English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 03 Desember 2013

Harga Emas Berakhir Anjlok oleh Sinyal Membaiknya Ekonomi AS


Pada penutupan perdagangan hari ini harga emas terpantau mengalami penurunan signifikan (03/12). Harga emas anjlok hingga mencapai posisi paling rendahnya sejak bulan Juli lalu di tengah sinyal membaiknya ekonomi di Amerika Serikat mengakibatkan spekulasi bahwa Fed siap untuk memperlambat laju stimulus moneter. Harga perak ikutan anjlok pada akhir perdagangan dini hari tadi.

Harga emas di Nymex anjlok sebesar 2.5 persen dan mencapai level 1218.80 dollar per troy ons, terendah sejak tanggal 8 Juli lalu. Aktivitas sector manufaktur di AS secara tidak terduga mengalami akselerasi di bulan November hingga mencapai level paling cepat dalam lebih dari dua tahun belakangan.

Harga emas telah mengalami penurunan sebesar 5.5 persen di bulan November lalu setelah hasil rapat Fed memberikan isyarat kesiapan bank sentral untuk mengurangi besaran stimulus bulanan yang saat ini dipatok di level 85 miliar dollar.

Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Februari mengalami penurunan sebesar 2.3 persen dan ditutup pada posisi 1221.90 dollar per troy ons. Harga emas ini mengalami penurunan harian terbesar sejak tanggal 1 Oktober lalu.

Harga emas spot LLG ditutup pada posisi 1219.45 dollar per troy ons setelah sempat lesu hingga ke posisi 1217.7 dollar, terendah sejak tanggal 8 Juli. Harga emas spot membukukan penurunan harian sebesar 31.50 dollar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan. Rebound terbatas diharapkan akan terjadi setelah tadi malam harga mengalami penurunan besar-besaran. Untuk saat ini harga emas diperkirakan akan bergerak di kisaran 1215 – 1230 dollar.


Sumber : Vibiznews

Minyak Mentah WTI Ditutup Menguat oleh Membaiknya Aktivitas Manufaktur Global


Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah jenis WTI mengalami kenaikan yang cukup signifikan (03/12). Harga minyak mentah menguat di tengah sinyal membaiknya ekonomi di Amerika Serikat dan Negara-negara lainnya.

Aktivitas sector manufaktur di AS secara tidak terduga mengalami akselerasi di bulan November hingga mencapai level paling cepat dalam lebih dari dua tahun belakangan. Sementara itu dari China juga dikabarkan bahwa PMI manufaktur dari pemerintah dan HSBC menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur mengalami ekspansi yang lebih besar dari ekspektasi. Kondisi serupa juga terjadi di kawasan euro dan Inggris.

Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak bulan Januari mengalami kenaikan sebesar 1.1 dollar dan ditutup pada posisi 93.82 dollar per barel. Pada akhir bulan November lalu harga minyak mentah membukukan penurunan bulanan sebesar 3.8 persen.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan.. Untuk saat ini harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak di kisaran 90 – 96 dollar.


Sumber : Vibiznews

Tidak Terduga, Aktivitas Sektor Manufaktur AS Kembali Meningkat Sejak April 2011


Pada bulan November 2013 aktivitas sector manufaktur di AS secara tidak terduga mengalami akselerasi di bulan November hingga mencapai level paling cepat dalam lebih dari dua tahun belakangan yaitu sejak April 2011 setelah Data ISM PMI yang dirilis  Institute for Supply Management AS terdaftar 57,3 persen , meningkat 0,9 persen poin dari bulan Oktober di 56,4 persen.

Indeks Pesanan baru meningkat pada bulan November sebesar 3 poin persentase menjadi 63,6 persen , dan Indeks Produksi meningkat sebesar 2 poin persentase menjadi 62,8 persen . Indeks Ketenagakerjaan terdaftar 56,5 persen , meningkat 3,3 persen dibandingkan dengan bulan Oktober dari 53,2 persen . Ini mencerminkan kenaikan  tertinggi sejak April 2012 ketika Indeks Ketenagakerjaan terdaftar 56,8 persen .

15 dari 18 industri manufaktur melaporkan pertumbuhan pada bulan November relatif sampai Oktober , tren pertumbuhan positif pada semester kedua tahun 2013. 15 industri tersebut seperti Plastik & Karet Produk , Tekstil Mills , Furniture & Produk Terkait ; Primer Logam , Makanan , Minuman dan Tembakau Produk , Produk Kertas , Percetakan & Related Dukungan Kegiatan ; Petroleum & Produk Batubara , Miscellaneous Manufaktur; Peralatan Listrik , Peralatan & Komponen , Peralatan Transportasi; Produk Kimia , Komputer & Elektronik Produk , non logam Produk Mineral , dan Produk Logam . Tiga industri yang melaporkan kontraksi pada bulan November adalah : Pakaian , Kulit & Sekutu Produk , Produk Kayu , dan Mesin .

Kenaikan sangat tidak terduga dimana sebelumnya, para ekonom memperkirakan indeks manufaktur akan jatuh ke posisi 55,0, sebelumnya, indeks pembelian produk manufaktur bulan November yang dirilis oleh Markit Economics menunjukkan adanya kenaikan tertinggi sejak sepuluh bulan terakhir.


Sumber : Vibiznews

Kurs Euro Hari Ini Turun Tipis. Pasar Wait And See


Euro hari ini (Selasa, 3 Desember 2013, 03:30:31 GMT) terpantau turun terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Dibuka pada kisaran 110.39 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut melemah sekitar – 5 pips atau sekitar -0.05 % dan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 110.34.

Menjelang laporan dari Eurostat (kantor statitik Uni Eropa) yang dijadwalkan akan merilis data terkini mengenai kinerja sektor produksi, Euro tampak mulai bergerak turun. Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.

Para ekonom tersebut memperkirakan bahwa indikator PPI m/m dapat menunjukkan sinyal negatif dan dapat turun ke angka -0.1% dari nilai periode sebelumnya yaitu 0.1%. Indeks Euro terpantau bergerak melemah merespon dini perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian mata uang Euro bahwa range normal indeks kurs Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 110.1 dan level resistance pada kisaran 110.77.

Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang , indeks kurs Euro berada pola ascending triangle dan cenderung konsolidatif sepanjang tahun ini. Indikator-indikator teknikal menunjukkan momentum dan volatilitas yang stabil berada pada fase akhir bullish lemah.

Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa indeks kurs Euro telah membentuk Rising Wedges. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya pelemahan momentum dan memasuki fase akhir bullish minor.

Sumber : Vibiznews

Outlook Tehnikal dan Posisi Matauang Minggu Ini.

Outlook tehnikal dan posisi matauang minggu ini menurut Marc Chandler dari Marc to Market:

Poundsterling Inggris adalah matauang utama yang telah mengalami keuntungan atas dolar AS pada bulan yang lalu. Keuntungannya yang sebesar 2% telah membuatnya mengakhiri bulan November pada level tertinggi sejak Agustus 2011. Sementara itu Dolar AS naik terhadap matauang utama lainnya, dengan kenaikan sebesar 4.1% terhadap yen Jepang sebagai yang terbesar.

Kenaikan Sterling telah membawanya ke resistance di area $1.6400-25. Ini adalah dimana trend line jangka panjang yang ditarik dari ketinggian 2009 dan ketinggian 2011 bersilangan dekat $1.6750. Jika area ini berhasil  ditembus akan membawanya lebih lanjut ke area $1.70 – $1.73. Sementara supportnya kelihatan berada di double top bulan Oktober di dekat $1.6260.

Dolar AS mengakhiri bulan November pada level tertinggi terhadap yen sejak bulan Mei. Kelihatannya telah memecahkan pola konsolidatif selama enam bulan. Target berikutnya adalah JPY 103.75, tetapi obyektif dari pengukuran pola grafik ini bisa saja mendekati JPY 109.

Kelemahan Dolar AS mulai terlihat selama minggu yang lalu namun hanya dalam scope yang sempit, sebagian besar terkonsentrasi pada euro (dan dua matauang bayangannya yaitu Swiss Franc dan Danish Krone) dan Sterling. Sekalipun mendapatkan tekanan tetapi tidak merefleksikan performance secara keseluruhan.

Kemungkinan karena sedikitnya pemain di paruh kedua minggu yang lalu, tetapi momentum naik euro kelihatannya berhenti disekitar $1.36. Retracement dari kejatuhan euro dari area $1.3830 diketemukan dekat $1.3630, yang juga sesuai dengan top dari Bollinger Band. Indikator tehnikal kelihatannya masih konstruktif bagi matauang tunggal ini. Suatu break keatas akan mendorong ke area $1.38 yang lainnya.

Dolar Australia kemungkinan berpotensi paling besar mendapatkan perubahan arah dikedepannya. MACD sudah mau berbalik arah dan RSI tidak memberikan konfirmasi kerendahan  12 minggu yang baru. Turunnya Aussie terus berjuang untuk melanjutkan momentum penurunan di paruh kedua minggu yang lalu. Test sesungguhnya buat penurunan Aussie berada dekat $0.9200.


Sumber : Vibiznews

Antam Anjlokkan Harga Emas Batangannya


Perdagangan  emas batangan hari ini dipengaruhi spekulasi pasar yang menilai membaiknya ekonomi di Amerika semakin baik setelah aktivitas sector manufaktur di AS secara tidak terduga mengalami akselerasi di bulan November yang membuat Fed siap untuk memperlambat laju stimulus moneter. Hal tersebut membuat Antam menurunkan Rp 5000 harga emasnya baik harga jual juga dengan buybacknya.

Perdagangan emas batangan hari ini (3/12) untuk minted bars ukuran 1 gram Antam menjualnya di Rp.526.000 demikian juga  untuk buyback Antam menjadi Rp.465.000. Dan untuk minted bars ukuran lainnya seperti ukuran 500gr Antam menjualnya tetap di Rp.486.600 per gramnya menjadi Rp.243.300.000. Minted bars ukuran 25 gr dijual  Rp.489.000/gram menjadi Rp. 12.225.000. Dan untuk  ukuran 5 gr dijual Rp.497.000/gr menjadi Rp. 2.485.000.

Harga spot emas pada perdagangan pagi di posisi $1221,40 yang telah anjlok  2,09% demikian juga Harga emas di Nymex anjlok sebesar 2.5 persen dan mencapai level 1218.80 dollar per troy ons, terendah sejak tanggal 8 Juli lalu. x dalam lebih dari dua tahun belakangan.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas diprediksi alami rebound menuju level 1225.80 hingga 1231.00. Setelah salah satu dari target tersebut tercapai, maka Emas dapat melemah kembali sesuai trend mingguannya menuju level 1211.00.


Sumber : Vibiznews

Outlook Tehnikal dan Posisi Matauang Minggu Ini.


Outlook tehnikal dan posisi matauang minggu ini menurut Marc Chandler dari Marc to Market:
Poundsterling Inggris adalah matauang utama yang telah mengalami keuntungan atas dolar AS pada bulan yang lalu. Keuntungannya yang sebesar 2% telah membuatnya mengakhiri bulan November pada level tertinggi sejak Agustus 2011. Sementara itu Dolar AS naik terhadap matauang utama lainnya, dengan kenaikan sebesar 4.1% terhadap yen Jepang sebagai yang terbesar.
Kenaikan Sterling telah membawanya ke resistance di area $1.6400-25. Ini adalah dimana trend line jangka panjang yang ditarik dari ketinggian 2009 dan ketinggian 2011 bersilangan dekat $1.6750. Jika area ini berhasil  ditembus akan membawanya lebih lanjut ke area $1.70 – $1.73. Sementara supportnya kelihatan berada di double top bulan Oktober di dekat $1.6260.
Dolar AS mengakhiri bulan November pada level tertinggi terhadap yen sejak bulan Mei. Kelihatannya telah memecahkan pola konsolidatif selama enam bulan. Target berikutnya adalah JPY 103.75, tetapi obyektif dari pengukuran pola grafik ini bisa saja mendekati JPY 109.
Kelemahan Dolar AS mulai terlihat selama minggu yang lalu namun hanya dalam scope yang sempit, sebagian besar terkonsentrasi pada euro (dan dua matauang bayangannya yaitu Swiss Franc dan Danish Krone) dan Sterling. Sekalipun mendapatkan tekanan tetapi tidak merefleksikan performance secara keseluruhan.
Kemungkinan karena sedikitnya pemain di paruh kedua minggu yang lalu, tetapi momentum naik euro kelihatannya berhenti disekitar $1.36. Retracement dari kejatuhan euro dari area $1.3830 diketemukan dekat $1.3630, yang juga sesuai dengan top dari Bollinger Band. Indikator tehnikal kelihatannya masih konstruktif bagi matauang tunggal ini. Suatu break keatas akan mendorong ke area $1.38 yang lainnya.
Dolar Australia kemungkinan berpotensi paling besar mendapatkan perubahan arah dikedepannya. MACD sudah mau berbalik arah dan RSI tidak memberikan konfirmasi kerendahan  12 minggu yang baru. Turunnya Aussie terus berjuang untuk melanjutkan momentum penurunan di paruh kedua minggu yang lalu. Test sesungguhnya buat penurunan Aussie berada dekat $0.9200.
 
 
Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800