Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan Rabu pekan ini. Wall Street Ditutup menguat karena investor Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif kepada laporan keuangan emiten.
Mengutip CNBC, Rabu (24/1/2018), indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,42 persen setelah menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun pada perdagangan Selasa kemarin.
Penurunan tersebut terjadi karena nilai tukar yen melemah terhadap dolar AS sehingga perusahaan yang berorientasi ekspor tertekan.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Saham-saham dari produsen otomotif, sektor keuangan dan manufaktur mengalami tekanan yang cukup dalam. Namun sektor konsumsi mengalami penguatan.
Dolar AS tergelincir jauh ke 110.15 per yen karena keluarnya data perdagangan ekspor-impor. Sebelumnya dolar AS menguat ke 111,7 per yen setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter.
Menurut Reuters, data yang dirilis pada Rabu ini menunjukkan bahwa ekspor Jepang naik 9,3 persen pada Desember lalu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan analis yang ada di angka 10,1 persen. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar