English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 17 Oktober 2018

Kekhawatiran Perang Dagang dan Suku Bunga Bebani Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Wall Street ditutup melemah karena investor khawatir dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed kembali terjadi. Investor juga bersiap menghadapi perang perdagangan bakal memukul laba perusahaan sehari menjelang musim laporan keuangan triwulanan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 545,91 poin, atau 2,13 persen, menjadi 25.052,83. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 57,31 poin, atau 2,06 persen, menjadi 2,728.37 dan Nasdaq Composite turun 92,99 poin, atau 1,25 persen, menjadi 7.329,06.



Untuk penurunan hari keenam berturut-turut, indeks S&P ditutup melemah 2,1 persen setelah turun 3 persen pada Rabu. Indeks berada pasa sesi rendahnya dengan turun 2,7 persen ke level terendah sejak awal Juli.

Baca juga :


Wall Street kali ini dibayangi investor yang khawatir jika pasar ekuitas akan kembali pulih seiring kenaikan suku bunga. Juga, dipicu tentang ketidakpastian seberapa besar pertumbuhan laba perusahaan akan terdampak perang dagang AS dengan China.

"Orang-orang takut bahwa akan lebih sulit menghadapi ini jika kami melihat berdasarkan siklus penghasilan tertinggi," kata Michael O’Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut.

Di pasar, sektor energi, tertekan oleh penurunan harga minyak. Sektor ini turun 3,1 persen seiring penurunan harga minyak yang mencapai posisi terendah dalam dua minggu. Ini setelah munculnya laporan tentang perkiraan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar.

Adapun sektor keuangan turun 2,9 persen. Penurunan dipicu melemahnya saham perbankan sebesar 2,7 persen, sehari sebelum tiga bank terbesar melaporkan hasil kuartalannya.

Sementara perusahaan asuransi menjadi pecundang terbesar di sektor keuangan sehari setelah Badai kuat Michael menghantam Florida.

Tercatat, 11 sektor utama pada indeks S & P berakhir memerah dan hanya sektor layanan komunikasi yang turun kurang dari 1 persen. Sektor teknologi, juga ditutup turun 1,3 persen.

Selain soal ekuitas, investor masih menghadapi lautan kekhawatiran, termasuk ketidakpastian menjelang pemilihan Kongres jangka menengah AS pada 6 November, dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve AS.

Volume perdagangan di bursa AS kali ini mencapai 11,44 miliar saham, level tertinggi sejak Februari dan dibandingkan dengan rata-rata 7,65 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800