English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 09 Januari 2020

Forex Amerika : Dolar AS Kembali Kuasai Pasar Setelah Diserang Iran



PT Rifan Financindo - Dolar AS kembali berjaya di pasar forex yang berakhir Kamis (09/01/2020), memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut. Dolar rally karena kekhawatiran tentang ketegangan geopolitik mereda dan data ekonomi menunjukkan lompatan yang lebih besar dari yang diharapkan dalam pekerjaan sektor swasta di AS.

Menurut laporan dari prosesor penggajian ADP, pekerjaan sektor swasta AS naik 202.000 pekerjaan pada Desember setelah naik oleh 124.000 pekerjaan yang direvisi naik secara substansial pada November. Sebelumnya para ekonom memperkirakan pekerjaan meningkat sekitar 160.000 pekerjaan dibandingkan dengan penambahan 67.000 pekerjaan yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya.

Baca Juga :
Di bidang geopolitik, Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataan menanggapi serangan tadi malam oleh Iran di beberapa pangkalan militer AS di Irak. Trump mengatakan AS akan memukul Iran dengan sanksi baru tetapi tidak menanggapi secara militer.

Serangan Iran awalnya mengangkat kekhawatiran tentang eskalasi konfrontasi antara AS dan Iran. Pernyataan terakhir oleh Trump mencerminkan perubahan signifikan dari komentar baru-baru ini oleh presiden yang mengancam akan menggunakan kekuatan militer dalam menanggapi pembalasan Iran atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds AS Qasem Soleimani minggu lalu.

Indeks dolar Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dibuka melemah, tetapi naik menjadi 97,32 atau menguat  sekitar 0,32%.  Demikian juga dengan indeks dolar berjangka sedang bergerak  naik 0,35% ke posisi 97,03.

Terhadap Euro, dolar menguat menjadi $ 1,1111 atau naik hampir 0,4%. Data dari Destatis menunjukkan bahwa pesanan pabrik Jerman menurun secara tak terduga pada bulan November dan hasil survei dari Kantor Statistik menunjukkan kepercayaan konsumen Prancis memburuk untuk pertama kalinya dalam setahun di bulan Desember.

Dolar juga menguat terhadap poundsterling, dengan kenaikan 0,2% dari penutupan Selasa ke posisi $ 1,3095. Terhadap Yen Jepang, dolar naik dengan unit mata uang diambil 109,14 yen, dibandingkan dengan 108,46 yen pada Selasa. Dolar menguat tipis terhadap Aussie di 0,6869 dan terhadap Loonie dan Franc Swiss,  lebih tinggi pada 1,3038 dan 0,9738  masing-masing. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 08 Januari 2020

Bursa Amerika Masuk Zona Merah Meski Disupport Data Positif

 
 
Rifanfinancindo - Telah terjadi tarik menarik jual dan beli di perdagangan bursa saham Amerika Serikat yang baru saja berakhir Rabu (08/01/2020), hingga membuat indeks utama bursa Wall Street masuki zona merah. Namun secara umum terpantau kinerja saham relatif tidak bersemangat meskipun terdapat rilis data ekonomi yang positif.

Indeks Dow Jones  turun 119,70 poin atau 0,4 persen menjadi 28.583,68, indeks Nasdaq turun 2,88 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 9.068,58 dan indeks S&P 500 turun 9,10 poin atau 0,3 persen menjadi 3.237,18.

Perdagangan berombak di Wall Street semalam terjadi di tengah ketidakpastian tentang dampak meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran setelah serangan udara AS yang menewaskan komandan militer Iran Qasem Soleimani. Iran telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap A.S. atas pembunuhan Soleimani, tetapi kurangnya tanggapan segera telah mengimbangi beberapa kekhawatiran yang mengganggu pasar Jumat lalu.

