English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 20 Juli 2018

Gejolak Perdagangan Meningkat Bikin Wall Street Jatuh


PT Rifan Financindo - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pelemahan dipicu hasil laporan laba perusahaan yang mengecewakan dan meningkatnya gejolak perdagangan, seiring kekhawatiran jika Uni Eropa (UE) bisa mengenakan tarif pembalasan atas barang-barang impor dari Amerika Serikat.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 134,79 poin, atau 0,53 persen, menjadi 25.064,5. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 11,13 poin, atau 0,40 persen, menjadi 2.804,49 dan Nasdaq Composite turun 29,15 poin, atau 0,37 persen, menjadi 7,825.30.

Investor khawatir karena pejabat dari Komisi Perdagangan Uni Eropa, yang dijadwalkan menggelar pertemuan di Washington pekan depan untuk membicarakan perdagangan, dikatakan sedang mempersiapkan daftar tindakan balasan untuk menanggapi pengenaan tarif AS yang diusulkan bagi produk mobil Uni Eropa.

Baca juga :

Produsen kendaraan mengatakan pengenaan tarif pada mobil dan suku cadangnya dapat meningkatkan harga kendaraan sebesar USD 83 miliar per tahun. Pada perdagangan kali ini, saham Ford Motor Co (F.N) dan General Motors Co (GM.N) masing-masing turun 0,5 persen dan 1,4 persen.

Laporan Beige Book Federal Reserve juga menunjukkan jika para pengusaha sangat khawatir tentang dampak dari sengketa perdagangan tersebut.

"Jika ini berakhir dengan perang dagang yang berlarut-larut, itu akan menjadi berita buruk," kata Stephen Massocca, Wakil Presiden Senior di Wedbush Securities di San Francisco.

Pasar juga dipengaruhi hasil laporan perusahaan yang turun. Seperti saham eBay (EBAY.O) yang tercatat turun 10,1 persen setelah laporan laba yang mengecewakan. Ini menjadi salah satu hambatan terbesar pada indeks Nasdaq dan S & P 500.

Kemudian saham American Express Co (AXP.N) tercatat merosot 2,7 persen setelah perusahaan kartu kredit melaporkan kenaikan biaya karena peningkatan pengeluaran pada program hadiahnya.

Sektor keuangan tercatat mencapai persentase penurunan terbesar dalam indeks S & P 500, dengan melemah 1,4 persen.

Di sektor perbankan, saham JPMorgan (JPM.N), Bank of America (BAC.N) dan Citigroup (C.N) semuanya turun lebih dari 1 persen.

Saham Bank of New York Mellon (BK.N) jatuh 5,2 persen setelah mengatakan kehilangan dua klien. Sementara Travelers Cos (TRV.N) menjadi hambatan terbesar bagi Dow Jones. Sahamnya jatuh 3,7 persen setelah laba perusahaan turun dikaitkan akibat badai. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 19 Juli 2018

Rilis Laporan Keuangan Topang Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifanfinancindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi di tengah sentimen rilis laporan keuangan perusahaan pada kuartal II 2018.

Indeks saham S&P 500 mencapai level tertinggi dalam lima bulan. Sedangkan indeks saham Dow Jones mencatatkan penguatan selama sesi lima berturut-turut. Hal tersebut didorong laba yang solid sehingga dorong saham keuangan dan industri. Sentimen itu juga memperkuat harapan untuk musim laporan keuangan kuartal II 2018.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 79,4 poin atau 0,32 persen ke posisi 25.199,29. Indeks saham S&P 500 naik tipis 6,07 poin atau 0,22 persen ke posisi 2.815,62. Indeks saham Nasdaq melemah 0,67 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.854,44.


Baca juga :

Kenaikan kinerja keuangan dari CSX Corp dan United Continental mengangkat indeks saham sektor industri S&P 500 1,1 persen. Sektor saham industri catatkan kinerja terbaik. Indeks saham Dow Jones Transport menanjak 2,3 persen, dan catatkan kenaikan terbesar dalam tiga bulan.

Sentimen rilis laporan keuangan juga bayangi wall street. Laporan kinerja keuangan diprediksi meningkat meski awal periode rilis laporan keuangan. Diperkirakan pendapatan perusahaan masuk indeks S&P 500 akan naik 21,4 persen pada kuartal II 2018. Angka ini naik dari perkiraan 20,7 persen pada 1 Juli 2018. Dari 48 perusahaan yang melaporkan kinerja sejauh ini, 87,5 persen membukukan laba di atas harapan analis.

"Bursa saham reli yang sangat bagus didorong kinerja pendapatan dan valuasi. Saya pikir pasar akan jauh lebih tinggi saat ini jika bukan karena orang khawatir tentang perdagangan," ujar Wayne Kaufman, Analis Phoenix Financial Services, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (19/7/2018).

Sementara itu, pada Rabu waktu setempat, Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve, Jerome Powell dipertanyakan oleh anggota komite Dewan Perwakilan Rakyat mengenai meningkatnya proteksionisme dari waktu ke waktu akan timbulkan risiko bagi AS dan ekspansi global.

Sentimen lainnya di wall street berasal dari data ekonomi AS yang menunjukkan rilis data perumahan yang melambat. Data perumahan AS turun 12,3 persen pada Juni, dan masuk level terendah dalam sembilan bulan. Hal ini seiring harga kayu lebih mahal, kekurangan lahan dan tenaga kerja. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Rabu, 18 Juli 2018

Komentar Gubernur The Fed Dorong Penguatan Wall Street



Rifan Financindo - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut usai Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menyatakan pandangan yang optimistis mengenai prospek ekonomi di negaranya.

Mengutip Reuters, Rabu (18/7/2018), Dow Jones Industrial Average naik 55,53 poin atau 0,22 persen dan berakhir pada 25.119,89. Untuk S&P 500 naik 11,12 poin atau 0,40 persen menjadi 2.809,55. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 49,40 poin atau 0,63 persen menjadi 7.855,12.

Dalam pernyataan tertulis, Gubernur the Fed Jerome Powell memberikan isyarat bahwa era pertumbuhan ekonomi yang stabil akan terus berlanjut. Pernyataan tertulis tersebut diberikan kepada para anggota senat yang mempertanyakan mengenai prospek ekonomi AS ke depan.




Baca juga :

Sebagian besar senator menyatakan kekhawatirannya akan adanya perang dagang yang telah dikumandangkan oleh Presiden AS Donald Trump. Namun Kekhawatiran tersebut berhasil ditepis oleh Powell.

"Powel menyatakan bahwa mereka akan tetap memberikan perhatian yang lebih kepada kondisi perdagangan AS. Para pelaku pasar menilai bahwa the Fed tetap akan menaikkan suku bunga secara moderat," jelas analis OakBrook Investments LLC, Lisle, Illinois, Peter Jankovskis.

Kurva imbal hasil surat utang AS langsung melonjak usai Powell memberikan pandangan yang optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, bursa saham pun juga positif. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 17 Juli 2018

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu


PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

Amerika Serikat sedang maju terus dengan persiapan tarif baru senilai $200 miliar atas barang-barang Cina. Sebaliknya, Cina dan Amerika Serikat kemungkinan akan masuk negosiasi. Berita ini mengirim matauang yang beresiko turun dan akhirnya memukul matauang lainnya juga. USD/JPY membuat tembusan naik yang besar dengan pasar saham diluar Cina mengalami badai. “Greenback” juga menikmati inflasi yang meningkat, dengan CPI inti mencapai 2.3% sesuai dengan yang diperkirakan.

Baca juga :


Powel berkata dia bisa tidur nyenyak ketika menyebut mengenai kondisi ekonomi AS. Perkataan ini juga membantu kenaikan “greenback”. Risalah pertemuan ECB adalah “dovish”, dan Inggris mengalami drama politik. Sementara pemerintah Inggris cenderung kepada versi yang lebih lunak untuk Brexit, perpecahan dengan cabinet menyebabkan pengunduran diri dari Boris Johnson dan David Davis, dua menteri kunci. Bank of Canada menaikkan tingkat bunga dan memberikan signal hal ini akan dilakukan lagi. Namun, mereka saat ini sedang prihatin dengan perdagangan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

  • Same store sales meningkat 5.2% per minggu, naik 0.8% dari sebelumnya kenaikan 3.1%.
  • Home mortgage purchase applications naik disesuaikan secara musiman 6.5% per minggu, dan 7.7% per tahun.
  • Klaim pengangguran turun 17.000 per minggu dari 231.000 ke 214.000.
  • Consumer price index naik 0.1%, sesuai dengan yang diperkirakan.
  • Wholesale inventories naik 0.6% pada bulan Mei, lebih besar daripada bulan April 0.1%.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

  •    Job openings turun ke 6.638.000 pada bulan Mei, turun dari 6.698.000 pada bulan April.
  •    Import prices turun 0 .4% menunjukkan kelemahan harga pada bulan Juni.
  •    PPI-FD naik 0.3% per bulan, kurang dari sebelumnya kenaikan sebesar 0.5%.
  •    Consumer sentiment index turun 1.1 pada bulan Juni dari 98.2 ke 97.1.
  •    Home mortgage berada pada kerendahan selama 5 minggu dalam 30 tahun tingkat mortgage rata-rata. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 16 Juli 2018

Bursa Asia Bergerak Mixed Menantikan Rilis Data Ekonomi Tiongkok






Rifanfinancindo - Bursa Saham Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Senin (16/07) menantikan data ekonomi China yang akan dirilis hari ini.

Indeks Saham Korea Selatan bergerak datar, dengan Kospi naik tipis 0,07 persen. Saham bank menurun, membebani indeks yang lebih luas, tetapi saham-saham teknologi utama mixed di awal perdagangan, dengan Samsung Electronics memperoleh 0,32 persen tetapi SK Hynix menarik kembali sebesar 0,56 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 bergerak lemah 0,26 persen, meskipun subindex keuangan naik 0,24 persen dalam perdagangan pagi.


Baca juga :


Sementara itu, pasar di Jepang ditutup untuk liburan pada hari Senin.

Meskipun kenaikan yang lebih luas di Amerika Serikat, saham bank merosot karena pasar mencerna rilis laba kuartal kedua. Lebih dari 5 persen perusahaan S & P 500 telah melaporkan hasil kuartal kedua sejauh ini. Analis yang disurvei oleh FactSet mengharapkan laba kuartal kedua telah tumbuh sebesar 20 persen.

Namun, keuntungan keseluruhan datang di tengah bantuan di kalangan investor atas meredanya ketegangan perang perdagangan, dengan indeks utama AS membukukan keuntungan yang kuat untuk minggu ini. Gambar serupa terlihat di Asia pekan lalu, dengan pasar akhir pekan ini lebih tinggi.

Selama di Asia, bursa saham Tiongkok mengatakan skema penghubung yang menghubungkan Hong Kong dan daratan tidak akan diperluas ke perusahaan dengan struktur hak suara terbobot, lapor Reuters. Itu berarti bahwa saham Xiaomi, yang baru-baru ini mulai diperdagangkan di pasar Hong Kong, tidak akan dapat diakses oleh investor di daratan di bawah program terhubung.

Pasar Asia juga menantikan rilis data PDB kuartal kedua China, juga data investasi aset tetap, produksi industri dan penjualan ritel China.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati hasil rilis data ekonomi Tiongkok, yang jika terealisir positif akan menguatkan bursa Asia. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 13 Juli 2018

Pasar Asia Dibuka Lebih Tinggi Didorong Penguatan Wall Street



Rifan Financindo - Saham Asia dibuka lebih tinggi pada hari Jumat setelah kenaikan di Wall Street semalam, karena meredanya kekhawatiran atas perang perdagangan AS dengan China.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen, membangun kenaikan 0,6 persen pada Kamis, setelah bursa saham AS berakhir lebih tinggi.

Saham Australia juga naik 0,2 persen, sedangkan indeks saham Jepang Nikkei N 225, 1,2 persen lebih tinggi.



Baca juga :

AS memangkas tarif impor sebesar 25 persen pada barang China senilai $ 34 miliar pada tanggal 6 Juli, dan menantikan bagaimana tanggapan yang sesuai dari pemerintah China.

Tetapi sementara Cina telah berjanji untuk membalas ke tarif baru, kurangnya respon khusus sampai saat ini telah memicu reli bantuan global.

Pada hari Kamis, Dow Jones Industrial Average DJI ditutup naik 0,91 persen menjadi 24,924.89, S & P 500 naik 0,87 persen menjadi 2,798.29 dan Nasdaq Composite .IXIC ditambahkan 1,39 persen menjadi 7,823.92.

Pada hari Jumat, S & P 500 e-mini futures ESc 1 naik ke tertinggi lima bulan pada ekspektasi pertumbuhan pendapatan yang solid di antara perusahaan AS meskipun ada ancaman perang perdagangan.

Pada hari Kamis, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS dan China dapat membuka kembali pembicaraan perdagangan, tetapi hanya jika Beijing bersedia “melakukan upaya serius untuk membuat perubahan structural yang berarti.” Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Kamis, 12 Juli 2018

Wall Street Ditutup Anjlok, Perang Tarif Dan Harga Minyak Penyebabnya



PT Rifan Financindo - Bursa saham AS ditutup anjlok pada hari Rabu, mengalahkan empat sesi keuntungan beruntun setelah keluarnya ancaman Washington untuk menerapkan tarif pada tambahan senilai $ 200 miliar barang-barang China mengipasi kekhawatiran perang dagang, sementara penurunan tajam harga minyak memukul saham energi.

China menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump dengan menuduh Amerika Serikat melakukan intimidasi dan memperingatkan bahwa tindakan pemerintah AS itu akan memukul balik.
Nama-nama industri termasuk Boeing, 3M dan Caterpillar, adalah yang paling terpukul oleh perselisihan perdagangan baru-baru ini, sehingga menjadi salah satu hambatan terbesar Dow.

Harga saham hasil-hasil tambang turun 1,7 persen, adalah pengaruh negatif besar lainnya di pasar, dengan Freeport-McMoRan turun 3,9 persen karena harga tembaga mencapai titik terendah dalam sekitar satu tahun.

Baca juga :


Kinerja keuangan JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya akan dirilis Jumat.

Analis memperkirakan pendapatan perusahaan S & P 500 tumbuh sekitar 21 persen pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, menurut data Thomson Reuters.

Minyak mentah AS berjangka turun 5 persen akibat eskalasi sengketa perdagangan dan karena ekspektasi pasokan yang meningkat saat turun berita bahwa Libya akan membuka kembali pelabuhan ekspor minyak mentahnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 219,21 poin, atau 0,88 persen, ke 24,700.45, S & P 500 kehilangan 19,82 poin, atau 0,71 persen, ke 2,774.02 dan Nasdaq Composite turun 42,59 poin, atau 0,55 persen, ke 7,716.61.

Pembuat chip, yang sebagian besar bergantung pada pasar China untuk pendapatan mereka, jatuh, dengan indeks semikonduktor Philadelphia turun 2,6 persen.

Sektor utilitas adalah satu-satunya di wilayah positif, dengan kenaikan 0,9 persen.

Twenty-First Century Fox turun 4 persen setelah perusahaan media menaikkan tawarannya untuk Sky Inggris, melihat dari penawar saingan Comcast untuk saat ini. Saham Comcast naik 1,3 persen.

Sekitar 6,0 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, yang membandingkan dengan rata-rata 6,9 miliar harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800