English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 06 November 2018

Peringkat Kemudahan Berbisnis Turun Tak Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia

Rifanfinancindo - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, turunnya peringkat Indonesia dalam kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ini karena kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi terus meningkat.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati mengungkapkan, peringkat EoDB lebih berdampak pada persepsi investor asing melalui penanaman modal asing (PMA). Namun kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dinilai tidak signifikan.

Baca Juga :


"Tidak berdampak langsung, EoDB itu kan persepsi, yang berkaitan dengan investasi. Angkanya BKPM, PMA relatif menurun. PMA hanya sekitar 10 persen-15 persen terhadap PDB, karena untuk investasi ada yang dari dalam negeri, oleh perusahaan dan rumah tangga meski tidak besar seperti mereka ngegojek butuh kendaraan," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Sedangkan berdasarkan data BPS, hingga kuartal III 2018 pertumbuhan investasi masih relatif bagus, meski terjadi perlambatan. Dan kontribusi terhadap investasi juga memiliki tren yang positif.

"Secara umum kontribusi investasi kepada pertumbuhan ekonomi kan naik. Dan lebih tinggi dibandingkan kuartal II itu hanya 5,86 persen. Secara mendekati 7 persen, yaitu 6,96 persen. Naik 1 persen ini berat untuk di PDB karena itu kan ribuan triliun," ungkap dia.

Namun demikian, menurut Sri, turunnya peringkat EoDB Indonesia dari posisi 72 ke 73 ini harus menjadi koreksi bagi pemerintah terkait kebijakan dalam menarik investasi masuk ke dalam negeri.
"Jadi EoDB yang turun lebih ke PMA. Mudah-mudahan ke depan kalau ada beberapa incorrectement dari kebijakan pemerintah yang untuk mempermudah birokrasi. Juga tergantung infrastruktur, kalau infrastruktur kita lebih baik kan investor akan datang lagi," tandas dia. Rifanfinancindo.


Sumber ; Liputan 6

Senin, 05 November 2018

Pemulihan Dolar AS Berlanjut di Awal Pekan



Rifan Financindo - Memulai perdagangan forex pekan kedua bulan November pada hari Senin (05/11) dolar AS kembali menguat melanjutkan pemulihan akhir pekan lalu. Kekuatan dolar masih didapat dari tenaga rebound akhir pekan lalu oleh kuatnya rilis data pekerjaan AS dan juga tingginya yield obligasi Amerika.

Baca Juga :


Data NFP AS bulan Oktober meningkat 250K terhadap ekspektasi untuk peningkatan 200K, menunjukkan sektor tenaga kerja yang berada pada pijakan  kuat dan ekonomi  melaju pada laju pertumbuhan di atas.  Selain itu yield obligasi 10 tahun naik dari 3,14% menjadi 3,22%  tertinggi satu bulan.

Di awal perdagangan pagi tadi indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya dibuka pada posisi lebih rendah dari akhir perdagangan pekan lalu. Namun beberapa saat kemudian naik kembali ke arah penutupan akhir pekan lalu di 96.49. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 02 November 2018

Ulang Tahun ke-10 Bitcoin, Harga Makin Murah

Bitcoin

PT Rifan Financindo - Pada 31 Oktober 2018, bitcoin merayakan ulang tahun ke-10. Inovasi mata uang digital ini dibuat berdasarkan ide dari ilmuwan misterius Satoshi Nakamoto.

Pada ulang tahunnya ke satu dekade ini, sayangnya, bitcoin masih mengalami penurunan dibanding kejayaannya pada tahun lalu. Menurut Reuters, nilai bitcoin lebih rendah 3 persen dari 31 Oktober tahun lalu.

Ketika itu, bitcoin ditutup di harga USD 6.443 pada pasar bitcoin (Bitstamp). Namun, harga tersebut sedang menanjak sampai akhirnya sampai ke harga USD 19.343 pada 17 Desember 2017.



Baca Juga :
Bitcoin naik sampai 1.300 persen pada 2017 akibat pembelian besar-besaran dari investor ritel dari Korea Selatan sampai Amerika Serikat. Popularitas besar bitcoin tak terlepas dari para pemiliknya yang memamerkan barang-barang mewah yang mereka beli dengan bitcoin.

Tidak semua orang antusias dengan bitcoin. Yang paling lantang adalah Jack Ma dan Warren Buffett yang terang-terangan tidak suka pada bitcoin. Menurut Buffett, investasi rumah masih lebih jelas ketimbang bitcoin.

Setelah memasuki masa puncak di Desember 2017, harga bitcoin mulai merosot. Pada ulang tahunnya ke-10 dihargai USD 6.443 atau kehilangan sekitar 70 persen dari nilai puncaknya tahun lalu.

Saat ini, pelaku pasar uang kripto mengimplikasikan nilai bitcoin sekarang berbeda dari kenaikkan bitcoin tahun lalu yang didorong oleh tren sesaat dan tingkah investor yang takut ketinggalan.

"Mekanisme nilai kripto dan bitcoin hari ini lebih didasarkan pada pokok teknologi ketimbang hype dan sikap FOMO (fear of missing out/takut melewatkan sesuatu)," jelas Josh Bramley, kepala trader firma kekayaan manajemen kripto Blockstars. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 01 November 2018

Bursa Saham Asia Cetak Untung Awal Bulan November



Rifanfinancindo - Mengawali perdagangan saham di kawasan Asia awal bulan November hari Kamis (01/11), indeks beberapa bursa dibuka cukup kuat setelah sepanjang bulan Oktober alami kerugian  yang cukup besar. Data ekonomi China telah menjadi fokus utama dalam beberapa bulan terakhir saat perang perdagangan AS-Cina terus mengkhawatirkan investor dan bisnis.

Dan pagi ini perdagangan saham di bursa China dibuka lebih tinggi seperti Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,45 persen, indeks komposit Shanghai naik 1,13 persen dan indeks komposit Shenzhen alami kenaikan 1,53 persen. Kenaikan tersebut  didukung oleh laporan Kamis pagi untuk  data PMI Caixin dan IHS Markit  bulan Oktober yang menunjukkan data lebih tinggi  dari  bulan September. Survei ini mencakup perkembangan usaha kecil dan menengah di negara tersebut, dan posisi indeks  menunjukkan posisi ekspansi di sektor ini.

Baca Juga :
Bursa lainnya, terpantau indeks bursa saham Jepang Nikkei 225 tetap di wilayah negatif, yang turun 0,57 persen sementara Topix turun 0,5 persen. Saham yang kuat memerahkan indeks seperti anjloknya saham Panasonic 8,16 persen dan saham Softbank  lebih dari 7 persen.

Di bursa saham Australia, indeks ASX 200 naik 0,19 persen, dengan saham sektor bahan mensupport indeks dengan kenaikan 1,41 persen dan juga saham penambang utama seperti Rio Tinto naik 1,83 persen, Fortescue Metals naik 2,5 persen dan BHP Billiton melonjak 3,32 persen.

Sementara itu, di bursa saham Korea Selatan indeks Kospi dibuka positif dan berhasil mencetak kenaikan 0,72 persen. Demikian juga di perdagangan saham Indonesia, IHSG berhasil mencetak kenaikan cukup signfikan hingga naik 0,53%. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 31 Oktober 2018

Euro Jatuh Ke Pertengahan 1.1300 Karena GDP Zona Euro Mengecewakan



Rifan Financindo - EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.1400 tetapi tertahan dari siklus rendah di 1.1335. Ekonomi Itali mengalami stagnasi pada kuartal ketiga tahun 2018, lebih buruk daripada yang dipekirakan sebesar 0.1%. Secara tahunan, ekonomi Itali merosot dari 1.2% menjadi 0.8%. Data yang lemah ini juga merupakan implikasi dari pertikaian mengenai defisit budget. Itali tetap menjadi pusat perhatian dengan pertikaian antara Komisi Eropa dengan pemerintah Itali terus berlanjut.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan dia tidak akan ikut bertanding pada kepemimpinan dari partainya pada bulan Desember tetapi dia akan tetap berada pada pos nya sampai pemilihan berikutnya yang akan jatuh tempo pada tahun 2021namun bisa lebih awal.

Baca Juga :


Sementara keprihatinan mengenai Itali dan politik di Jerman membebani matauang bersama, euro mendapatkan dukungan dari sentimen pasar yang membaik setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan optimismenya akan mencapai kesepakatan yang besar dengan Presiden Cina Xi Jinping pada pertemuan tingkat tinggi G-20 yang akan diadakan pada bulan November. Naiknya kembali harga saham di pasar mendorong dolar AS dan yen Jepang turun terhadap semua mata uang lainnya.
EUR/USD menambah kerugiannya dan diperdagangkan disekitar 1.1350 dengan GDP zona Euro pada kuartal yang ketiga meleset dari yang diperkirakan.  Angka awal GDP cenderung memiliki pengaruh yang paling signifikan. Pada kuartal kedua, angka awal menunjukkan pertumbuhan sebesar 0.3% namun kemudian di revisi naik menjadi 0.4% dan blok ekonomi 19 negara ini bertumbuh 2.1% per tahun. Diperkirakan tingkat pertumbuhan yang sama bagusnya meskipun tidak luarbiasa akan keluar.

Data pendahuluan yang sementara GDP zona Euro yang dikeluarkan oleh kantor statistik Eropa Eurostat, menunjukkan tingkat pertumbuhan pada kuartal ketiga hanya sebesar 0.2%. Angka ini adalah angka pertumbuhan yang terendah dalam jangka waktu lebih dari empat tahun.

Para ekonom mengatakan bahwa dengan turunnya tingkat pertumbuhan kuartalan dari 0.4% di kuartal kedua menjadi 0.2% di kuartal ketiga akan membuat ECB tidak mungkin segera menaikkan tingkat bunganya.

Secara tehnikal, 1.1360 adalah titik terendah pada jam-jam terakhir dan menjadi “support” awal. Apabila turun terus, 1.1335 adalah “support” yang signifikan berikutnya. Terakhir adalah 1.1300 yang merupakan “support” kunci yang psikologis dan juga level terendah selama 2018. Arah sebaliknya akan berhadapan dengan 1.1415 sebagai “resistan” awal. Apabila lanjut akan berhadapan dengan “resistan” berikutnya di 1.1430 yang apabila masih berhasil dilewati akan bertemu dengan 1.1495. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 30 Oktober 2018

Dolar AS Kalahkan Euro; Prospek Ekonomi dan Politik Eropa Sentimen Bearish



PT Rifan Financindo - Dolar AS naik lebih tinggi terhadap Euro pada hari Senin, mendekati level tertinggi 10 minggu pekan lalu, di tengah berita Kanselir Jerman Angela Merkel tidak akan mengajukan diri kembali sebagai ketua partainya CDU.

Secara lebih luas, dolar meningkat dengan keuntungan baru-baru ini terhadap mata uang utama lainnya, didukung oleh data belanja konsumen AS yang kuat pada hari Senin.

Merkel mengatakan dia tidak akan mengajukan diri kembali sebagai ketua partai, sebagai akhir dari era 13-tahun di mana dia telah mendominasi politik Eropa.

Baca Juga :


Kekalahan Merkel di dalam negeri dapat membatasi kapasitasnya untuk memimpin di Uni Eropa pada saat ketika blok tersebut berurusan dengan Brexit dan krisis anggaran di Italia.

Merkel telah mendominasi di panggung Eropa sejak 2005, membantu memandu Uni Eropa melalui krisis zona euro dan membuka pintu Jerman untuk para migran yang melarikan diri dari perang di Timur Tengah pada tahun 2015 – sebuah langkah yang masih membagi blok dan Jerman.

Euro 0,15 persen lebih rendah terhadap dolar AS.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,25 persen, hanya sedikit mundur dari 10 minggu tertinggi pada Jumat. Dolar AS naik 0,28 persen terhadap yen Jepang, reklamasi beberapa penurunan harga pekan lalu.

Dolar telah terdorong oleh meningkatnya volatilitas di pasar modal yang dipicu oleh kekhawatiran tentang pendapatan perusahaan dan ketidakpastian geopolitik.

Data menunjukkan belanja konsumen AS naik untuk bulan ketujuh berturut-turut pada bulan September.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Desember.

Poundsterling merosot ke posisi terendah di atas dua bulan karena para pedagang bersiap untuk pidato anggaran tahunan menteri keuangan Inggris.

Sore nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Q3 Flash Zona Eropa dan data Business Confidence Oktober Zona Eropa yang diindikasikan melemah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang Dolar AS berpotensi unggul atas Euro dan Pundsterling, jika data ekonomi Zona Eropa terealisir menurun dan kebuntuan Brexit. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 29 Oktober 2018

Dolar AS Akhir Pekan Melemah, Bagaimana Prospek Minggu Ini?



Rifanfinancindo - Dolar AS melemah mengikuti bursa Wall Street pada akhir pekan hari Jumat, jatuh dari level tertinggi dua bulan sebelumnya.

Saham AS turun dari posisi terendah Jumat malam, tetapi tetap turun untuk hari itu, karena kekhawatiran tentang banyak proyeksi pendapatan yang mengecewakan, menunjukkan bagaimana tarif, kenaikan upah dan biaya pinjaman yang lebih tinggi serta kegugupan atas peristiwa geopolitik merugikan perusahaan.

Indeks dolar AS jatuh sebanyak 0,57 persen terhadap sekeranjang enam saingan saat Wall Street merosot, terakhir di 96,32. Langkah itu mengakhiri penurunan beruntun bagi euro, yang telah jatuh 1,85 persen bulan ini karena pesimisme tentang pembicaraan anggaran Italia – dan ketakutan penularan di seluruh blok. Terhadap euro, dolar jatuh sebanyak 0,71 persen, terakhir di $ 1,1414.

Baca juga :


Mata uang safe-haven bergerak secara pararel dengan saham AS. Dalam perdagangan sore yen Jepang naik untuk hari itu, tetapi karena saham pulih, yen telah menelusuri kembali hampir semua kenaikan yang telah dilakukan pada penurunan dolar awal. Langkah di Swiss franc adalah serupa, melemah di sore hari setelah naik ke level tertinggi sejak 20 Agustus pagi.

Ekonomi AS melambat kurang dari yang diharapkan pada kuartal ketiga, Departemen Perdagangan melaporkan, sebagai belanja konsumen terkuat dalam hampir empat tahun dan lonjakan investasi persediaan mengimbangi penurunan terkait ekspor kedelai.

Pertukaran tarif antara Amerika Serikat dan China telah mengangkat nilai dolar, yang berfungsi sebagai safe haven di saat gejolak geopolitik. Meskipun mata uang yang kuat menguntungkan aset AS, namun juga meningkatkan biaya impor dan ekspor, yang dapat memperlambat pertumbuhan.

Laporan GDP juga menunjukkan indeks inflasi pilihan Fed, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk makanan dan energi, meleset dari ekspektasi setelah naik 1,6 persen pada kuartal ketiga. Indeks harga PCE inti naik pada laju 2,1 persen pada periode April-Juni.

Data inflasi yang lembut juga mendorong dolar. Meskipun pertumbuhan inflasi yang kuat, mungkin memberikan Federal Reserve alasan untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada bulan Desember.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah mengikuti pelemahan Wall Street. Mata uang safe haven berpotensi naik dengan kelemahan Wall Street dapat mempengaruhi bursa saham global.

Untuk minggu ini pergerakan dolar AS juga akan mencermati data ekonomi AS dan juga data ekonomi negara-negara rivalnya.

Data ekonomi AS :
  • Personal Income dan Personal Spending September AS pada Senin malam yang diindikasikan stabil.
  • Data ADP Employment Change Oktober AS pada Rabu malam yang diindikasikan melemah.
  • Data ISM Manufacturing PMI AS Oktober pada Kamis malam yang diindiksikan menurun.
  • Data Balance of Trade AS September yang diindikasikan defisit melebar.
  • Data Non Farm Payroll AS Oktober yang diindikasikan meningkat.
  • Data Unemployment Rate AS Oktober yang diindikasikan meningkat.
  • Dari data ekonomi yang mixed tersebut dapat membuat pergerakan dolar AS juga mixed, dipengaruhi juga dengan hasil data ekonomi negara-negara saingannya seperti Zona Eropa, Inggris, juga Jepang. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800