English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 21 Juni 2018

Bursa Saham Asia Menguat meski Wall Street Tertekan





PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada Rabu pekan ini usai melemah tajam. Penguatan bursa saham Asia ini juga dipengaruhi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Risiko pasar meningkat mendorong imbal hasil obligasi atau surat utang bertenor 10 tahun naik ke posisi 2,9 persen dibandingkan perdagangan Selasa waktu setempat di posisi 2,893. Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor dua tahun naik menyentuh posisi 2,55 persen.

Bursa saham Asia menguat ditunjukkan dengan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,7 persen, dan indeks saham Australia bertambah 0,8 persen.

Baca juga :

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China menunjukkan sedikit tanda-tanda pelonggaran usai penasihat perdagangan Gedung Putih mengatakan China telah meremehkan keputusan presiden AS untuk menetapkan tarif lebih besar.

Pemerintahan AS mengancam memberlakukan tarif 10 persen untuk barang-barang China senilai USD 200 miliar usai Beijing memutuskan menaikkan tarif USD 50 miliar untuk barang-barang AS. Hal tersebut sebagai tanggapan terhadap tarif yang diberlakukan kepada barang-barang China.

Di pasar uang, dolar AS sebagian besar mendatar terhadap yen. Dolar AS naik 0,03 persen menjadi 110,07. Sedangkan euro merosot ke posisi USD 1.1584. Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke posisi 95,02.

Sementara itu di pasar komoditas, harga minyak naik 0,4 persen menjadi USD 65,34 per barel. Namun, analis ANZ mengatakan, ketegangan perdagangan dan perselisihan dalam the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Negara Pengekspor Minyak yang bertemu pada Jumat akan bebani harga minyak pada Rabu pekan ini.

Sebelumya Iran menuturkan, OPEC tak mungkin capai kesepakatan tentang produksi minyak. Sedangkan pergerakan harga emas cenderung mendatar. Harga emas di pasar spot diperdagangkan di posisi USD 1.273,73 per ounce. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Juni 2018

Bursa Asia Bervariasi Sambut Pertemuan Trump dan Kim Jong-un


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bervariasi pada awal perdagangan seiring investor berharap hasil positif dari pertemuan puncak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Pertemuan tersebut diharapkan bisa akhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen, dan menuju ke level tertinggi dalam tiga minggu. Indeks saham Korea Selatan Kospi bertambah 0,1 persen. Indeks saham acuan Australia sedikit menguat. Sedangkan indeks saham Selandia Baru melemah 0,3 persen.

Indeks saham acuan MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang berada di posisi 573,31.  Pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan pengaruhi bursa saham Asia.

Baca juga :

Jelang pertemuan, Trump mengatakan,  pertemuan tersebut bisa "berjalan dengan sangat baik" karena negara-negara mencoba mempersempit perbedaan bagaimana akhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.

Banyak analis menuturkan kalau pertemuan itu akan sukses mengingat kegagalan masa lalu dalam pembicaraan dengan Korea Utara.

"Ini tampaknya menjadi langkah pertama dalam proses yang sudah lama ditarik keluar. Jika tampaknya ada niat tulus dari kedua belah pihak untuk menggunakan pertemuan tersebut sebagai dasar untuk negosiasi perjanjian damai yang serius. Saya kira itulah yang akan terlihat seperti ini," kata dia, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (12/6/2018).

"Tidak ada yang mengharapkan perjanjian damai hari ini. Itu terlalu optimis. Akan tetapi jika ternyata gagal total, mungkin ada beberapa implikasi untuk aset berisiko," tambah dia.

Kesepakatan denuklirisasi akan positif untuk aset Korea Selatan mengingat dorongan yang mungkin untuk pertumbuhan dan memudar risiko geopolitik. Hal itu dikatakan analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Adapun penguatan bursa saham Asia juga didukung dari bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang positif. Indeks saham Dow Jones stabil. Indeks saham S&P 500 naik 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 0,2 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 11 Juni 2018

Menanti Pertemuan Trump dan Kim Jong-un, Bursa Asia Bergerak Campuran





Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak variatif mengawali perdagangan pekan ini. Satu indeks utama melemah, sedangkan satu indeks justru menguat dipicu beberapa sentimen, yakni pertemuan KTT G7, pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un, serta rapat bank sentral.

Dikutip dari Reuters, bursa saham Asia bergerak hati-hati pada perdagangan Senin (11/6/2018). Indeks saham Nikkei Jepang melorot 0,1 persen, sedangkan indeks saham Kospi Korea Selatan malah naik 0,2 persen.

Pergerakan bursa di kawasan regional ini terimbas hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 akhir pekan lalu yang memicu kekhawatiran perang dagang lebih lanjut karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak menyetujui Komunike.

Baca juga :

Faktor lainnya, setelah dari KTT G7, Trump langsung bertolak ke Singapura untuk pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

"Pertemuan G7 di Kanada semakin meretakkan hubungan antara AS dan sekutunya atas perdagangan bebas," kata Kepala Strategi Pasar untuk Asia Pasifik di JP Morgan Asset Management Tai Hui.

Negara-negara kelompok G7 tersentak bahwa Trump akan menemui Kim Jong-un. Ini adalah pertemuan bersejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya. Investor pun akan fokus pada hasil pertemuan penting ini. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 08 Juni 2018

Investor Fokus Pertemuan KTT G7, Bursa Saham Asia Rontok






PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia dibuka turun tipis pada perdagangan Jumat (8/6/2018) terimbas pelemahan indeks Nasdaq. Sentimen utama masih dipengaruhi kesepakatan denda sebesar USD 1 miliar terhadap ZTE Corp.


Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei Jepang merosot 0,11 persen terseret pelemahan saham perbankan. Akan tetapi masih terbantu saham konsumen yang naik lebih tinggi.

Selanjutnya diikuti indeks Kospi Korea Selatan yang susut 0,32 persen karena saham produsen mobil dan teknologi diperdagangkan lebih rendah, termasuk saham Samsung Electronics yang jatuh 1,19 persen.

Baca juga :
Indeks S&P/ASX 200 pun bernasib sama, melorot 0,14 persen. Saham-saham bahan dan sektor saham keuangan tergelincir.

Pergerakan bursa saham Asia ini mengikuti sedikit penurunan wall street. Indeks utama AS, seperti Nasdaq turun 0,7 persen, sementara indeks Dow Jones naik 0,38 persen atau 95,02 poin ke level 25.241,41.

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, AS dan ZTE Corp China sudah mencapai kesepakatan setelah pemerintah AS melarang perusahaan-perusahaan AS untuk menjual perangkat lunak ke ZTE.

Kesepakatan itu adalah Amerika Serikat akan mengenakan denda sebesar USD 1 miliar kepada ZTE, serta membentuk tim kepatuhan yang dipilih AS. Tapi masih menghadapi beberapa penolakan dari anggota parlemen AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 07 Juni 2018

Ekonomi Global Kuat Picu Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat ke level tertinggi dalam 2,5 bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia didukung kuatnya fundamental ekonomi.

Sementara itu, harapan bank sentral Eropa dapat mulai kurangi stimulusnya mendorong euro dan imbal hasil obligasi global. Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2 persen ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,7 persen ke posisi 22.790,68 pada awal perdagangan.

Baca juga :
Di pasar uang, euro menguat ke posisi tertinggi dalam dua minggu. Sementara itu, imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) ke posisi terendah dalam satu pekan ini.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun sekitar 2,97 persen.  Imbal hasil surat berharga yang terbatas itu lantaran para pejabat menuturkan, bank sentral Eropa dapat hentikan program stimulusnya pada akhir 2018.

"Pertumbuhan yang kuat membuat bank sentral yakin inflasi sedang dalam perjalanan kembali sesuai target,” ujar Ekonom Bank Sentral Eropa Peter Praet.

Komentar Praet mendorong euro ke posisi USD 1.1796. Indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 93,56. Kekhawatiran atas dampak berkurangnya pembelian obligasi bank sentral Eropa memicu aksi jual di surat utang Jerman dan pemerintah Eropa lainnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 06 Juni 2018

Wall Street Bikin Bursa Asia Menguat



Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat tipis pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan tersebut terimbas sektor saham teknologi yang angkat bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street.

Akan tetapi, kekhawatiran utang Italia mendorong investor mengalihkan aset ke utang pemerintah berisiko rendah. Hal tersebut mendorong imbal hasil surat berharga AS turun dari posisi tertinggi.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,1 persen. Indeks saham Australia menguat 0,3 persen.

Baca juga :
Bursa saham Asia menguat didorong wall street yang positif. Indeks saham Nasdaq bahkan catatkan penguatan tertinggi pada perdagangan saham Selasa waktu setempat yang didorong saham teknologi dan konsumen. Prediksi ekonomi AS yang positif bantu penguatan sektor saham tersebut.

Akan tetapi, indeks saham S&P 500 turun yang didorong sektor saham keuangan. Imbal hasil surat berharga AS turun dapat mengurangi laba bersih bank. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 05 Juni 2018

Tertekan Harga Minyak, Sebagian Besar Bursa Asia Melemah


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebagian besar bergerak tertekan namun indeks acuan Jepang mampu menguat pada pagi ini.

Mengutip CNBC, Selasa (5/6/2018), indeks Nikkei Jepang naik 0,54 persen dan Topix melonjak 0,4 persen. Saham-saham teknologi mampu menjadi pendorong penguatan bursa saham di Jepang. Namun kebalikannya, saham-saham di sektor pertambangan mengalami tekanan.

Baca juga :

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi bergerak di dua zona dan akhirnya harus mengalami tekanan. Saham-saham di sektor otomotif dan perbankan tertekan. Begitu juga dengan sektor elektronik yang tergelincir 0,39 persen.

Sedangkan untuk bursa saham di Australia juga mengalami tekanan. Indeks S&P/ASX 200 mengalami tekanan karena dorongan dari indeks energi. Subindeks energi mengalami tekanan 1,2 persen karena kejatuhan harga minyak semalam.

Indeks acuan MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang bergerak mendatar. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800