Rifan Financindo - Bursa Asia jatuh jelang akhir pekan ini, senada dengan Wall Street yang mengalami penurunan di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi.
Melansir laman Reuters, Jumat (9/2/2018), indeks Nikkei Jepang merosot 3 persen, menuju kerugian mingguan sebesar 8,6 persen. Sementara indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Indeks MSCI yang mencapai rekor tertinggi pada 29 Januari, berada di jalur penurunan enam hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 6 persen pada minggu ini.
Adapun saham Australia melemah 1,7 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 2,3 persen.
"Tahap koreksi ekuitas bisa bertahan hingga Februari dan mungkin sampai bulan Maret," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.
Sebelumnya di Wall Street, indeks Dow anjlok 4,1 persen dan S P 500 tenggelam 3,7 persen. Dengan penurunan pada Kamis tersebut, indeks S&P 500 dan Dow tergelincir lebih dari 10 persen dari rekor tertingginya pada 26 Januari.
Bursa AS mulai goyah setelah laporan pasar tenaga kerja AS tercatat membaik memicu lonjakan imbal hasil obligasi dan kekhawatiran kenaikan inflasi yang dapat memicu kenaikan suku bunga bank sentral.
Tercatat, imbal hasil obligasi 10 tahunan AS naik 2,884 persen pada hari Kamis, tepat di bawah level tertinggi empat tahun pada Senin lalu di posisi 2,885 persen. Angka ini bertahan di level 2,8312 persen.
Imbal hasil naik setelah Bank of England mengatakan kemungkinan suku bunga perlu meningkat lebih cepat, menambah ekspektasi stimulus bank sentral akan berkurang secara global. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar