Pt. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih mengalami tekanan. Pelaku pasar menanti rencana harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik masih mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai, IHSG berusaha terus melewati fase konsolidasi jangka pendeknya. Gerak IHSG masih mampu berpeluang menguat meski IHSG telah menguji support 5.054 dan sempat tertembus level support.
Hal itu dipengaruhi dana asing yang telah keluar cukup besar efek dari dari rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) sedikit meleset dari estimasih.
"IHSG masih akan berusaha menembus resistance dengan kisaran 5.054-5.113," ujar William dalam ulasannya, Kamis (6/11/2014).
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG masih dipengaruhi rilis data ekonomi global dan dalam negeri. Dari Eropa akan merilis data retail sales yang diperkirakan -0,49 persen Month on Month (MoM) dibandingkan sebelumnya 1,2 persen.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) akan merilis data ISM non-manufacturing PMI yang diperkirakan ke level 58,14 dari sebelumnya 58,6.
"Pelaku pasar juga masih merespons kelanjutan sentimen dari hasil data pertumbuhan PDB kuartal III 2014 yang menunjukkan perlambatan ekonomi di level 5,01 Year on Year, dan masih dinantikan kelanjutkan rencana penaikan harga BBM bersubsidi pada November," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, beberapa sentimen positif domestik seperti rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada November serta laporan keuangan emiten berkapitalisasi besar yang masih di atas harapan pasar dapat mendorong IHSG di atas 5.085.
"Bila hal itu terjadi maka tren jangka pendek dapat berubah dari posisi sideways ke minor uptren," kata Yuganur.
Ia merekomendasikan, IHSG berada di level support 5.020-4.990-4.925-4.840 dan resistance 5.085-5.126-5.186 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
William memilih sejumlah saham untuk dipertimbangkan antara lain saham AKRA, ASII, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia mengatakan, rekomendasi beli untuk emiten distributor BBM yang sudah terkonsolidasi selama sebulan dalam kisaran Rp 4.725-Rp 5.050 dengan potensi breakout ke target proyeksi atas di Rp 5.075 dalam waktu dekat.
Ia menuturkan, untuk masuk saham AKRA di level pertama Rp 4.825, level kedua Rp 4.725, dan cut loss point Rp 4.675.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 5.025," kata Yuganur. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6