PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Meski pun hampir semua orang punya utang, namun hampir semuanya juga berharap tidak punya utang.
Hal ini wajar saja karena utang memang cukup membebani pikiran. Terlebih lagi kalau Anda kesulitan membayarnya. Hasilnya Anda seumur hidup bisa dikejar-kejar debt collector karena utang yang belum terselesaikan.
Oleh karena itu, adanya perencanaan yang matang untuk mengelola utang memang sangat penting agar masa depan Anda tidak dihantui oleh sisa utang yang belum dilunasi.
Jangan sampai gara-gara utang kehidupan finansial Anda menjadi terganggu yang berakibat pada gangguan kondisi kesehatan. Baik keuangan dan kesehatan, keduanya merupakan komponen yang penting dalam kehidupan.
Jika utang diatur dengan baik dan cermat, maka keduanya pun tetap terjaga keseimbangannya. Ingin tahu bagaimana trik mengelola utang, yuk simak trik berikut seperti dikutip dari www.cermati.com, Senin (22/2/2016):
1. Manfaatkan tabungan
Normalnya, cicilan utang harus setidaknya maksimal 30 persen dari total penghasilan. Dengan begitu Anda bisa membayar cicilan teratur setiap bulannya dengan menyisihkan uang penghasilan bulanan.
Akan tetapi kalau utang terlalu banyak melebihi penghasilan Anda, tentunya harus ada solusi lain agar cicilan utang bisa terus dilunasi. Merelakan tabungan yang sudah Anda kumpulkan bertahun-tahun adalah solusi yang tepat.
Ke mana lagi kan Anda harus cari uang kalau bukan dari tabungan sendiri? Dengan memanfaatkan tabungan, Anda bisa setidaknya melunasi sebagian atau bahkan lebih dari jumlah cicilan kemudian menabung lagi untuk membayar sisa cicilannya jika masih ada.
Setelah utang lunas, tabunglah kembali uang Anda dan usahakan untuk tidak lagi berutang agar tabungan tetap aman.
2. Lebih realistis
Jika Anda hidup dengan utang, kehidupan Anda harus berbeda dengan mereka yang tidak punya utang. Jangan habiskan uang Anda untuk bersenang-senang atau berbelanja sementara Anda masih memiliki beban utang untuk dilunasi.
Berpikirlah lebih realistis. Mana sih yang lebih baik? Dikejar-kejar debt collector atau senang-senang untuk sementara? Jadi kendalikan hawa nafsu untuk berfoya-foya karena Anda sedang tidak berada di waktu dan situasi yang tepat.
Bukan berarti Anda harus berhenti belanja. Belanja kebutuhan itu perlu, hanya saja hindari melakukan apa yang Anda inginkan jika itu memang bukan suatu kebutuhan.
Gunakan uang sebijak mungkin untuk membayar utang agar hidup Anda segera tentram dan tenang.
3. Prinsip gali lubang tutup lubang
Sebenarnya ini bukan solusi yang tepat untuk melunasi utang, namun jika keadaan memang sudah mendesak, mau bagaimana lagi? Melakukan pinjaman bisa membebaskan Anda dari utang, tapi menambah utang baru lagi.
Bisanya cara ini dilakukan jika memang sudah tidak ada lagi cara lain yang bisa digunakan. Usahakan untuk mengajukan KTA agar pembayaran lebih ringan atau ganti kartu kredit Anda dengan kartu kredit dengan bunga rendah. Penggunaan kartu kredit yang tepat juga bisa membantu Anda menghemat dan menyisihkan uang.
4. Merelakan aset
Jika Anda tidak ingin menutup lubang dengan menggali lubang, solusi lainnya ya jual saja aset Anda. aset berharga yang Anda miliki bisa membantu Anda terbebas dari utang.
Memang berat sih, tapi Anda bisa hidup lebih tenang kan? Toh nanti juga masih ada kesempatan untuk cari aset lain lagi kok. Kalau misalnya terlalu berat mungkin penggadaian aset juga bisa jadi pilihan yang tepat, tapi tentunya uangnya tidak akan sebanyak menjual aset.
5. Lihat dari kacamata hukum
Setelah bergulat dengan utang dan tidak menemukan solusi, mencari bantuan dari badan penegak hukum bisa membantu Anda menghadapi para penagih utang. Sebagai orang yang tidak paham hukum, Anda harus meminta orang lain yang lebih paham untuk mencari jalan keluar dari masalah Anda tersebut.
Melangkah sesuai dengan peraturan hukum yang sudah ditetapkan akan menghindarkan Anda dari masalah lain yang lebih besar.
Jangan Berutang, sayangi keuangan Anda
Utang itu sebenarnya tidak salah, hanya saja terkadang kita sendiri yang menyalahgunakannya. Kalau memang tidak kepepet, lebih baik hindari berutang agar nantinya tidak menjadi beban.
Kalaupun harus berutang karena kepentingan yang mendadak, tetap harus dipikirkan secara rasional dan disesuaikan dengan penghasilan agar pelunasan utang bisa lebih mudah. Jangan sampai masa depan Anda hancur karena utang yang menumpuk dan tagihan yang tiada henti. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan 6