English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 26 Februari 2018

Bursa Asia Menguat Jelang Kesaksian Gubernur The Fed


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat jelang rilis laporan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan kesaksian perdana Gubernur Federal Reserve yang baru Jerome Powell di hadapan Senat dan DPR.

Melansir laman Reuters, Senin (26/2/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 1,4 persen.

Kenaikan tersebut mengikuti Wall Street, di mana Dow berakhir naik sebesar 1,39 persen pada akhir pekan lalu.

Baca juga :

Sementara indeks S & P 500 naik 1,60 persen dan Nasdaq 1,77 persen. Secara mingguan, Dow naik 0,37 persen, S & P 0,56 persen dan Nasdaq 1,35 persen.

Pasar sedikit tenang di tengah harapan jika Federal Reserve akan tetap berpegang pada pandangannya jika kebijakan pengetatan akan berlangsung bertahap. Ini merupakan pandangan bank sentral yang tertuang dalam sebuah laporan gubernur yang dirilis pada Jumat.

Dalam laporan kebijakan moneter setengah tahunan Bank sentral AS, yang keluar Jumat (23/2/2018), para pembuat kebijakan The Fed menegaskan kembali posisi mereka dalam menaikkan suku bunga secara bertahap.

Investor juga yakin jika Gubernur Fed Jerome Powell akan tetap berpegang pada laporan tersebut, saat memberikan kesaksiannya di hadapan DPR pada hari Selasa, diikuti oleh kesaksian ke Senat pada hari Kamis.

"Powell akan sangat sadar tentang risiko jika terjadi kenaikan pada akhir Januari dan  dia akan sangat ingin tidak terlalu banyak mengayuh perahu," kata Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di broker IG. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 23 Februari 2018

Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Akhir Pekan


Rifanfinancindo - Laju bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini (23/2/2018). Indeks utama saham Nikkei Jepang susut, sementara indeks saham Australia naik terseret penguatan terbatas wall street.

Mengutip CNBC, Jumat ini, indeks saham Nikkei Jepang dibuka melemah tipis setelah tersungkur 1,07 persen pada penutupan perdagangan kemarin, 22 Februari 2018.

Baca juga :

Indeks saham ini diperdagangkan turun 0,08 persen ke level 21.720. Sementara indeks saham S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,23 persen.

Penguatan indeks saham utama bursa Asia dipengaruhi saham-saham utama wall street, yakni indeks saham Dow Jones yang menguat 0,66 persen atau 164,7 poin ke level 24.962,48 dan S&P 500 naik tipis 0,1 persen ke posisi 2.703,96.

Sedangkan indeks saham Nasdaq tergelincir 0,11 persen ke level 7.210,09 karena adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan AS.

"Menaikkan suku bunga terlalu agresif dapat memperlambat ekonomi," Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard.

Pernyataan Bullard ini muncul setelah The Fed bahwa akan ada langkah kebijakan moneter secara bertahap karena perkiraan kenaikan inflasi.

Pelaku pasar juga mempertimbangkan hasil pertemuan Bank Sentral Eropa yang akan dirilis hari ini (Jumat waktu Jakarta).

Di pasar uang, indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang utama di level 89,742 dibanding sebelumnya 90,235. Yen Jepang diperdagangkan 106,74 per dolar AS atau menguat dari posisi pertengahan pekan di level 107 per dolar AS.

Harga minyak mentah menyentuh level tertinggi dalam dua tahun menyusul penurunan persediaan minyak mentah AS. Harga minyak berjangka West Texas Intermediate AS naik 1,8 persen menjadi US$ 62,77 per barel dan minyak mentah Brent naik 1,5 persen menjadi US$ 66,39. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 22 Februari 2018

Sentimen Suku Bunga The Fed Bikin Bursa Asia Turun






Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring risiko kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) lebih cepat.


Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,35 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei turun satu persen. Yen melemah seiring dolar AS menguat.

Baca juga :

Pergerakan wall street juga mewarnai laju bursa saham Asia. Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 0,67 persen. Sedangkan S&P 500 susut 0,55 persen dan Nasdaq tergelincir 0,22 persen.Wall street melemah itu terjadi usai rilis risalah hasil rapat the Federal Reserve pada pertemuan Januari 2018. Pada pertemuan bank sentral AS itu menunjukkan mengenai inflasi.

Namun sisi lain ada harapan ekonomi tumbuh lebih cepat seiring ada stimulus pajak.Pejabat the Federal Reserve sepakat kalau prospek pertumbuhan ekonomi menguat dalam jangka pendek. Ini juga akan mendorong kenaikan suku bunga the Federal Reserve secara bertahap. Diperkirakan ada kenaikan suku bunga the Federal Reserve sebanyak tiga kali.

"Pelaku pasar melihat prospek ekonomi lebih baik sehingga mendukung kenaikan suku bunga secara bertahap. Stimus akan banyak datang, dan beberapa di antaranya sementara. Selain itu, upah dan data inflasi menguat. Kami harap ada kenaikan suku bunga empat klai pada 2018 dan 2019," ujar Analis Barclays Michael Gapen, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/2/2018).

Sentimen the Federal Reserve juga mendorong imbal hasil surat berharga atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menguat ke level tertinggi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun ditransaksikan di posisi 2,95 persen.

Di pasar uang, indeks dolar AS naik ke posisi 90,13. Dolar AS terhadap yen berada di posisi 107,68. Euro melemah ke posisi US$ 1,2274.Di pasar komoditas, harga minyak melemah 50 sen menjadi US$ 61,18 per barel pada awal perdagangan di Asia. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 21 Februari 2018

Bursa Asia Melemah Terseret Wall Street


PT Rifan Financindo -Bursa saham Asia melemah ikuti wall street pada perdagangan saham Rabu pekan ini.Wall street tertekan didorong saham Wallmart.Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,15 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,2 persen. Indeks saham Australia susut 0,05 persen dan diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,4 persen.Pelemahan bursa saham Asia itu diikuti wall street yang tertekan. Indeks saham Dow Jones dan S&P  tergelincir didorong saham Walmart.

Baca juga :
Sedangkan saham Amazon dan saham teknologi lainnya mampu menopang indeks saham Nasdaq. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah dari rekor tertinggi lantaran imbal hasil surat berharga yang naik seiring kekhawatiran terhadap the Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lebih banyak dari yang diharapkan.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik mendekati level tertinggi dalam empat tahun. Investor berminat terhadap rilis utang pemerintah baru US$ 258 miliar.

Imbal hasil surat berharga meningkat seiring meningkatnya pinjaman pemerintah AS. Ini sebagai antisipasi defisit lebih besar karena reformasi pajak. Selain itu juga kesepakatan anggaran yang akan meningkatkan belanja federal selama dua tahun ke depan. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 20 Februari 2018

Bursa Asia Melemah Terkena Sentimen Pasar Eropa dan Dolar


Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah pada perdagangan hari ini, setelah pasar ekuitas Eropa memecahkan rekor di tengah penguatan dolar usai terpental dari posisi terendah dalam tiga tahun.

Melansir laman Reuters, Selasa (20/2/2018), indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,1 persen. Sementara saham Australia turun 0,45 persen. Indeks Nikkei Jepang turun 0,4 persen setelah tiga hari berturut-turut mengalami kenaikan.

Baca juga :

Adapun indeks STTOX pan-Eropa turun 0,6 persen setelah tiga hari menggapai kenaikan besar, terseret saham konsumsi.

Sementara Wall Street ditutup untuk liburan, membuat Bursa Asia kekurangan dorongan. Wall Street diharapkan dapat melanjutkan pemulihannya setelah perdagangan kembali dibuka.

Pada pekan lalu, indeks Dow naik 4,5 persen, meningkat lebih dari setengah nilai yang hilang selama penurunan tajam di awal bulan yang mengguncang pasar global.

"Pasar saham Amerika akan menjadi perhatian setelah libur, terutama tentang kemungkinan bisa melanjutkan pemulihan yang bergantung pada kinerja saham di sana," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 19 Februari 2018

Usai Libur Imlek, Bursa Saham Asia Lanjutkan Penguatan


Rifan Financindo - Laju bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi (19/2/2018). Hal ini dipengaruhi penguatan indeks saham S&P 500 di Amerika Serikat (AS) selama enam hari berturut-turut.

Sementara pasar saham di kawasan Greater China (Hong Kong, Macau, Taiwan) masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.

Baca juga :

Mengutip CNBC, Senin (19/2/2018), indeks Nikkei Jepang bergerak naik 1,13 persen pada awal perdagangan ini. Indeks Topix menguat 1,2 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan menanjak 0,87 persen.

Sementara indeks saham Australia naik 0,36 persen terdorong penguatan sektor saham keuangan 0,39 persen. Akan tetapi, laju indeks ASX 200 tertahan karena tekanan dari sektor energi yang anjlok 1,07 persen dan material tergelincir 0,12 persen.

Harga minyak di Australia diperdagangkan bervariasi. Saham Santos naik 1,39 persen, Oil Search lompat 2,96 persen, dan saham Beach Energy naik 4,74 persen.

Namun saham Woodside Petroleum justru jatuh 5,91 persen setelah perusahaan menyelesaikan proses penjualan saham senilai 2,5 miliar dolar Australia atau sekitar US$ 1,98 miliar pada 14 Februari 2018.

Melongok perdagangan pekan lalu, indeks utama di Amerika Serikat ditutup ke level tertinggi pasca berita seorang pengacara khusus di AS mendakwa 13 warga negara Rusia dan tiga entitas yang dituduh mencampuri pemilihan dan proses politik AS.

Di pasar mata uang, Yen Jepang diperdagangkan ke level 106,32 per dolar AS. Nilai ini menguat dari level sebelumnya di atas 108 per dolar AS pada perdagangan pekan lalu. Saham Toyota naik 1,3 persen, Honda menguat 1,48 persen, dan saham Sony naik 0,42 persen.

Sedangkan mata uang dolar Australia menyentuh level 0,7914 per dolar Amerika Serikat. Indeks dolar tercatat berada di posisi 89.078

"Indeks dolar diperkirakan masih akan melemah pada minggu ini," kata Kepala Strategi Valuta Asing di National Bank of Australia, Ray Attrill. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 15 Februari 2018

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Dana Awal Kampanye Ridwan Kamil-Uu Rp2,2 Miliar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Pasangan calon gubernur - wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) melaporkan memiliki dana awal kampanye sebesar Rp2,2 miliar. Dana tersebut dikumpulkan dari tanggal 2 sampai 12 Februari 2018.
Dana tersebut dicantumkan dalam Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat beserta dengan lampiran nomor rekening khusus dana kampanye.
Ketua Tim Pemenangan RINDU Saan Mustopa menjelaskan, sumber dan penggunaan dana tersebut dipastikan dikelola dengan profesional. "Hal ini untuk wujudkan dana kampanye yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Saan di Bandung Jawa Barat, Rabu malam 14 Februari 2018.
Saan mengatakan, transparansi pemasukan dan pengeluaran dana kampanye diberlakukan per 13 Februari sampai dengan 27 Juni 2018. Dana awal kampanye tersebut bersumber dari Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, partai pengusung, anggota dewan dan masyarakat.
Untuk mencari dana kampanye, relawan RINDU  melakukan penggalangan udunan warga atau Uwa secara online maupun offline.  Melalui website https://udunan.jabarjuara.id/#, warga bisa berpartisipasi menyumbang dana untuk kegiatan kampanye paslon RINDU.  
Sedangkan warga yang ingin menyumbangkan secara offline dapat menghubungi posko atau rumah pemenangan Jabarjuara yang tersebar di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
Warga dipersilakan menyumbang mulai dari nilai terkecil Rp10.000.  Nilai sumbangan mengacu pada Peraturan KPU No. 13 tahun 2016 tentang Dana Kampanye Peserta Pilkada. Dalam peraturan tersebut disebutkan, dana kampanye yang berasal dari perorangan maksimal Rp75 juta, dari kelompok atau badan hukum swasta, maupun dari  partai politik atau gabungan parpol maksimal Rp750 juta. 
Seperti diketahui, KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan dana kampanye yang digunakan masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 maksimal Rp473 miliar.
Dana kampanye itu dialokasikan untuk biaya kebutuhan operasional rapat umum, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen konsultan yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye, alat peraga kampanye hingga pembuatan bahan kampanye. (mus)
Baca Juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (PALEMBANG) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
Sumber: market.bisnis
Akb – rifanfinancindo

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800