English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 28 September 2018

Yen Jepang Masih Kuat Meski Suku Bunga AS Naik



Rifanfinancindo - Mengakhiri perdagangan  forex sesi Asia hari Kamis (27/09) posisi pair USDJPY melanjutkan trend perdagangan sebelumnya pasca kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin menjadi 2,25%. Lemahnya dolar terhadap yen Jepang dipicu oleh anjloknya yield obligasi AS ke 3,06% dari 3,10%.

Pair USDJPY pada awalnya naik ke ketinggian 113.14 sebagai reaksi awal atas pernyataan the Fed, namun segera berada kembali dibawah tekanan. Namun, pernyatan yang positip dari Trump mengenai perdagangan antara Amerika Serikat dengan Jepang seharusnya mendukung pair naik.



Baca juga :


Pair USDJPY yang dibuka sama dengan  penutupan perdagangan sebelumnya pada awal sesi Asia di posisi 112.70 terus naik hingga mencapai posisi  112.89. Kemudian terpangkas lagi  hingga turun mendekati support kuatnya ke posisi 112.59.

Kini pair sedang menguat  0.04% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 112.68 dan berpotensi meluncur kembali melewati support kuatnya. Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research memperkirakan posisi pair bergerak pada kisaran 112.55 – 112.34. Namun jika naik kembali akan mendaki  ke posisi 112.90 – 113.24. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 27 September 2018

Semua Saham Asia Merah Pasca Kenaikan Fed Rate, Kecuali Kospi

indeks kospi

Rifan Financindo - Perdagangan saham  hari Kamis (27/09) di bursa saham kawasan Asia bergerak negatif pasca anjloknya bursa saham Wallstreet dan pernyataan Presiden Fed tentang inflasi negara tersebut setelah pengumuman kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin menjadi 2,25 persen.

Indeks Nikkei 225 di bursa Jepang terpantau bergerak negatif oleh profit taking pasar merespon kenaikan suku bunga Fed sekalipun yen Jepang sendiri sedang melemah terhadap dolar. Nikkei sempat menguat oleh karena lemahnya yen awal perdagangan.

Baca juga :


Demikian juga dengan indeks ASX 200 jatuh ke wilayah negatif setelah perdagangan sebagian besar saham datar  di pagi hari, dengan saham perbankan Commonwealth Bank of Australia tergelincir 0,13 persen.

Namun kebalikan terjadi di bursa saham Korea Selatan yang indeks sahamnya melonjak 0,56 persen setelah perdagangan sebelumnya tutup oleh hari raya chuseok.

Di wilayah Cina, indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan sedikit lebih rendah dan indeks komposit Shanghai turun 0,33 persen sementara komposit Shenzhen turun sekitar 0,4 persen. Untuk saham yang merah dan mendominasi yaitu saham bank investasi China Renaissance yang anjlok cukup signifkan. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 26 September 2018

RFB Ajak Jurnalis di Palembang Pahami Loco Gold



PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) kembali menggelar Media Training, Sabtu (22/9) di Palembang. Kegiatan dengan tema “Edukasi Pengenalan Investasi Kontrak Berjangka Emas (Loco Gold) pada Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) ini” diikuti oleh puluhan jurnalis dari berbagai media, di kantor cabang RFB Palembang.

“Media training ini merupakan kali kedua, setelah digelar di tahun sebelumnya di tahun 2017”, ujar Kepala Cabang RFB Palembang, Eko Budhi Prasetyo, saat diwawancara oleh salah satu media.
Laki-laki yang akrab di sapa Pak Eko itu mengatakan, materi tentang Loco Gold sengaja dipilih untuk memberikan wawasan lebih dalam kepada rekan-rekan jurnalis tentang salah satu produk investasi yang paling diminati saat ini di PBK. 

Baca juga :


Investasi emas seperti yang kita ketahui cukup stabil, dan Loco Gold di RFB termasuk salah satu produk unggulan. Rencananya, setiap tahun kita akan menggelar edukasi lebih intensif dan mengupas satu persatu produk PBK termasuk isu-isu yang berkembang seputar investasi di industri berjangka.

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama acara, para jurnalis antusias menanyakan potensi investasi Loco Gold dan kontribusinya terhadap keseluruhan produk investasi di PBK. Materi Loco Gold dibawakan oleh Utami Ningsih, Vice Branch Manager RFB Palembang, sementara Eko Budhi selaku Kacab membawakan materi kinerja RFB periode Januari – Agustus 2018. 

Dari data yang dipaparkan diketahui bahwa, sepanjang  satu semester lebih di tahun 2018, RFB Palembang berhasil membukukan volume transaksi SPA & Komoditi tertinggi dengan total 145,745 lot dibandingkan kantor cabang RFB lainnya . 

Eko mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor semakin teredukasinya masyarakat Palembang akan investasi di PBK. Portfolio investasi berjangka telah menjadi opsi bagi masyarakat karena potensi keuntungan yang menjanjikan dengan syarat kemampuan analisis dan manajemen risiko yang baik.

Acara media training yang berlangsung sekitar 3 jam lebih akhirnya ditutup dengan games Teka Teki Silang Seputar RFB. Tiga orang jurnalis dari Merdeka.com, Media Indonesia dan Bisnis Indonesia gembira terpilih sebagai pemenang sekaligus bisa mengikuti training ini.

“Harapannya ke depan,  kegiatan ini bisa semakin sering digelar atau semacam kuliah singkat khusus jurnalis setiap bulan untuk semakin memahami industri PBK,” ujar Erik dari Rakyat Merdeka Online (RMOL). (AD/RFB) PT Rifan Financindo.

Dokumentasi : 

2 

3

4 

6

8 

5

9 

10

Selasa, 25 September 2018

Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Rp14.890/USD, Ekspektasi Kenaikan Bunga The Fed Minggu Ini



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (25/9), nilai tukar rupiah terpantau melemah kembali terhadap dollar Amerika Serikat (AS), sementara dollar AS cenderung menguat di pasar Asia melanjutkan kenaikannya semalam di sesi pasar Amerika. Rupiah terhadap dollar AS hari ini melemah ke level Rp 14.890 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.860.

Analis Vibiznews melihat untuk pagi ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.865, kemudian lanjut melemah ke Rp14.894, dan terakhir jelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.890. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia juga lanjut naik setelah menguat semalam di pasar global di tengah ekspektasi kuat kenaikan suku bunga the Fed pada minggu ini.


Baca juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, jelang siang WIB ini cenderung menguat ke level 94,36 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,26.

Sementara itu, IHSG hari Selasa ini, di sesi pertama, menguat tipis 0,14% atau 8,41 poin ke level 5.890,630, setelah melorot 1,27% pada sesi kemarin.

Dollar AS terhadap rupiah jelang siang ini terlihat menguat lagi sejalan dengan kenaikan dollar di pasar Amerika dan Asia oleh prediksi kenaikan bunga the Fed pada minggu ini ditambah panasnya tensi perang dagang AS – China. Kisaran rupiah minggu ini pada Rp14770 – Rp14940 terhadap dollar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 24 September 2018

Perdagangan Saham Asia Sepi, Hang Seng dan ASX Terpukul



Rifan Financindo - Perdagangan saham kawasan Asia  awal pekan hari Senin (24/09) sedang dikarenakan banyak bursa tutup karena hari libur nasional negara tersebut seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Sehingga pergerakan indeks saham Asia hanya dipengaruhi oleh bursa saham Australia dan Hongkong.



Baca juga :

Kedua bursa major di Asia ini awal perdagangan dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya.  Indeks ASX 200 Australia turun  0,22 persen  karena saham sektor keuangan dan tambang unggulan turun 0,28 persen seperti saham Commonwealth Bank of Australia turun 0,88 persen dan juga saham AMP turun 0,93 persen.

Saham penambang  Langka Lynas anjlok parah hingga  turun 17,5 persen, setelah perusahaan tersebut mengumumkan sebelumnya bahwa mereka menyadari spekulasi media seputar kemungkinan peninjauan operasi di Malaysia.

Demikian juga dengan perdagangan bursa saham China  merugi dengan indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,31 persen pada awal perdagangan, dengan saham pengembang properti Country Garden anjlok parah hingga turun 6,62 persen. Rifan Financindo.

Jumat, 21 September 2018

Dolar AS Jatuh Terendah 9 Minggu



PT Rifan Financindo - Dolar AS jatuh ke sembilan minggu terendah terhadap sekeranjang mata uang utama pada Kamis (20/09) karena investor mengalihkan fokus mereka dari perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat ke rencana pengetatan moneter Federal Reserve.

Pasar mata uang telah menjadi lebih mantap sejak bereaksi kuat terhadap tarif baru yang diumumkan oleh Washington dan Beijing pada hari Selasa.

Data ekonomi AS tetap kuat, dan dolar cenderung bertindak sebagai perdagangan safe-haven, karena ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat.

Baca juga :


Ketika risk appetite meningkat pada Kamis, dolar AS turun 0,8% terhadap mata uangnya menjadi 93,862, terendah sejak 9 Juli.

The Federal Reserve AS minggu depan diperkirakan akan menaikkan suku bunga dan menjelaskan lebih lanjut tentang jalur nilai masa depan.

Mata uang negara-negara berkembang menguat, dipimpin oleh rupee India setelah China mengatakan tidak akan membalas dengan devaluasi kompetitif.

Sterling telah menguat baru-baru ini pada optimisme bahwa Inggris dan Uni Eropa dapat membuat kemajuan signifikan menuju kesepakatan Brexit di KTT.

Pada hari Kamis, reli meningkat lebih dari 1 persen dan mendekati $ 1,33, tertinggi sejak 10 Juli, terangkat oleh harapan kesepakatan Brexit dan data ritel Inggris yang kuat.

Safe haven franc Swiss sedikit berubah setelah bank sentral Swiss mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar di tempat pada hari Kamis, mengutip nilai tukar rapuh dan meningkatnya ketegangan perdagangan internasional dan proteksionisme.

Euro naik 0,9 persen terhadap dolar yang lebih lemah di $ 1,1777.

Dolar Australia, proxy untuk perdagangan terkait China serta barometer sentimen risiko yang lebih luas, yang diadakan di tertinggi tiga minggu, setelah naik 1,5 persen sejauh minggu ini. Itu berdiri di $ 0,7288.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah dengan investor mulai tenang merespon perang dagang yang terjadi dengan AS dan China. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 20 September 2018

Bursa Australia Rugi Sendiri Dibandingkan Bursa Asia Lainnya


Rifanfinancindo - Setelah perdagangan bursa saham pagi ini di kawasan Asia dibuka, indeks bergerak kuat oleh sikap pasar melakukan bargain hunting terpengaruh kuatnya keuntungan perdagangan saham Wallstreet semalam. Kondisi penantian dampak eskalasi perdagangan AS-China tampaknya tidak mengkhawatirkan pasar memburu saham. Namun terpantau hanya bursa saham Australia yang kondisinya kurang beruntung.

Bursa saham Jepang di Tokyo, indeks Nikkei 225 alami kenaikan 0,20 persen di awal perdagangan, dengan sektor asuransi naik 1,36 persen. Kenaikan indeks menghiraukan penguatan kurs yen Jepang. Demikian juga di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi  naik 0,3 persen, dengan saham industri kelas berat Samsung Electronics naik 0,98 persen.

Baca juga :


Namun kondisi sebaliknya terjadi pada perdagangan bursa saham Australia yang alami profit taking dengan indeks ASX 200 turun 0,32 persen, dengan sebagian besar saham bank-bank besar turun karena sektor keuangan secara keseluruhan turun 0,41 persen.

Untuk perdagangan saham  China daratan positif dengan indeks komposit Shanghai yang menguat tipis. Demikian juga dengan bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng menguat cukup signifikan hingga 0,45%.

Pergerakan kuat indeks mayoritas bursa saham Asia juga dipengaruhi dengan pergerakan harga komoditas seperti minyak mentah yang menguntungkan dan juga turunnya nilai dollar AS di pasar forex global. Rifanfinancindo.


Sumber : Vemale

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800