English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 20 Januari 2020

Arah EUR/USD Minggu Ini: Ketidakpastian Ditengah Harapan Pertumbuhan AS



Rifan Financindo - Pemain pasar enggan membeli “greenback”, namun dolar AS mengakhiri minggu dengan keuntungan terhadap sebagian besar dari rival utamanya. Pasangan matauang EUR/USD mencapai puncaknya di 1.1172, namun sekarang diperdagangkan dekat 1.1090, dengan data Amerika yang bagus membebani lebih daripada minat terhadap resiko.

Event yang paling relevan pada minggu yang lalu adalah upacara penandatanganan fase satu dari kesepakatan perdagangan antara AS dengan Cina. Pasar sedikit kecewa karena di dalamnya tidak dimasukkan dimundurkannya tarif, sesuatu yang dipercaya pasar sebagai hal penting untuk mendorong naik pertumbuhan ekonomi global. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa di dalam kesepakatan itu Cina akan membelanjakan $75 miliar untuk impor manufaktur, $50 miliar untuk impor energi, $50 miliar untuk impor agrikultur dan $40-50 miliar untuk impor jasa dari Amerika Serikat. Sementara Cina mengklarifikasikan bahwa itu akan banyak tergantung kepada diperolehnya harga yang komptetif. Berarti, sementara kesepakatan ini memberikan semangat, namun kurang dari yang diperkirakan. Pasar saat ini sedang memerlukan kepastian dan ini tidak diperoleh baik di dalam perang dagang maupun di dalam Brexit.


Baca Juga :

Minat terhadap resiko mendorong Wall Street naik dan membuat dolar AS tertahan sampai hari Kamis ketika Amerika Serikat merilis data penjualan ritel bulan Desember. Judul umum muncul sesuai dengan yang diperkirakan pasar namun angka sub-komponen lebih bagus daripada yang diperkirakan, memicu pemulihan dolar AS yang berlangsung sampai hari Jumat. Jelas sekali data ekonomi AS terus menunjukkan bahwa ekonomi AS sedang dalam keadaan yang baik dan lebih bagus daripada rekan perdagangan utama.

Minggu ini akan dimulai dengan liburan di AS sekalipun penuh dengan data yang relevan. Pada hari Selasa, Jerman akan merilis ZEW Survey of Economic Sentiment untuk bulan Januari, yang turun dari puncaknya di bulan Desember. Pada hari Kamis ECB akan mengumumkan keputusannya yang terakhir mengenai kebijakan moneter, sementara AS akan merilis Consumer Confidence.

EUR/USD tidak memberikan tanda-tanda akan pulih dari hilangnya pijakan. Support terdekat menanti di 1.1070 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0980 dan kemudian 1.0900. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada 1.1125 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1161 dan kemudian 1.1216. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 17 Januari 2020

Preview Forex 17 Januari : Optimisme Data Ekonomi Perkuat Perdagangan Aset Resiko



PT Rifan Financindo - Memulai perdagangan forex hari Jumat (17/01/2020)  dolar AS masih stabil dengan pembukaan pada kisaran penutupan perdagangan sebelumnya, dengan pelemahan pada aset safe haven seperti yen Jepang dan juga harga emas.

Mood perdagangan kini memburu aset resiko atau yang berimbal tinggi oleh sentimen kekuatan data ekonomi AS yang memberikan optimisme terhadap ekonomi global. Selain itu juga dalam risalah pertemuan kebijakan 11-12 Desember Bank Sentral Eropa,  yang mengungkapkan pembuat kebijakan bank sentral agak optimis mengenai prospek ekonomi kawasan euro mendorong euro terhadap sebagian besar mata uang utama di sesi Eropa. Anggota sepakat bahwa data ekonomi dan informasi survei baru-baru ini menunjukkan dinamika pertumbuhan yang lemah, namun stabil.


Baca Juga :
Berikut katalis penggerak pasar  hari ini perlu diperhatikan:
  1. Laporan dari Treasury Amerika, investor luar negeri membeli USD 73,1 miliar aset AS, termasuk instrumen jangka pendek pada November 2019, setelah menjual USD 62 miliar pada bulan sebelumnya. Sementara itu, orang asing menjual 41,5 miliar dolar AS sekuritas jangka panjang, termasuk pemerintah dan perusahaan, setelah menjual 16,8 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Investor asing membeli Treasures USD 22,9 miliar pada November setelah membeli USD 31,5 miliar yang direvisi pada bulan sebelumnya.
  2. Juru bicara PM Inggris Johnson membenarkan bahwa masa transisi Brexit tidak akan diperpanjang. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Brexit mendesak blok untuk merespons dengan menjadi lebih kompetitif.
  3. Banyak rilis data ekonomi yang penting menambah optimisme kesehatan ekonomi global, seperti laporan PDB China, laporan retail sales Inggris dan laporan kinerja sektor perumahan AS. PT Rifan Financindo.
Sumber : Vibiznews

Kamis, 16 Januari 2020

Preview Forex 16 Januari : Dampak Penandatanganan Kesepakatan Dagang Fase Satu AS-China



Rifanfinancindo - Memulai perdagangan forex hari Kamis (16/01/2020) dolar AS masih belum pulih dari tekanan perdagangan sebelumnya oleh sentimen kesepakatan fase satu AS-China tidak menghapus tarif impor untuk China. Penandatanganan kesepakatan oleh Presiden Trump dan Wakil PM China Liu He beberapa jam lalu memberikan kekhawatiran pada pasar.

Sentimen pasar forex sempat membaik menyusul komentar dari Menteri Keuangan AS Mnuchin, yang mengatakan bahwa Cina telah setuju untuk menyusun undang-undang yang sangat signifikan untuk menindaklanjuti komitmennya dan akan ada kenaikan tarif tambahan pada fase dua dari kesepakatan perdagangan.


Baca Juga :

Selain dolar AS, poundsterling juga alami pukulan  setelah rilis data inflasi Inggris Desember, yang naik pada laju tahunan 1,3%, dibawah dari ekspektasi pasar. Kemudian ditambah oleh pernyataan anggota BOE MPC lain Michael Saunders  yang mendukung penurunan suku bunga.

Berikut katalis penggerak pasar  hari ini perlu diperhatikan:
  1. Dalam kesepakatan fase satu tersebut Presiden Trump  mengumumkan bahwa tarif akan dihapus jika mereka menyetujui kesepakatan fase dua, menambahkan bahwa kesepakatan itu jauh lebih komprehensif daripada hanya pembelian pertanian. China akan membelanjakan $ 75 miliar untuk impor manufaktur, $ 50 miliar untuk impor energi, $ 50 miliar untuk impor pertanian dan $ 40-50 miliar untuk impor layanan dari AS.
  2. Presiden Trump sempat mengeluhkan kinerja Federal Reserve dan memberikan sinyal akan penggantian ketua Fed baru.
  3. Wakil PM China mengapresiasi sikap AS sebagai pilihan yang tepat menghapus China dalam list negara manipulator mata uang. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 15 Januari 2020

Preview Forex 15 Januari : Optimisme Kesepakatan Dagang Fase Satu Diragukan





Rifan Financindo -  Memulai perdagangan forex hari Rabu (15/01/2020) permintaan mata uang safe haven meningkat seiring perkembangan baru persiapan penandatangan perjanjian kesepakatan dagang fase satu AS-China. Terpantau dolar AS melemah terhadap beberapa rival utamanya kecuali terhadap euro dan aussie.

Perdagangan global kembali menjadi gusar, dengan pasar berubah mood untuk hati-hati. Perubahan tersebut terjadi selain kondisi terakhir persiapan kesepakatan fase satu yang cukup menegangkan juga terkait front dagang AS – Eropa serta  tuduhan manipulator mata uang untuk Swiss.


Baca Juga :

Berikut katalis penggerak pasar  hari ini perlu diperhatikan:

  1. Komisaris Perdagangan UE Phil Hogan mengunjungi  Washington untuk menuangkan air dingin pada hubungan perdagangan antara kedua ekonomi setelah Presiden AS Trump mengancam akan membalas pajak Perancis pada perusahaan teknologi AS.
  2. Gedung Putih mengumumkan akan memasukkan Swiss dalam daftar pengawasan manipulator mata uang.
  3. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan  bahwa Amerika Serikat akan tetap menerapkan tarif impor pada barang-barang Tiongkok sampai selesainya tahap kedua dari perjanjian perdagangan AS-Cina. Jika sudah mendapatkan fase 2  dengan cepat, dia akan mempertimbangkan.
  4. Pemakzulan Presiden AS Trump dapat diputuskan secepatnya Selasa depan dan peluang Trump untuk dikeluarkan cukup rendah.
  5. PM Inggris Johnson mengatakan bahwa ia menganggap sangat mungkin Inggris akan mendapatkan kesepakatan perdagangan komprehensif dengan UE pada akhir tahun. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 14 Januari 2020

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu



PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

AS dan Iran telah memelihara retorika tingkat tinggi, namun kekurangan tindakan yang cepat membuat pasar menjadi tenang dan matauang “safe-haven” kehilangan pijakannya. Optimisme mengenai perdagangan juga memiliki alasan yang lain. Wakil Perdana Menteri Cina Liu He sedang mengunjungi Washington pada minggu ini untuk menandatangani kesepakatan fase pertama.

Baca Juga :

Non-Farm Payrolls kurang dari yang diperkirakan dengan hanya bertambah 145.000 pekerjaan dan pertumbuhan upah melambat menjadi 2.9% per tahun. Namun, angka lainnya bagus dan dolar AS berhasil melepaskan diri dari kekecewaan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

    AS mengeliminasi Jendral Iran yang ada dibelakang banyaknya serangan teroris;
    2. Tingkat pengangguran tetap tidak berubah di 3.5%.
    3. Home mortgage apps naik 5.0% w/o/w, diatas dari penurunan sebelumnya.
    4. ADP private payrolls berada pada 202.000, diatas dari yang diperkirakan.
    5. Jobless claims turun dari 223.000 menjadi 214.000 w/o/w, dibawah dari yang diperkirakan;
    6. ISM Non-Mfg index muncul di 55.0 untuk bulan Desember, diatas dari yang diperkirakan.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

    POTUS bermain dengan Iran garis keras yang impulsif.
    2. Non-farm payrolls hanya naik 145.000 m/o/m, dibawah dari yang diperkirakan.
    3. Same store sales naik 6.1 w/o/w, turun dari bulan sebelumnya.
    4. Consumer credit muncul $12.5 miliar untuk bulan November, dibawah dari yang diperkirakan.
    5. Factory orders fell 0.7% m/o/m, below the previous increase.
    6. Wholesale trade turun 0.1% m/o/m, dibawah dari kenaikan sebelumnya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 13 Januari 2020

Arah EUR/USD Minggu Ini: Apakah Bisa Rebound?



Rifanfinancindo - Permulaan 2020 yang luarbiasa. Pada akhir minggu kedua, setelah selesai liburan musim dingin, Presiden AS Donald Trump memerintahkan untuk membunuh Jendral Iran Qassem Suleimani, dengan tuduhan teroris yang haus darah. Pasar menjadi panik, assets safe haven diburu orang. Pembalasan oleh Iran cepat terjadi meskipun juga cepat berhenti sehingga terjadi de-eskalasi. Dolar AS terpukul sedikit pada hari Senin, namun sejak itu naik terus dan mengakhiri minggu lalu dengan nada yang kuat terhadap kebanyakan rival utamanya.

Pasangan matauang EUR/USD bergulat di level 1.200 pada awal minggu lalu, dan mengakhirinya diperdagangkan di bawah 1.1100, dengan dolar AS menemukan “support” tambahan karena data makro ekonomi yang bagus, dan bahkan mempertahankan kekuatannya meskipun data “employment” yang keluar pada akhir minggu lalu meleset dari yang diperkirakan.

Non-Farm Payrolls AS bulan Desember turun dengan mengejutkan pada hari Jumat, hanya bertambah 145.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan 164.000 pada bulan Desember, sementara tingkat pengangguran tetap di 3.5% – terendah dalam 50 tahun.


Baca Juga :
Yang lebih penting lagi, upah hanya naik 2.9% setahun dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 3.1%. Dengan pertumbuhan upah jatuh dibawah dari 3% untuk pertamakalinya sejak bulan Juli 2018, keprihatinan akan disinflasi menyergap pasar, membawa kepada penurunan dari imbal hasil treasury dan dolar AS. Meskipun demikian penurunan dolar AS yang terjadi hanya terbatas.

Data PMI Non Manufaktur resmi AS untuk bulan Desember dari ISM naik dengan mengejutkan di 55.0, sementara Penjualan ritel Eropa bertambah lebih daripada yang diperkirakan. Namun data industri Jerman mengecewakan dengan Factory Orders turun dan Produksi Industri negatif secara basis tahunan.

Ketidakpastian politik dari tahun yang lama ke tahun yang baru terus membayang-bayangi data makro ekonomi dan memimpin di depan. Meskipun demikian angka-angka makro ekonomi adalah ukuran kesehatan ekonomi yang obyektif dan sementara pergerakan pasar bergantung pada politik, tren jangka panjang lebih berhubungan dengan data.

Pada minggu ini angka yang relevan dari Amerika Serikat termasuk Consumer Price Index bulan Desember yang final, Penjualan Ritel AS bulan Desember, dan Indeks Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan. Sementara Jerman dan Uni Eropa akan mempublikasikan data inflasi yang terbaru.

Dari medan perdagangan AS dengan Cina, Wakil Perdana Menteri Cina Liu He dikabarkan akan memimpin delegasi ke Washington untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama. Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini membuat kesepakatan pada pertengahan Desember tahun lalu, namun menahan untuk merilis dokumen lengkap. Investor akan mengamati detil dari 86 halaman dari dokumen kesepakatan tersebut. Jika investor melihat kesepakatan hanyalah negosiasi yang bersifat sementara maka pasar akan terpukul dan dolar AS yang “safe-haven” akan meningkat permintaannya. Jika pasar puas dengan kesepakatan dan melihat fase yang kedua memungkinkan terjadi, dolar AS akan terdorong turun.

Secara keseluruhan EUR/USD masih “bearish” dengan penurunan akan semakin cepat apabila telah menembus “support” yang kritikal di 1.1065 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.0878. Sedangkan “resistance” terdekat ada pada 1.1130 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1235. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 10 Januari 2020

Preview Forex Jumat 10 Januari : Data NFP AS dan Kesepakatan Fase Satu Jadi Perhatian



Rifan Financindo - Dolar AS semakin kuat dengan menghargai  meredanya kekhawatiran tentang eskalasi dalam konflik Timur Tengah antara AS dan Iran, meskipun telah dikonfirmasi bahwa pesawat Ukraina dijatuhkan oleh rudal Iran. Pasar global tidak menunjukkan reaksi  seperti yang sudah diduga.

Pair  EURUSD tetap di posisi bawah kisaran mingguannya, sekitar 1,1100, namun tekanan dibatasi oleh meningkatnya data produksi industri Jerman. Pair sebelumnya sempat anjlok ke posisi terendah dalam 2 pekan.

Baca Juga :


Pair GBPUSD anjlok menuju angka 1,3000 menyusul komentar dari Gubernur BOE Mark Carney yang mengatakan bahwa bank sentral memiliki banyak ruang untuk pelonggaran signifikan, menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki ruang kebijakan setara dengan 250 basis poin.

Dolar Australia tetap lemah, diperdagangkan di dekat level terendah mingguannya terhadap dolar, tidak dapat mengambil keuntungan dari rally berkelanjutan dalam aset berimbal hasil tinggi. Aussie tertekan juga dengan ambruknya harga komoditas baik harga minyak mentah dan juga logam mulia.

2 Pejabat Fed James Evans dan James Bullard dalam suatu event semalam mengatakan  sangat nyaman dengan pemotongan suku bunga tahun lalu. Mereka juga mengatakan suku bunga berada di tempat yang tepat untuk mendukung perekonomian dan kesepakatan  fase 1 perdagangan AS-Cina memiliki kemungkinan terbuka untuk menstabilkan ketidakpastian ekonomi.

Berikut katalis penggerak pasar  hari ini perlu diperhatikan:
  1. Pemerintah Australia akan merilis data retail sales yang diperkirakan akan meningkat dan dapat saja mengangkat pair AUUUSD
  2. Di kawasan Eropa, hanya ada rilis data minor seperti data produksi industri beberapa negara anggota Euro. Data tersebut diperkirakan menunjukkan angka yang positif.
  3. Pada sesi Amerika, terdapat rilis data pekerjaan yang penting dan menjadi fokus pasar yang terakhir pekan ini sebelum penandatanganan kesepakatan fase satu AS-China. Data NFP AS bulan Desember diperkirakan akan lebih rendah dari periode bulan sebelumnya dan unemployment rate akan tetap. Rifan Financindo.
Sumber : Vibinews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800