English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 03 April 2018

Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Cermati Aksi Perang Dagang


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan bursa Asia ini mengikuti kejatuhan Wall Street akibat kekhawatiran akan perang dagang.

Mengutip CNBC, Selasa (3/4/2018), indeks acuan Nikkei Jepang jatuh 1,41 persen. Indeks Topix juga melemah 1,04 persen. Hampir seluruh sektor tertekan, hanya sektor energi yang mampu berada di zona hijau.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun 0,82 persen.

Baca juga :


Indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 0,57 persen yang terdorong oleh saham-saham di sektor keuangan. Berbeda, sektor tambang terutama emas menghijau karena harga emas naik pada perdagangan kemarin.

Sentimen investor di kawasan Asia lebih dipengaruhi oleh faktor global yaitu koreksi yang terjadi di Wall Street karena adanya kekhawatiran perang dagang.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 458,92 poin atau 1,9 persen menjadi 23.644,19. S&P 500 tertekan 58,99 poin atau 2,23 persen menjadi 2.581,88. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 193,33 poin atau 2,74 persen menjadi 6.870,12.

Saham-saham di sektor teknologi menjadi target utama dari pelaku pasar dalam aksi jual. Saham Amazon.com, Tesla dan Microsoft serempak berada di zona merah setelah aksi dagang balasan yang diresmikan China pada Minggu kemarin. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 02 April 2018

Bursa Asia Awali Kuartal II dengan Penguatan


PT Rifan Financindo - Bursa Asia penguatan di awal perdagangan April ini. Hal ini dipicu penguatan kinerja ekuitas global pekan lalu, sementara dolar tetap stabil menunggu laporan hasil indikator ekonomi utama.

Melansir laman Reuters, Senin (2/4/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8 persen dan Nikkei Jepang menguat tipis 0,2 persen.

Adapun Wall Street pada pekan lalu menghijau dipicu penguatan saham teknologi, mengakhiri kuartal pertama yang penuh gejolak. Sementara pada Jumat perdagangan ditutup terkait perayaan Paskah.

Baca juga :

Indeks ekuitas dunia yang mempengaruhi Bursa Asia pada hari ini, berakhir menguat 1,2 persen pada pekan lalu. Namun bila dihitung secara kuartal, turun sekitar 1,5 persen pada kuartal pertama.
Angka ini menjauh dari rekor tertinggi akibat ketegangan perdagangan global yang meningkat, gejolak di Gedung Putih dan anjloknya saham perusahaan teknologi karena isu regulasi dan isu lainnya.

“Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat dan berbasis luas terus terjadi secara global,” tulis ahli strategi Barclays.

Namun mereka memperingatkan bahwa ada risiko yang mengancam, yakni proteksi perdagangan, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS, kekhawatiran tentang volatilitas lintas pasar yang lebih tinggi dan risiko premi di pasar suku bunga. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 29 Maret 2018

Ketegangan Korea Utara Mereda, Bursa Asia Menguat Terbatas






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat tipis pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia di tengah ada kemajuan isu Korea Utara.

Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang masih tertekan imbas sektor saham teknologi juga membuat bursa saham Asia naik terbatas. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,05 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei menguat satu persen. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak satu persen. Sedangkan indeks saham Australia turun 0,1 persen.

Baca juga :


Pergerakan bursa saham Asia juga dipengaruhi wall street yang melemah. Sektor saham teknologi terutama saham Amazon menekan wall street.

“Kekhawatiran perang dagang global telah berkurang. Meskipun kekhawatiran terhadap sektor teknologi di bursa saham Amerika Serikat masih ada,” ujar Masahiro Ichikawa, Analis Senior Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (29/3/2018).

Ia menambahkan, bursa saham Asia juga mendapatkan dukungan dari meredanya ketegangan Korea Utara. Jepang telah mengeluarkan pernyataan kepada pemerintahan Korea Utara terkait pertemuan bilateral. Kemudian membahas kemungkinan pertemuan para pemimpin Jepang dan negara lain.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berkomitmen untuk menghentikan perkembangan senjata nuklir dan bertemu dengan pejabat pemerintahan AS. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Rabu, 28 Maret 2018

Bursa Asia Merosot Tersengat Wall Street


Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) atau disebut wall street tertekan lantaran saham teknologi.

Di bursa saham Asia, indeks saham acuan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei turun 2,15 persen.

Sementara itu, indeks saham Topix turun 2,04 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,27 persen. Hal itu didorong saham Samsung Electronic dan SK hynix yang masing-masing merosot 2,88 persen dan 1,23 persen.

Baca juga :

Bursa saham Asia merosot tersebut dipicu tekanan bursa saham AS. Indeks saham S&P 500 tergelincir 1,73 persen dan indeks saham Nasdaq susut 2,93 persen.

Penurunan bursa saham AS atau wall street didorong sektor saham teknologi. Saham Facebook tergelincir 4,9 persen. Skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh konsultan politik masih membayangi saham Facebook. Selain itu, saham Nvidia turun 7,8 persen.

“Akan ada lebih banyak peraturan di Facebook dan FANG (Facebook, Apple, Amazon, dan Google). Biaya kepatuhan akan meningkat,” ujar Nobuhiko Kuramochi, Chief Strategist Mizuho Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (28/3/2018).

Selain itu, kekhawatiran perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) juga tetap menjadi hambatan pergerakan di bursa saham Asia. Bahkan usai AS dan China melakukan pembicaraan secara diam-diam soal tarif impor. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 27 Maret 2018

Bursa Asia Asia Menguat, Nikkei Naik 1 Persen



PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pagi ini. Penguatan bursa Asia ini mengikuti Wall Street yang rebound karena kekhawatiran akan perang dagang berkurang.

Mengutip CNBC, Selasa (27/3/2018), indeks Nikkei 225 naik 1,06 persen. Indeks Topix juga menanjak 1,17 persen. Sebagian besar sektor berada di zona hijau kecuali sektor pertambangan.

Baca juga :

Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik di awal perdagangan. Sektor keuangan dan otomotif menguat. Namun Samsung Electronics tergelincir 0,24 persen.

Indeks acuan ASX 200 Australia naik 0,53 persen. Sebagian besar sektor menguat kecuali saham-saham pertambangan.

Pendorong kenaikan bursa Asia adalah pudarnya kekhawatiran dari pelaku pasar. Perwakilan Perdagangan AS Peter Navarro mengatakan bahwa dia berharap China akan bekerja dengan AS untuk mengatasi masalah yang terkait perdagangan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa kedua negara harus duduk bersama untuk negosiasi menyelesaikan perbedaan mereka. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 26 Maret 2018

Kekhawatiran Perang Dagang Kembali Warnai Bursa Asia






Rifanfinancindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan ini mengikuti bursa global yang juga melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin. Kekhawatiran akan perang dagang masih mewarnai pergerakan bursa saham.


Mengutip CNBC, Senin (26/3/2018), indeks patokan ASX 200 australia dibuka melemah atau turun 0,57 persen di 5.787,4. Sektor keuangan menjadi pemberat utama dengan turun 0,81 persen.

Saham ANZ turun 0,92 persen, Commonwealth Bank turun 0,69 persen dan National Australia Bank turun 0,86 persen. Tak berbeda jauh saham Westpac turun 0,35 persen.


Baca juga :

Di Jepang, Nikkei 225 turun 1,02 persen dalam perdagangan pagi. Indeks Topix turun 0,83 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,41 persen.

Pemerintah China berencana untuk meberlakukan bea masuk bagi 128 produk AS dengan nilai impor USD 3 miliar sebagai tanggapan atas perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump atas bea tinggi untuk produk aluminium dan baja asing.

Presiden Trump juga mengumumkan rencana tarif hingga USD 60 miliar dalam untuk barang impor dari Cina. "Pasar masih melihat apakah perang dagang ini akan menjadi satu-satunya pemberat di bursa Asia," jelas analis National Australia Bank, Ray Attrill. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 23 Maret 2018

Perang Dagang AS dan China Memanas, Bursa Saham Asia Terkapar



Rifan Financindo - Bursa saham Asia terkoreksi pada perdagangan Jumat (23/3/2018), mengekor anjloknya pasar saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Tekanan ini merupakan imbas dari kekhawatiran perang dagang antara AS dan China.

Mengutip CNBC hari ini, indeks saham Nikkei Jepang terperosok 2,97 persen. Sedangkan indeks Topix tercatat turun tajam 2,43 persen.

Sebanyak 33 sektor saham diperdagangkan merosot. Sektor saham material dan keuangan memimpin pelemahan. Eksportir besar pun merugi. Saham Toyota jatuh 2,57 persen dan saham Sony anjlok 3,02 persen.

Baca juga :


Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan terseret ke bawah dengan pelemahan 2,09 persen. Saham perusahaan teknologi buntung, seperti Samsung Electronics dengan catatan penurunan tajam 2,67 persen.

Saham produsen baja, Posco rontok 2,79 persen. Tetapi Hyundai Steel dan Seah Steel masing-masing 0,79 persen dan 2,69 persen. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mendapat penangguhan sementara bea masuk impor baja oleh Amerika Serikat.

Bergerak ke Australia, indeks saham S&P/ASX 200 tergelincir 1,68 persen. Seluruh sektor saham berada di zona merah. Saham perusahaan tambang, Rio Tinto turun signifikan 4,31 persen, dan saham BHP susut 3,6 persen.

Saham produsen minyak pun ikut terkena imbas pelemahan menyusul penurunan harga minyak dunia tersengat sentimen khawatir perang dagang yang memukul Wall Street. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800