PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) menguat mendekati level tertinggi pada pembukaan perdagangan Jumat (10/4/2015). Penguatan tersebut dipengaruhi oleh isu dari Yunani dan sedikit sentimen dari Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik sekitar 0,1 persen, mendekati puncak tertinggi yang ditorehkan pada perdagangan sebelumnya. Jika dihitung, indeks MSCI Asia Pasifik telah mengalami kenaikan sebesar 3 persen sejak awal minggu.
Indeks Nikkei naik 0,3 persen pada awal perdagangan, memasuki ke zona 20.000 untuk pertama kalinya sejak April 2000.
Kenaikan bursa Asia dipengaruhi sentimen akan utang Yunani. Pelaku pasar memberikan sinyal positif atas kesepakatan utang Yunani. Negara tersebut melunasi utang kepada IMF dan membuat kesepakatan baru mengenai pinjaman darurat bagi sektor perbankan.
Namun memang, Yunani masih harus meyakinkan banyak pihak bahwa pinjaman tersebut bisa dilunasi sebelum kas negara habis.
Selain sentimen dari Yunani, penguatan bursa Asia juga dipengaruhi oleh sentimen dari Amerika. Data tenaga kerja terbaru memperlihatkan bahwa para pekerja yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya mencapai angka 281 ribu klaim pada pekan lalu. Jumlah tersebut di atas perkiraan para analis.
Analis CitiFX, New York, Amerika Serikat, Steven Englander menjelaskan, investor sebenarnya masih memandang pesimistis dengan perbaikan ekonomi di Amerika setelah melihat data-data ekonomi. Namun tidak mungkin indeks terus tertekan dan aksi jual terus dilakukan," tuturnya.
Untuk pasar amerika sendiri kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average naik 56,22 poin atau 0,31 persen menjadi 17.958,73. Sementara indeks S&P 500 naik 9,29 poin, atau 0,45 persen ke posisi 2.091,19 dan Nasdaq Composite bertambah 23,74 poin, atau 0,48 persen menjadi 4.974,57 poin.
Pada indeks S&P 500, dalam setiap 10 saham terdapat delapan saham yang menguat. Indeks di Amerika memang baru mendapat tenaga menjelang penutupan.
Saham-saham di Wall Street memang terus berjuang sampai akhir, di mana investor melihat potensi upside terbatas. Banyak investor melihat kondisi perolehan laba para perusahaan di kuartal pertama bisa mendorong pertumbuhan keuntungan. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 10 April 2015
Bursa Asia Menguat Mengusul Kesepakatan Utang Yunani
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar