English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 30 April 2018

Ketegangan Korea Mereda Bawa Bursa Asia Menguat





Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat dipicu meredanya ketegangan di Semenanjung Korea dan laporan laba perusahaan yang tercatat naik. Meski demikian, penguatan masih dibayangi beberapa investor yang mencermati kemungkinan jika kondisi ini akan kembali berubah dalam waktu dekat.

Melansir laman Reuters, Senin (30/4/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks  ini tampaknya akan berakhir mendatar pekan ini, setelah mencatat kerugian  berturut-turut.

Baca juga :
Sementara indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5 persen dan kemungkinan berakhir lebih dari 2 persen di April. Ini antara lain dipicu laporan laba perusahan Samsung dan berlangsungnya pertemuan puncak antar Korea Utara dan Selatan yang sangat sukses.

Sedangkan indeks patokan Australia bertambah 0,2 persen, sementara saham Selandia Baru melunak.
Adapun pasar Jepang, Cina dan India tutup karena liburan dan sebagian besar Pasar Asia akan kembali ditutup pada hari Selasa.

Secara keseluruhan, penguatan Bursa Asia pada awal pekan ini terdorong laporan perolehan laba perusahaan pada kuartal pertama yang menguat. Lebih dari separuh perusahaan di Wall Street tercatat naik 79,4 persen, mengalahkan perkiraan konsensus.

Analis sekarang memperkirakan pertumbuhan laba bisa mencapai 24,6 persen, lebih dari perkiraan di awal tahun. Pemicu hal ini sebagian besar berkat pemotongan pajak yang besar.

Tetapi investor juga gelisah dibayangi kemungkinan Federal Reserve AS yang kembali menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat tahun ini. Dan kemungkinan Bank Sentral Eropa mengakhiri program pembelian obligasi. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 27 April 2018

Investor Cermati Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in, Bursa Saham Asia Mendaki



Rifan Financindo - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat (27/4/2018). Pergerakan ini membuntuti kenaikan Wall Street yang ditopang rapor hijau laporan keuangan kuartal I beberapa perusahaan raksasa AS.

Mengutip CNBC, indeks saham ASX 200 Australia menanjak 0,6 persen pada perdagangan sesi I ini. Sebagian besar sektor saham berada di zona hijau, dan sektor keuangan memimpin penguatan saham sebesar 0,24 persen. Disusul saham sektor energi dan material masing-masing mendaki 0,78 persen dan 0,7 persen.

Indeks saham Nikkei Jepang pun terkerek naik 0,27 persen dan indeks Topix menguat 0,12 persen. Bank of Japan/BoJ akan merilis laporan prospek kebijakan moneter terbaru. Bank sentral Jepang ini diprediksi tidak akan mengubah kebijakan, yakni mengurangi stimulus moneter.

Baca juga :

Ditambah lagi dengan pengangkatan dua deputi gubernur Bank of Japan, Masayoshi Amamiya yang merupakan seorang bankir dan Masazumi Wakatabe yang sangat mendukung pelonggaran moneter secara agresif.

"Wakatabe bahkan mengejutkan pasar pada pertemuan pertamanya dengan menyarankan ada langkah stimulus tambahan karena terkait tekanan inflasi," ujar Ekonom Natixis, Kohei Iwahara.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan melesat 1,11 persen. Investor mencermati perkembangan pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membahas perdamaian dan denuklirisasi pada KTT Korea Selatan dan Korea Utara,

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (AS) tetap bertahan di atas level 91,00 terhadap sejumlah mata uang utama. Sedangkan indeks dolar diperdagangkan di level 91,548.

Mata uang Euro tercatat 1,2103 per dolar AS setelah keputusan Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga acuan. Sedangkan Yen Jepang diperdagangkan di posisi 109,28 dan dolar Australia di level 0,7549 per dolar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 26 April 2018

Bursa Asia Bergerak Campuran, Jepang Menguat tapi Australia Tertekan



PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Gerak pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti Wall Street yang berakhir di dua arah.

Mengutip CNBC, Kamis (26/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik 0,42 persen, sedangkan indeks acuan Topix diperdagangkan mendatar.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 0,45 persen. Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung mengumumkan hasil kuartal pertama 2018. Vendor smartphone terbesar ini membukukan laba operasi 15,64 triliun won Korea, sejalan dengan perkiraan para analis.

Baca juga :

Indeks acuan ASX 200 Australia bergerak negatif setelah pada perdagangan sebelumnya libur. Sektor keuangan menjadi pemberat gerak bursa Australia dengan turun 0,55 persen.

Saham-saham di sektor perbankan berguguran. Westpac turun 1,51 persen sementara ANZ turun 0,55 persen, Commonwealth Bank turun 0,65 persen dan National Australia Bank kehilangan 0,41 persen.

Gerak bursa Asia ini mirip dengan bursa saham di AS. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berakhir naik tipis sedangkan Nasdaq membukukan kerugian beruntun kelima kalinya karena terbebani oleh saham teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 59,7 poin atau 0,25 persen menjadi 24.083,83. Indeks S&P 500 naik 4,84 poin atau 0,18 persen menjadi 2.639,4. Sedangkan Nasdaq Composite turun 3,62 poin atau 0,05 persen menjadi 7.003,74. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 25 April 2018

Bursa Asia Tertekan, Nikkei dan Kospi Tenggelam



Rifanfinancindo - Bursa Asia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Rabu ini. Pelemahan bursa saham di Asia ini mengikuti Wall Street yang juga tertekan pada penutupan perdagangan Selasa.

Mengutip CNBC, Rabu (25/4/2018), Nikkei 225 Jepang turun 0,5 persen sedangkan Topix turun 0,47 persen.

Saham Takeda Pharmaceutical turun 5,73 persen setelah adanya berita penawaran akuisisi oleh perusahaan yang terdaftar di London Shire.


Baca juga :


Di Korea Selatan, Indeks acuan Kospi turun 0,72 persen. Sedangkan pasar saham Australia dan Selandia Baru turun karena libur nasional.

Di mata uang, indeks dolar AS yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang diperdagangkan pada level 90,813 pada pagi ini. Indeks ini naik dari perdagangan sebelumnya yang ada di angka 90.

Sedangkan yen Jepang diperdagangkan di angka 108,93 terhadap dolar AS. Sementara euro di angka USD 1,2228.

Harga minyak jatuh karena kekhawatiran akan adanya sanksi AS terhadap Iran memudar. Presiden AS Donald Trump pada Selasa kemarin mengatakan bahwa AS telah berhasil membuat kesepakatan dengan Prancis mengenai perjanjian nuklir Iran. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 24 April 2018

Imbal Hasil Obligasi AS Naik Bikin Bursa Asia Merosot


Rifan Financindo - Bursa Asia tergelincir di tengah penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), dipicu utang pemerintah AS dan momok inflasi serta defisit fiskal yang lebih tinggi mendorong biaya pinjaman AS mendekati level tertinggi empat tahun.

Melansir laman Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,25 persen. Indeks Nikkei Jepang naik 0,7 persen karena jatuhnya yen.

Harga obligasi atau utang AS jatuh selama empat hari terakhir, mendorong imbal hasil treasury 10 tahun menjadi 2,998 persen, level tertinggi sejak Januari 2014.

Baca juga :

"Ini karena kekhawatiran tentang inflasi, kenaikan harga minyak dan juga kondisi fiskal AS," kata Hiroko Iwaki, Ahli Strategi Senior Mizuho Securities, yang mencatat defisit anggaran AS diperkirakan mencapai USD 1 triliun tahun depan.

Pasar obligasi menguat mencapai total USD 96 miliar. Ini karena Departemen Keuangan AS telah meningkatkan pinjamannya menyusul perbaikan pajak besar-besaran pada tahun lalu dan perjanjian anggaran dua tahun yang dicapai pada Februari.

Sementara kekhawatiran akan inflasi juga meningkat akibat kenaikan harga minyak dan komoditas dalam beberapa pekan terakhir.

Investor prihatin bahwa inflasi AS, melemah sejak krisis keuangan berlangsung satu dekade lalu. Ini bisa mendapatkan momentum karena pemotongan pajak Presiden Donald Trump tahun ini yang diprediksi bisa merangsang ekonomi AS.

Sebelumnya, Wall Street sedikit berubah dipicu kenaikan imbal hasil obligasi mengimbangi optimisme pada pendapatan perusahaan.

Analis memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan pada indeks S&P 500 hampir mencapai 20 persen pada kuartal pertama, yang menunjukkan posisi terkuat dalam tujuh tahun, menurut data Thomson Reuters. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 23 April 2018

Awali Pekan, Bursa Asia Dibuka Bervariasi



PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak vervariasi pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini. Bursa Korea Selatan melemah mengikuti pelemahan yang terjadi pada penutupan bursa Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu.

Mengutip CNBC, Senin (23/5/2018), Nikkei 225 bergerak mendatar sedangkan Topix bergerak naik 0,21 persen. Sektor keuangan bursa saham Jepang dan juga otomotif berada di zona positif sedangkan sektor teknologi bergerak campuran.


Baca juga :

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,08 persen karena pelemahan saham-saham sektor otomotif dan juga barang konsumsi. Namun kebalikannya, saham-saham di sektor baja mengalami penguatan.
Indeks S&P/ASX 200 Ausralia naik 0,28 persen dengan dukungan sebagian besar sektor. Hanya sektor telekomunikasi saja yang mengalami tekanan.

Kinerja saham di Asia ini mengikuti yang terjadi pada penutupan perdagangan di bursa AS pada Jumat lalu. Saham Aple menjadi penekan tertinggi di Wall Street.

Saham perusahaan pencipta iPhone tersebut jatuh 4,1 persen menyusul catatan Morgan Stanley yang menyatakan bahwa penjualan iPhone pada kuartal Juni bakal melemah. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 20 April 2018

Sektor Saham Teknologi Tekan Bursa Asia






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Bursa saham Amerika Serikat atau wall street tertekan berimbas ke bursa saham Asia.

Pada Jumat pekan ini, sektor saham teknologi tertekan di awal perdagangan. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen. Hal itu didorong sektor saham teknologi melemah 0,7 persen.

Mengutip laman Reuters, Jumat (20/4/2018), bursa saham Asia tertekan seiring peringatan dari produsen chip mengenai permintaan ponsel pintar atau smartphone yang menekan sektor saham teknologi.Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) memangkas target pendapatannya. Hal ini seiring melemahnya permintaan untuk smartphome.

Baca juga :
"Kabar besarnya dari TSMC yang kalah akan bebani sektor teknologi. Ini dapat berdampak ke semi conductor dan rantai pasokan Samsung Electronics," tulis Analis JP Morgan.

Indeks saham Jepang Nikkei pun tergelincir 0,34 persen di awal perdagangan didorong perusahaan semikonduktor. Saham Tokyo Electron dan Advantest masing-masing turun 3,85 persen dan 3,91 persen.

Sedangkan sektor saham keuangan dan utilitas menguat di bursa saham Jepang.Indeks saham Korea Selatan Kospi dan Australia/ASX 200 juga berada di zona merah. Indeks saham Kospi susut 0,44 persen. Di bursa saham Korea Selatan, saham Samsung Electronic melemah 1,93 persen dan saham SK Hynix melemah 3,19 persen. Indeks saham Australia melemah 0,26 persen. Demikian mengutip laman CNBC.

Pelemahan bursa saham Asia juga didorong wall street tertekan. Hal ini seiring kinerja keuangan perusahaan tembakau Philip Morris yang turun. Saham Philip Morris turun 17,7 persen, dan menekan indeks saham S&P 500.

Indeks saham Dow Jones turun 0,34 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 tergelincir 0,57 persen dan indeks saham Nasdaq merosot 0,78 persen. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Kamis, 19 April 2018

Harga Minyak Melonjak Bikin Bursa Asia Perkasa






Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia terjadi di tengah bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi.


Pada awal perdagangan saham di bursa saham Asia, indeks saham Jepang Nikkei bertambah 0,49 persen. Indeks saham Topix buat sektor saham transportasi laut dan baja masing-masing naik 2,05 persen dan 2,35 persen. Indeks saham Australia bertambah 0,6 persen. Hal itu didorong kenaikan saham Rio Tinto sebesar 2,66 persen, saham BHP melonjak 3,04 persen.


Baca juga :

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi bertambah 0,01 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Bursa saham Asia menguat ikuti wall street. Kinerja laba perusahaan yang kuat menjadi angin segar di pasar saham. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (19/4/2018).

Indeks saham Nasdaq dan S&P catatkan kenaikan tipis. Adapun indeks saham Dow Jones melemah didorong saham IBM. Selain itu, harga minyak memperpanjang kenaikan bursa saham usai harga minyak melompat hampir tiga persen ke level tertinggi sejak akhir 2014.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,41 persen menjadi USD 68,75 per barel dan harga minyak Brent bertambah 0,41 persen menjadi USD 73,78. Adapun indeks saham dolar AS cenderung stabil di posisi 89,61. Mata uang pound berada di posisi USD 1,420. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 18 April 2018

Bursa Saham Asia Menanjak Ikuti Jejak Wall Street



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia dibuka semringah pada perdagangan Rabu mengikuti gerak reli Wall Street. Penguatan tersebut ditopang dari berbagai sentimen, utamanya dari rapor hijau neraca keuangan kuartal I sejumlah perusahaan.

Mengutip CNBC, Rabu (18/4/2018), indeks saham Nikkei menanjak 0,62 persen pada awal perdagangan hari ini. Sementara indeks saham Topix naik 0,49 persen.

Baca juga :

Indeks saham Kospi Korea Selatan pun mereguk untung dengan penguatan 0,84 persen. Sektor saham teknologi dan manufaktur memimpin kenaikan di antara sektor saham lain.

Sedangkan indeks saham S&P/ASX 200 Australia mendaki sedikit 0,23 persen lantaran penurunan subindex pada sektor saham keuangan. Namun masih tertolong dari kenaikan sektor saham energi.

Investor di kawasan Asia masih akan fokus pada kebijakan China yang memberlakukan deposit hingga 178,6 persen kepada importir sorgum asal Amerika Serikat. China juga berencana meningkatkan batas kepemilikan asing di pasar mobil. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 17 April 2018

Bursa Asia Dibuka Menguat karena Ketakutan Geopolitik Memudar


Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Kekhawatiran geopolitik memudar sehingga mendorong sebagian besar bursa saham di kawasan Asia berada di zona hijau.

Mengutip CNBC, Selasa (17/4/2018), indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,1 persen. Topix juga seirama dengan menguat 0,01 persen. Saham-saham di sektor keuangan bergerak negatif sehingga penguatan bursa saham di Jepang tertahan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,1 persen. Saham-saham di sektor otomotif menjadi buruan pelaku pasar pada awal perdagangan.


Baca juga :

Indeks S&P/ASX 200 Australia juga naik 0,21 persen. Seluruh sektor pembentuk indeks acuan di Australia ini bergerak di zona hijau.

Pergerakan bursa Asia ini seirama dengan Wall Street. indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 212,9 poin atau 0,87 persen menjadi 24.573,04.

Indeks S&P 500 naik 21,54 poin atau 0,81 persen menjadi 2.677,84. Adapun Nasdaq Composite menambahkan 49,64 poin atau 0,7 persen ke 7.156,29.

Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin dengan pendorong utama adalah saham-saham di sektor teknologi dan kesehatan karena investor optimistis dengan laporan kinerja kuartalan.

Kekhawatiran akan risiko geopolitik dengan adanya serangan rudal ke Suriah mulai mereda. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 16 April 2018

Abaikan Ketegangan Geopolitik, Bursa Asia Menguat Tipis


Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak menguat pada pembukaan perdagangan di Senin pagi ini. Investor sedikit mengabaikan ketegangan geopolitik usai serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) ke Suriah pada pekan lalu.

Mengutip CNBC, Senin (16/4/2018), Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,11 persen. Indeks Topix juga menguat tipis 0,05 persen. Sektor keuangan melemah secara keseluruhan sehingga menahan penguatan bursa saham di Jepang. Sementara, saham-saham di sektor manufaktur mampu mengguat 0,75 persen.

Baca juga :

Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik tipis 0,17 persen didorong oleh saham-saham di sektor teknologi.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,14 persen. Saham-saham di sektor industri dasar naik 1,04 persen di pagi ini.

Di AS, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu indeks saham Dow Jones merosot 122,91 poin atau 0,5 persen ke posisi 24.360,14.

Indeks saham S&P 500 tergelincir 7,69 poin atau 0,29 persen ke posisi 2.656,3 dan indeks saham Nasdaq susut 33,60 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.106,65. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 13 April 2018

Pernyataan Donald Trump Bikin Bursa Saham Asia Menguat



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat (3/4/2018). Penguatan ini merespons komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meredakan kekhawatiran investor terkait ancaman serangan rudal ke Suriah.

Mengutip CNBC, Jumat ini, indeks utama bursa saham Asia mendaki. Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,97 persen dan indeks Topix sebesar 0,8 persen. Saham sektor keuangan memimpin penguatan, disusul saham-saham produsen teknologi dan otomotif seiring penguatan dolar AS.


Baca juga :
Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan terkerek naik tipis 0,48 persen ditopang peningkatan saham di sektor teknologi. Begitupun dengan indeks saham S&P/ASX 200 Australia yang menguat 0,27 persen terimbas kenaikan saham di sektor material dan keuangan.

Penguatan di bursa saham Asia pagi ini mengikuti gerak Wall Street yang ditutup mendaki karena pernyataan Donald Trump. Dalam tweet-nya, Trump mengklarifikasi bahwa serangan rudal AS ke Suriah kemungkinan tidak akan datang segera.

"Jangan pernah tanya kapan serangan ke Suriah akan terjadi. Bisa jadi segera atau tidak secepat itu," tulis Trump dalam tweet-nya.

Pernyataan Donald Trump ini meredakan kekhawatiran investor atas kondisi geopolitik di Suriah. Walhasil, kepercayaan investor pun meningkat. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 12 April 2018

Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah Bikin Bursa Asia Tertekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini didorong ancaman aksi militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Hal tersebut mengguncang investor.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,05 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,4 persen.

Tekanan bursa saham Asia juga tak lepas dari wall street yang melemah. Indeks saham S&P 500 merosot 0,55 persen dan indeks saham Nasdaq susut 0,36 persen. Sementara itu, sektor saham energi naik lebih dari satu persen seiring kenaikan harga minyak. Sentimen ancaman aksi militer AS ke Rusia tersebut mendorong kenaikan harga minyak.

Baca juga :

Presiden AS Donald Trump menggungah status di Twitter. Ia mengatakan, kalau rudal “akan datang” di Suriah. Trump juga meremehkan Rusia yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad usai dugaan serangan kimia terhadap pemberontak. Pihak Moskow dan Damaskus membantah untuk bertanggung jawab.

Komentar Trump mengangkat prospek konflik langsung atas Suriah untuk pertama kali antara AS dan Rusia.

“Tahun lalu Rusia dan Suriah tidak membalas terhadap rudal AS. Namun kali ini skalanya kemungkinan lebih besar terutama serangan oleh AS dan sekutunya. Jika Rusia membalas, potensi perang akan lebih besar,” ujar Hidenori Suezawa, Analis SMBC Nikko Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (12/4/2018).

Ia menambahkan, kalau pihaknya tidak berpikir untuk potensi perang dunia ketiga. Akan tetapi, ada konflik langsung antara AS dan Rusia untuk pertama kali. Hal ini akan pengaruhi bursa saham termasuk bursa saham Asia. "Sentimen itu akan menekan harga saham,” kata dia. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 11 April 2018

Pidato Xi Jinping Bikin Bursa Saham Asia Semringah



Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini mengikuti bursa saham global. Pelaku pasar merespons positif pidato Presiden China Xi Jinping yang meredakan kekhawatiran atas potensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks saham Australia menguat 0,1 persen dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,15 persen.Selain itu, bursa saham AS atau wall street yang menguat juga mendukung gerak bursa saham Asia.


Baca juga :

Indeks saham Dow Jones menguat 1,8 persen, indeks saham S&P 500 bertambah 1,7 persen, dan indeks saham Nasdaq menanjak 2,1 persen.Hal itu didorong sentimen positif pernyataan Presiden China Xi Jinping yang berjanji membuka ekonomi China dan memangkas tarifimpor produk termasuk mobil.

"Amerika Serikat dan China masih tahap mencoba saling menyelidiki. China sudah menunjukkan sejauh mana langkahnya. Pasar tidak akan tenang hingga kedua negara capai kesepakatan yang sebenarnya. Fokus berikutnya bagaimana Amerika Serikat merespons," ujar Analis SumitomoMitsui Asset Management, Masahiro Ichikawa, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (11/4/2018). Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 10 April 2018

Kekhawatiran Perang Dagang Masih Jadi Pemberat Gerak Bursa Asia


PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan ini masih dipengaruhi oleh kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (10/4/2018), indeks Nikkei 225 turun tipis 0,59 persen dan TOpix tergelincir 0,44 persen. Pelemahan tersebut didorong oleh turunnya saham-saham di sektor keuangan. Sedangkan produsen mobil sedikit mengalami tekanan.

Baca juga :
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,68 persen karena saham-saham sektor teknologi. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,22 persen karena tekanan dari sektor keuangan yang tutun 0,54 persen.

Bursa Asia memang tertekan sejak Senin kemarin karena kekhawatiran akan perang dagang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ketegangan potensi perang dagang dengan China. Ia mempertimbangkan meningkatkan pengenaan tarif impor barang China mencapai USD 100 miliar.

“Mengingat pembalasan China yang tak adil, saya telah menginstruksikan perwakilan perdagangan AS untuk mempertimbangkan tambahan tarif hingga USD 100 miliar dan penyesuaian tarif,” ujar Trump, seperti dikutip dari laman CNN Money Jumat lalu. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 09 April 2018

Laju Bursa Asia Mendatar pada Awal Pekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia mendatar pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berkicau di Twitter mengenai perdagangan dengan China. Hal ini dilakukan beberapa hari sebelum Presiden China Xi Jinping memberikan pidato tentang prioritas kebijakannya.

Di sisi lain ketegangan mereda, seiring kabar Korea Utara siap membahas denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Pembahasan dilakukan pada saat para pemimpin dua negara tersebut bertemu.

Baca juga :
Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka naik tipis pada awal pekan. Hal itu mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun hanya 0,05 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi hanya naik tipis 0,1 persen.

Pelaku pasar masih fokus terhadap potensi perang dagang AS dan China sehingga bayangi bursa saham Asia. Trum klaim kalau China akan menurunkan hambatan perdagangannya. Langkah tersebut dinilai benar untuk dilakukan.

Pada Kamis pekan lalu, Trump mengancam akan menambah tarif impor barang dari China mencapai USD 100 miliar. Sementara itu, Beijing mengatakan siap untuk membalas hal tersebut. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan6

Jumat, 06 April 2018

Bursa Asia Bergerak Mendatar, Investor Cermati Pernyataan Presiden Trump






Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak mendatar pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Investor tengah mencermati pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengindikasikan untuk kembali menaikkan tarif barang impor dari China.

Pada Kamis kemarin, Trump mengatakan kepada pejabat di Kementerian Perdagangan AS untuk menambah tarif hingga USD 100 miliar terhadap produk-produk China. Ia menganggap bahwa langkah tersebut tepat mengingat apa yang telah dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS. Namun memang, Trump tetap membuka kesempatan untuk bernegosiasi.

Baca juga :

Mengutip CNBC, Jumat (6/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,16 persen. Tak berbeda jauh indeks Topix juga naik 0,15 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,7 persen.

Sedangkan di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 hanya sedikit berubah yaitu 0,01 persen saja.

Pasar saham di Cina daratan, Taiwan dan Thailand ditutup pada perdagangan Jumat ini.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS atau Wall Street mampu menguat karena kekhawatiran akan perang dagang sedikit mereda. Komentar dari Presiden Trump yang bersedia untuk negosiasi menjadi landasa pergerakan indeks di Wall Street.

Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99 persen ke level 24.505,22. Untuk S&P 500 naik 18,15 poin atau 0,69 persen ke angka 2.662,84. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 05 April 2018

Potensi Perang Dagang AS-China Mereda, Bursa Asia Menguat






PT Rifan Finacindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pagi ini. Pergerakan IHSG menguat ikuti bursa saham global yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/4/2018), IHSG naik 37 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.194,10. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 50,62 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.208,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,03 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 25 saham melemah dan 58 saham diam di tempat. Pada Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.211,87 dan terendah 6.193,89.

Baca juga :


Total frekuensi perdagangan saham 22.683 kali dengan volume perdagangan 422,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,6 miliar.

Investor asing beli saham Rp 24,75 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.757.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,53 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,11 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,85 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BBRM naik 11,88 persen ke posisi Rp 113, saham DGIK menguat 7,35 persen ke posisi Rp 73 dan saham RBMS menanjak 5,17 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BKDP turun 4,31 persen ke posisi Rp 111, saham BTEK melemah 2,86 persen ke posisi Rp 136, dan saham EXCL tergelincir 1,57 persen ke posisi Rp 2.500 per saham.

Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,67 persen dan indeks saham Singapura menguat 1,85 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG turun 1,15 persen usai China umumkan pengenaan tarif baru untuk barang Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham kemarin. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800