English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 12 Maret 2018

Bursa Asia Reli Usai Rilis Data Tenaga Kerja AS


Rifan Financindo - Bursa saham Asia reli pada perdagangan saham awal pekan ini. Penguatan bursa saham Asia didukung dari laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang positif.

Ini juga mengkurangi kekhawatiran inflasi dan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS lebih cepat.Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei naik 2 persen.

Baca juga :

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,8 persen. Indeks saham Australia menanjak 0,9 persen.Kekhawatiran inflasi pun mereda usai data ekonomi AS menunjukkan data  tenaga kerja nonpertanian melonjak 313 ribu pada Februari. Akan tetapi, rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan per jam melambat menjadi 2,6 persen usai melonjak pada Januari.

"Rilis data ekonomi ini menunjukkan data ekonomi tenaga kerja kuat. Ini menjadi sentimen buat bursa saham. Di samping itu data tingkat kenaikan partisipasi dan upah menunjukkan tenaga kerja dipenuhi oleh pendatang baru dalam angkatan kerja," tulis analis JP Morgan dalam catatannya, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (12/3/2018).

"Meski pasar mungjin terlalu banyak membaca satu laporan data tenaga kerja. Namun pada 21 Maret merupakan titik yang dihindari. Pasar tenaga kerja semakin menunjukkan ada kekhawatiran dan ini pastikan diterjemahkan ke dalam tekanan upah yang berbalik," seperti dikutip dari laporan tersebut. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 09 Maret 2018

Rencana Pertemuan Trump dan Kim Jong-un Kerek Bursa Saham Asia





PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia melanjutkan penguatan di pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini. Tiga indeks utama naik terdorong sentimen penandatanganan aturan tarif impor Amerika Serikat (AS) dan rencana Presiden Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Mengutip CNBC, Jumat (9/3/2018), bursa saham Asia berada di zona hijau terseret penguatan wall street. Penopangnya penerapan tarif impor baja dan aluminium oleh AS, sementara investor masih menunggu keputusan suku bunga acuan dari Bank Sentral Jepang.

Indeks saham Nikkei Jepang tercatat mendaki 1,19 persen. Hampir seluruh sektor saham naik, kecuali sektor saham industri besi dan baja yang berada di zona merah.

Baca juga :

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan menguat 0,66 persen. Saham perusahaan atau produsen baja jeblok, seperti Posco dan Hyundai Steel masing-masing turun 1,54 persen dan 1,15 persen. Sementara saham manufaktur diperdagangkan meningkat.

Indeks saham S&P/ASX 200 Australia pun terkerek naik tipis sebesar 0,28 persen. Pengembang properti China Vanke, dan produsen fesyen mewah Prada akan mengumumkan laporan keuangan pada hari ini.

Sentimen lainnya yang mendongkrak penguatan bursa saham Asia, yaitu rencana pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Pertemuan ini menyusul surat yang telah dikirimkan Utusan Korea Selatan dari Kim Jong-un untuk Trump.

Setelah menyampaikan surat di Gedung Putih, Kepala Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan, Chung Eui Yong mengatakan kepada media bahwa Donald Trump akan bertemu Kim Jong-un pada Mei ini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 08 Maret 2018

Bursa Asia Menghijau, IHSG Melonjak 42,44 Poin






Rifanfinancindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau usai alami koreksi tajam. Aksi beli investor asing kini mewarnai laju IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (8/3/2018), IHSG naik 42,44 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.410,70. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 45 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.418,8. Indeks saham LQ45 menguat 0,66 persen ke posisi 1.060,51.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.Ada sebanyak 153 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 74 saham melemah. 82 saham lainnya diam di tempat.

Baca juga :

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.427,57 dan terendah 6.395,19. Transaksi perdagangan saham 41.187 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 666,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.764.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham keuangan naik 1,07 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,65 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,48 persen. Sektor saham tambang melemah 0,85 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Diikuti sektor saham pertanian melemah 0,64 persen.Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR melonjak 3,57 persen ke posisi Rp 87, saham LMAS melonjak 3,17 persen ke posisi Rp 65, dan saham BOSS menanjak 2,76 persen ke posisi Rp 2.230 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham RBMS turun 5 persen ke posisi Rp 380 per saham, saham INDY tergelincir 4,27 persen ke posisi Rp 3.590 per saham, dan saham IIKP merosot 3,88 persen ke posisi Rp 198 per saham.

Bursa Asia kompak menguat. indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,67 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,87 persen.Kemudian indeks saham Shanghai menanjak ke posisi 3.271. Diikuti indeks saham Singapura naik 0,79 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,86 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 07 Maret 2018

Penasihat Ekonomi Trump Mundur, Bursa Asia Tertekan


Rifan Financindo - Bursa Asia tertekan pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Pengunduran diri dari Penasihat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi salah satu pemberat gerak bursa saham.

Mengutip CNBC, Rabu (7/3/2018), indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,91 persen di awal perdagangan karena pelemahan dolar AS terhadap yen Jepang mengusul pemberitaan pengunduran diri Kepala Ekonomi Gedung Putih Gary Cohn.

