English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 11 Juni 2019

EUR/USD Berjuang Pada 1.1300 Ditengah Keprihatinan Perdagangan & ECB



Rifan Financindo - EUR/USD berjuang disekitar 1.1300, turun dari ketinggiannya. AS dan Mexico telah mencapai kesepakatan namun Trump menggemborkan tarif  baru terhadap Cina. ECB dilaporkan sedang kuatir dengan tingkat pertukaran matauangnya dan sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.

Aksi jual USD yang berlangsung terus menerus membantu EUR/USD membangun pergerakan positif setelah pertemuan ECB dan membuat naik pasangan matauang ini ketinggian intraday di 1.1348 – level tertinggi sejak 22 Maret. Pasangan matauang ini juga mencatat penutupan mingguan terkuat sejak akhir bulan Februari dan mengkonfirmasi tembusnya gerakan naik jangka pendek, walaupun perkembangan yang baik sehubungan dengan perdagangan membuat tahanan terhadap setiap pergerakan naik selanjutnya. Presiden AS Donald Trump menghentikan rencana untuk mengenakan tarif atas Mexico setelah kedua negara mencapai persetujuan mengenai imigrasi.


Baca Juga :

Pasangan matauang ini mundur kembali ke batas 1.1300 selama perdagangan sesi Asia pada hari Senin namun penurunannya nampaknya tertahan ditengah ketakutan akan perang dagang Cina yang lebih lama. Dengan beberapa pasar Eropa tutup karena liburan pada hari Senin kemarin, pergerakan pasangan matauang ini bergantung kepada dinamika harga USD ditengah rilis data ekonomi penggerak pasar minggu ini.

Secara tehnikal, pergerakan naik pasangan matauang ini berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1335 yang apabila tertembus akan bertemu dengan “resistance” berikutnya di 1.1370 dan akhirnya 1.1400. Sebaliknya penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1275 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1220 dan kemudian 1.1200. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 10 Juni 2019

Usaha Dolar AS Setelah Terbakar Fed Rate dan NFP



PT Rifan Financindo - Mengawali perdagangan forex awal pekan kedua bulan Juni hari Senin  (10/06),  dolar AS merangkak naik dari posisi terendah 2-1/2 bulan yang terjadi pekan lalu.  Dorongan teknikal dolar pagi ini terjadi setelah pekan lalu alami kinerja mingguan terburuk sepanjang tahun ini

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang menguat  0,16 persen ke posisi 96,69 setelah dibuka pada posisi 96.64. Perdagangan akhir pekan lalu posisi dolar AS di tutup pada posisi 96.59 yang anjlok 0,47 persen dari perdagangan sebelumnya.

Pekan lalu dolar AS alami pukulan telak oleh meningkatnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga AS sebelum akhir tahun yang dikonfirmasi oleh laporan mengecewakan pasar tenaga kerja AS dalam NFP bulan Mei. Seperti yang diberitakan sebelumnya data NFP bulan Mei lebih rendah periode bulan sebelumnya bahkan dibawah ekspektasi penurunan.




Baca Juga :

Selain itu ECB pada hari Kamis mengesampingkan kenaikan suku bunga pada tahun berikutnya dan  membuka pintu untuk membeli lebih banyak obligasi karena perang perdagangan global dan Brexit telah menyeret ekonomi zona euro jadi turun.

Tetapi pasar mengharapkan petunjuk penurunan suku bunga yang lebih kuat, dan akibatnya imbal hasil obligasi euro dan zona euro naik, menempatkan lebih banyak tekanan pada dolar.

Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal akan bergerak menuju kisaran resistennya di 96.99 – 97.53. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan turun menuju posisi supportnya di 96.40 – 95.80. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 07 Juni 2019

Posisi Dolar AS Sedang Cetak Kinerja Mingguan Terburuk Sepanjang Tahun


Rifanfinancindo - Mengawali perdagangan forex sesi Asia akhir pekan hari Jumat  (07/06), dolar AS berusaha rebound dari posisi terendah 2 bulan di tengah penantian investor menunggu laporan pekerjaan utama AS bulan Mei. Namun secara fundamental dolar AS berada di bawah tekanan dan secara teknikal sedang menuju kinerja mingguan terburuknya untuk tahun ini.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang menguat  0,03 persen ke posisi 97,07 setelah dibuka pada posisi 97.02. Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS di tutup pada posisi 97.03. Demikian terhadap rival-rival utamanya, dolar AS sedang menguat moderat.

Baca Juga :

Fokus utama investor pasar adalah pada data payroll non-farm AS untuk Mei yang akan dirilis pada sesi Amerika, data ini diperkirakan menunjukkan penurunan setelah sebelumnya ditunjukkan oleh Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP bagaimana terjadi perlambatan di pasar tenaga kerja swasta AS. Data ADB  menambahkan 27.000 pekerjaan swasta pada Mei yang merupakan  kenaikan bulanan terkecil dalam lebih dari sembilan tahun.

Dolar telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir oleh meningkatnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga AS sebelum akhir tahun, seiring meningkatnya ketegangan perdagangan China-AS.  Dengan rilis data NFP malam ini akan mengkonfimasi ekspektasi penurunan suku bunga Fed.

Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal akan bergerak menuju kisaran resistennya di 97.30 – 98.35. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan turun menuju posisi supportnya di 96.72 – 95.80. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

Selasa, 04 Juni 2019

Fed Akan Turunkan Suku Bunga, Dolar AS Semakin Parah Jatuhnya



Rifan Financindo - Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika Selasa (04/06) dini hari, dolar AS anjlok parah terhadap banyak rival utamanya hingga terjun ke posisi terendah hampir 3 pekan untuk indeks dolar. Dan terhadap yen Jepang anjlok ke posisi terendah 5 bulan. Semakin buruknya performa dolar dipicu oleh pernyataan seorang pejabat Fed akan harapan penurunan suku bunga.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,55 persen ke posisi 97,24 setelah sempat terjun ke posisi 97.11 dan naik ke posisi 98.09. Kini terpantau dolar AS jatuh kembali ke  posisi 97,14.

Baca Juga :

Dalam sambutannya pada acara Union League Club of Chicago semalam, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard menyarankan pengurangan suku bunga sangat pas dilakukan menghadapi perlambatan ekonomi pasca  ketegangan perdagangan global.  Bullard mengatakan bahwa The Fed menghadapi ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh lebih lambat ke depan dan  perlambatan bisa lebih tajam dari yang diharapkan karena ketidakpastian rezim perdagangan global yang sedang berlangsung.

“Selain itu, baik inflasi dan ekspektasi inflasi tetap di bawah target, dan sinyal dari kurva imbal hasil Treasury tampaknya menunjukkan bahwa pengaturan tingkat kebijakan saat ini terlalu tinggi,” kata Bullard

Bullard menyimpulkan, “Penyesuaian tingkat kebijakan ke bawah  dijamin segera untuk membantu memusatkan kembali inflasi dan ekspektasi inflasi pada target dan juga untuk menyediakan beberapa asuransi jika terjadi perlambatan yang lebih tajam dari perkiraan.

Presiden Donald Trump juga telah mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga dan komentar Bullard menyarankan memicu perang perdagangan global dapat menyebabkan bank sentral untuk mengabulkan keinginan presiden. Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Senin, 03 Juni 2019

Yield Treasury AS Terpuruk, Uang Dolar Bersiap Ambruk Lagi



PT Rifan Financindo - Diawal perdagangan forex  sesi Eropa hari Senin (03/06), imbal hasil obligasi AS tenor 2-tahun merosot 9 bps menjadi 1,842%, menyusul penurunan 14 bps pada sesi sebelumnya. Ini adalah penurunan 2 hari terbesar sejak awal Oktober 2008, karena The Fed diperkirakan akan melonggarkan kebijakan tahun ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketegangan perdagangan global.

Demikian juga  imbal hasil obligasi untuk tenor 10-tahun merosot 6 bps menjadi 2,08%, yang merupakan posisi yield terendah sejak September 2017. Kondisi ini membuat perdagangan safe have semakin kuat, namun terpantau dolar AS sedang bergerak turun akibat anjloknya yield treasury ini.


Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama melemah  0,01 persen di 97.65 setelah dibuka pada posisi 97.64 dan sempat naik ke 97.80.

Akhir pekan lalu indeks dolar anjlok tajam oleh kondisi pasar global yang tidak kondusif dan juga lemahnya data ekonomi AS yang mengekspektasikan Fed akan memangkas suku bunganya.

Penggerak dolar AS selanjutnya pada malam ini terdapat banyak rilis kalender forex AS, seperti data PMI manufaktur dari ISM, data pengeluaran konstruksi serta pidato 2 pejabat FOMC.

Untuk pergerakan dolar selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks dolar diperkirakan akan turun menuju  supportnya di 97.40 – 97.07. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik ke posisi resisten di  posisi  98.00 – 98.70. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 31 Mei 2019

Hari Kejepit, IHSG Bergerak di Zona Hijau

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

Rifanfinancindo - Jelang libur panjang Lebaran, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (31/5/2019), IHSG naik tipis 6,41 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.110,52. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 25,04 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.128. Indeks saham LQ45 menguat 1,23 persen ke posisi 971,67. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 170 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 53 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.

Baca Juga :

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.161,71 dan terendah 6.110,47. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 32.608 kali dengan volume perdagangan saham 1,4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing beli saham Rp 125,41 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang. Sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 1,7 persen. Disusul sektor saham infrastruktur naik 1,16 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,70 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham MKNT naik 27,27 persen ke posisi Rp 140 per saham, saham ASRM melonjak 15,79 persen ke posisi Rp 2.200 per saham, dan saham JAST menanjak 10,48 persen ke posisi Rp 580 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DLTA melemah 4,9 persen ke posisi Rp 6.800 per saham, saham KPAL merosot 4,88 persen ke posisi Rp 156 per saham, dan saham TPMA susut 4,85 persen ke posisi Rp 314 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,70 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,45 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,37 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,48 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,86 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 29 Mei 2019

Rupiah Rabu Pagi Terkoreksi ke Rp14.418/USD; Dollar Asia Bertahan Setelah Menanjak Semalam



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (29/05), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat flat setelah gain kuat di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,30% ke level Rp 14.418 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.375.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.388, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.418, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.418. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan setelah gain kuat sebelumnya oleh mantapnya rilis data keyakinan konsumen di AS.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil ke level 97,83, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,84.

Sementara itu, IHSG Rabu di sesi pertama, terpantau menguat tajam 0,89% atau 53,464 poin ke level 6.085,278, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah mengikuti pelemahan Wall Street sebelumnya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berupaya bangkit, dengan dollar di pasar Asia bertahan setelah menanjak sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.265 – Rp 14.530. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800