PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Sebagian besar indeks saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah karena investor memilih untuk tidak terlalu aktif dalam bertransaksi sambil menunggu hasil referendum dari Yunani.
Mengutip Bloomberg, Jumat (3/7/2015), Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,3 persen pada pukul 09.56 waktu Tokyo, Jepang. Dengan penurunan ini, Indeks Nikkei 225 telah merosot dalam empat minggu berturut-turut. Sementara saham Australia juga merosot di tengah anjloknya harga biji besi. Indeks berjangka China juga memperlihatkan tanda-tanda pelemahan.
Pendorong pelemahan bursa Asia karena keputusan yang mengejutkan dari Yunani untuk menghentikan pembicaraan dan memanggil seluruh delegasinya. "Pelemahan ini mungkin ada keraguan dari investor mengenai masa depan Yunani paska referendum," jelas Analis IG Ltd, Melborune, Australia, Chris Weston.
Sebenarnya pelaku pasar hanya ingin melihat apa hasil dari masalah Yunani tersebut. Jika masalah tersebut segera terselesaikan maka pelaku pasar bisa segera menjalankan antisipasi atau kembali mengatus strategi investasi.
Ia melanjutkan, masih ada sentimen lain yang harus dihadapi oleh pelaku pasar saat ini yaitu mengenai keputusan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Data tenaga kerja Amerika Serikat sedikit menegcewakan investor sehingga membuat mereka bingung apakah The Fed akan segera menaikkan bunga atau tidak," jelasnya.
Pengusaha Amerika menambah 223 ribu pekerja baru pada Juni 2015 ini. Angka tersebut lebih rendah dari konsensus para analis yang ada di angka 254 ribu pekerja. Tingkat pengangguran turun ke level terendah dari 5,3 persen. Penurunan tersebut bukan karena tingginya mereka yang bekerja namun karena lebih banyak mereka yang telah meninggalkan usia kerja. (Gdn/Nrm)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 03 Juli 2015
Tersengat Sentimen Yunani, Bursa Asia Jatuh
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar