PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Bursa saham Asia melemah di awal pekan ini. Gerak bursa saham Asia mengikuti Wall Street tertekan pada akhir pekan lalu setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tetap rendah.Ini mengangkat kekhawatiran baru pertumbuhan ekonomi global terutama China.
Indeks saham MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1
persen. Indeks saham Korea Selatan melemah 1,4 persen. Diikuti indeks
saham Australia melemah 2,6 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX turun
0,5 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur panjang memperingati
libur Respect for The Aged Day, Bridge Holiday, dan Autumn Equinox.
Seperti diketahui, bursa saham AS melemah lebih dari 1,3 persen pada Jumat pekan lalu. Hal itu lantaran gubernur bank sentral AS Janet Yellen tetap mempertahankan suku bunga di tengah prospek ekonomi global yang belum pasti.
"Saat ini kebijakan moneter telah berubah. Fokus pelaku pasar kini
menurun setelah pertemuan The Fed pada pekan lalu. Jika risiko pasar
yang muncul, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi rendah telah
mempengaruhi keputusan The Fed, ketidakpastian itu memperkuat persepsi
pelaku pasar," ujar Evan Lucas, Analis IG seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (21/9/2015)
.Pada pekan ini, investor akan fokus pada rilis data aktivitas bisnis
China dan zona Euro. Ekonom memperkirakan, kalau aktivitas pabrik China
naik menjadi 47,5 pada Agustus 2015 dari posisi 47,1. Di pasar
keuangan, indeks dolar AS kini menguat 0,4 persen menjadi 95,214 pada
awal pekan. Euro pun sedikit berubah menjadi US$ 1,1298. (Ahm/Igw)
Sumber : Liputan 6
Senin, 21 September 2015
Investor Khawatir Ekonomi Global Bikin Bursa Asia Tertekan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar