PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia bergerak menguat sehingga memperpanjang kenaikan indeks saham tertinggi dalam tujuh tahun. Hal itu didorong dari bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi seiring pelaku pasar menunggu hasil pertemuan bank sentral AS/The Federal Reserve.
Indeks saham Asia Pacific kecuali Jepang naik 0,1 persen menjadi 525,30 pada pukul 08.01 waktu Hong Kong. Lalu indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,4 persen. Indeks saham Selandia Baru NZX 50 menguat 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Australia turun 0,1 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur memperingati Showa Day.
Pelaku pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS. Hal ini dapat memberikan sentimen positif ke bursa saham. Sedangkan rilis kinerja perusahaan pada kuartal I 2015 tidak terlalu baik juga mempengaruhi laju bursa saham Asia.
"The Fed ingin menyeimbangkan risiko sehingga mereka dapat mencegah guncangan dari setiap kejutan kebijakan. Sedangkan hasil kinerja emiten kuartal I tidak akan menjadi baik. Akan tetapi pelaku pasar jangan meremehkan dampak dari dolar yang kuat. Kami mengharapkan beberapa pemulihan ekonomi yang mungkin posisi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga acuan pada September," ujar Erik Ristuben, Chief Investment Officer Russel Investment, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (29/4/2015).
Menurut survei Bloomberg, 73 persen ekonomi dari 59 ekonom yang ikut survei menyatakan The Fed kemungkinan menaikkan suku bunganya pada September 2015. Sebelumnya ada prediksi suku bunga acuan dinaikkan pada Juni 2015. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Rabu, 29 April 2015
Pertemuan The Fed Warnai Laju Bursa Saham Asia
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar