PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu didukung sentimen positif dari kenaikan harga minyak dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,5 persen. Akan tetapi, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,6 persen ke level 16.919,69. Sementara itu, indeks saham Australia naik 0,9 persen. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,3 persen. Indeks saham Selandia Baru sedikit berubah.
Penguatan indeks saham di bursa saham Asia didukung dari sentimen data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Data tenaga kerja AS tumbuh 242 ribu pada Februari, dan mengalahkan perkiraan 190 ribu tenaga kerja baru.
Selain itu, harga minyak juga mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Di awal pekan ini, pelaku pasar juga akan merespons target pertumbuhan ekonomi China di kisaran ,65 persen. Ditambah defisit fiskal sekitar 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dengan data ekonomi AS itu juga menunjukkan pemulihan di sektor manufaktur AS sehingga mengurangi kekhawatiran ekonomi AS dapat tergelincir ke dalam resesi.
"Data pekerjaan AS membantu untuk mendorong kembali terhadap ekonomi AS. Dengan prospek ekonomi AS yang cerah dapat mempengaruhi aset berisiko," ujar Masahiro Ichikawa, Analis Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (7/3/2016).
Di pasar uang, indeks dolar AS cenderung merosot terhadap enam mata uang utama pada pekan lalu. Indeks dolar AS berada di kisaran 97,01. Sementara itu, euro naik ke level US$ 1,1043 dan yen sedikit berubah terhadap dolar AS ke level 113,88.
"Mata uang dolar Australia dan Amerika Serikat sedikit mereda pada perdagangan awal di Asia seiring pertemuan China's National People's Congress. Tidak ada kejutan positif yang besar dari pertemuan itu," tulis Analis Commonwealth Bank Joseph Capurso. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Senin, 07 Maret 2016
Data Ekonomi AS Bikin Bursa Saham Asia Menguat
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar