English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 03 September 2019

Bursa Eropa Diperkuat Kondisi Politik Italia, Saham Mark & Spencer Ambruk



Rifan Financindo - Bursa saham Eropa pada perdagangan awal pekan hari Senin (02/09) bergerak kuat  dengan saham pertambangan di antara yang berkinerja terbaik di tengah harga bijih besi yang lebih tinggi dan didorong oleh harapan bahwa Italia akan menghindari pemilihan baru setelah perdana menteri Italia mengatakan pada akhir pekan bahwa pembicaraan mengenai pemerintah baru diharapkan untuk selesai pada hari Rabu.

Indeks Pan-European Stoxx 600 naik 0,3% setelah bel pembukaan, saham pertambangan melonjak 0,6% untuk memimpin kenaikan karena semua sektor dan bursa utama diperdagangkan di wilayah positif. Indeks FTSE 100 dan FTSE MIB menguat  0,6%; dan indeks CAC 40 dan IBEX 35 naik 0,1% sedangkan indeks DAX 30 menguat 0,16%.

Saham perusahaan real estat komersial yang berbasis di Luxembourg, AroundTown, naik 2,8% pada awal perdagangan, setelah saingannya TLG Immobilien mengungkapkan saham 1 miliar euro ($ 1,1 miliar) di perusahaan itu.


Baca Juga :

Saham raksasa perangkat lunak Inggris, Micro Focus, juga naik 3,2% ke atas Stoxx 600 karena investor berupaya memanfaatkan valuasi rendah saham menyusul penurunan besar pekan lalu.

Demikian saham pengecer Inggris Marks & Spencer anjlok  1,9% dan minggu ini saham ini akan keluar dari perdagangan bursa saham Inggris. Saham peritel Inggris ini sudah anjlok  hampir 20% dalam  tahun ini dan telah mengurangi kapitalisasi pasar  menjadi sekitar 3,7 miliar pound ($4,5 miliar), terendah di antara perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indeks FTSE 100. Keluarnya saham Mark & Spencer ini merupakan yang  pertama kalinya dalam 35 tahun sejarah indeks. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 02 September 2019

Rupiah Senin Pagi Agak Stabil di Rp14.190/USD; Dollar di Asia dalam Koreksi



PT RIfan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (2/09), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak stagnan, hanya melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia juga terkoreksi setelah 3 hari menanjak di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.190 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.185.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.185, kemudian bergerak lemah ke Rp14.200, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.190. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia turun setelah menguat ke 4 minggu tertingginya sebelumnya, ini karena menguatnya yen di tengah pengenaan tariff impor baru dalam konflik dagang AS – China.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 98,83, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,92.
Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melemah 0,54% atau 36,582 poin ke level 6.292,210, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif setelah tariff impor baru AS – China diterapkan.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini agak flat, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi setelah menanjak sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.175 – Rp 14.355. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Jumat, 30 Agustus 2019

Review Forex: Niat Baik China Mengangkat Tinggi Dolar AS



Rifanfinancindo - Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika Jumat (29/08) dinihari, dolar AS menunjukkan kekuatan terhadap rival utamanya karena kekhawatiran perang dagang sedikit mereda oleh laporan baik AS dan China tertarik untuk melanjutkan diskusi.

Cina sedang berusaha untuk menurunkan tensi perang perdagangan dengan AS. Juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengindikasikan bahwa Cina saat ini tidak berniat membalas ancaman terakhir Presiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor Tiongkok.

Gao mengklaim China memiliki banyak tindakan balasan yang dapat diberlakukan tetapi sebaliknya akan fokus pada penghapusan tarif baru Trump, yang diumumkan setelah China mengatakan pihaknya berencana untuk mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai 75 miliar dolar AS.


Baca Juga :
“Yang paling penting saat ini adalah menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi,” kata Gao kepada wartawan.

Trump kemudian mengatakan kepada Fox News bahwa AS dan China dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan hari ini di tingkat yang berbeda,”meskipun ia tidak menjelaskan apa artinya itu.

Indeks dolar naik menjadi 98,55 sebelum memangkas beberapa keuntungan karena menemukan resistensi di level yang lebih tinggi. Indeks kemudian ditutup naik 0,25% pada 98,45. Posisi ini merupakan posisi tertinggi dalam 2 pekan dilhat dari indeksnya.

Terhadap kurs euro, dolar diperdagangkan pada 1,1058, naik 0,18% dari penutupan sebelumnya. Demikian terhadap Poundsterling, dolar naik 0,22% pada 1,2184.

Dolar naik hampir 0,4% terhadap mata uang Jepang dengan unit dolar ditukar pada posisi 106,53 yen, dibandingkan dengan 106,12 yen pada akhir perdagangan sebelumnya.

Dolar AS juga naik lebih dari 0,5% terhadap franc Swiss di 0,9868, dan naik 0,07% terhadap Aussie di 0,6279. Terhadap loonie, dolar turun 0,11% pada 1,3292.

Namun laju dolar juga dibatasi oleh laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan sedikit peningkatan dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS di minggu yang berakhir 24 Agustus. Klaim pengangguran awal naik tipis menjadi 215.000, meningkat 4.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya 211.000.

Sebuah laporan terpisah yang dirilis oleh Departemen Perdagangan menunjukkan laju pertumbuhan aktivitas ekonomi AS melambat sedikit lebih dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, PDB meningkat 2,0 persen pada kuartal kedua dibandingkan dengan pertumbuhan 2,1 persen yang dilaporkan sebelumnya. Revisi ke bawah ini sejalan dengan perkiraan ekonom.

Sementara itu, National Association of Realtors juga merilis laporan yang menunjukkan mundurnya penjualan rumah yang tertunda di bulan Juli. Indeks penjualan rumah yang tertunda turun 2,5 persen menjadi 105,6 pada Juli setelah naik 2,8 persen menjadi 108,3 pada Juni. Penurunan tajam datang sebagai kejutan bagi para ekonom, yang memperkirakan penjualan tertunda datang tidak berubah. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 29 Agustus 2019

Rupiah Kamis Pagi Stabil di Rp14.254/USD; Dollar di Asia Beringsut Naik



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (29/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau masih stagnan, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat tipis 0,01% ke level Rp 14.254 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.255.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.250, kemudian bergerak kuat ke Rp14.245, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.254. Stabilnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia naik setelah terkoreksi sebelumnya, ini karena agak berkurangnya permintaan safe haven currency seperti yen.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 98,19, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,00.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat terbatas 0,05% atau 3,070 poin ke level 6.285,115, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah sembari memerhatikan perkembangan inversi yields US Treasury.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini agak flat, dengan dollar di pasar Asia menanjak setelah koreksi sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.175 – Rp 14.355. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 28 Agustus 2019

Keuntungan Bursa Asia Bangkit Kembali Oleh Optimisme Trump



PT Rifan Fiunancindo - Keuntungan bursa saham Asia bangkit kembali setelah perdagangan sebelumnya anjlok parah, penutupan sesi hari Selasa (27/08) mayoritas indeks utama berakhir lebih tinggi  setelah Presiden AS Donald Trump menandai kemungkinan kesepakatan perdagangan dengan China. Beliau mengatakan ia percaya Beijing tulus dalam keinginannya untuk mencapai kesepakatan.

Bursa saham China menguat mendapat tambahan support dari laporan laba  perusahaan industri China bertumbuh pada Juli. Indeks Shanghai Composite China menguat 38,63 poin, atau 1,35 persen, menjadi 2.902,19 sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun tipis setelah aksi unjuk rasa berubah menjadi kekerasan di distrik New Territories barat Tsuen Wan.



Baca Juga :

Bursa saham Jepang rebound setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya, indeks Nikkei naik 195,04 poin, atau 0,96 persen, menjadi 20.456,08 setelah Trump mengatakan Amerika Serikat tidak akan segera memberlakukan tarif baru pada mobil yang diimpor dari Jepang. Saham Subaru Co, yang memiliki eksposur pendapatan terbesar ke Amerika Serikat di antara pembuat mobil Jepang, melonjak 4,9 persen. Demikian juga Bridgestone, Sumitomo Rubber, Yokohama Rubber dan Suzuki Motor menguat 1-3 persen.

Bursa saham Seoul naik untuk menghentikan penurunan beruntun tiga hari dengan indeks  Benchmark Kospi naik tipis 8,29 poin  atau 0,43 persen ditutup pada 1.924,60. Saham teknologi kelas berat seperti Samsung Electronics naik 1 persen dan SK Hynix bertambah 1,7 persen.

Pergerakan kuat juga terjadi di bursa saham Australia  dengan saham bank, penambang dan perusahaan teknologi  memimpin lonjakan setelah kekalahan di sesi sebelumnya. Indeks acuan  ASX 200 naik 31,10 poin  atau 0,48 persen  menjadi 6.471,20. Saham
Bank ANZ, Persemakmuran dan NAB naik antara 0,4 persen dan 0,9 persen sementara saham kelas berat pertambangan BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 0,8 persen dan 1,2 persen. Demikian bursa saham Selandia Baru menambah kenaikan moderat, dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir naik 29,69 poin  atau 0,28 persen  pada 10.513,16. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 27 Agustus 2019

Bursa Amerika Dapat Kekuatan Memulihkan Kerugian Pekan Lalu




Rifanfinancindo - Bursa saham Amerika awal pekan berhasil memulihkan kerugian perdagangan akhir pekan lalu, dengan penutupan sesi beberapa saat lalu Selasa (27/08) semua indeks utama masuk zona hijau. Kekuatan saham didorong oleh pernyataan optimis dari para pemimpin AS dan Perancis tentang perkembangan perdagangan AS-Cina.

Presiden Trump mengatakan prospek untuk kesepakatan sekarang lebih baik daripada kapan pun sejak perundingan dimulai tahun lalu dan menambahkan bahwa dia tidak mencari tarif otomatis untuk Jepang saat ini, sementara itu Presiden Macron mengatakan hal-hal yang bergerak maju antara ekonomi terbesar di dunia.

Pada penutupan Wall Street, indeks Dow Jones naik 201,93 poin atau 0,8 persen pada 25.830,83, indeks Nasdaq naik 70,78 poin atau 0,9 persen pada 7.822,55 dan indeks S&P 500 naik 21,37 poin atau 0,8 persen pada 2.868,48.

Baca Juga :

Presiden Trump mengatakan kepada wartawan di KTT G-7 di Prancis bahwa pejabat tinggi Cina telah menyerukan dimulainya kembali pembicaraan perdagangan. “Cina menelepon, tadi malam, orang-orang dagang terkemuka kita, dan berkata, ‘Mari kita kembali ke meja.’ Jadi, kita akan kembali ke meja. Dan saya pikir mereka ingin melakukan sesuatu, “kata Trump.

“Mereka terluka sangat parah, tetapi mereka mengerti ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Dan saya sangat menghormati itu. Saya sangat menghormati itu. Ini adalah perkembangan yang sangat positif bagi dunia,” tambahnya.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan dia tidak mengetahui adanya panggilan antara AS dan pejabat China dan Trump menolak untuk memberikan rincian. Perlu dicatat bahwa Trump secara rutin membuat pernyataan optimis tentang pembicaraan perdagangan AS-Cina bahkan ketika ia terus meningkatkan perselisihan antara dua negara adidaya ekonomi.

Disisi lain Presiden Trump mengatakan di Twitter bahwa ia sedang memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk mulai mencari alternatif untuk melakukan bisnis dengan China dan telah menyarankan ia dapat mengumumkan keadaan darurat nasional untuk memaksa perusahaan mengubah praktik bisnis mereka.

Di sisi ekonomi AS, Departemen Perdagangan merilis laporan yang menunjukkan lonjakan pesanan untuk peralatan transportasi yang berkontribusi terhadap lonjakan pesanan barang tahan lama yang lebih besar dari yang diperkirakan di bulan Juli. Data pesanan barang tahan lama melonjak 2,1 persen pada Juli menyusul kenaikan 1,8 persen yang direvisi turun pada Juni.

Tidak termasuk lonjakan pesanan untuk peralatan transportasi, namun, pesanan barang tahan lama turun 0,4 persen pada Juli setelah naik 0,8 persen pada Juni. Kemunduran datang sebagai kejutan bagi para ekonom, yang telah memperkirakan pesanan tahan lama transportasi naik 0,1 persen.

Melihat pergerakan saham secara sektoral, saham-saham tembakau berubah dalam beberapa kinerja pasar terbaik di perdagangan tengah hari, dengan NYSE Arca Tobacco Index naik 1,3 persen.

Rebound moderat oleh harga minyak mentah juga berkontribusi terhadap kekuatan penting di antara stok energi,  NYSE Arca Natural Gas Index dan Philadelphia Oil Service Index masing-masing naik 1,2 persen dan 1,3 persen.

Saham-saham semikonduktor, emas, dan saham telekomunikasi juga alami kekuatan pada hari itu, meskipun sebagian besar sektor utama menunjukkan pergerakan yang lebih sederhana ke atas. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Senin, 26 Agustus 2019

Posisi Dolar AS di Asia Rebound Kuat Hiraukan Anjloknya Yield Treasury



Rifan Financindo - Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Senin (26/08), dolar AS yang terjun ke posisi terendah 2 pekan pada awal sesi bergerak rebound kuat meskipun posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS sedang bergerak sangat lemah baik yang jangka pendek dan juga jangka panjang.

Dolar AS memperoleh kekuatan dari berita  Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan China bersedia untuk menyelesaikan masalah perdagangan dengan AS melalui negosiasi.

Komentar Liu datang tiga hari setelah Presiden AS Trump mengumumkan bahwa AS akan menaikkan pungutan yang dikenakan atas $250 miliar barang Tiongkok dari 25% saat ini menjadi 30%, mulai dari 1 Oktober. Selanjutnya, sisa barang-barang Tiongkok senilai $300 miliar tersisa akan dikenakan pajak sebesar 15% mulai dari 1 September. Keputusan Presiden Trump untuk menaikkan tarif didahului oleh keputusan China untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen atas ekspor AS senilai $75 miliar.

Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang menguat 0,08 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.71 setelah dibuka pada posisi  97.59 dan sempat mendaki ke posisi tinggi pada 97.33. Terhadap rival utamanya, dolar AS melemah terhadap aussie dan poundsterling.

Imbal hasil obligasi 2-tahun, yang lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga jangka pendek daripada imbal hasil 10-tahun, gap lebih rendah ke 1,46%, level terendah sejak September 2017. Sementara itu, imbal hasil benchmark 10-tahun juga mencapai level terendah tiga tahun di 1,474%.

Sentimen penggerak dolar AS selanjutnya akan mencermati rilis data durable goods orders. Dan secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan naik ke posisi resisten 98.20 – 98.75.  Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki  ke posisi support  di 97.34 – 96.85. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800