PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia) menuju penurunan mingguan keempat pada pembukaan perdagangan Jumat (14/8/2015). Pendorong penurunan Bursa Asia masih
mengenai dampak devaluasi mata uang Yuan China dan estimasi mengenai
kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Mengutip Bloomberg,
Jumat (14/8/2015), Indeks MSCI Asia pasifik turun kurang dari 0,1
persen menjadi 138,35 pada pukul 09.08 waktu Tokyo, Jepang. Dengan
penurunan ini maka Indeks MSCI Asia Pasifik menuju penurunan sebesar 1,9
persen sepanjang pekan ini.
Indeks Topix Jepang turun 0,2
persen, Indeks S&P/ASX 200 Australia naik kurang dari 0,1 persen.
Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen. Pasar Hong Kong dan China
belum dibuka.
Bursa saham di seluruh dunia memberikan sentimen
negatif ketika otoritas China tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya. Bank
Sentral China sendiri mengungkapkan bahwa devaluasi tersebut untuk
mendukung kestabilan yuan.
Namun sentimen negatif tersebut pada
pembukaan hari ini sedikit berkurang dengan keluarnya data mengenai
penjualan ritel di Amerika Serikat yang menunjukkan adanya kenaikan.
Dengan
data ekonomi yang bagus tersebut, ekspektasi akan kenaikan suku bunga
yang akan dilakukan oleh The Fed kemungkinan akan berlangsung pada bulan
depan atau September 2015.
"Sepertinya kekhawatiran yuan telah
menghilang dan bursa telah rebound. Namun memang, sentimen tersebut
kemungkinan hanya jangka pendek," jelas analis AMP Capital Investors
Ltd, Sydney, Australia, Nader Naeimi.
Ia melanjutkan, sulit untuk
membayangkan keuntungan yang berkelanjutan mengingat prospek The Fed
akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Untuk diketahui, mata uang
China turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir pada
perdagangan tiga hari terakhir. "Kelemahan di China terus terjadi dan
memberikan tekanan kepada bursa saham," jelas analis Barclays.
Sebagian
besar pelaku pasar belum ingin mengambil risiko yang terlalu besar dan
lebih memilih untuk melihat apa yang akan terjadi di China. (Gdn/Ndw)
Sumber : liputan 6
Jumat, 14 Agustus 2015
Bursa Asia Kembali Terkapar Meski Data Penjualan Ritel AS Membaik
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar