PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas dunia menyusut seusai investor
mengurangi kepemilikan logam mulianya, akibat tekanan dolar yang menguat
dan sebagai tindakan pencegahan menjelang keluarnya kebijakan moneter
Federal Reserve (The Fed).
Melansir laman Wall Street Journal, Rabu (17/6/2015), harga emas
untuk pengiriman Agustus, kontrak emas yang paling aktif
diperdagangkan, turun US$ 4,90 (0,4 persen) menjadi US$ 1.180,90 per
troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Investor
terus menarik kembali investasinya dari logam mulia dalam beberapa
pekan terakhir. Itu karena mereka berharap pada kenaikan suku bunga yang
lebih tinggi di AS.
Sementara pedagang berspekulasi bahwa Bank Sentral AS tidak akan
menaikkan suku bunga sampai akhir tahun, beberapa tetap ingin memegang
aset keras seperti emas sebelum kebijakan berubah.
Minat terhadap emas memudar karena logam mulia ini tidak memberikan
bunga atau dividen dan dipastikan harus berjuang untuk menarik investor
yang akan lebih menyukai obligasi dan saham ketika harganya naik.
Pejabat
Fed memulai pertemuan selama dua hari di Washington, dimulai pada hari
Selasa dan dijadwalkan untuk mengumumkan hasil pertemuan pada Rabu
sore. "Semua orang menunggu kebijakan The Fed," kata James Cordier,
Presiden OptionSellers.com.
Penguatan dolar juga menekan harga logam mulia. Maklum, harga emas
diperdagangkan dalam dolar dan menjadi lebih mahal bagi pembeli asing
ketika dolar berada di atas mata uang mereka.
Pedagang emas juga
mengawasi setiap perkembangan di Eropa, di mana kesepakatan soal Yunani
dan kreditor internasional terus menemui jalan buntu. Investor khawatir
bahwa kegagalan utang negara ini akan memaksa negara Mediterania itu
keluar dari Zona Euro. (Nrm/Igw)
Sumber : Liputan 6
Rabu, 17 Juni 2015
Harga Emas Susut Tertekan Penguatan Dolar
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar