English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 11 November 2019

Rupiah Awal Pekan Pagi Melemah ke Rp14.040/USD; Deal Dagang Fase 1 Mengangkat Dollar



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (11/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia naik tipis setelah nelaju 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini terkoreksi 0,18% ke level Rp 14.040 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.014.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.030, kemudian bergerak kuat ke Rp14.022, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.040. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak masih naik di pasar uang Asia setelah menguat oleh berita tercapainya kesepakatan fase 1 dalam negosiasi dagang AS – China serta euro yang di level 3 minggu terendahnya.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 98,37, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,35.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau terkoreksi 0,34% atau 20,132 poin ke level 6.157,682, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah dengan pasar masih cemas atas perkembangan nego dagang AS-China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia bertahan di 3 minggu tertingginya vs euro. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.967 – Rp 14.135. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibinews

Jumat, 08 November 2019

Rekomendasi Forex GBP/USD 8 November 2019

 
 
Rifan Financindo - Setelah pengumuman dari Bank of England, tekanan jual terhadap Poundsterling Inggris menyeret pasangan matauang GBP/USD ke kerendahan dua minggu yang baru, dengan tren turun sekarang mencari perpanjangan penurunan lebih jauh di bawah batas 1.2800.

Setelah gagal mengkapitalisir kenaikan “intraday”nya, pasangan matauang ini bertemu dengan sebagian “supply” baru di dekat “resistance” 1.2880 dan menyeret pasangan matauang ini ke teritori negatif dengan munculnya keputusan tingkat bunga dari Bank of England yang lebih “dovish”. Sebagaimana yang telah diperkirakan secara luas, Bank of England tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah, namun dua dari anggota MPC – Jonathan Haskel dan Michael Saunders tanpa terduga memberikan suara untuk pemangkasan tingkat suku bunga.


Baca Juga :

Poundsterling Inggris melemah secara luas sebagai reaksi kepada ketidaksetujuan yang mengejutkan. Tekanan jual tetap tidak tertahankan setelah Gubernur Bank of England Mark Carney di dalam pertemuan konferensi pers setelah pengumuman mengatakan bahwa resiko terhadap pertumbuhan ekonomi Inggris tetap mengarah kepada penurunan, menunjukkan bahwa bank sentral Inggris semakin dekat kepada kebijakan moneter yang longgar untuk mendukung ekonomi.

Hal ini ditambah dengan kenaikan dolar AS berkoloborasi memberikan tekanan yang berat selama sesi perdagangan Amerika Utara hari Kamis kemarin.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2811 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2779 dan kemudian 1.2746 . Sedangkan apabila berbalik naik, akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2889 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2921 dan kemudian 1.2944. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 07 November 2019

Rupiah Kamis Pagi Melemah ke Rp14.040/USD; Dollar Asia Cenderung Flat

 
 
PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (6/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi lagi, sementara dollar AS di pasar Asia agak flat setelah agak datar juga di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini dalam terkoreksi 0,18% ke level Rp 14.040 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.015.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.035, kemudian bergerak lemah ke Rp14.042, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.040. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak naik tipis di pasar uang Asia setelah cenderung melandai dengan pasar yang menantikan kabar terbaru dalam pembicaraan dagang AS – China.

 
Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 97,96, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,95.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau terkoreksi 0,42% atau 25,911 poin ke level 6.192,145, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif menantikan perkembangan lanjutan nego dagang AS-China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia cenderung flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.967 – Rp 14.135. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 06 November 2019

Rekomendasi Forex EUR/USD 6 November 2019



Rifanfinancindo - EUR/USD memperpanjang kejatuhannya dan turun kebawah 1.11, terendah dalam satu minggu. Optimisme mengenai perdagangan menurunkan kemungkinan untuk menaikkan tingkat suku bunga AS, menguatkan dolar.

EUR/USD diperdagangkan pada kerendahan mingguan yang baru dibawah angka 1.1100, dengan minat terhadap resiko yang terus menerus ada, memberikan dukungan terhadap dolar AS. Dow Jones Industrial Average mencapai ketinggian sepanjang waktu pada hari Senin, dengan menekan assets yang memberikan imbal hasil tinggi. Uni Eropa merilis Producer Price Index bulan September, yang naik secara bulanan sebesar 0.1% dan turun 1.2% jika dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi pasar.
 
Baca Juga :

Dolar AS menguat setelah ISM Non-Manufacturing PMI mengatasi angka yang diperkirakan dengan lompatan ke 54.7 dari sebelumnya 52.6 dan diperkirakan 53.5. Rilis IBD/TIPP Economis Optimism untuk bulan November  juga terlihat membaik dari angka sebelumnya menjadi 53.5. Amerika Serikat juga merilis Neraca Perdagangan bulan September yang membukukan defisit perdagangan sebesar $52.5 miliar sebagaimana yang diperkirakan.

Indikator tehnikal memperpanjang penurunan mereka ke level negatif, meneruskan “bearish” untuk sesi Amerika Serikat yang akan datang ke arah level 1.1065, 38.2% retracement dari rally bulan Oktober. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1095 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1065 dan kemudian 1.1020.  Sedangkan Kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1145 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1180 dan kemudian 1.1210. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 05 November 2019

Rekomendasi Forex GBP/USD 5 November 2019




Rifan Financindo - GBP/USD memasuki minggu yang baru diatas 1.29, berpegang kepada rentangnya. Polling opini pemilihan Inggris terbaru menunjukkan partai Konservatif terus memimpin. PMI konstruksi Inggris muncul sesuai dengan yang diperkirakan 42 poin.

Dengan bertambahnya kemungkinan kepemimpinan Tory setelah pemilihan bulan Desember, GBP/USD berpegang pada keuntungan pemulihan sementara mengambil penawaran beli di 1.2940 menjelang pembukaan perdagangan sesi London pada hari Senin kemarin.

Apakah itu YouGov, Ipsos atau Deltapoll, semua menunjukkan dengan jelas pemimpin Tory Boris Johnson memimpin atas oposisi utama lain dari partai Buruh menjelang pemilihan umum pada tanggal 12 Desember menurut Reuters. Namun, Perdana Menteri Inggris masih skeptik atas mereka dengan Times menyebutkan bahwa Perdana Menteri Johnson Inggris akan menyingkirkan ancaman dari Brexit yang tanpa kesepakatan dari manifesto partai Konservatif.

Baca Juga :

Pada pihak lain, berita-berita mengenai kesepakatan perdagangan AS-Cina bercampur dengan optimisme Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai fase pertama dari kesepakatan gagal menaklukkan keragu-raguan dari Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross atas hubungan lebih jauh.

Harga tetap positip kecuali apabila ditutup dibawah level Fibonacci Retracement 61.8% dari bulan Maret-Setember, di 1.2842, yang apabila berhasil ditembus akan membawa harga GBP/USD ke “support” 1.2790 dan kemudian        apabila berbalik naik, 1.3000 menjadi “resistance” awal yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.3015 dan kemudian 1.3100. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 04 November 2019

Rekomendasi Forex GBP/USD Minggu Ini


PT Rifan Financindo - Perdana Menteri Boris Johnson belum berakhir dan dia bahkan memimpin dalam polling setelah tenggat waktu 31 Oktober datang dan pergi. Fokus sekarang beralih ke pemilihan tanggal 12 Desember dengan sebagian dampak bisa datang dari “Super Thursday” Bank of England.

Polling pendapat ke arah pemilihan, sebegitu jauh memiliki kesenjangan yang signifikan, namun semua menunjuk kepada Partai Konservatif yang terdepan. Sementara angka dua digit yang terdepan sebelumnya mengindikasikan kemenangan telak, sifat yang terpecah-pecah dari pemandangan politik Inggris berarti ketidakpastian tetap tinggi.


Secara keseluruhan, polling bisa menggerakkan poundsterling, namun pendapat para pemberi suara cenderung berubah, dan survey ini bisa saja salah dan sulit untuk di translasikan ke alokasi kursi di parlemen.

 
Baca Juga :
Markit Purchasing Managers’ Indexes (PMIs) memulai minggu di kalender ekonomi dengan angka untuk sektor konstruksi yang sedang berjuang dan juga sektor jasa yang komprehensif. Setelah PMI manufaktur mengalahkan perkiraan – sebagian disebabkan karena sejumlah ketidakpastian mengenai Brexit – pemulihan atas angka ini kemungkinan bisa terjadi. Sementara PMI jasa diperkirakan naik menjadi 50 – level yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.

Bank of England bersiap untuk mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di dalam keputusan Mark Carney sebelum berakhir sebagai Gubernur. Angka ekonomi belakangan ini bercampur, dengan inflasi jatuh namun pasar tenaga kerja bagus.

BOE sedang menunggu untuk kejelasan disekitar Brexit – dan itu harus menunggu pengganti Carney. Spekulasi mengenai gubernur yang baru kemungkinan akan memainkan peran di dalam menggerakkan poundsterling.

Kecepatan pembicaraan perdagangan AS – Cina kemungkinan meningkat menjelang potensi tingkat tinggi diantara Presiden dari kedua negara nanti pada bulan ini. Jika Washington dan Beijing mengumumkan pertemuan, pasar bisa naik, dan sentimen “risk-on” bisa menguntungkan Poundsterling melawan dolar AS yang “safe-haven”. Keprihatinan mengenai terhentinya pembicaraan bisa memicu kejatuhan.

Kalender ekonomi di Amerika Serikat dimulai dengan manufaktur – sisi yang lebih lemah di ekonomi AS. Rilis ekonomi utama adalah ISM Non-Manufacturing PMI pada hari Selasa. Sektor jasa telah bertumbuh, meskipun dengan kecepatan yang melambat. Angka kedepan ini cenderung memiliki dampak yang substansial terhadap pasar. Angka kedepan lainnya yang memiliki dampak adalah pendahuluan dari Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan November. Sementara angkanya turun dari ketinggian dekat 100, keyakinan yang kuat terus berlangsung dan menggerakkan ekonomi kedepan.

GBP/USD mengalami kemajuan dengan Inggris menghindari Brexit dan kampanye pemilihan dimulai. Grafik harian pada awal bulan November menunjuk kepada kenaikan poundsterling lebih lanjut. Polling FX menunjukkan bahwa para ahli “bullish” dalam jangka pendek dan menengah namun “bearish” dalam jangka panjang.

Secara tehnikal, momentum tetap bagus dan pasangan matauang in diperdagangkan diatas Simple Moving Average 50,100,200 yang menunjukkan gambaran yang “bullish”.

Resistance terdekat menunggu di 1.2980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3013 dan kemudian 1.3035. Sedangkan apabila terjadi yang sebaliknya, maka “support” awal menunggu di  1.2865 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2785 dan kemudian 1.2705. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 01 November 2019

Rupiah Jumat Pagi Melemah ke Rp14.059/USD; Dollar Asia Tertekan di Hari Kelimanya

 
 
Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (1/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah kembali, sementara dollar AS di pasar Asia lanjut tertekan setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% ke level Rp 14.059 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.037.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.050, kemudian bergerak lemah ke Rp14.072, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.059. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak lanjut tertekan pada hari kelimanya di pasar uang Asia menjelang rilis laporan tenaga kerja AS.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 97,22, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,30.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau melemah terbatas 0,12% atau 7,557 poin ke level 6.219,205, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah di antara munculnya kekhawatiran baru terhadap perkembangan nego dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, meskipun dollar di pasar Asia dalam tekanan di hari kelimanya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.975 – Rp 14.135. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800