Baca Juga :
Sementara investor tampak optimis bahwa perang kata-kata antara Washington dan Teheran tidak akan meningkat menjadi konflik militer penuh, ketidakpastian telah membuat minat beli tetap terjaga.
Dari sisi laporan ekonomi AS, Departemen Perdagangan merilis laporan yang menunjukkan defisit perdagangan AS menyusut ke level terkecil dalam tiga tahun di bulan November. Defisit menjadi $ 43,1 miliar pada November dari  $ 46,9 miliar pada Oktober.  Dipicu oleh  ekspor naik 0,7 persen menjadi $ 208,6 miliar, sementara itu nilai impor merosot sebesar 1,0 persen menjadi $ 251,7 miliar.
Laporan terpisah dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa di AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan di bulan Desember. Indeks PMI non-manufaktur naik menjadi 55,0 pada Desember setelah turun menjadi 53,9 pada November, dengan angka di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan di sektor jasa

Demikian juga pergerakan saham secara sektoral, dimana sebagian besar sektor utama mengakhiri  dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana, meskipun pelemahan signifikan terlihat di antara saham layanan minyak. Philadelphia Oil Service Index merosot 1,8 persen setelah mengakhiri sesi sebelumnya di level penutupan terbaik dalam hampir enam bulan.

Saham real estat dan telekomunikasi komersial juga mengalami pelemahan yang signifikan pada hari itu, meskipun tekanan jual agak lemah. Di sisi lain, saham semikonduktor berubah dalam kinerja yang kuat, menghasilkan lonjakan 1,8 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index. Saham Teknologi Chipmaker Microchip (MCHP) memimpin lebih tinggi setelah memperkirakan pendapatan kuartal ketiga fiskal menuju ujung tertinggi dari pedoman sebelumnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 07 Januari 2020

Rupiah Selasa Pagi Rebound ke Rp13.910/USD; Dollar di Asia Turun Lagi



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (7/01), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound, sementara dollar AS di pasar Asia turun tipis setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini rebound 0,31% ke level Rp 13.910 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.940.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 13.940, kemudian bergerak kuat ke Rp13.905, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.910. Rebound-nya rupiah terjadi sementara dollar tampak agak turun di pasar uang Asia setelah melemah oleh koreksi pasar terhadap safe haven asset, termasuk yen, USD, dan emas.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 96,65, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,67.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau menguat 0,24% atau 15,472 poin ke level 6.273,225, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya rebound sekalipun masih sembari memerhatikan tensi geopolitik antara AS dengan Iran.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia agak flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.863 – Rp 13.980. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 06 Januari 2020

Awal Pekan, IHSG Dibuka Melemah ke 6.285,58

Awal 2019 IHSG 

PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (23/12/2019), IHSG turun 29,96 poin atau 0,47 persen ke level 6.293,50. IHSG masih tetap berada di zona merah pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun 40,58 poin atau 0,62 persen menjadi 6.285,58.

Indeks saham LQ45 juga naik 1,05 persen ke posisi 1.010,49. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Baca Juga :
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.300,43 dan terendah di 6.274,02.

Sebanyak 124 saham melemah yang mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 61 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 21.499 kali dengan volume perdagangan 234,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 216,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 13,70 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.950 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang naik 0,75 persen.

Sedangkan sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun sebesar 1,31 persen. Disusul sektor industri dasar yang naik 1,30 persen dan sektor keuangan yang menguat 1,28 persen.

Saham yang Melemah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain RODA turun 15,38 persen menjadi Rp 54 per lembar saham, INPP turun 11,05 persen menjadi Rp 765 per saham dan TGRA turun 10,79 persen menjadi Rp 124 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya MSKY naik 18,35 persen ke level Rp 1.290 per lembar saham, OCAp naik 17,39 persen menjadi Rp 270 per lembar saham dan PSAB naik 6,21 persen menjadi Rp 308 per lembar saham. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 03 Januari 2020

Rupiah Jumat Pagi Pertama Terkoreksi ke Rp13.896/USD; Dollar Asia Kembali Melemah



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (3/01), di minggu pertama tahun 2020, nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia turun setelah rebound di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini terkoreksi 0,05% ke level Rp 13.896 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.889.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 13.885, kemudian bergerak lemah ke Rp13.896, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.896. Terkoreksinya rupiah dari level 5 bulan tertingginya terjadi sementara dollar tampak balik melemah di pasar uang Asia setelah rebound dari tekanan jual global di akhir tahun.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 96,74, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,85.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau menguat 0,40% atau 25,818 poin ke level 6.308,630, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya juga menguat mengikuti Wall Street yang menanjak mencetak rekor baru kembali.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.863 – Rp 13.980. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 02 Januari 2020

