PT. Rifan Financindo Berjangka, Chicago - Harga emas berjangka mampu menguat setelah turun dalam dua sesi. Akan tetapi, analis menekankan hati-hati terhadap gerak harga emas mengingat China sengaja melemahkan mata uang Yuan atau devaluasi Yuan.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen atau sekitar US$ 5,7 menjadi US$ 1.118,40 per ounce di divisi Comex. Sedangkan harga perak untuk pengiriman September ditutup menguat 8,5 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 15,298 per ounce.
"Langkah China mendevaluasi Yuan pada pekan lalu berpotensi menunda kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat pada September. Dengan demikian ini mendukung harga emas," tulis analis Barclays seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (18/8/2015).
Dalam riset Barclays juga menyebutukan, kalau penguatan harga emas sebenarnya terjadi pekan lalu. Saat ini minat investor secara keseluruhan tampaknya kurang meyakinkan untuk emas.Rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga menjadi salah satu alasan investor menjadi kurang berminat terhadap emas.
Hal itu lantaran imbal hasilnya bisa lebih rendah. Karena itu, pelaku pasar fokus terhadap pertemuan bank sentral AS pada pekan ini.Dengan rilis data ekonomi seperti indeks harga konsumen dan pertemuan The Fed pada Rabu pekan ini maka dapat mempengaruhi harga emas ke depan. Emas diperkirakan bergerak di level support psikologis US$ 1.100 per ounce. (Ahm/Igw)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 18 Agustus 2015
Devaluasi Yuan Masih Dukung Penguatan Harga Emas
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar