga emas sempat memperpanjang kenaikannya ke $1,807 dengan sentimen pasar berbalik dari “risk-on” ke “risk-off” dan bank sentral – bank sentral meningkatkan keprihatinannya mengenai inflasi, sebelum akhirnya terkoreksi normal ditengah menguatnya kembali dollar AS, turun ke bawah $1,800 di $1,797 per troy ons.

Baca Juga :

Pasar emas telah merespon dengan sangat baik terhadap sikap Federal Reserve AS yang lebih agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter, naik sekitar $40 sejak hari Rabu minggu lalu. Kenaikan harga emas terjadi ditengah the Fed mempercepat skedul taperingnya dan berencana melakukan tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun 2022, disebabkan oleh karena kebanyakan telah dimasukkan dalam perhitungan harga sebelumnya.

Setelah emas menembus $1,800 per ons pada minggu lalu, signal penting berikutnya adalah apakah yang emas akan lakukan pada level resistance yang kuat ini?

Lingkungan yang menuju kepada keputusan FOMC the Fed sebenarnya sulit bagi emas. Emas memerlukan Wall Street searah, sejauh mana dalam jangkat pendek, terpengaruh dengan pengetatan kebijakan.

Sekarang pasar bisa bergerak ke lingkungan yang lebih safe-haven, dengan banyak orang yang tidak yakin the Fed bisa melakukan tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun depan.

Ada rasa skeptis apakah the Fed akan bisa melaksanakan apa yang diputuskan di dalam pertemuan FOMC yang baru lalu. Kenaikan tingkat bunga sampai tiga kali dipandang sebagai tidak mungkin. Itu adalah situasi yang sangat ideal bagi the Fed yang tidak mungkin bisa dicapai. Dengan ini emas berkesempatan untuk naik lebih tinggi lagi karena ada sebagian resistensi di pasar terhadap kenaikan tingkat bunga sebanyak tiga kali berturut-turut pada tahun depan.

Pasar juga masih berhati-hati dengan terus menyebarnya varian – varian baru Covid -19. Banyak resiko pada tahun depan yang membuat the Fed bisa mengurangi ke hawkishannya dan memiliki alasan yang terlegitimasi untuk mengatakan bahwa mereka akan tetap mempertahankan stimulus atau tidak akan menaikkan tingkat bunga. Jadi dengan kemungkinan ini maka harga emas bisa naik.

Jika dilihat kurva Treasury, secara jangka panjang, tidak terjadi rally, yields tidak naik. Dan pertumbuhan ekonomi kembali ke sekitar 2% dengan masih ada beberapa resiko di dalamnya. Semua ini mendukung naik harga emas.

Sisa dari tahun ini tetap sulit. Resiko terhadap outlook akan menarik arus masuk ke emas karena orang akan menginginkan proteksi. Setiap ada tanda-tanda tidak seimbangnya pemulihan ekonomi atau penundaan siklus pengetatan akan mendukung emas.

Dengan kita berada pada akhir dari bulan ini, akhir dari kuartal ini, dan akhir dari tahun ini, emas bisa saja diperdagangkan turun di bawah $1,800 karena volume perdagangan yang tipis.

Di AS, Federal Reserve AS telah meninggalkan pesan yang jelas. Sekarang data ekonomi yang akan kembali menggerakkan pasar. Angka GDP final AS untuk kuartal ketiga kemungkinan akan mengkonfirmasi pertumbuhan yang relatif rendah, hanya 2.1% sebelum akan menjadi lebih kuat mengakhiri tahun ini.

Data Durable Goods Sales untuk bulan November kemungkinan akan bisa lebih memberikan dampak. Apakah investasi masih bertumbuh dengan kecepatan yang cepat? Angka nondefense ex-air, inti dari inti, sangat penting. Personal Income, Personal Spending, New Home Sales, dan weekly jobless claims juga menarik perhatian. Diperkirakan angka-angka yang akan keluar bisa menggembirakan.

“Support” terdekat menunggu di $1,785 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,776 dan kemudian $1,762

“Resistance” terdekat menunggu di $1,816 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,835. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 17 Desember 2021

Naik Signifikan Setelah FOMC

 

PT Rifan - Harga emas membukukan keuntungan yang signifikan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Para trader pasar emas pada hari ini menganggap prospek naiknya inflasi adalah bullish, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah pasar. Melemahnya dollar AS juga menopang kenaikan harga emas. Emas yang safe-haven mengalami rally kenaikan harga meskipun minat terhadap resiko dari para trader dan investor bagus pada akhir minggu ini.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $31.80 ke $1,796.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.715 ke $22.265 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai, termasuk S&P 500 mencetak rekor ketinggian yang baru semalam.

Baca Juga :

Para trader dan investor masih menggali hasil dari pertemuan FOMC the Fed AS. Pernyataan dari FOMC agak mengejutkan dengan mengatakan akan ada tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun 2022 dan bahwa inflasi AS sedang naik namun mengatakan akan balik turun lagi pada bulan-bulan yang akan datang.

FOMC mempercepat tapering dalam pembelian assets bulanan, yang akan berakhir pada bulan Maret tahun depan. Pasar sudah dengan benar memperkirakan kecenderungan hawkish dari hasil pertemuan FOMC, namun penelitian yang lebih baik atas timing dan tindakan dari the Fed kelihatannya berhasil meyakinkan para trader dari banyak pasar bahwa the Fed tidak se-hawkish seperti yang terlihat dalam “statement” FOMC pada mulanya, sebagaimana yang terbukti dengan rally yang terjadi di dalam indeks saham AS, stabilnya yields obligasi AS dan melemahnya indeks dollar AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,762

“Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,816 dan kemudian $1,835. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800