Baca juga :

Sebagian besar saham-saham yang berorientasi ekspor tertekan. Sektor otomotif dan teknologi menjadi pemberat gerak indeks acuan Jepang tersebut.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga melemah 0,43 persen meskipun saham unggulan Samsung Electronics mengalami penguatan 1,66 persen di awal perdagangan.

indeks acuan di Korea Selatan tersebut tertekan meskipun adanya sinyal positif pembicaraan soal nuklir antara AS dengan Korea Utara.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tertekan 0,9 persen. Sebagian besar sektor pembentuk indeks berada di zona merah kecuali sektor tambang khususnya saham produsen emas yang naik 2,17 persen. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 06 Maret 2018

Bursa Asia Dibuka Menguat, Nikkei Melonjak 2 Persen



PT Rifan Financindo - Bursa Asia reli pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini mengikuti tren kenaikan di bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bursa saham bergerak di zona positif karena kekhawatiran akan perang dagang mulai mereda.

Mengutip CNBC, Selasa (6/3/2018), indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,03 persen atau 426,97 poin. Dolar AS merayap naik terhadap yen karena kekhawatiran akan perang dagang akibat kebijakan yang didengungkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Baca juga :

Saham-saham yang berorientasi ekspor naik pada perdagangan hari ini. Sektor otomotif dan teknologi menjadi pendorong kenaikan bursa Jepang.

Di Korea Selatan, indeks patokan Kospi naik 1,16 persen di pagi hari. Seluruh sektor berada di zona hijau termasuk produsen baja.

Sementara di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 1,29 persen dengan 12 sub indeks berada di wilayah positif.

Sektor energi menjadi pendorong penguatan bursa di Australia pada awal hari ini. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 05 Maret 2018

Bursa Asia Merosot Imbas Ketidakpastian di Italia


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah ke posisi terendah dalam 2,5 minggu. Pemilihan umum di Italia dan kekhawatiran investor terhadap perang dagang memengaruhi pasar keuangan.

Bursa saham Asia tergelincir ditunjukkan dari indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar, bahkan mendekati level terendah sejak pertengahan Februari 2018. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendatar. Diikuti indeks saham Australia tergelincir 0,3 persen.

Baca juga :

Jajak pendapat di Italia memengaruhi pasar keuangan. Jajak pendapat di Italia tidak menghasilkan pemenang langsung pada Minggu. Jajak pendapat menunjukkan kemungkinan ada hambatan politik terkait pemilihan parlemen.

Pembentukan gerakan bintang lima akan menjadi partai tunggal terbesar, tapi sebuah blok kanan menampilkan partai Forza oleh mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi akan mendapatkan tempat terbanyak.

Euro juga kembali turun ke posisi US$ 1,2320 dari level tertinggi di kisaran US$ 1,2365 di tengah pembicaraan kalau pembentukan gerakan bintang lima dapat membentuk pemerintahan koalisi di Italia.

Adapun sentimen mendukung euro, yaitu kebangkitan koalisi besar Jerman. Ini membuat Kanselir Jerman Angela Merkel akan membentuk pemerintahan baru lebih dari lima bulan sejak pemilihan negara yang tidak meyakinkan tersebut.

"Pasar tetap sangat bergejolak," ujar Stephen Innes, Kepala Perdagangan OANDA, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (5/3/2018). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 02 Maret 2018

Bursa Asia Melemah Dibayangi Kekhawatiran Perang Dagang



Rifan Financindo - Bursa Asia melemah di akhir pekan ini, dipicu investor yang khawatir jika kebijakan Presiden Donald Trump yang mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengenakan tarif impor produk baja dan aluminium, bisa meningkatkan momok perang perdagangan global.

Melansir laman Reuters, Jumat (2/3/2018), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Sementara Nikkei Jepang jatuh 2,4 persen.

Baca juga :

Sebelumnya Wall Street tercatat melemah dengan indeks S&P 500 kehilangan 36,16 poin atau 1,33 persen menjadi 2.677,67. Ini sehari setelah para investor melakukan aksi jual akibat kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada tahun ini.

Trump menyebutkan jika besaran pengenaan bea impor masing-masing 25 persen untuk baja dan 10 persen aluminium. Kebijakan ini akan diumumkan secara resmi minggu depan.

Investor khawatir keputusan Trump bisa memicu aksi balasan dari mitra dagang utama seperti China, Eropa dan negara tetangga Kanada yang bisa memukul perekonomian global.

Kecemasan itu digarisbawahi terkait respons cepat Kanada, di mana para pejabat di Ottawa mengatakan bahwa mereka akan membalas terhadap kebijakan tarif produk baja dan aluminium AS tersebut.

Kekhawatiran perang dagang dinilai berbahaya saat data ekonomi AS dilaporkan membaik. Dari laporan yang keluar Kamis, indeks manufaktur naik ke level tertinggi dalam 14 tahun. Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran juga mencapai level terendah dalam 48 tahun.

"Bahkan jika Anda memproduksi barang, jika seseorang tidak membelinya, Anda harus mengurangi produksi Anda, yang menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi global," kata Daisuke Uno, Kepala Ahli Strategi di Sumitomo Mitsui Bank. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800