English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 14 Februari 2018

Bursa Asia Menguat, Kecuali Bursa Jepang Tertekan Penguatan Yen



PT Rifan Financindo - Sebagian besar bursa Asia ditutup menguat pada hari Selasa (13/02), setelah bursa Wall Stret mencatat kenaikan kedua hari setelah kerugian minggu lalu.

Namun, indeks Jepang Nikkei 225 membalikkan kenaikan awal untuk ditutup turun 0,65 persen atau 137,94 poin, pada level 21,244.68 karena pasar melanjutkan perdagangan setelah akhir pekan yang panjang. Penurunan indeks terjadi karena dolar melemah terhadap yen Jepang, dan berbeda dengan rebound yang terlihat di pasar regional lainnya menyusul aksi jual baru-baru ini di saham.

Saham produsen mobil berakhir mixed, dengan Toyota meluncur 2,53 persen. Saham keuangan yang berada di wilayah positif di awal, melepaskan kenaikan perdagangan lebih rendah, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,46 persen pada akhir hari.
Baca juga :

Saham blue chip lainnya juga melihat kenaikan awal terhapus: Fanuc Manufacturing berakhir di bawah 0,69 persen dan Fast Retailing ditutup turun 1,11 persen.

Di pasar Korea Selatan, Kospi menguat 0,41 persen hingga ditutup pada 2.395,19. Keuntungan didorong oleh penampilan kuat dari saham kapital besar teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix, yang masing-masing melonjak 3,98 persen dan 4,3 persen.

Produsen mobil mendapat tekanan: Hyundai Motor kehilangan 0,97 persen sementara Kia Motors turun 2,28 persen pada akhir hari. Saham manufaktur juga suram. Pembuat besi baja Posco turun 1,24 persen dan Hyundai Steel turun 0,76 persen. LG Chem kehilangan keuntungan awal untuk meluncur 2,02 persen pada hari itu.

Indeks S & P / ASX 200 ditutup menguat 0,6 persen pada 5855.9 saat musim pendapatan bergulir. Sektor bahan dan emas termasuk di antara pemain terbaik pada hari itu, sementara sektor keuangan tertimbang berat naik tipis 0,45 persen.

Sementara itu, indeks kondisi bisnis National Australia Bank naik pada bulan Januari, mengindikasikan aktivitas bisnis yang kuat di negara ini. Indeks tersebut berada di +19 titik indeks untuk bulan tersebut, di atas rata-rata indeks +5 poin jangka panjang, kata NAB.

Pasar Tiongkok yang lebih besar juga menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,54persen pada pukul 3:14 sore. HK / SIN karena pasar meraih keuntungannya kembali setelah jatuh ke wilayah koreksi pekan lalu. Saham teknologi mixed, namun indeks Tencent menguatkan kenaikan kelas berat, naik 2,54 persen dan menyumbang 72 poin pada kenaikan indeks 381,53 poin menjelang penutupan pasar.

Saham keuangan diperdagangkan kuat di wilayah positif: HSBC menguat 0,69 persen dan China Construction Bank menguat 1,43 persen pada pukul 3:04. HK / SIN. Saham Hong Kong Exchanges and Clearing naik 2,64 persen setelah pengangkatan dua anggota dewan baru.

Pengembang properti juga mendapat kenaikan, dengan China Evergrande Group naik 3,29 persen pada pukul 03:05. HK / SIN. Grup HNA Group Hong Kong International Construction Investment Group diperdagangkan menguat 8,53 persen menjelang penutupan setelah mengatakan akan menjual dua bidang tanah ke Henderson Land Development senilai hampir 16 miliar dolar Hong Kong ($ 2,05 miliar). Saham Henderson naik 1,02 persen pada pukul 03.05 siang. HK / SIN.

Volume perdagangan lebih ringan dari biasanya, dengan perdagangan selatan pada saham terhubung ditutup, menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Di pasar daratan Tiongkok, indeks komposit Shanghai naik 1 persen menjadi ditutup pada 3.185,6 dan komposit Shenzhen naik 0,41 persen menjadi berakhir pada 1.730,83. Indeks blue chip CSI 300 ditutup menguat 1,19%.

Pasar India tutup pada hari Selasa untuk liburan.

Pasar A.S. pada hari Senin melanjutkan rebound mereka dari minggu terburuk mereka dalam dua tahun, dengan indeks saham utama mencatat kenaikan lebih dari 1 persen. Aksi jual pekan lalu, yang awalnya dipicu oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga, melihat Dow dan S & P 500 kehilangan 5,2 persen pada minggu ini.

Imbal Hasil Treasury Treasury AS 10 tahun menyentuh level tertinggi baru empat tahun di sesi terakhir. Hasil Treasury 10-tahun berdiri di 2,85 persen setelah naik setinggi 2,9 persen semalam.

Investor juga mencerna rilis rencana infrastruktur Trump administrasi senilai $ 200 miliar.

Honda Motor akan menarik sekitar 350.000 mobil di Tiongkok karena masalah terkait dengan mesin, lapor Reuters. Tidak ada kecelakaan yang terkait dengan masalah ini, kata Reuters, mengutip perwakilan Honda. Saham Honda ditutup turun 1,71 persen.

Fujifilm Holdings mengakhiri sesi ini turun 3,23 persen. Pada hari Selasa, pemegang saham Xerox Carl Icahn dan Darwin Deason mengkritik sebuah kesepakatan yang akan melihat Xerox dijual ke Fujifilm.

Sementara itu, Fosun China siap membeli saham mayoritas di rumah mode Prancis Lanvin, kata Reuters, mengutip sumber. Saham Fosun naik 1,62 persen pada pukul 03:07. HK / SIN.

Di tempat lain, saham CapitaLand naik 2,02 persen pada 2:47 p.m. HK / SIN setelah pengembang mengumumkan pada hari Selasa bahwa keuntungan pasca pajak untuk 2017 naik 30,3 persen menjadi 1,55 miliar dolar Singapura ($ 1,17 miliar). Laba pasca pajak kuartal keempat turun 37,8 persen menjadi S $ 267,7 juta ($ 202,1 juta).

Dalam mata uang, dolar AS memperpanjang kerugian setelah mengurangi kenaikan beberapa minggu lalu karena saham A.S. rebound. Indeks dolar, yang melacak mata uang A.S. terhadap sekeranjang rekan sebayanya, tergelincir ke perdagangan di 89.898 pada pukul 2.45 siang. HK / SIN.

Terhadap yen, dolar kembali menguat pada 108,14, memperpanjang kerugian yang terlihat pada sesi terakhir.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada hari Selasa bahwa dia belum memutuskan siapa gubernur Bank of Japan berikutnya, Reuters melaporkan. Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan bahwa orang tersebut harus fasih berbahasa Inggris. Laporan media pekan lalu mengindikasikan gubernur saat ini Haruhiko Kuroda akan diangkat kembali saat masa jabatannya berakhir pada bulan April, kantor berita tersebut mengatakan, mengutip sebuah sumber.

Sementara itu, euro menguat ke perdagangan di $ 1,2320.

Harga minyak naik tipis setelah menyelesaikan sesi sebelumnya sedikit berubah. Kontrak berjangka minyak mentah Brent menambah 0,62 persen menjadi diperdagangkan pada $ 62,98 per barel. West Texas Intermediate di AS menempelkan 0,57 persen pada perdagangan $ 59,63.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan mencermati pergerakan Wall Street, yang diperkirakan bisa menguat dengan optimisme ekonomi AS dan rencana infrastruktur pemerintahan Trump. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 Februari 2018

Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street






Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, mengikuti kenaikan Wall Street usai mengalami kerugian besar pada pekan lalu.

Melansir laman Reuters, Selasa (13/2/2018), indeks acuan Nikkei Jepang naik 0,96 persen pada awal perdagangan. Di mana, sebagian besar saham produsen mobil besar naik sedikit, meskipun saham Toyota tergelincir 0,39 persen. Saham keuangan juga tercatat berada di wilayah positif.

Sementara indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,68 persen. Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melonjak 2,06 persen dan 2,68 persen.

Baca juga :

Saham produsen mobil juga tercatat menguat pada indeks Kospi, dengan Hyundai Motor membukukan kenaikan 0,32 persen.

Sementara Pasar India ditutup pada Selasa untuk liburan.

Wall Street sebelumnya menguat, seiring indeks utama rebound dari kinerja mingguan terburuknya dalam dua tahun.

Indeks Dow Jones ditutup naik 410,37 poin ke level 24,601.27. DowDuPont dan Apple menjadi saham dengan performa terbaik di Dow, masing-masing naik 3,4 persen dan 4 persen.

Sementara indeks S&P 500 menguat 1,4 persen berakhir ke posisi 2.656, dengan bahan bangunan dan teknologi informasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik. Sedangkan Nasdaq naik 1,6 persen menjadi 6.981,96.

Pada perdagangan kali ini, Saham Amazon, Bank of America dan Apple  yang turun tajam pekan lalu, semua naik setidaknya 2,5 persen.

JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar di TD Ameritrade, mengatakan pasar mencoba untuk menemukan titik keseimbangan setelah melemah pekan lalu.

"Ada lebih banyak ketidakstabilan di masa depan. Hal-hal ini memerlukan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikannya," kata dia.

Indeks Dow dan S & P 500 kembali menguat 5,2 persen usai pada pekan lalu mencatat penurunan mingguan terburuk sejak Januari 2016. Sementara komposit Nasdaq turun 5,1 persen, menandai penurunan terbesar satu minggu sejak Februari 2016.

Indeks utama ditutup ke posisi tinggi minggu lalu, dengan Dow naik 330 poin pada hari Jumat sementara S & P 500 dan Nasdaq menguat lebih dari 1,4 persen.

Indeks Dow 30 ditutup lebih dari 1.000 poin lebih rendah dua kali pada  pekan lalu. Meski kemudian naik lebih dari 300 poin dalam dua hari perdagangan lainnya. Sementara itu, indeks S & P 500  mencatat pergerakan lebih besar dari 1 persen dalam empat dari lima hari perdagangan minggu lalu.

"Ini terlihat seperti fase korektif," kata Katie Stockton, Pendiri Fairlead. Dia mencatat membutuhkan beberapa minggu lagi sampai koreksi ini berakhir. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 09 Februari 2018

Senada Wall Street, Bursa Asia Terpukul Imbal Hasil Obligasi



Rifan Financindo - Bursa Asia jatuh  jelang akhir pekan ini, senada dengan Wall Street yang mengalami penurunan di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi.

Melansir laman Reuters, Jumat (9/2/2018), indeks Nikkei Jepang merosot 3 persen, menuju kerugian mingguan sebesar 8,6 persen. Sementara indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen.




Baca juga :


Indeks MSCI yang mencapai rekor tertinggi pada 29 Januari, berada di jalur penurunan enam hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 6 persen pada minggu ini.

Adapun saham Australia melemah 1,7 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 2,3 persen.

"Tahap koreksi ekuitas bisa bertahan hingga Februari dan mungkin sampai bulan Maret," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.

Sebelumnya di Wall Street, indeks Dow anjlok 4,1 persen dan S P 500 tenggelam 3,7 persen. Dengan penurunan pada Kamis tersebut, indeks S&P 500 dan Dow tergelincir lebih dari 10 persen dari rekor tertingginya pada 26 Januari.

Bursa AS mulai goyah setelah laporan pasar tenaga kerja AS tercatat membaik memicu lonjakan imbal hasil obligasi dan kekhawatiran kenaikan inflasi yang dapat memicu kenaikan suku bunga bank sentral.

Tercatat, imbal hasil obligasi 10 tahunan AS naik 2,884 persen pada hari Kamis, tepat di bawah level tertinggi empat tahun pada Senin lalu di posisi 2,885 persen. Angka ini bertahan di level 2,8312 persen.

Imbal hasil naik setelah Bank of England mengatakan kemungkinan suku bunga perlu meningkat lebih cepat, menambah ekspektasi stimulus bank sentral akan berkurang secara global. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 08 Februari 2018

Lawan Tekanan Wall Street, Bursa Saham Asia Menguat







PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia cenderung menguat pada awal perdagangan saham Kamis (8/2/2018). Penguatan tersebut tidak terpengaruh tekanan wall street karena dipengaruhi sentimen kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan bursa saham Asia, indeks Nikkei Jepang melonjak 0,64 persen. Kenaikan itu terdorong penguatan sektor saham keuangan dan otomotif. Sebut saja saham Toyota yang naik 2,94 persen, Fanuc Manufacturing menguat 2,67 persen, dan Mitsubishi UFJ Financial Group naik 1,53 persen.

Selain itu, sektor saham teknologi mayoritas naik tinggi, seperti Sony menguat 1,48 persen dan Nikon 2,09 persen. Sedangkan saham Nintendo justru tergelincir 0,71 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis pekan ini.
Baca juga :

Indeks saham Korea Selatan Kospi bergerak menguat 0,85 persen setelah berada di zona merah pada sesi penutupan perdagangan kemarin (7/2). Saham-saham teknologi memimpin, di antaranya Samsung Electronics menguat 1,48 persen.

Indeks saham Australia justru melawan tren positif bursa saham Asia. Indeks ASX 200 jatuh 0,12 persen terseret sentimen negatif di sektor energi dan material, serta terimbas dari laporan neraca keuangan Nissan Motor, Nikon, dan Manulife Financial.

Saham Rio Tinto, perusahaan tambang Inggris-Australia yang memiliki 40 persen hak partisipasi di PT Freeport Indonesia ini jeblok 2,29 persen setelah mengumumkan rekor dividen setahun sebesar US$ 5,2 miliar atau US$ 2,90 per saham.

Dividen diberikan karena pendapatan perusahaan pada tahun lalu melonjak 69 persen menjadi US$ 8,63 miliar. Rio Tinto juga melaporkan pembelian kembali (buy back) saham senilai US$ 1 miliar.

Sementara di pasar uang, indeks dolar AS diperdagangkan di level 90,267. Nilai mata uang dolar AS terhadap yen Jepang turun ke posisi 109,30. Sedangkan kurs Euro merosot ke posisi 1,2265 per dolar AS.

Harga minyak dunia masih tertekan setelah menyentuh level terendahnya dalam satu bulan menyusul persediaan dan produksi minyak mentah AS meningkat pekan lalu.

Harga minyak mentah AS menurun 0,24 persen menjadi US$ 61,64 per barel, dan harga minyak mentah Brent merosot 2 persen menjadi US$ 65,51 per barel. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 07 Februari 2018

Bursa Saham Asia Kembali Perkasa Imbas Wall Street


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah ke zona hijau.

Analis menilai, aksi jual mulai tertahan sehingga volatilitas sedikit mereda. Akan tetapi, prospek pengetatan moneter di seluruh dunia masih menjadi tantangan bursa saham untuk jangka panjang.

Baca juga :

"Perubahan stimulus dengan cara lebih terukur masih masuk akal. Meski belum siap untuk kejutan berikutnya. Dengan tingkat kenaikan suku bunga di negara Atlantic dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan ada kekhawatiran lebih lanjut," tulis Analis AMP Capital, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (7/2/2018).

Pada awal perdagangan di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen usai turun tajam. Pada perdagangan saham kemarin, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 3,5 persen, dan penurunan terbesar sejak Agustus 2015.

Indeks saham Australia reli 1,1 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 2,9 persen.Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,62 persen yang didorong sektor saham teknologi.

Bursa saham Asia menguat ini mendapatkan sentimen positif dari wall street. Indeks saham Dow Jones naik 2,33 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 menguat 1,74 persen dan indeks saham Nasdaq bertambah 2,13 persen.

Selain itu, imbal hasil surat berharga AS untuk tenor 10 tahun berada di posisi 2,65 persen, kemudian kembali naik ke posisi 2,8 persen. Dengan imbal hasil obligasi berbalik arah membuat risiko kembali muncul sehingga dapat dorong aksi jual.

Di pasar uang, dolar AS menguat terhadap yen di posisi 109,50. Euro relatif stabil di kisaran US$ 1,2377. Indeks dolar AS menguat terhadap mata uang asing lainnya dengan naik 0,13 persen ke posisi 89,67.

Harga emas turun berada di posisi US$ 1.325,90 per ounce usai sentuh level terendah US$ 1.319. Sedangkan harga minyak untuk pengiriman April naik 47 sen menjadi US$ 63,58. Harga minyak Brent melemah 40 sen ke posisi US$ 67,22 per barel. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 06 Februari 2018

Bursa Asia Tergelincir Mengekor Wall Street




Rifan Financindo - Bursa Asia anjlok setelah Wall Street mengalami penurunan terbesar sejak 2011 seiring merosotnya kepercayaan investor terhadap faktor-faktor yang menjadi landasan pasar.

Melansir laman Reuters, Selasa (6/2/2018), Bursa Australia susut 2,7 persen pada awal perdagangan ke tingkat terendah sejak Oktober. Sementara indeks Nikkei Jepang melemah lebih dari 4 persen.

Bursa Asia tampaknya mengikuti Bursa saham Amerika Serikat (AS). Wall Street yang anjlok pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), dengan indeks Dow turun hampir 1.600 poin selama sesi tersebut.

Baca juga :


Ini merupakan penurunan intraday terbesar dalam sejarah, seiring langkah investor yang bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi dan inflasi yang berpotensi menguat.

Patokan indeks S & P 500 dan Dow mengalami penurunan persentase terbesar sejak Agustus 2011.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1.175,21 poin atau 4,6 persen menjadi 24.345,75. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 113,19 poin atau 4,10 persen menjadi 2.648,94 dan Nasdaq Composite turun 273,42 poin atau 3,78 persen menjadi 6.967,53.

"Sejak musim gugur yang lalu, investor bertaruh pada kondisi ekonomi goldilocks ekspansi ekonomi yang solid, meningkatkan pendapatan perusahaan dan inflasi yang stabil. Tapi kondisi ini sepertinya sudah berubah," kata Norihiro Fujito, Ahli Strategi Investasi Senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

Indeks S & P 500 berakhir turun 7,8 persen dari rekor tertinggi pada 26 Januari, sementara Dow turun 8,5 persen dari waktu itu.

Sektor keuangan, kesehatan, dan sektor industri mencatat penurunan terbesar. Penurunan menyebar luas karena semua kelompok utama pada indeks utama S&P utama turun setidaknya 1,7 persen. Semua 30 komponen industri Dow blue-chip berakhir negatif.

Dengan penurunan yang terjadi kali ini, indeks S & P 500 menghapus kenaikannya selama 2018 dan justru sekarang turun 0,9 persen pada 2018. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 05 Februari 2018

Bursa Asia Tertekan, Nikkei Turun 2 Persen



PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan ini menyusul kejatuhan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

Mengutip CNBC, Senin 5/2/2018), indeks acuan Australia ASX 200 turun 1,31 persen menjadi 6.041,40 di awal perdagangan. Sebagian besar sektor pembentuk indeks berada di zona merah. Sektor keuangan turun 1,07 persen dan sektor energi tertekan 2,14 persen.

Baca juga :


Saham-saham di sektor perbankan mengalami tekanan yang cukup tinggi. Saham ANZ melemah 1,2 persen, Commonwealth Bank tertekan 0,89 persen, Westpac turun 1,23 persen dan National Australia Bank terjatuh 1,12 persen.

Tak berbeda jauh dengan saham-saham di sektor pertambangan. Saham Rio Tinto turun 2,36 persen, Fortescue turun 1,4 persen dan BHP Billiton turun 2,69 persen.

"Pelemahan di AS menjadi menekan bursa saham di seluruh dunia," jelas analis i AMP Capital,Oliver.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 2,06 persen pada awal perdagangan, sementara indeks acuan saham Topix turun 1,71 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,66 persen. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 02 Februari 2018

Bursa Asia Tertekan Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS




Rifanfinancindo - Bursa Asia mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Wall Street ditutup campuran dan imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) meningkat.

Mengutip CNBC, Jumat (2/2/2018), Nikkei 225 Jepang turun 0,75 persen. Saham-saham teknologi masih menjadi pemberat gerak Nikkei. Saham SoftBank turun 0,95 persen.

Baca juga :

Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,96 persen juga terdorong oleh pelemahan saham-saham teknologi. Samsung Electronics kehilangan 2,73 persen dan SK Hynix turun 1,61 persen.

Sedangkan di Australia, Indeks S&P/ASX 200 mampu bertahan dan naik 0,2 persen. Sektor tambang dan energi menjadi pendorong penguatan indeks saham tersebut.

Di AS, Dow Jones Industrial Average menguat 37,32 poin atau 0,14 persen menjadi 26.186,71. Sementara indeks S&P 500 turun 1,83 poin atau 0,06 persen menjadi 2.821,98 dan Nasdaq Composite melemah 25,62 poin atau 0,35 persen menjadi 7.385,86.

Ini merupakan minggu yang sulit bagi Wall Street. Sebagian besar laporan pendapatan perusahaan yang menguat terdampak kenaikan imbal hasil obligasi, seiring langkah bank sentral dunia keluar dari kebijakan moneter yang mudah.

Tercatat, indeks S&P 500 berada di jalur penurunan mingguan pertama dalam lima pekan. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 01 Februari 2018

Ikuti Wall Street, Bursa Asia Menguat



Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa Asia itu memangkas kerugian sejak awal pekan ini. Akan tetapi, imbal hasil obligasi dan suku bunga Amerika Serikat (AS) dapat meredam optimisme investor terhadap prospek ekonomi global.

Bank sentral AS atau the Federal Reserve memutuskan mempertahankan suku bunga juga mempengaruhi laju bursa saham Asia. Dari hasil pertemuan bank sentral AS itu juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga secara bertahap tetap dilanjutkan pada 2018.

Baca juga :

Indeks saham MSCI Asia Pasifik pun naik 0,1 persen pada awal perdagangan. Penguatan indeks saham acuan ini terjadi usai melemah 1,4 persen sejak Selasa. Indeks saham Jepang Nikkei pun menguat 0,5 persen.

"AS memangkas pajak dan membelanjakan US$ 1,5 triliun untuk infrastruktur ketika ekonomi kuat. Ini akan sedikit ragu jika ekonomi overheat," ujar Norihiro Fujito, Senior Invesment Strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (1/2/2018).

Adapun imbal hasil surat utang atau obligasi AS bertenor 10 tahun naik menjadi 2,75 persen. Kenaikan imbal hasil itu usai bank sentral AS gelar pertemuan pada awal 2018. Diperkirakan kemungkinan suku bunga bank sentral AS naik menjadi empat kali.

Sentimen the Federal Reserve tersebut berdampak ke bursa saham AS atau wall street. Wall street hanya naik tipis dengan indeks saham Dow Jones menguat 0,28 persen.

Di pasar uang, euro ditransaksikan di kisaran US$ 1.2415. Dolar AS terhadap yen berada di kisaran 109,23. Di pasar komoditas, harga minyak menguat usai melemah pada awal pekan ini. Penguatan harga minyak ditopang permintaan bahan bakar. Harga minyak Amerika Serikat naik 0,3 persen menjadi US$ 64,94 per barel. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 31 Januari 2018

Bursa Asia Dibuka Melemah, tapi Tak Sedalam Wall Street

Wanita-Wanita Cantik Berkimono Hiasi Pembukaan Bursa Saham Tokyo 
PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Namun pelemahan ini tidak sebesar yang dibukukan oleh bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street.

Mengutip CNBC, Rabu (31/1/2018), Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,04 persen karena pelemahan saham-saham dari produsen mobil. Saham keuangan dan juga manufaktur juga tertekan.

Sedangkan untuk sektor teknologi diperdagangkan beragam. Sony menguat 0,85 persen dan SoftBank turun 0,44 persen di awal sesi.

Baca juga :

Di Korea Selatan, Indeks Kospi dibuka mendatar. Beberapa saham di sektor teknologi diperdagangkan di wilayah positif.

Saham Samsung Electronics melonjak 3,86 persen setelah perusahaan tersebut mengumumkan laba kuartal keempat yang berada di atas ekspektasi investor.

Laba Samsung Electronics pada kuartal keempat naik 64,3 persen dibanding satu tahun lalu menjadi 15,2 triliun won.

Sahamteknologi lainnya yaitu SK Hynix naik tipis 0,14 persen. Berbeda, untuk LG Display diperdagangkan turun 0,46 persen.

Sayangnya, saham sektor keuangan dan saham sektor energi tak mampu mengikuti gerak sektor teknologi.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun tipis 0,17 persen yang terdorong oleh pelemahan saham-saham di sektor energi karena pelemahan harga minyak.

Santos turun 1,74 persen dan Beach Energy turun 5,17 persen.

Tak berbeda jaug, sektor keuangan diperdagangkan lebih rendah 0,18 persen dan sektor industri dasar turun 0,48 persen.

Pada perdagangan hari ini, investor saham akan mengamati pidato dari Presiden AS Donald Trump. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 30 Januari 2018

Bursa Asia Keluar dari Posisi Tertingginya


Rifanfinancindo - Bursa Asia turun dari puncak tertingginya mengekor Wall Street yang melemah terpicu aksi jual saham Apple. Sementara dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat seiring kenaikan imbal hasil obligasi mendekati level tertinggi dalam empat tahun.

Baca juga :
Melansir laman Reuters, Selasa (30/1/2018), indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,3 persen setelah naik ke rekor tertinggi di hari sebelumnya.

Sementara saham Australia turun 0,65 persen, KOSPI Korea Selatan melemah 0,3 persen dan Nikkei Jepang turun 0,5 persen.

Sentimen bearish di Asia mengikuti Wall Street, yang telah melaju selama tahun lalu berkat penguatan pertumbuhan ekonomi dunia yang mendorong kenaikan pendapatan perusahaan dan valuasi saham.

Namun Wall Street pada Senin turun dari puncak tertingginya, di mana indeks Dow dan S&P 500 mencatatkan persentase penurunan satu hari terbesar dalam kurun sekitar lima bulan, terbebani penurunan saham Apple.

Saham Apple (AAPL.O) turun 2,1 persen seiring berita bahwa perusahaan akan memangkas separuh produksi smartphone Intel X999 miliknya. Rencananya,  perusahaan akan melaporkan perolehan laba pada Kamis.

Dow Jones Industrial Average turun 177,23 poin atau 0,67 persen menjadi 26.439,48. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 19,34 poin atau 0,67 persen menjadi 2.853,53 dan Nasdaq Composite melemah 39,27 poin atau 0,52 persen menjadi 7.466,51.

Dolar, hari ini menguat, keluar dari pelemahannya yang terus-menerus terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini didukung imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi.

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berada di 89,336, setelah melambung dalam semalam dari level terendah dalam tiga tahun di posisi 88.438 pada hari Jumat ketika mata uang lain seperti euro mengalahkan greenback.

Adapun imbal hasil obligasi 10 tahun AS melonjak di atas 2,70 persen ke level tertinggi sejak April 2014. Ini setelah komentar dari pejabat Bank Sentral Eropa menambah harapan bahwa bank sentral secara global akan mengurangi stimulus karena prospek ekonomi yang membaik.

"Ini adalah kenaikan suku bunga riil, yang juga mencerminkan kenaikan ekspektasi inflasi. Oleh karena itu kenaikan tampak jinak, " kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 29 Januari 2018

Perusahaan Rilis Pendapatan Dorong Bursa Asia Menguat





Rifan Financindo - Bursa Asia memperpanjang kenaikannya pada awal pekan ini, di tengah meningkatnya pendapatan perusahaan dan penguatan pertumbuhan ekonomi global.

Melansir laman Reuters, Senin (29/1 /2018), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,19 persen pada awal perdagangan. Ini mendekati kenaikan 12 kali berturut-turut, yang mencapai hampir 8 persen pada tahun ini.

Baca juga :

Adapun indeks Nikkei Jepang menguat 0,2 persen, meski ekspor Jepang tengah berjuang seiring penguatan Yen.

Sementara indeks Hong Kong menjadi pemain terbaik tahun ini dengan kenaikan hampir 11 persen, diikuti Shanghai blue chip yang meraih penguatan hampir 9 persen.

Wall Street juga mulai membaik. Tercatat pada pekan lalu, Dow naik 2,08 persen, S&P menguat 2,22 persen dan Nasdaq bertambah 2,31 persen.

Pertumbuhan pendapatan kuartalan diprediksi membuat indeks S&P 500  mencapai 13,2 persen, menurut data Thomson Reuters.  Angka ini naik dari 12 persen di awal tahun. Dari 133 perusahaan yang telah memberikan laporannnya, hampir 80 persen mengalahkan perkiraan.

Adapun imbal hasil obligasi dua tahun Amerika Serikat (AS) telah meningkat ke posisi tertinggi sejak 2008. Ini bisa kembali terpengaruh kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Maret. Rencananya Bank Sentral AS akan kembali menggelar pertemuan pada hari Rabu. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 26 Januari 2018

Pernyataan Presiden Donald Trump Bikin Bursa Asia Bervariasi



PT Rifan Financindo - Bursa Asia bervariasi pada akhir pekan ini. Pemicunya menguatnya kembali nilai tukar dolar usai melemah setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia menginginkan mata uang Amerika Serikat (AS) kembali perkasa.

Melansir laman Reuters, Jumat (26/1/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen menjadi 607,77 setelah mencapai rekor tertinggi di atas 610 pada Rabu, terbebani saham Wall Street yang melemah.




Baca juga :


Namun secara mingguan, Indeks MSCI Asia Pasifik masih naik sekitar 1,4 persen dan menuju kenaikan tujuh minggu berturut-turut.

Adapun saham Australia merosot 0,1 persen. Sementara, penguatan dolar terhadap yen mengangkat saham Jepang, mendorong Nikkei naik 0,5 persen.

Wall street menguat dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup ke posisi tertinggi usai pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan bahwa dirinya menginginkan penguatan dolar.

Mata uang AS ini menghapus kerugian terhadap sekeranjang mata uang utama setelah Trump mengatakan kepada CNBC, dalam sebuah wawancara di Davos, Swiss, bahwa dia ingin melihat dolar yang kuat.

Dow Jones Industrial Average naik 0,54 persen menjadi 26.392,79, merupakan penutupan tertinggi yang pernah ada. Sementara  indeks S & P berakhir 0,06 persen lebih tinggi ke 2.839,25. Namun Nasdaq turun 0,05 persen menjadi 7.411,16.

Dolar telah mengalami penurunan persentase harian terbesar dalam tujuh bulan pada Rabu. Ini setelah Menteri Keuangan AS Steven Munchin mengatakan bahwa dia menyambut baik pelemahan mata uang. Dolar yang lebih lemah cenderung menguntungkan perusahaan multinasional AS.

 "Trump memang mengatakan dia menginginkan dolar yang lebih kuat. Namun, pada saat yang sama tidak bermaksud untuk mengubah pendiriannya untuk mengejar investasi melalui kebijakan perdagangan," kata Junichi Ishikawa, Ahli strategi FX senior di IG Securities di Tokyo.

"Komentar dari pejabat tinggi AS mengenai dolar kemungkinan akan terus kurang konsistensi ke depan," kata dia. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 25 Januari 2018

Bursa Asia Dekati Level Tertinggi Imbas Dolar AS Tertekan


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Kamis pekan ini meski kekhawatiran proteksi perdagangan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Selain itu, dolar AS tertekan usai Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyambut baik pelemahan mata uang dolar AS tersebut. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,8 persen seiring dolar AS tertekan terhadap yen.

Baca juga :

Bursa AS awau wall street pun cenderung bervariasi yang didorong pendapatan perusahaan kuat. Sentimen itu juga mengimbangi kekhawatiran protesi perdagangan oleh Presiden AS Donald Trump.

Selain itu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross juga memberikan pernyataan perdagangan China. Otoritas Perdagangan AS sedang selidiki apakah ada kasus untuk mengambil tindakan atas pelanggaran hak kekayaan intelektual China.

"Perang dagang telah berlangsung cukup lama," ujar Ross, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/1/2018).

Di pasar keuangan dolar AS terguncang kekhawatiran perang dagang, kini mendapatkan kejutan lain dari komentar Menteri Keuangan AS Mnuchin yang melihat dolar AS tertekan positif untuk perdagangan AS.

"Dolar AS melemah bagus untuk kami karena berkaitan dengan perdagangan dan peluang," ujar dia.

Indeks dolar AS pun turun 0,98 persen terhadap enam mata uang utama lainnya menjadi 89,15. Angka itu terendah sejak Desember 2014. "Adalah penting Menteri Keuangan AS berbicara tentang keuntungan dari dolar AS yang lebih lemah," ujar Daisuke Uno, Analis Sumitomo Mitsui Bank.

Di pasar keuangan, euro naik ke posisi US$ 1.2415. Jelang pertemuan Bank Sentral Eropa, posisi euro di kisaran US$ 1.2393. Dolar AS tergelinCIR ke 108,965 terhadap yen.

Di pasar komoditas, harga emas melonjak ke level tertinggi dalam 1,5 tahun. Harga emas berada di posisi US$ 1.362 per ounce. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi US$ 65,78 per barel. Harga minyak Brent berada di posisi US$ 70,53 per barel. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 24 Januari 2018

Bursa Asia Bergerak Campuran, Dolar AS Melemah



Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan Rabu pekan ini. Wall Street Ditutup menguat karena investor Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif kepada laporan keuangan emiten.

Mengutip CNBC, Rabu (24/1/2018), indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,42 persen setelah menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun pada perdagangan Selasa kemarin.

Penurunan tersebut terjadi karena nilai tukar yen melemah terhadap dolar AS sehingga perusahaan yang berorientasi ekspor tertekan.

Baca juga :

Saham-saham dari produsen otomotif, sektor keuangan dan manufaktur mengalami tekanan yang cukup dalam. Namun sektor konsumsi mengalami penguatan.

Dolar AS tergelincir jauh ke 110.15 per yen karena keluarnya data perdagangan ekspor-impor. Sebelumnya dolar AS menguat ke 111,7 per yen setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter.

Menurut Reuters, data yang dirilis pada Rabu ini menunjukkan bahwa ekspor Jepang naik 9,3 persen pada Desember lalu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan analis yang ada di angka 10,1 persen. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 23 Januari 2018

Shutdown Pemerintahan AS Berakhir, Bursa Asia Menguat


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat setelah senator Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah yang sempat berlangsung selama tiga hari. Ini juga mengirim indeks utama Wall Street ke rekor tertinggi dan menguatkan dolar.

Anggota parlemen AS mengeluarkan sebuah tindakan jangka pendek pada hari Senin untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari.

Baca juga :

Melansir laman Reuters, Selasa (23/1/2018), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen menuju puncak rekor baru.

Saham Australia naik 0,7 persen dan KOSPI Korea Selatan bertambah 0,5 persen. Nikkei Jepang lebih tinggi 0,45 persen.

Pasar ekuitas dunia telah merosot selama setahun terakhir, didukung peningkatan yang disinkronkan dengan pertumbuhan ekonomi global serta perolehan keuntungan perusahaan dan valuasi saham.

Bursa Asia seperi Wall Street yang melaju ke rekor tertinggi setelah kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan pemerintahan di Washington terjadi.

Investor di Asia diprediksi akan beralih memantau keputusan kebijakan moneter Bank of Japan ke depan.

"Konsensusnya adalah bahwa BOJ akan tetap mematuhi kebijakan. Jadi fokusnya adalah pada konferensi pers pasca-pertemuan Gubernur (Haruhiko) Kuroda dan bagaimana dia menanggapi pertanyaan tentang BOJ karena memilih untuk memangkas jumlah JGB jangka panjang yang dibeli awal bulan ini," ujar Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Manajemen Aset di Tokyo.

BOJ menyebabkan riak di pasar pada awal Januari, dengan sedikit mengurangi jumlah obligasi berjangka panjang (JGB) pemerintah Jepang  yang dibeli dari pasar pada operasi pembelian hutang regulernya. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800