Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring risiko kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) lebih cepat.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,35 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei turun satu persen. Yen melemah seiring dolar AS menguat.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Pergerakan wall street juga mewarnai laju bursa saham Asia. Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 0,67 persen. Sedangkan S&P 500 susut 0,55 persen dan Nasdaq tergelincir 0,22 persen.Wall street melemah itu terjadi usai rilis risalah hasil rapat the Federal Reserve pada pertemuan Januari 2018. Pada pertemuan bank sentral AS itu menunjukkan mengenai inflasi.
"Pelaku pasar melihat prospek ekonomi lebih baik sehingga mendukung kenaikan suku bunga secara bertahap. Stimus akan banyak datang, dan beberapa di antaranya sementara. Selain itu, upah dan data inflasi menguat. Kami harap ada kenaikan suku bunga empat klai pada 2018 dan 2019," ujar Analis Barclays Michael Gapen, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/2/2018).
Sentimen the Federal Reserve juga mendorong imbal hasil surat berharga atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menguat ke level tertinggi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun ditransaksikan di posisi 2,95 persen.
Di pasar uang, indeks dolar AS naik ke posisi 90,13. Dolar AS terhadap yen berada di posisi 107,68. Euro melemah ke posisi US$ 1,2274.Di pasar komoditas, harga minyak melemah 50 sen menjadi US$ 61,18 per barel pada awal perdagangan di Asia. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar