New York - Harga emas sedikit menguat setelah berada di posisi terendah dalam 3,5 bulan, usai rilis data pekerjaan Amerika menunjukkan penurunan dari harapan pada bulan Juni. Pasalnya, kondisi ini kemungkinan akan membuat Federal Reserve menunda kenaikan suku bunga pada bulan September.
Harga emas di pasar Spot turun 1 persen menjadi US$ 1.156,85 per ounce, terendah sejak 18 Maret. Sebelum data pekerjaan AS dirilis, emas diperdagangkan turun 0,4 persen menjadi US$ 1.163,61 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun US$ 5,80 menjadi US $ 1.163,50 per ounce.
"Kita tidak membutuhkan lebih banyak angka untuk melihat Fed menaikkan suku bunga September yang mungkin akan terlalu dini," kata Senior Manager Saxo Bank, Ole Hansen.
Sementara nilai tukar dolar melemah dari sebelumnya menguat selama tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang utama.
Laporan pekerjaan terus diawasi ketat sebagai indikasi pulihnya ekonomi AS setelah kemerosotan terjadi di kuartal pertama. The Fed mengatakan hanya akan menaikkan suku jika melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
"Komposisi yang mendasari laporan ini jauh lebih buruk daripada muncul dalam berita utama," kata Trey Reik, Ahli Strategi Logam Mulia Sinta Asset Management USA, di Connecticut.
Harga emas telah terpotong prospek suku bunga AS yang lebih tinggi tahun ini, yang akan meningkatkan kesempatan logam.
Pasar juga mengikuti perkembangan krisis utang Yunani, yang sejauh ini gagal untuk memicu penguatan permintaan ritel emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven.
Perdana Menteri Alexis Tsipras mendesak Yunani untuk menolak kesepakatan bailout internasional. Ini merusak setiap prospek perbaikan hubungan dengan mitra Uni Eropa sebelum Referendum, yang bisa memutuskan masa depan Yunani di Eropa.(Nrm/Igw)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 03 Juli 2015
Rilis Data Pekerjaan AS Angkat Harga Emas
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar