PT. Rifan Financindo Berjangka,Jakarta - Harga emas untuk pengiriman Agustus pekan lalu menurun US$ 5,8 atau 0,5 persen dan ditutup di level US$ 1.163,5 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Itu merupakan harga terendah sejak perdagangan 18 Maret saat harga emas menyentuh US$ 1.151,3 per ounce.
Melansir laman Coin News, Senin (6/7/2015), hasil Kitco Gold News Survey menemukan, sebanyak 8 dari 10 partisipan memprediksi harga emas akan naik pekan ini. Sementara tujuh responden atau sekitat 39 persen yakin harga emas akan melemah.
Sebaliknya, tiga partisipan lain memprediksi harga emas akan bergerak stagnan.
"Krisis di Yunani tak akan mengancam sistem finansial global dan investor telah lama mengetahui bahwa krisis itu akan terjadi," kata pengamat pasar emas Brien Lundin.
Dia menjelaskan, reaksi emas terhadap krisis global biasanya hanya berlangsung sementara. Emas pada umumnya hanya akan bereaksi pada berbagai sentimen yang bersifat kejutan.
Sejak akhir tahun lalu, harga emas tercatat telah turun 1,7 persen di level US$ 1.184,1 per ounce. Selama tiga pekan berturut-turut, para profesional masih menunjukkan sikap yang serba tak pasti terhadap proyeksi harga emas.
Dalam berbagai survei, proyeksi harga emas naik dan turun selalu berada pada selisih yang ketat. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Senin, 06 Juli 2015
Harga Emas Bakal Bangkit Pekan Ini?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar