Harga
emas LLG pada penutupan perdagangan Kamis 22 Agustus 2014 terpantau
ditutup melemah signifikan hingga level terendah sejak Agustus 2014.
Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh sentimen negatif dari ekspektasi
keputusan The Fed terkait pemercepatan peningkatan suku bunga yang
menguat akibat data pekerja AS yang membaik signifikan.
Aksi tunggu terhadap data initial jobless
claims AS yang akhirnya rilis pada Kamis waktu Amerika Serikat lalu
akhirnya berdampak pada merosotnya harga emas LLG. Data initial jobless
claims AS yang membaik signifikan dan melebihi ekspektasi, semakin
menguatkan potensi The Fed untuk mempercepat peningkatan suku bunga di
Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan yang rilis Kamis
lalu, data intial jobless claims Amerika Serikat dilaporkan turun ke
level 298.000 atau membaik hingga 14.000 dibandingkan data sebelumnya
dan melampaui ekspektasi di 300.000. Dampak dari data tersebut, selain
ekspektasi akan pemercepatan peningkatan suku bunga oleh The Fed, harga
emas pun terdorong melemah akibat potensi lemahnya demand safe haven
akibat kondisi perekonomian AS yang cenderung baik.
Pada penutupan perdagangan Kamis 22
Agustus 2014, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan. Harga
emas LLG ditutup melemah hingga 1,17% ke tingkat harga $1.276,75/t oz
atau anjlok $15,15/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup anjlok dini hari
tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup
melemah 1,53% ke tingkat harga $1.275,4/t oz atau turun $19,8/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas akan cenderung masih melemah pada
perdagangan hari ini untuk menunggu pembicaraan Janet Yellen di Jackson
Hole. Hal tersebut dilandasi oleh posisi tekanan sentimen negatif yang
masih kuat akibat prospek perekonomian AS. Terkait pergerakan harga,
range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.259,5-$1.298,5 pada
emas LLG dan $1.261-$1.300 pada emas berjangka Comex untuk kontrak
Desember 2014.
Sumber : Vibiznews
Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: Wikimedia