Rupiah Tutup 2019 di 1,5 Tahun Terkuatnya ke Rp13.883/USD; Setahun Menguat 4%


Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa sore ini (31/12), di hari terakhir pasar tahun 2019, nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau semakin perkasa, ke level 18 bulan terkuatnya, sementara dollar AS di pasar Eropa lanjut tertekan setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS petang ini menguat 0,30% ke level Rp 13.883 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.925. Rupiah juga membukukan penguatan signifikan 4,06% di sepanjang tahun 2019.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 13.925, kemudian bergerak kuat ke Rp13.863, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 13.883. Menguatnya rupiah ke level 18 bulan atau 1,5 tahun tertingginya terjadi sementara dollar tampak lanjut tertekan di pasar uang Eropa di hari kelimanya setelah melemah di tengah investor yang kembali melepaskan safe haven currencies termasuk USD di pasar akhir tahun yang tipis.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini turun ke level 96,65, merosot di hari kelimanya, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,74.

Sementara itu, IHSG Selasa, ditutup karena libur Tahun Baru, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya terkoreksi profit taking dari posisi sesi-sesi sebelumnya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini lanjut melemah, dengan dollar di pasar Eropa dalam tekanan lanjutan. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.835 – Rp 14.003. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 31 Desember 2019

Forex Amerika : Selama 5 Hari Berturut Dolar AS Terpukul



PT Rifan Financindo - Dolar AS kembali melemah terhadap sebagian besar mata uang utama di tengah harapan kesepakatan dagang AS-China pada akhir sesi Amerika awal pekan Selasa  (31/12) yang memperpanjang posisi buruknya beberapa hari terakhir. Indeks tidak mampu bangkit di tengah harapan  kesepakatan perdagangan AS-Cina  segera ditandatangani dan pada optimisme  ekonomi China setelah bank sentral negara itu mengumumkan langkah yang akan mengurangi biaya pinjaman.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama melemah  0,18% pada 96,77 dan sempat turun ke posisi 96,61.  Demikian juga dengan indeks dolar berjangka sedang bergerak  turun 0,11% ke posisi 96,44. Ini merupakan hari kelima berturut dolar bergerak lemah.


Baca Juga :
Terhadap Euro, dolar melemah menjadi $ 1,1197 yang turun 0,19% dari penutupan hari Jumat $ 1,1176. Terhadap Pound Sterling, dolar bergeser ke $ 1,3104 dari $ 1,3080. Mata uang Inggris menguat  di tengah meredanya kekhawatiran Brexit menyusul pernyataan baru-baru ini dari Ketua Komisi Eropa Ursula Von der Leyen yang mengisyaratkan perpanjangan periode transisi untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa.

Ketua baru UE mengatakan bahwa Inggris harus mempertimbangkan kembali kerangka waktu 11 bulan yang tersedia untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan UE setelah Brexit.

Yen Jepang menguat menjadi 108,84 per dolar, naik lebih dari 0,5% dari penutupan sebelumnya di 109,45 yen per dolar. Kemudian juga dolar turun 0,14% terhadap loonie Canada di 1,3061 dan turun 0,2% terhadap Aussie di 0,6995.

Terhadap franc Swiss, dolar turun hampir 0,6%, dengan pasangan USDCHF di 0,9694. Data dari KOF Swiss Economic Institute menunjukkan bahwa prospek ekonomi Swiss akan cerah pada awal tahun depan, namun tetap lemah. Indeksnya  naik menjadi 96,4 dari 92,6 pada November, yang direvisi dari 93.

Terdapat rilis data ekonomi Amerika yang minor pengaruhi pasar forex semalam seperti  laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors mengatakan indeks penjualan rumah yang tertunda melonjak 1,2% menjadi 108,5 pada November setelah jatuh dengan revisi 1,3% pada Oktober.

Sementara itu, sebuah laporan yang dirilis oleh MNI Indicators mengatakan aktivitas bisnis di wilayah Chicago terus berkontraksi di bulan Desember. Namun, laju kontraksi melambat dari bulan sebelumnya. Indeknya  naik menjadi 48,9 pada Desember dari 46,3 tetapi menunjukkan kontraksi dalam kegiatan bisnis regional. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800