PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia) tercatat menguat setelah mengalami pelemahan mingguan berturut-turut selama tiga pekan terakhir. Sementara harga obligasi di kawasan Asia pasifik juga naik lantaran proyeksi rencana kenaikkan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan perkembangan penyelesaian utang Yunani.
Melansir laman Bloomberg, Jumat (12/6/2015), indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat 0,1 persen pada perdagangan pukul 10:02 waktu Tokyo. Indeks MSCI Asia Pasifik telah menguat selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dan Australia terkikis setidaknya 3 basis poin menyusul rencana kenaikan suku bunga AS.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,6 persen, mengurangi penurunan di pekan kedua hingga 2,2 persen. Sebaliknya, indeks saham Jepang, Topix masih bergerak fluktuatif atau bergerak antara penguatan dan pelemahan dan berakhir naik 1,3 persen pada perdagangan sebelumnya.
Indeks saham S&P/ASX Australia juga berkurang 0,4 persen yang dipimpin oleh kelompok saham energi dan saham perdagangan.
Pekan depan, The Fed akan segera mengkaji biaya kredit di tengah tanda-tanda ekonomi mulai bangkit setelah perlambatan pada kuartal I 2015 lalu. Spekulasi yang menyebar di pasar mengungkapkan The Fed akan mulai meningkatkan suku bunga AS pada September 2015 nanti.
"Setelah data-data ekonomi bergerak tak terlalu positif pada Januari hingga Maret, belanja konsumen akhirnya berkontribusi positif pada ekonomi AS dan alasan lain bagi The Fed menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat," tutur Analis IG Ltd, Evan Lucas.
Menurutnya, IMF yang meninggalkan diskusi utang Yunani merupakan tanda bahwa tak ada kesepakatan yang dicapai Yunani untuk 19 Juni 2015 nanti. Kondisi pasar di Eropa juga sudah pasti akan terpengaruh. (Sis/Gdn)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 12 Juni 2015
Bursa Asia Menguat Ditopang Isu Suku Bunga The Fed
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar