English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 03 Desember 2018

Dolar AS 3 Desember di Asia Merugi Pasca Berhentinya Perang Dagang



Rifanfinancindo - Terhentinya perang dagang AS dan China pasca pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping akhir pekan lalu di Argentina membuat perdagangan pasar keuangan global cukup menguntungkan, berbeda dengan yang dialami oleh  mata uang dolar AS yang justru alami kerugian.

Sejak awal perdagangan  sesi Asia hari Senin (3/12) dolar sudah alami tekanan harga dengan indeks dibawah penutupan akhir pekan lalu. Namun tidak semua rival utamanya yang menekan dolar AS, terpantau yaitu aussie dan euro.

Baca Juga :

Dalam makan malam para pemimpin di KTT G-20 di Argentina akhir pekan, Xi Jinping dan Donald Trump membahas berbagai masalah yang menjengkelkan  di antara sengketa perdagangan mereka. Presiden Trump telah menyetujui bahwa pada 1 Januari 2019 tarif impor senilai $ 200 milyar berlaku dengan tingkat 10 persen, dan tidak menaikkannya menjadi 25 persen seperti saat ini. Dan selama 90 hari ke depan, pejabat Amerika dan Cina akan terus bernegosiasi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya kini bergerak pada kisaran 96.98 setelah dibuka pada posisi awal sesi 97.13. Perdagangan sebelumnya indeks ditutup pada posisi 97.21 dan pagi ini sempat mencapai posisi tinggi di 97.16.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika posisi dolar masih akan menunggu sentimen pasar terhadap data PMI dan juga beberapa komentar pejabat FOMC seperti Richard Clarida, Randal Quarles, John Williams dan Lael Brainard. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

Jumat, 30 November 2018

Nasib Dolar AS Akhir Pekan Menunggu Pertemuan G20



Rifan Financindo - Kondisi mata uang dolar AS pada perdagangan awal sesi Asia hari Jumat  (30/11) berusaha rebound setelah 2 hari berturut alami tekanan kuat. Bangkitnya performa dolar AS mendapat suntikan kekuatan dari risalah pertemuan kebijakan moneter Fed sekalipun beberapa data ekonomi penting mengecewakan. Dan untuk pergerakan hari ini akan menunggu pertemuan G20.

Dalam risalah yang dilaporkan semalam menunjukkan pejabat Fed sepakat akan menaikkan suku bunga seperempat poin pada pertemuan mereka yang terakhir tahun 2018 yaitu bulan Desember.

Baca Juga :


Sebelumnya dolar mendapat tekanan dari buruknya data-data ekonomi penting yang mengecewakan seperti data indeks PCE Price, klaim pengangguran pekan lalu dan data pending home sales. Semua data tersebut menunjukkan data jauh dibawah ekspektasi bahkan dari posisi periode sebelumnya.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya kini bergerak pada kisaran 96.78 setelah dibuka pada posisi awal sesi 96.76. Perdagangan sebelumnya indeks ditutup pada posisi 96.77 dan sempat mencapai posisi tinggi di 97.00.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika posisi dolar masih akan menunggu sentimen pasar terhadap pertemuan G20 di Argentina yang akan dibuka malam nanti. Dalam pertemuan tersebut pasar fokus pada pertemuan Presiden AS dan China. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 29 November 2018

Harga Gula Dunia Tiba-tiba Melonjak Tinggi



PT Rifan Financindo - Harga gula mentah di pasar komoditas New York ICE di akhir sesi perdagangan hari Rabu (28/11) yang ditutup pada Kamis pagi (29/11) naik ke level tertinggi 1 minggu sedangkan harga gula putih  naik ke level tertinggi 2 minggu karena kuatnya mata uang real Brasil terhadap dolar.

Pelemahan dolar memicu terjadi aksi bargain hunting di pasar  gula berjangka setelah perdagangan sebelumnya anjlok parah ke posisi terendah dalam 1 -3/4 bulan. Lonjakan harga gula mendapat kekuatan dari kekhawatiran tentang output gula yang lebih kecil  setelah Unica melaporkan  bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan untuk tahun panen 2018/19 hingga pertengahan November adalah 25.229 MMT, turun 26,8% y/y.





Baca Juga :

Data juga menunjukkan bahwa tebu yang dihancurkan untuk produksi gula turun menjadi 35,8% dari 47,4% tahun lalu dan persentase tebu yang dihancurkan untuk produksi etanol naik menjadi 64,2% dari 52,6% tahun lalu. Selain itu, Thai Sugar Millers memproyeksikan bahwa output gula 2018/19 di Thailand, produsen gula terbesar keempat di dunia  akan turun menjadi 125 MT dari 135 MT pada 2017/18.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York  ditutup naik  0,50  atau  4,05% pada harga $ 12,84  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London  ditutup naik 11,10 atau 3,30% pada harga $347.80.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula diperkirakan naik kembali oleh proyeksi pelemahan dollar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 28 November 2018

Dolar Rabu Pagi Masih Stabil di Tertinggi 2 Pekan



Rifanfinancindo - Kondisi mata uang dolar AS pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (28/11)  masih stabil setelah dibuka sedikit lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya yang sempat mencapai posisi tertinggi dalam 2 pekan setelah Presiden Donald Trump desakan  dengan tarif pada barang-barang Cina.

Presiden Trump  mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa ia berharap untuk melanjutkan kebijakan menaikkan tarif $200 miliar dalam impor Cina menjadi 25 persen dari 10 persen saat ini. Ancaman dari konflik perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia ini menjadi sumber utama kekhawatiran pasar global untuk tahun depan  di tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi global dapat melambat. Kondisi diatas telah membentuk sentimen positif bagi dolar   yang telah mendorong permintaan untuk  safe-haven.

Selain itu juga rival-rival utama dolar sedang alami tekanan oleh fundamentalnya yang lemah sehingga dolar leluasa untuk melanjutkan rally sejak perdagangan akhir pekan lalu. Terpantau euro anjlok oleh sentimen komentar dovish Presiden ECB tentang ekonomi kawasan Eropa, demikian juga poundsterling anjlok masih dipicu oleh sentimen Brexit.


Baca Juga :

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya pagi ini masih stabil di posisi 97.37 setelah awal sesi Asia dibuka pada posisi yang sama. Perdagangan sebelumnya dolar ditutup pada posisi 97.38 dan sempat mencapai posisi tinggi di 97.50.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika posisi dolar berpotensi rally oleh banyaknya momentum perdagangan hari ini yang dapat memberikan sentimen kuat bagi pergerakan dolar.   Beberapa data ekonomi AS yang malam ini dapat mendorong tenaga rally dolar seperti data prelim PDB, penjualan rumah baru, dan ada juga data neraca perdagangan. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Selasa, 27 November 2018

Harga Minyak Anjlok, Pertamina Siap Evaluasi Harga BBM Non-subsidi

Ilustrasi Harga Minyak Naik

Rifan Financindo - PT Pertamina (Perero) akan mengevaluasi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Ini seiring perkembangan harga minyak dunia yang terus turun hingga di bawah level? USD 60 per barel.

Direktur Pemasaran Ritail Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, untuk menurunkan BBM non subsidi mengikuti perkembangan harga minyak du?nia, perusahaan masih menunggu sinyal dari pemerintah untuk membahasnya.

"Kita menunggu pemerintah. Menunggu dipanggil dulu," kata Mas'ud, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/11/2018).


Baca Juga :

Menurut Mas'ud, Pertamina akan melakukan kajian bersama Kemente?rian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku regulator yang berwenang, untuk mengambil keputusan terhadap harga BBM non subsidi, atas perkembangan harga minyak dunia yang turun.

"Ya nanti kajianya bersama. Nunggu kita dipangil, nah baru hasilnya kita kasih tau, kan kita belum tau," tutur dia.

?Mas'ud mengungkapkan, Pertamina akan mengikuti hasil evaluasi harga BBM non subsidi yang dilakukan bersama Kementerian ESDM.?"Kita rapat dengan Kementerian terkait baru operator menyesuaikan. Kita evaluasi dulu penyesuaian harganya," tandasnya. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 26 November 2018

Bursa Asia Awal Pekan Bergerak Mixed Terpengaruh Pergerakan Harga Minyak



PT Rifan Financindo - Pasar Saham Asia diperdagangkan mixed dalam perdagangan Senin pagi (26/11) dengan saham energi menurun setelah harga minyak jatuh ke level terendah dalam lebih dari setahun pada pekan lalu.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,67 persen pada awal perdagangan.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,69 persen.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,40 persen dalam perdagangan pagi, dengan subindex energi turun 2,06 persen dan sektor bahan turun sebesar 1,96 persen.



Baca Juga :
Penambang utama menurun dalam perdagangan pagi: Saham Rio Tinto turun 3 persen sementara Fortescue Metals Group menurun 1,5 persen. BHP Billiton juga turun 3 persen. Harga logam jatuh pada hari Jumat di tengah kekhawatiran atas melemahnya permintaan dari China.

Dalam pasar China daratan, indeks Shanghai naik 0,15 persen.

Harga minyak jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu tahun pada hari Jumat, memperdalam penjualan tujuh minggu yang cepat yang telah mendorong harga minyak mentah jauh ke dalam pasar beruang di tengah meningkatnya kekhawatiran kelebihan pasokan.

Penurunan hari Jumat semakin meningkatkan tekanan terhadap OPEC menjelang pertemuan yang banyak diantisipasi antara kartel minyak berpengaruh dan sekutunya di Wina pada 6 Desember, ketika mereka diperkirakan mengumumkan bahwa output akan dibatasi.

Pada Senin pagi selama jam Asia, harga minyak mentah berjangka AS naik 0,46 persen menjadi $ 50,65 per barel sementara Brent naik 0,83 persen pada $ 59,29 per barel.

Saham energi di kawasan itu sebagian besar menurun. Santos Australia jatuh 3,21 persen, Oil Search turun 2,62 persen, Woodside Petroleum turun 1,87 persen sementara Beach Energy turun 3,61 persen.

Selama di Jepang, Inpex turun 3,5 persen sementara JXTG turun 3,41 persen dan Japan Petroleum Exploration melihat kerugian 3,79 persen. Fuji Oil turun 0,13 persen. S-Oil dan SK Innovation Korea Selatan juga menurun 3,67 persen dan 2,74 persen, masing-masing.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia masih mencermati perang dagang AS-China dan ketidakpastian Brexit. Juga jika harga minyak lanjutkan pelemahan dapat menekan bursa Asia. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 23 November 2018

Rupiah Jumat Lanjut Menguat ke Rp14.550/USD; Dollar Asia Masih Tertekan Euro



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang di akhir pekan hari Jumat pagi ini (23/11), nilai tukar rupiah terpantau berlanjut menguat, sementara dollar AS agak stagnan di pasar Asia setelah tertekan lagi semalam. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat ke level Rp 14.550 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.575.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.550, kemudian bergerak melemah sampai ke Rp14.615, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.550. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terpantau agak flat setelah tertekan dengan penguatan euro oleh adanya kesepakatan deal Brexit antara Inggris dan Eropa.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, menjelang siang hari WIB ini turun ke level 96,47, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,48.

Sementara itu, IHSG hari Jumat ini, di sesi pertama, tampak lanjut rebound 0,29% atau 17,218 poin ke level 6.008,028, sedangkan bursa saham kawasan Asia jelang siang ini diperdagangkan umumnya tergelincir oleh ketidakpastian deal Brexit dan perundingan dagang AS – China.

Dollar AS terhadap rupiah pagi ini terlihat melemah –di hari ketiganya- meskipun dalam rentang yang masih terbatas, sementara dollar di pasar Asia juga dalam terkoreksi tertekan oleh mata uang saingannya euro yang rally 3 hari. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di kisaran Rp14515 – Rp14930 terhadap dollar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800